Anda di halaman 1dari 7

 

Anatomi dan Fisiologi Respon Stres Manusia


Oleh: Ummi Malikal Balqis, 1006666513Setiap makhluk hidup pernah mengalami
stres dalam hidupnya. Stimulus yang diberikan olehstres ikut berperan dalam perubahan dan
pertumbuhan individu. Manusia merupakanmakhluk yang selalu berespon dan beradaptasi
terhadap stres. Respon stres bersifat adaptif dan protektif. Respon stres yang melibatkan
respon anatomi dan fisiologi perlu dipelajarilebih mendalam karena pada saat memberikan
asuhan keperawatan seorang perawat tidak hanya memandang stres sebagai bagian dari
respon psikologis, sosial, dan spiritual namun juga respon biologis, yaitu mencakup
respon anatomi dan fisiologi. Dalam LTM ini, penulisakan menguraikan bagaimana pengaruh
anatomi dan fisiologi terhadap respon stres manusia.Peristiwa fisiologis yang terjadi pada
individu saat terjadi stres pertama kali dikembangkanoleh Hans Selye. Seyle
mengidentifikasikan dua respon fisiologis terhadap stres, yaitu
localadaptation syndrome
(LAS) dan
general adaptation syndrome
(GAS) (Potter & Perry, 2005).LAS adalah respon dari jaringan, organ, atau bagian tubuh
lainnya terhadap stres karenatrauma, penyakit, atau perubahan fisiologis lainnya. Sedangkan
GAS adalah responpertahanan dari keseluruhan tubuh terhadap stres. Berikut penjelasan lebih
mendetailmengenai LAS dan GAS:
-
 
 Local adaptation syndrome
(LAS)
 Local adaptation syndrome
(LAS) memiliki karakter yaitu hanya terjadi setempat,adaptif/diperlukan stresor untuk
menstimulasi, berjangka pendek, serta restoratif/membantumemulihkan homeostasis region.
Contoh LAS yang banyak ditemui dalam lingkungankeperawatan yaitu respon refleks nyeri
dan respon inflamasi. Respon refleks nyeri adalahrespon setempat dari sistem saraf pusat
terhadap nyeri (Potter & Perry, 2005). Respon inibersifat adaptif dan melindungi jaringan
dari kerusakan lebih lanjut. Respon ini melibatkanreseptor sensoris, saraf sensoris yang
menjalar ke medulla spinalis, neuron penghubungdalam medulla spinalis, saraf motorik yang
menjalar dari medulla spinalis, serta otot efektor.Contoh respon refleks nyeri yaitu refleks
tangan dari permukaan panas dan keram otot.Contoh lain dari LAS yaitu respon inflamasi.
Respon inflamasi distimulasi oleh trauma daninfeksi dimana respon ini menghambat
penyebaran inflamasi dan meningkatkanpenyembuhan dengan tanda-tanda calor, tumor,
rubor, dan dolor. Respon inflamasi terjadi
 
dalam tiga fase yaitu perubahan dalam sel dan sitem sirkulasi, pelepasan eksudat dari
luka,dan perbaikan jaringan oleh regenerasi dan pembentukan jaringan parut.
-
 
General adaptation syndrome
(GAS)
General adaptation syndrome
(GAS) melibatkan sistem tubuh seperti sistem saraf otonomdan sistem endokrin. GAS
dikenal sebagai respon neuroendokrin. Gas terdiri dari tiga tahapyaitu:1.
 
Reaksi alarm/ reaksi peringatanReaksi alarm melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan
dari tubuh dan pikiranuntuk menghadapi stresor. Secara fisiologi, respons stres adalah pola
reaksi saraf danhormon yang bersifat menyeluruh dan tidak spesifik terhadap setiap situasi
apapunyang mengancam homeostasis (Sherwood, 2001).Berikut adalah gambar efek stresor
pada tubuhTabel Perubahan Hormon Utama selama Respon Stres (Sherwood,
2001)HORMON PERUBAHANTUJUANEpifirinNaik 
-
 
Memperkuat sistem saraf simpatis untuk 
mempersiapakan tubuh “fight on flight”
 
-
 
Memoblisasi simpanan karbohidrat dan lemak;meningkatkan kadar glukosa dan asam
lemak darahCRH-ACTH-kortisolnaik Memobilsasi simpanan energi dan bahanpembangun
metabolik untuk digunakan jikadiperluka; meningkatkan glukosa, asam aminodarah, dan asam
lemak darah ACTH
Stressor TubuhRepon spesifik yang khas untuk jenis stressorRepon menyeluruh
nonspesifikapapun jenis stresornya= respon stres
 
mempermudah proses belajar dan
perilakuGlukogonnaik Bekerja bersama untuk meningkatkan glukosadarah dan asam lemak
darah.InsulinturunRenin
angiotensinaldosteronnaik Menahan Garam dan H2O untuk meningkatkanvolume plasma;
membantu mempertahankantekanan darah jika terjadi pengeluaran akut
plasmaVasopresinNaik Vasopresin dan angiostensin II menyebabkanvasokontriksi arteriol
untuk meningkatkantekanan darahVasopresin membantu proses belajarTerjadi peningkatan
hormonal yang luas dalam reaksi ini sehingga cenderung padarespon melawan dan
menghindar, seperti curah jantung, ambilan oksigen, danfrekuensi pernapasan meningkat;
pupil mata berdilatasi untuk menghasilkan bidangvisual yang lebih besar; dan frekuensi
jantung meningkat untuk menghasilkan energilebih banyak. Namun, jika stresor terus
menetap setelah reaksi alarm maka individutersebut akan masuk pada tahap resisten2.
 
Tahap resistenDalam tahap ini tubuh kembali stabil, kadar hormon, frekuensi jantung,
tekanandarah, dan curah jantung kembali ke tingkat normal. Individu terus berupaya
untuk menghadapi stresor dan memperbaiki kerusakan. Akan tetapi jika stresor terusmenetap
seperti pada kehilangan darah terus menerus, penyakit melumpuhkan,penyakit mental parah
jangka panjang, dan ketidakberhasilan mengadaptasi makainvidu masuk ke tahap kehabisan
energi.3.
 
Tahap kehabisan tenagaTahap kehabisan tenaga terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi melawan
stres dan ketikaenergi yang diperlukan untuk mempertahankan adaptasi sudah habis (Potter &
Perry,2005). Jika tubuh tidak mampu untuk mempertahankan dirinya terhadap dampak 

 
stresor, regulasi fisiologis menghilang, dan stres tetap berlanjut, maka akan
terjadikematian.Proses anatomi dan fisiologi yang terjadi dalam tubuh manusia dapat
berespon secarakomples terhadap stres sebagai salah satu bentuk adaptasi. Dalam pemberian
asuhankeperawatn holistik terhadap klien yang mengalami stres, perawat perlu mempelajari
prosesanatomi dan fisiogi. Oleh karena itu, pengetahuan akan proses anatomi dan fisiologi
responstres manusia akan membantu perawat memberikan asuhan keperawatan sesuai
kebutuhanklien.

Anda mungkin juga menyukai