Program Manajemen Risiko 2014
Program Manajemen Risiko 2014
PENDAHULUAN
Manajemen resiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang pekerjaan di
dunia ini pasti menerapkannya sebagai sesuatu yang sangat penting. Makin besar resiko
suatu pekerjaan, makin besar pula perhatian yang diberikan kepada aspek manajemen resiko
ini. Rumah sakit sebagai sebuah institusi dengan aktifitas yang penuh dengan berbagai
resiko keselamatan, juga sudah selayaknya menerapkan hal ini.
Pemahaman manajemen resiko sangat bergantung kepada dari sudut pandang mana
seseorang melihatnya. Dalam bidang kesehatan dan keselamatan lebih diartikan sebagai
pengendalian resiko salah satu pihak (pasien atau masyarakat) oleh pihak yang lain (pemberi
layanan). Sementara di dalam suatu komunitas pemberi layanan kesehatan itu sendiri, yaitu
pengelola rumah sakit dan para tenaga kesehatannya, harus diartikan sebagai suatu upaya
kerjasama berbagai pihak untuk mengendalikan resiko bersama.
The Joint
Joint Commi
Commissio
ssion
n on Accre
Accredit
ditati
ation
on of Health
Healthcar
caree Orga
Organiz
nizati
ations
ons (J!"#)
memberikan pengertian manajemen resiko sebagai akti$itas klinik dan administratif yang
dilakukan oleh rumah sakit untuk melakukan identifikasi, e$aluasi dan pengurangan resiko
terjadi
terjadiny
nyaa %edera
%edera atau kerugi
kerugian
an pada
pada pasien
pasien,, person
personil,
il, pengun
pengunjun
jung
g dan rumah
rumah sakit
sakit itu
sendiri.
sendiri. &egiatan
&egiatan tersebut
tersebut meliputi
meliputi identifikasi
identifikasi resiko hukum
hukum (legal risk), mempriorita
memprioritaskan
skan
resiko yang teridentifikasi, menentukan respons rumah sakit terhadap resiko, mengelola
suatu kasus resiko dengan tujuan meminimalkan kerugian (risk %ontrol), membangun upaya
pen%egahan resiko yang efektif, dan mengelola pembiayaan resiko yang adekuat (risk
finan%ing).
Manajemen resiko yang komprehensif meliputi seluruh akti$itas rumah sakit, baik
operasional maupun yang bersifat klinis, oleh karena resiko dapat mun%ul dari kedua bidang
tersebut.
tersebut. 'ahkan
'ahkan akhirakh
akhirakhir
ir ini meliputi pula resiko yang berkaitan
berkaitan dengan managed
managed %are
dan resiko kapitasi, merger dan akuisisi, resiko kompensasi
kompensasi ketenagakerjaan,
ketenagakerjaan, %orporate
%omplian%e dan etik organisasi.
Setiap upaya medik umumnya mengandung resiko, sebagian di antaranya beresiko
ringan atau hampir tidak berarti se%ara klinis. amun tidak sedikit pula yang memberikan
konsekuensi medik yang %ukup berat.
II.
II. LAT
LATAR BE
BELA
LAKA
KANG
NG
RS* 'angli adalah salah satu institusi
institusi diba+ah Pemerintah &abupaten 'angli yang
memberikan pelayanan langsung khususnya pelayanan kesehatan. Dala m upaya memberikan
pelayanannya, rumah sakit dituntut memberikan pelayanan sebaikbaiknya sebagai public
service. "al tersebut didasarkan bah+a tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang lebih
baik, lebih ramah dan lebih bermutu seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan
sosial ekonomi masyarakat. Meningkatnya tuntutan dapat dilihat dengan mun%ulnya kritik
kritik baik se%ara langsung maupun tidak langsung terhadap pelayanan yang diberikan.
RS* 'angli menyadari bah+a dalam memberikan pelayanan baik medis maupun non
medis mempunyai resikoresiko. Resiko didefinisikan sebagai kemungkinan sesuatu terjadi
atau potensi bahaya yang terjadi yang dapat memberikan pengaruh kepada hasil akhir.
Resiko yang di%egah berupa resiko klinis dan resiko non klinis. Resiko klinis adalah resiko
yang dikaitkan langsung dengan layanan medis maupun layanan lain yang dialami pasien
selama di RS. Sementara resiko non medis ada yang berupa resiko bagi organisasi maupun
resiko finansial. Resiko organisasi adalah yang berhubungan langsung dengan komunikasi,
produk layanan, proteksi data, sistem informasi dan semua resiko yang dapat mempengaruhi
pen%apaian organisasi. Resiko finansial adalah resiko yang dapat mengganggu kontrol
finansial yang efektif, salah satunya adalah sistem yang harusnya dapat menyediakan
pen%atatan akuntansi yang baik.
Manajemen Resiko dalam Pelayanan &esehatan merupakan upaya untuk mereduksi
&-D yang dalam pelayanan kesehatan apabila hal ini terjadi akan merupakan beban
tersendiri, terlepas dari &-D tersebut karena resiko yang melekat ataupun memang setelah
dianalisis karena adanya error atau negligen%e dalam pelayanan. !pabila &-D sudah terjadi,
beban pelayanan tidak hanya pada sisi finansial semata, namun beban psikologis dan sosial
kadangkadang terasa lebih berat.
*ntuk men%egah &-D dan menempatkan resiko &-D se%ara proporsional beberapa
pendekatan dapat dilakukan pada sumber penyebab itu sendiri, baik pada faktor manusianya
(pasien dan tenaga kesehatannya), maupun dari sisi organisasinya. Dari sisi organisasi,
konsep inter$ensi organisasi pendekatan pada sistem (sarana) pelayanan kesehatan
memerlukan penanganan khusus namun akan jauh lebih antisipatif dalam mengelola resiko
kemungkinan terjadinya &-D. Sehingga manajemen resiko melalui konsep pengelolaan pada
sistem pelayanan kesehatan merupakan metode yang banyak dikembangkan akhirakhir ini.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien rumah sakit
melalui program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
/
2. Tujuan Khusus
a. -er%iptanya budaya keselamatan pasien di RS* 'angli.
b. Meningkatkan akuntabilitas.
%. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (&-D).
d. -erlaksananya programprogram pen%egahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian yang tidak diharapkan.
e. Meminimalisir resiko yang mungkin terjadi dimasa mendatang. Dengan adanya
antisipasi resiko, apabila terjadi insiden sudah terdapat alternatif penyelesaiannya.
f. Melindungi pasien, karya+an, pengunjung dan pemangku kepentingan lainnya.
2
Pasien Rumah Sakit (&PRS). Panduan Praktik &linik (PP&) dan Standar Prosedur
#perasional (SP#) rumah sakit harus dibuat untuk meminimalkan resiko.
Direktur rumah sakit memiliki tanggung ja+ab tertinggi terhadap pelaksanaan
manajemen resiko. Direktur rumah sakit juga melakukan pemantauan dan pengambilan
keputusan.
2. I#en$%$!as$ Res$!"
Pemahaman dasar mengenai resiko sangat penting agar seseorang dapat melakukan
identifikasi maupun menilai resiko. Penerapan proses manajemen resiko perlu melibatkan
dan disosialisasikan kepada seluruh staf rumah sakit tidak terke%uali dokter untuk
melakukan identifikasi dan analisis.
3dentifikasi resiko dilakukan melalui proses pelaporan terhadap suatu resiko
maupun kejadian. Dilakukan oleh semua staf yang melakukan, melihat maupun
mendengar suatu resiko atau kejadian. Proses pelaporan tersebut disosialisasikan kepada
semua staf baru dalam program orientasi umum. 3dentifikasi dilakukan melalui kegiatan
audit mutu internal, pemantauan indikator mutu, indikator keselamatan pasien, audit
medik, morning report , diskusi kasus, sur$ei kepuasan pelanggan, check list, FMA, risk
register , dan insiden report .
Dalam seluruh kegiatan identifikasi resiko selalu ditekankan 2 (tiga) hal yaitu no
blame, no name and no shame , sehingga bukan orangnya yang ditekankan dalam suatu
kejadian namun lebih pada sistemnya. !dalah penting menanamkan budaya tidak
menyalahkan dan mempermalukan oleh karena setiap manusia memang dapat saja
melakukan suatu kesalahan setiap hari. amun terlebih dari pada itu, adalah penting
untuk melihat apakah kesalahan tersebut merupakan kelalaian yang timbul oleh karena
kompleksitas sistem yang kurang mendukung. Selain itu dengan mempermalukan dan
menyalahkan, pelaporan akan sulit diperoleh karena adanya kekha+atiran dan ketakutan
untuk melaporkan sehingga langkah a+al dari manajemen resiko tidak dapat dijalankan.
*ntuk itu, berbagai pendekatan menggunakan kombinasi metode harus digunakan untuk
meningkatkan proses indentifikasi terhadap resiko dan hazards.
4
resiko1 kejadian dengan menggunakan kriteria yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.
&riteria tersebut ter%antum dalam lembar pelaporan insiden maupun dalam risk register .
Dalam lembar pelaporan insiden, terdapat tabel kriteria untuk konsekuensi kejadian serta
kekerapan1 probabilitas kejadian.
(. E)a'uas$ Res$!"
'erdasarkan hasil analisis resiko, dilakukan e$aluasi resiko yang dapat membantu
untuk memutuskan diterima atau tidaknya suatu resiko, menentukan prioritas resiko dan
menjadi masukan bagi penanganan resiko. &riteria untuk pengambilan keputusan dalam
e$aluasi resiko haruslah konsisten dengan konteks eksternal, internal, dan definisi
manajemen resiko yang telah ditetapkan oleh organisasi. -erdapat 4 (empat) dimensi
resiko klinis di pelayanan kesehatan yang perlu diperhatikan yaitu dimensi operasional,
dimensi keuangan, dimensi politik dan dimensi legal. Dalam memutuskan resiko dapat
diterima atau tidak, kriteria e$aluasi yang dibuat harus mempertimbangkan dari berbagai
sisi, selain tingkat dampak maupun kemungkinan yang timbul termasuk toleransi
terhadap resiko.
5$aluasi resiko dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh rumah
sakit. -ingkat resiko atau kejadian yang ditemukan saat analisis menjadi a%uan untuk
menetapkan prioritas resiko serta pelaporan yang perlu dilakukan terkait dengan resiko
tersebut. Jika resiko tergolong ekstrim, hal ini menjadi sangat prioritas sehingga perlu
dilakukan kegiatan !CA se%epatnya dan pelaporan perlu disampaikan kepada Direktur.
Diterima atau tidaknya suatu resiko, selain dilihat dari konsekuensi, kekerapan maupun
tingkatannya, dilihat juga beberapa dimensi yang menjadi dasar pertimbangan. Dengan
memperhatikan keselamatan pasien, image rumah sakit, serta biaya yang dikeluarkan,
direktur rumah sakit menetapkan resiko prioritas yang akan dianalisis se%ara proaktif.
*. Pen+e'"'aan Res$!"
Dalam pengelolaan resiko, terdapat beberapa pilihan yang dapat diambil. Salah
satunya adalah melalui proses pen%egahan dan pengurangan resiko. &eberhasilan
pengelolaan resiko tidak hanya sampai pada kegiatan pengurangan resiko. Meski
kegiatan pengurangan resiko telah dilakukan, tetap sosialisasi, monitoring serta audit
perlu dilaksanakan agar tidak terjadi peningkatan resiko ataupun pengulangan kejadian.
Jika terjadi suatu kejadian sentinel, kejadian tersebut harus dituntaskan dan tidak boleh
terjadi kembali. &un%i keberhasilan dari seluruh upaya pengurangan resiko di rumah
sakit adalah kepemimpinan.
,. Monitoring #an Review
6
Monitoring dan revie" merupakan pemantauan rutin dengan membandingkan
kinerja proses manajemen resiko dengan harapan yang ingin di%apai dan meninjau ulang
se%ara berkala kegiatan manajemen resiko yang telah dilakukan. Monitoring dan revie"
dapat dilakukan melalui pemantauan indikator mutu yang ditetapkan, peninjauan ulang
terhadap penanganan resiko maupun kejadian yang dilaporkan, peninjauan standar
pelayanan medik maupun standar operasional, pelatihan, peringatan, dan lainlain.
Segala sesuatu yang menjadi resiko perlu dipantau se%ara terus menerus.
Monitoring dan revie" terhadap suatu resiko1 kejadian dilakukan dalam setiap proses
manajemen resiko dan pelaksanaan monitoring dan revie" terhadap resiko tersebut dapat
berjalan dengan baik jika dilaksanakan dengan kedisiplinan# Sedangkan data pen%apaian
dari pelaporan tersebut dijadikan salah satu indikator terhadap keberhasilan proses
monitoring dan revie" itu sendiri.
8
VI. -A-ARAN
. Direksi RS* 'angli
/. *nit &eselamatan Pasien Rumah Sakit (&PRS)
2. *nit Penjamin Mutu (*PM)
4. &omite Pengendalian dan Pen%egahan 3nfeksi (PP3)
6. -im &esehatan dan &eselamatan &erja Rumah Sakit (&2RS)
8. Seluruh staf dan karya+an baik medis maupun non medis
:
Tahun 2/1*
N" Ke+$aan
Jan 0e Ma A3 Me$ Jun Ju' A+u -e3 O! N") Des
(7M5!) 99)
Melaksanakan program
penga+asan manajemen
/
resiko fasilitas 1
lingkungan rumah sakit
Meren%anakan semua
aspek dari program
Melaksanakan
program
Meren%anakan
pendidikan dan
pelatihan kompetensi
manajemen resiko
Memonitor dan
e$aluasi program
5$aluasi dan re$isi
program se%ara
berkala
Membuat laporan
tahunan tentang
pen%apaian program
999)
Melaksanakan
koordinasi dengan -im
&esehatan dan
&eselamatan &erja
2 Rumah Sakit (&2RS)
dalam hal menyusun
peren%anaan
pengelolaan resiko
fasilitas 1 lingkungan
&eterangan0
9) R! dilakukan ketika ada insiden
99) 7M5! dilaksanakan sekali dalam setahun se%ara proaktif
999) ;aporan tahunan dilaporkan pada tahun berikutnya
3dentifikasi Resiko
Manajemen Resiko
Penyelidikan &-D
<
N" Jen$s Ke+$aan E)a'uas$
Melaksanakan program
Meren%anakan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajemen
resiko
Memonitor dan e$aluasi program
=
%. !pakah kegiatan sesuai jadual
d. 3nsiden keselamatan pasien rumah sakit yang terjadi, jenis insiden, akibat insiden
e. "ambatan yang menyebabkan program kerja tidak dapat dilaksanakan atau tidak
sesuai jad+al.
f. "alhal lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan.
g. *sulan dan rekomendasi kepada Direktur.
>
DA0TAR I-I
3. P5D!"*;*!..................................................................................................................
33. ;!-!R '5;!&!?............................................................................................................ /
333. -*J*!................................................................................................................................ 2
. -ujuan *mum.......................................................................................................................2
/. -ujuan &husus......................................................................................................................2
3@. &5?3!-! P#&#& D! R33! &5?3!-!.............................................................2
. Menentukan &onteks............................................................................................................2
/. 3dentifikasi Resiko................................................................................................................4
2. !nalisis Resiko.....................................................................................................................6
4. 5$aluasi Resiko....................................................................................................................6
6. Pengelolaan Resiko...............................................................................................................6
8. Monitoring dan !evie".........................................................................................................8
@. !R! P5;!&S!!! &5?3!-!..................................................................................8
@3. S!S!R!.............................................................................................................................:
@33. J!DA!; P5;!&S!!! &5?3!-!.............................................................................<
@333. 5@!;*!S3 P5;!&S!!! &5?3!-! D! P5;!P#R!.......................................=
3B. P5!-!-!, P5;!P#R! D! 5@!;*!S3.............................................................>