Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SKRIPSI
Oleh
RISMAHANISIREGAR
NIM :141000302
SKRIPSI
Oleh
RISMAHANI SIREGAR
NIM : 141000302
adalah benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau
Medan, Agustus2018
Rismahani Siregar
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Telah diuji dan dipertahankan
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada tanggal : 10 Oktober 2018
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Kepuasan pasien adalah indikator pertama dari standar suatu pelayanan kesehatan.
Kepuasan pelanggan yang rendah akan berdampak terhadap jumlah kunjungan
yang akan mempengaruhi provitabilitasnya. Mutu pelayanan puskesmas dinilai
baik, apabila pelayanan puskesmas yang diselenggarakan dapat menimbulkan rasa
puas pada diri setiap pasien yang menjadi sasaran puskesmas. Untuk itu perlu
dilakukan penelitian tentang pengaruh mutu pelayanan terhadap kepuasan pasien
di Puskesmas.
Jenis penelitian ini adalah survei dengan tipe explanatory yang bertujuan untuk
menjelaskan pengaruh persepsi peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI)
tentang mutu pelayanan terhadap kepuasan pasien. Penetapan sampel
menggunakan metode purposive sampling sebanyak 100 orang. Data
dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dialanisis menggunakan uji regresi
linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan pasien adalah variabel informasi (p=0,007) dan
hubungan antar manusia (p=0,010), variabel yang tidak memiliki pengaruh
dengan tingkat kepuasan pasien adalah variabel ketepatan waktu (p= 0,347) dan
lingkungan (p=0,094). Berdasarkan hasil penelitian diharapkan kepada pihak
Puskesmas agar lebih memperbaiki mutu pelayanan dalam melakukan dan
memberikan pelayanan yang cepat, akurat, dan sesuai prosedur pelayanan yang
telah ditetapkan. Meningkatkan keramahan dan memberikan informasi yang jelas
tentang prosedur pelayanan dan lebih tanggap dalam menangani pasien.
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT
Patient satisfaction is the first indicator of health service quality standards. Low
customer satisfaction will have an impact on the number of visits that will affect
its provitability. The quality of health services given by health centre is
significantly measured by the level of satisfaction felt by each of the individual in
the society where the Health Centre is operating. There are we need to do
research about the effect of services quality on patient satisfaction in primary
health care. Thus type of research is explanatory survey with the type that aims to
explain the influence of participants perceptions of recipients of contributions
(pbi) about the quality of service to patient satisfaction. Determination of the
sample using purposive sampling of 100 people. Data were collected using a
questionnaire and analyzed using multiple linear regression test. The results
showed that the variables that had a significant influence on patient satisfaction
were information variables (p=0,007) and human relationships (p=0,010)
variables that did not have an effecton patient satisfaction were variables of
timeliness (p= 0,347) and environment (p=0,094). Based on the results of the
study it is expected that the comunity health centre should improve the quality of
services in carrying out and providing services that are fast, accurate, and
according to estabilished service procedures and be more responsive in handling
patients.
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
TAHUN 2018”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satus yarat
untuk meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat. Dalam penyelesaian skripsi ini
penulis banyak mendapat bimbingan, kritik, dan saran dari berbagai pihak, maka
Sumatera Utara .
2. Prof. Dr. Ida Yustina, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
4. Dr. Juanita, S.E, M.Kes, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan
berlangsung.
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Puteri Citra Cinta Asyura Nasution, S.K.M, M.P.H selaku Dosen Penguji
perkuliahan.
Kesehatan.
ini.
10. Teristimewa kepada Ayahanda Sulaiman Siregar, Ibunda Nur Leli, Rindu
Dwi Sartika Siregar (adik), Anang Ramadhan Siregar (adik), Siti Rahma
kasih sayang, semangat, perhatian, motivasi, serta doa yang tiada henti
kepada penulis.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penelitian
skripsi ini.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi. Akhir kata kata penulis
pengetahuan.
Rismahani Siregar
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN 8
LatarBelakang 8
PerumusanMasalah 8
TujuanPenelitian 9
ManfaatPenelitian 10
TINJAUAN PUSTAKA 11
Puskesmas 11
Puskesmas di Era JKN 12
Tujuan Puskesmas 12
Peran Puskesmas Sebagai Penyedia PelayananKesehatanPrimer
di Era JKN 13
Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas 15
Upaya penyelenggaraan Puskesmas 16
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan 17
Definisi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan 17
Prinsip BPJS 18
Kepesertaan BPJS Kesehatan 19
Hak dan Kewajiban Peserta BPJS KesehatanManfaat Jaminan
Kesehatan Nasional 22
Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan 22
Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan 23
Persepsi Mutu Pelayanan 24
Perspektif Mutu Pelayanan Kesehatan 25
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan 26
Kepuasan Pasien 29
Pengertian Kepuasan Pasien 29
Dimensi Kepuasan Pasien 29
Karakteristik Kepuasan Pasien 31
Pengukuran Kepuasan Pasien 32
Kerangka Konsep 34
Hipotesis Penelitian 35
METODE PENELITIAN 36
JenisPenelitian 36
LokasidanWaktuPenelitian 36
Lokasi Penelitian 36
Waktu Penelitian 36
PopulasidanSampel 36
Populasi 36
Sampel 36
Variabel dan DefinisiOperasional 37
Metode Pengumpulan Data 41
Metode Pengukuran 41
Metode Analisa Data 42
HASIL PENELITIAN 43
Gambaran Umum Lokasi Penelitian 43
Letak Geografis Puskesmas Medan Labuhan 43
Demografis Puskesmas Medan Labuhan 43
Sumber Daya Puskesmas Medan Labuhan 44
Deskripsi Karakteristik Responden Wilayah Kerja Puskesmas
Medan Labuhan 44
Deskripsi Responden Berdasarkan Persepsi Peserta BPJS (PBI)
tentang MutuPelayanan 46
Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan 48
Pengaruh Persepsi Peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI)
tentang Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien 49
Tabulasi Silang antara Persepsi tentang Ketepatan Waktu
dengan Kepuasan Pasien 49
Tabulasi Silang antara Persepsi tentang Informasi dengan Kepuasan
Pasien 50
Tabulasi Silang antara Persepsi tentang hubungan antar
Manusia dengan Kepuasan Pasien 51
Tabulasi Silang antara Persepsi tentang Lingkungan
Puskesmas dengan Kepuasan Pasien 52
Pengaruh Persepsi tentang Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien 53
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PEMBAHASAN 56
Pengaruh Persepsi Peserta BPJS Penerima Bantuan Iuaran
(PBI) tentang Ketepatan Waktu TerhadapKepuasan Pasien 56
Pengaruh Persepsi Peserta BPJS Penerima Bantuan
Iuaran (PBI) tentang Informasi Terhadap Kepuasan Pasien 57
Pengaruh Persepsi Peserta BPJS Penerima Bantuan Iuaran
(PBI) tentang Hubungan antar manusia Terhadap Kepuasan Pasien 58
Pengaruh Persepsi Peserta BPJS Penerima Bantuan
Iuaran (PBI) tentang Lingkungan Terhadap Kepuasan Pasien 60
DAFTAR PUSTAKA 64
LAMPIRAN
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
1 JumlahSampel di SetiapKelurahan 37
2 AspekPengukuranVariabelBebas(independent) 41
3 AspekPengukuranVariabelTerikat(dependent) 41
4 DistribusiPendudukBerdasarkanJenisKelamin 44
6 DistribusiRespondenBerdasarkanJenisKelamin,
Umur, PendidikandanPekerjaan Wilayah KerjaPuskesmas
Medan Labuhan 46
9 TabulasiSilangPersepsitentangKetepatanWaktudengan
KepuasanPasien 50
10 TabulasiSilangPersepsitentangInformasidenganKepuasan
Pasien 51
11 TabulasiSilangPersepsitentangHubunganAntarManusia
denganKepuasanPasien 52
12 TabulasiSilangPersepsitentangLingkunganPuskesmas
denganKepuasanPasien 53
13 HasilUjiMultivariatPengaruhPersepsitentangMutu
PelayananTerhadapKepuasanPasien 55
xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1 KerangkaKonsepPenelitian 34
xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner Penelitian
2 Output SPSS
6 Dokumentasi Penelitian
xiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISTILAH
xv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RIWAYAT HIDUP
Jawa pada tanggal 17 Oktober 1995. Penulis beragama Islam, anak pertama dari
lima bersaudara dari pasangan ayahanda Sulaiman Siregar dan Ibunda Nur leli.
Rismahani Siregar
xvi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pendahuluan
Latar Belakang
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis
dilakukan dengan strategi perluasan sasaran serta kendali mutu dan kendali biaya
(Kemenkes RI,2015).
menjamin agar pelayanan kesehatan kepada peserta sesuai dengan mutu yang
ditetapkan dan diselenggarakan secara efesien. Penerapan kendali mutu dan dan
8 tahun 2016. Sistem kendali mutu dan kendali biaya pelayanan kesehatan pada
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
menyatakan bahwa setiap orang berhak atas derajat hidup yang memadai untuk
kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya termasuk hak atas pangan,
diperlukan dan berhak atas jaminan pada saat menganggur, menderita sakit, cacat,
RI,2014).
juga ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
40/2004 ini mengamanatkan bahwa jaminan sosial wajib bagi seluruh penduduk
Nasional akan diselenggarakan oleh BPJS, yang terdiri atas BPJS Kesehatan dan
Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI); Peraturan Presiden No. 12
Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan; dan Peta Jalan JKN (Kemenkes
RI,2013).
Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap
orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
program JKN, JKN dibedakan menjadi dua yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI)
dan non PBI. PBI yakni peserta Jaminan Kesehatan bagi fakir miskin dan orang
orang yang mengalami cacat tetap dan orang yang tidak mampu. Peserta JKN non
PBI terdiri dari : (1) pekerja penerima upah dan anggota keluargannya, (2) pekerja
bukan penerima upah dan anggota keluarganya, (3) bukan pekerja dan anggota
keluarganya.
Persepsi ialah bahwa apa yang ingin dilihat oleh seseorang belum tentu
menyebabkan mengapa dua orang yang melihat atau mengalami hal yang sama
memberikan interpretasi yang berbeda tentang apa yang dilihat atau dialaminya
(Sondang, 1995).
pelayanan kesehatan baik untuk individu maupun untuk populasi sesuai dengan
mempunyai pandangan yang berbeda tentang unsur apa yang penting dalam mutu
standar atau karakteristik yang berbeda-beda. Menurut Lori di Prete Brown dalam
oleh (Pohan, 2003), kegiatan menjaga mutu dapat menyangkut dimensi berupa
itu Juran dan Maxwell juga mengembangkan suatu kerangka pikir dalam
lingkungan pelayanan kesehatan yang berisi ada lima dimensi mutu pelayanan
Kepuasan pasien ialah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
pasien maka kita akan dapat mengetahui sejauh mana dimensi-dimensi mutu
pelayanan kesehatan yang diberikan dapat memenuhi harapan pasien. Jika belum
sesuai dengan harapan pasien, maka hal tersebut akan menjadi masukan kepada
pada tahun 2016 sudah diikuti sebanyak171,9 juta peserta (66,46 %), dan di
Sumatera Utara peserta jaminan kesehatan sebanyak 62,36%, saat ini BPJS
Kesehatan telah bekerja sama dengan 22.777 Faskes, yang terdiri dari 20.708
fasilitas kesehatan tingkat pertama dan 2.069 fasilitas kesehatan tingkat lanjut
(Kemenkes RI,2016)
dan rumah sakit untuk membuka pintu pelayanan kesehatan bagi masyarakat
kunjungan sarana pelayanan kesehatan di kota Medan, jumlah peserta BPJS yang
Puskesmas Medan Labuhan bahwa jumlah seluruh peserta JKN PBI dan Non PBI
di Puskesmas Medan Labuhan pada tahun 2016 sebanyak 16.963 peserta (52,5%),
puskesmas yaitu 7.956 orang (46,9%), kemudian pada tahun 2017 jumlah peserta
terdiri dari peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebanyak 12.766 peserta
(72,4%) dan non PBI sebanyak 4.852 peserta (27,5%) namun jumlah yang
6.416peserta (36,41%) yang terdiri dari Peserta PBI sebanyak 4.236 peserta
(33,18%) dan non PBI sebanyak 2.180 peserta (44,92%), dengan jumlah angka
tersebut masih terbilang cukup lama, karena untuk 1 orang pasien membutuhkan
rekam medik masih dengan cara manual,selain itu di ruang periksa pasien
membutuhkan waktu tunggu 15-20menit dan di tempat tebus resep bisa mencapai
15 menit. Jadi untuk satu kali kunjungan pasien membutuhkan waktu 50 sampai
waktu 30 menit dalam melayani pasien. Artinya, sejak pasien mendaftar sampai
diperiksa dan mendapat obat harus tidak boleh lebih dari 30 menit.
saat melayani pasien sehingga banyak pasien yang kekurangan berkas saat berobat
dan harus kembali kerumah untuk melengkapi berkasnya. Selain itu kondisi
Rumah Sakit Woodward Kota Palu, hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh
Bantuan Iuran (PBI) di Puskesmas Medan Labuhan maka penulis tertarik untuk
Puskesmas Medan Labuhan”. Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat
menjadi salah satu acuan dalam mencari solusi pemecahan masalah terhadap
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Puskesmas
Puskesmas
ilmu pengetahuan serta diterima oleh masyarakat, dapat dicapai oleh perorangan
dan keluarga dalam masyarakat melalui peran aktif secara penuh dengan biaya
yang dapat dipikul oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tahap
dari Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang setara, rumah sakit kelas D pratama,
klinik pratama, praktik dokter atau fasilitas kesehatan yang setara dan praktik
dokter gigi.
11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12
28/2014, FKTP harus dapat berfungsi sebagai gatekeeper, yakni mampu menjadi
penapis rujukan serta kendali mutu dan kendali biaya dalam pelaksanaan jaminan
kesadaran, kemauan dan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat;
yang sehat; memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik dari individu, keluarga,
jaminan kesehatan nasional (JKN). Fungsi dan tugas Puskesmas telah diatur
sebagai unit publik yang menjadi bagian dari regulator yang mengelola
Kegiatan ini khusus untuk peserta BPJS didanai oleh dana kapitasi, non-
kapitasi serta dana lain dari BPJS dan untuk bukan peserta BPJS didanai
berwenang untuk :
1. Paradigma Sehat
2. Pertanggungjawaban Wilayah
wilayah kerjanya.
3. Kemandirian Masyarakat
dihadapinya.
4. Pemerataan
oleh semua masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status
UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan sistem rujukan yang
prioritas masalah kesehatan, khususnya wilayah kerja dan potensi sumber daya
bentuk (1) Rawat jalan,(2) Pelayanan gawat darurat,(3) Pelayanan satu hari (one
day care,(4) Home care, dan (5) Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah
1. Prinsip Kegotongroyongan
membantu peserta yang kurang mampu, peserta yang sehat membantu yang sakit
atau yang beresiko tinggi dan peserta yang sehat membantu yang sakit. Hal ini
2. Prinsip Nirlaba
(BPJS) adalah nirlaba bukan untuk mencari laba (for profit oriented). Sebaliknya,
peserta.
Efektivitas.
4. Prinsip Portabilitas
dari pekerja di sektor formal, bersamaan dengan itu sektor informal dapat menjadi
peserta secara mandiri, sehingga pada akhirnya Sistem Jaminan Sosial Nasional
Dana yang terkumpul dari iuran peserta merupakan dana titipan kepada
miskin dan orang tidak mampu sebagai peserta program jaminan kesehatan.(a)
fakir miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya atau
keluarganya,(b) orang tidak mampu adalah orang yang mempunyai sumber mata
pencaharian, gaji atau upah, yang hanya mampu memenuhi kebutuhan dasar yang
layak namun tidak mampu membayar iuran bagi dirinya dan keluarganya.
peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu, terdiri dari :
atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis,(g)bukan pekerja yang tidak
Nomor 24 Tahun 2011 hak dan kewajiban peserta BPJS adalah sebagai berikut :
1. Hak Peserta
pelayanan kesehatan.
2. Kewajiban Peserta
kesehatan tingkat I.
Nomor 12 Tahun 2013, manfaat Jaminan Kesehatan Nasional terdiri atas dua
jenis, yaitu manfaat medis berupa pelayanan kesehatan dan manfaat non medis
rujukan dari fasilitas kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS
preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis
mengenai pengelolaan faktor risiko penyalit dan perilaku hidup bersih dan
sehat.
penyakit tertentu.
adalah totalitas dari wujud serta ciri suatu barang atau jasa yang didalamnya
terkandung pengertian atau rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para pengguna.
Mutu diartikan sebagai bagaimana membuat konsumen agar mau datang kembali,
mau maembeli kembali, atau mau menggunakan kembali jasa tersebut. Setiap
berkesinambungan, tidak pernah berhenti, hal ini berarti bahwa harus selalu
berupaya memenuhi kebutuhan dan harapan paien atau masyarakat secara terus
menerus.
bermutu (quality).
dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata serta di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standard
dimaksud ialah bahwa apa yang ingin dilihat oleh seseorang belum tentu sama
mengapa dua orang yang melihat atau mengalami hal yang sama memberikan
interpretasi yang berbeda tentang apa yang dilihat atau dialaminya (Sondang,
1995).
diamati.
3. Mutu adalah totalitas, wujud serta ciri sesuatu barang atau jasa, yang
individual. Dengan semikian, setiap orang dapat saja melakukan penilaian dengan
1. Perspektif Pasien/Masyarakat
suatu layanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan yang dirasakannya dan
diselenggarakan dengan cara sopan dan santun, tepat waktu, tanggap, dan mampu
dan tidak mengetahui layanan kesehatan apa yang dibutuhkan, maka perlu
kesehatan yang bermutu sebagai suatu pelayanan kesehatan yang efisien dan
prioritas dan dalam menyediakan apa yang menjadikan kebutuhan dan harapan
pandangan yang berbeda tentang unsur apa yang penting dalam mutu layanan
kesehatan. Setiap orang akan menilai mutu layanan kesehatan berdasarkan standar
2003)
Care in Developing Countries yang dikutip oleh (Pohan, 2003), dimensi mutu
1. Kompetensi Teknis
dapat dicapai oleh masyarakat, tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial,
layanan kesehatan itu digunakan dengan tepat, konsisten dan sesuai dengan situasi
setempat.
kesehatan yang efisien dapat melayani lebih banyak pasien atau masyarakat.
berbiaya mahal, kurang nyaman bagi pasien, memerlukan waktu lama, dan
6. Keamanan
bagi pasien, bagi pemberi layanan, maupun bagi masyarakat sekitarnya. Layanan
kesehatan yang bermutu harus aman dari risiko cedera, infeksi, efek samping, atau
7. Kenyamanan
8. Informasi
yang jelas tentang apa, siapa, kapan, dimana dan bagaimana layanan kesehatan itu
9. Ketepatan waktu
dan cara yang tepat, dan menggunakan peralatan dan obat yang tepat serta dengan
daerah, LSM, masyarakat, dan lain-lain. Hubungan antar manusia yang baik akan
Kepuasan Pasien
perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang
Pasien juga merupakan konsumen akhir dari layanan kesehatan dan layanan
kesehatan bermutu yang diberikan kepada pasien merupakan hasil kerja sama
kesehatan. Pasien akan merasa puas apabila kinerja layanan kesehatan yang
pasien akan muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya tidak
sekali, menurut (Azwar, 1996) dimensi kepuasan pasien dapat dibedakan menjadi
1. Kepuasan yang mengacu hanya pada pnerapan standar dan kode etik
penerapan standar serta kode etik profesi yang baik saja, yaitu mengenai :
terbinanya hubungan dokter dengan pasien yang baik adalah salah satu
keterangan yang jelas tentang segala hal yang ingin diketahui pasien.
kesehatan,
kesehatan (quality).
2. Komunikasi
baru yang belum pernah menggunakan layanan jasa atau produk tersebut.
atau perusahaan yang telah memberikan kepuasan pasien bagi konsumen atau
pertama dari standar suatu pelyanan kesehatan. Kepuasan pelanggan yang rendah
kesehatan yang telah diselenggarakan dapat memenuhi harapan pasien. Jika belum
sesuai dengan harapan pasien, maka hal tersebut menjadi suatu masukan bagi
kesehatan sesuai dengan harapannya, pasien pasti akan selalu datang berobat ke
a. Kesembuhan
d. Kebersihan puskesmas
i. Waktu tunggu, yaitu waktu yang diperlukan sebelum kontak dengan petugas
kesehatan
k. Tersediannya bangku atau tempat duduk untuk pasien pada ruang tunggu
Kerangka Konsep
Defenisi Konsep :
2. Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul akibat
Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh antara persepsi peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI)
2. Ada pengaruh antara persepsi peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI)
tahun 2018.
3. Ada pengaruh antara persepsi peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI)
4. Ada pengaruh antara persepsi peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Jenis Penelitian
peserta terdiri dari 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Sei Mati dan Kelurahan
Martubung.
Dimana :
n = Besar sampel
36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37
N = Besar populasi
Tabel 1
Jumlah Sampel di Setiap Kelurahan
Kelurahan Jumlah Perhitungan Jumlah
Populasi Sampel
Defenisi Operasional
1. Persepsi tentang mutu pelayanan adalah penilaian, respon atau tanggapan dari
dan lingkungan.
memberikan pelayanan kesehatan tepat waktu termasuk akses, waktu tunggu, dan
waktu tindakan. Dinilai dari beberapa indikator yaitu, kesesuaian jam berkunjung
cepat dan tepat, pengambilan obat di Apotek Puskesmas tepat waktu, dokter
3.Informasi adalah penjelasan dari jawaban apa, mengapa, bagaimana, kapan, dan
siapa. Dinilai dari beberapa indikator yaitu, prosedur pelayanan jelas tidak
informasi yang jelas tentang cara minum dan menyimpan obat. Dibedakan
menjadi 3 kategori :
perhatian. Dinilai dari beberapa indikator yaitu dokter mendengar keluhan dengan
melayani dengan sopan dan ramah, perawat memberikan pelayanan dengan ramah
dan penuh perhatian, petugas apotek melayani dengan sopan dan ramah, petugas
menjadi 3 kategori :
5.Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar Puskesmas dalam hal ini
baik, perparkiran kendaraan teratur dan aman, kamar mandi Puskesmas bersih dan
timbul akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien
harapannya.
dengan harapannya.
Metode Pengukuran
Tabel 2
Aspek Pengukuran Variabel Bebas (independent)
Variabel Bobot Nilai 1 Bobot Nilai 1
(Persepsi mutu pelayanan) Variabel = 1 Variabel = 5
Indikator Indikator
Ketepatan Waktu
Baik 3 15
Sedang 2 10
Buruk 1 5
Informasi
Baik 3 15
Sedang 2 10
Buruk 1 5
Hubungan Antar Manusia
Baik 3 15
Sedang 2 10
Buruk 1 5
Lingkungan
Baik 3 15
Sedang 2 10
Buruk 1 5
Tabel 3
Aspek Pengukuran Variabel Terikat(dependent)
Variabel Bobot Nilai 1 Bobot Nilai 1
(Kepuasan Pasien) Variabel = 1 Variabel = Seluruh
Indikator Indikator
Kepuasan Pasien
Puas 3 60
Kurang Puas 2 40
Tidak Puas 1 20
manusia, dan lingkungan yang dibuat dalam tabel distribusi frekuensi. Kemudian
pengaruh variabel dependen terhadap satu atau lebih variabel independen dengan
Kota Medan yang dilengkapi dengan fasilitas dan merupakan Puskesmas non
Labuhan berdiri sejak tahun 1975 yang diresmikan oleh Dinas Kesehatan Kota
Medan, yang terletak di jalan Hamparan Perak Lingkungan VII Kel. Martubung,
meliputi 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Sei Mati dan Kelurahan Martubung dan
Mati.
terdiri dari 2 kelurahan dengan jumlah penduduk 32.468 jiwa dan jumlah kepala
keluarga sebanyak 6.240 kepala Keluarga dan jumlah jenis kelamin laki-laki
43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
44
Tabel 4
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
Sei Mati 7.495 7.754 15.249
Martubung 8.952 8.267 17.219
Total 16.447 16.021 32.468
Sumber : Profil Puskesmas Medan Labuhan Tahun 2016
kesehatan meliputi sumber daya tenaga, sarana dan biaya sangat besar
kesehatan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan terdiri dari
dokter, bidan, perawat, dan tenaga lainnya. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5
Jenis Tenaga Kesehatan Puskesmas Medan Labuhan
Tenaga Kesehatan Jumlah Tenaga
Dokter Umum 3
Dokter Gigi 2
Perawat 11
Bidan 4
Apoteker 2
Tenaga Gizi 1
Tenaga Kesmas 1
Jumlah 23
Sumber : Profil Puskesmas Medan Labuhan Tahun 2016
Labuhan
Iuran yang berada di dua kelurahan yaitu kelurahan Sei Mati dan Martubung yang
bahwa umur responden yang terbanyak terdapat pada kelompok umur dewasa
(61,0%) sebagai ibu rumah tangga. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan dan
Pekerjaan Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 36 36,0
Perempuan 64 64,0
Jumlah 100 100,0
Umur (Tahun)
Umur dewasa awal (<40 Tahun) 37 37,0
Umur dewasa madya (40-60 Tahun) 47 47,0
Umur dewasa lanjutan (>60 Tahun) 16 100,0
Jumlah 100 100,0
Pendidikan
Tidak sekolah/Tidak tamat SD 9 9,0
Tamat SD/Sederajat 27 27,0
Tamat SLTP/Sederajat 50 50,0
Tamat SLTA/Sederajat 14 14,0
Jumlah 100 100,0
Pekerjaan
Wiraswasta 11 11,0
Nelayan 19 19,0
Buruh 9 9,0
Ibu rumah tangga 61 61,0
Jumlah 100 100,0
Mutu Pelayanan
jawaban pada 5 pertanyaan yang sudah diberikan terkait tentang ketepatan waktu
(20%) yang berpersepsi baik, kemudian diikuti dengan persepsi dalam kategori
sedang sebanyak 29 responden (29%) dan terbanyak pada persepsi kategori buruk
pertanyaan yang sudah diberikan terkait tentang informasi dengan 3 kategori yaitu
(34%) yang berpersepsi baik dan sebanyak 29 responden (29%) dengan persepsi
responden (37%).
jawaban pada 5 pertanyaan yang sudah diberikan terkait tentang hubungan antar
terdiri dari 3 kategori yaitu baik, sedang, buruk didapatkan bahwa sebanyak 23
responden (23%) yang berpersepsi baik dan sebanyak 57 responden (57%) dengan
persepsi dalam kategori sedang, kemudian yang berpersepsi buruk yaitu sebanyak
20 responden (20%).
(72%) yang berpersepsi baik dan sebanyak 7 responden (7%) dengan persepsi
responden (21%).
Tabel 7
Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi Peserta BPJS (PBI) tentang Mutu
Pelayanan
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Ketepatan Waktu
Baik 20 20,0
Sedang 29 29,0
Buruk 51 51,0
Jumlah 100 100,0
Informasi
Baik 34 34,0
Sedang 29 29,0
Buruk 37 37,0
jumlah 100 100,0
Hubungan Antar Manusia
Baik 23 23,0
Sedang 57 57,0
Buruk 20 20,0
Jumlah 100 100,0
Lingkungan
Baik 72 72,0
Sedang 7 7,0
Buruk 21 21,0
Jumlah 100 100,0
sudah diberikan terkait tentang mutu pelayanan dengan 3 kategori yaitu puas,
kurang puas, tidak puas. Deskripsi kepuasan pasien peserta BPJS (PBI) di wilayah
Tabel 8
Distribusi Tingkat Kepuasan Pasien Peserta BPJS (PBI) di Puskesmas Medan
Labuhan
Kepuasan pasien Frekuensi Persentase (%)
Puas 44 44,0
Kurang Puas 56 56,0
Tidak Puas 0 0
Jumlah 100 100,0
berdasarkan tingkat kepuasan yang terdiri dari 3 kategori yaitu puas, kurang puas,
dan tidak puas didapatkan bahwa sebanyak 44 responden (44%) mengatakan puas
dan yang merasa kurang puas sebanyak 56 responden (56%). Dalam penelitian ini
tidak ada responden yang merasa tidak puas atas pelayanan yang diterimanya.
variabel terikat yaitu (kepuasan pasien) maka digunakan uji chi square dengan
tingkat kemaknaan hubungan antar variabel dilihat pada tingkat keyakinan 95%
(α=0,05).
menyatakan kurang puas dan tidak ada yang menyatakan tidak puas dan 29
puas dan tidak ada yang menyatakan tidak puas dan 51 responden yang
p=0,040 (p<0,05) yang berati ada pengaruh antara ketepatan waktu dengan
kepuasan pasien di wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan. Secara rinci dapat
Tabel 9
Tabulasi Silang Persepsi tentang Ketepatan Waktu dengan Kepuasan Pasien
Ketepatan Tingkat Kepuasan Total %
Waktu Puas Kurang Puas Tidak Puas
f % f % f %
Baik 10 50,0 10 50,0 - - 20 100
Sedang 7 24,1 22 75,9 - - 29 100
Buruk 27 52,9 24 47,1 - - 51 100
Total 44 44,0 56 56,0 - - 100 100,0
puas, 12 responden (35,3%) menyatakan kurang puas dan tidak ada yang
menyatakan kurang puas dan tidak ada yang menyatakan tidak puas. Dari 37
p=0,013 (p<0,05) yang berati ada pengaruh antara informasi dengan kepuasan
pasien di wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan. Secara rinci dapat dilihat
Tabel 10
Tabulasi Silang Persepsi tentang Informasi dengan Kepuasan Pasien
Informasi Tingkat Kepuasan Total %
Puas Kurang Puas Tidak Puas
f % f % f %
Baik 22 64,7 12 35,3 - - 34 100
Sedang 10 34,5 19 65,5 - - 29 100
Buruk 12 32,4 25 67,6 - - 37 100
Total 44 44,0 56 56,0 - - 100 100,0
menyatakan kurang puas, dan tidak ada yang menyatakan tidak puas. Dari 57
puas dan tidak ada yang menyatakan tidak puas. Dari 20 responden menyatakan
menyatakan puas, 14 responden (80,0%) menyatakan kurang puas dan tidak ada
p=0,023 (p<0,05) yang berati ada pengaruh antara hubungan antar manusia
Tabel 11
Tabulasi Silang Persepsi tentang Hubungan Antar Manusia dengan Kepuasan
Pasien
Hubunganantar Tingkat Kepuasan Total %
manusia Puas Kurang Puas TidakPuas
f % f % f %
Baik 14 60,9 9 39,1 - - 23 100
Sedang 26 45,6 31 54,4 - - 57 100
Buruk 4 20,0 16 80,0 - - 20 100
Total 44 44,0 56 56,0 - - 100 100,0
menyatakan kurang puas dan tidak ada yang menyatakan tidak puas. Dari 7
tidak ada yang menyatakan puas dan 7 responden (100%) menyatakan kurang
puas dan tidak ada yang menyatakan tidak puas. Dari 21 responden yang
p=0,013 (p<0,05) yang berati ada pengaruh antara lingkungan dengan kepuasan
pasien di wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan. Secara rinci dapat dilihat
Tabel 12
Tabulasi Silang Persepsi tentang Lingkungan Puskesmas dengan Kepuasan
Pasien
Lingkungan Tingkat Kepuasan Total %
Puas Kurang Puas Tidak Puas
f % f % f %
Baik 37 51,4 35 48,6 - - 72 100
Sedang 0 0,0 7 100,0 - - 7 100
Buruk 7 33,3 14 66,7 - - 21 100
Total 44 44,0 56 56,0 - - 100 100,0
Nilai Adjust R Square sebesar 0,130 berarti 13,0 % kepuasan pasien dapat
dan signifikan terhadap kepuasan pasien. Hal tersebut dapat dilihat dari
nilai adalah 4,686 dengan tingkat signifikansi 0,002 < 0,05 dan
diterima.
3. Uji Signifikan Parsial (Uji t), untuk menguji apakah hipotesis yang
diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t (uji t). Jika
sebesar 0,347 > 0,05. Artinya Ketepatan waktu tidak memiliki pengaruh terhadap
kepuasan pasien namun dari hasil korelasi menunjukkan bahwa variabel ketepatan
0,007 < 0,05. Artinya Informasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
signifikansi sebesar 0,010 < 0,05. Artinya Hubungan antar manusia memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. Sehingga, jika variabel
0,094 > 0,05. Artinya lingkungan tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan pasien namun dari hasil korelasi menunjukkan bahwa variabel
mutu pelayanan terhadap kepuasan pasien dapat dilihat pada tabel 13 berikut.
Tabel 13
Hasil Uji Multivariat Pengaruh Persepsi tentang Mutu Pelayanan Terhadap
Kepuasan Pasien
Variabel R F hitung T hitung Sig B
0,406 4,686
Ketepatan waktu 0,945 0,347 0,067
Informasi 2.780 0,007 0,162
Hubungan antar manusia 2,613 0,010 0,187
Lingkungan 1,692 0,094 0,109
tentang ketepatan waktu pelayanan yang paling banyak adalah dalam kategori
buruk namun responden merasa puas. Hasil analisis statistik dengan uji regresi
linear berganda dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
Iuran.
Hasil penelitian diatas tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Andi (2015) yang membuktikan bahwa kepuasan pasien di instalasi rawat jalan
Rumah Sakit Nene Malomo dipengaruhi oleh mutu pelayanan variabel ketepatan
waktu. Hal ini juga menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan dapat
kesehatan itu harus dilaksanakan dalam waktu dan cara yang tepat. Ketepatan
pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan, yaitu meliputi kecepatan dan ketepatan
56
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
57
dengan ketepatan waktu pelayanan karena mereka masih menunggu terlalu lama
responden merasa puas dan tidak mempermasalahkan waktu tunggu yang lama,
hal tersebutkarena masih ada rasa tidak enak dalam diri pasiendikarenakan
pengobatan yang mereka terima tidak dikenakan biaya dan mereka beranggapan
masih dengan cara manual. Pasien juga menyatakan petugas kesehatan yang
sering datang terlambat dan tidak ada pada saat dibutuhkan menyebabkan pasien
harus menunggu lamaselain itu pada saat melakukan tebus resep di apotek juga
membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan petugas apotek yang hanya
tentang informasi yang paling banyak adalah dalam kategori buruk dan responden
merasa kurang puas. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji regresi linear
Rumah Sakit Woodward kota Palu dipengaruhi oleh mutu pelayanan dengan
variabel informasi.
yang jelas tentang apa, siapa, kapan, dimana dan bagaimana layanan kesehatan itu
menyatakan hal ini dikarenakan informasi yang mereka dapatkan tidak semuanya
kurang jelas sehingga pasien harus bertanya kembali kepada petugas .Selain itu
informasi tentang prosedur pelayanan dan berkas yang akan dibawa pada saat
berobat juga banyak yang belum dimengerti oleh pasien, sehingga tidak sedikit
pasien yang harus kembali kerumah untuk melengkapi berkasnya agar bisa
dilayani di Puskesmas tersebut. Kemudian pasien juga merasa kurang puas pada
saat petugas apotek melayani pasien dikarenakan petugas apotek sangat jarang
sekali menjelaskan tentang aturan dan efek samping obat yang mereka terima.
tentang hubungan antar manusia yang paling banyak adalah dalam kategori
sedang dan responden merasa kurang puas. Hasil analisis statistik dengan
Kabupaten Gresik dipengaruhi oleh mutu pelayanan yaitu variabel hubungan antar
manusia. Sejalan dengan penelitian Citra (2012) bahwa faktor perhatian personal
yang membantu pasien untuk pulih dari sakitnya, hubungan tenaga kesehatan-
keramahan dari petugas kesehatan karena petugas administrasi dan juga sebagian
perawat tidak sopan saat berkomunikasi dengan pasien. Pasien juga menyatakan
sering terjadi perdebatan antar dokter dengan pasien dikarenakan dokter kurang
tanggap terhadap keluhan pasien dan dokter sangat jarang sekali memberikan
kesempatan bertanya kepada pasien pada saat melakukan pemeriksaan. Selain itu
tentang lingkungan Puskesmas yang paling banyakyaitu dalam kategori baik dan
responden merasa puas.Hasil analisis statistik dengan uji regresi linear berganda
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh variabel lingkungan
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Tidak sejalan dengan penelitian Widi (2012) yang menyatakan ada pengaruh
Banjarmasin. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Elvi (2006) yang
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh lingkungan fisik terhadap kepuasan pasien
sudah membersihkan Puskesmas dalam sehari. Kalaupun ada keluhan dari pasien
hanya saja saat terjadi hujan deras maka Puskesmas akan terkena banjir
menyebabkan lantai licin dan sangat kotor hal tersebut sangat mengganggu pasien
Selain itu pasien juga menyatakan kondisi kamar mandi sering tergenang air
sehingga pasien merasa kurang aman dan nyaman saat ingin ke kamar mandi.
Kesimpulan
persepsi peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) tentang mutu pelayanan
1. Tidak ada pengaruh antara ketepatan waktu dengan kepuasan pasien BPJS
2018.
2018.
2018.
62
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
63
Saran
64
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
65
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PERSEPSI PESERTA BPJS PENERIMA BANTUAN IURAN
(PBI) TENTANG MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN
DI PUSKESMAS MEDAN LABUHAN TAHUN 2018
A. Identitas Responden
1. Nomor responden :
2. Nama responden :
3. Jenis Kelamin : a.Laki-laki
b.Perempuan
4. Umur :.......... Tahun
5. Pendidikan terakhir : a.Tidak Sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA
6. Pekerjaan : a. Wiraswasta
b. Petani
c. Nelayan
d. Buruh
e. Lain-lain (sebutkan) :....................
No Pertanyaan Jawaban
No Pertanyaan Jawaban
Kepuasan Pasien
I. Ketepatan Waktu Puas Kurang Tidak
Puas Puas
1 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan kesesuaian jam
berkunjung petugas kesehatan dengan waktu kerja?
2 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan pencarian
/pengambilan berkas rekam medik (cepat dan tepat) ?
3 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan ketepatan waktu
pengambilan obat di Apotek Puskesmas ?
4 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan ketepatan waktu
dokter dalam melakukan pemeriksaan ?
5 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan ketepatan waktu
perawat dalam memberikan pelayanan ?
II. Informasi Puas Kurang Tidak
Puas Puas
1 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan prosedur pelayanan di
Puskesmas (jelas, tidak berbelit-belit) ?
2 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan adanya petunjuk arah
dan nama disetiap ruangan Puskesmas ?
3 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan petugas administrasi
menjelaskan informasi tentang prosedur pelayanan?
4 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan dokter menjelaskan
informasi tentang penyakit ?
5 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan petugas Apotek
menjelaskan informasi tentang cara minum dan
menyimpan obat ?
III. Hubungan Antar manusia Puas Kurang Tidak
Puas Puas
1 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan perhatian dokter
dalam melakukan pemeriksaan kepada saudara ?
2 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan keramahan perawat
dalam memberikan pelayanan kepada saudara ?
3 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan kesopanan dan
keramahan petugas administrasi dalam melayani saudara
?
4 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan kesopanan dan
keramahan petugas apotek dalam melayani saudara ?
5 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan petugas kesehatan
memberikan motivasi dalam proses kesembuhan saudara
?
IV. Lingkungan Puas Kurang Tidak
Puas Puas
1 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan kebersihan gedung
Puskesmas ?
2 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan kebersihan dan
kerapihan petugas Puskesmas?
3 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan keadaan pertamanan
di Puskesmas ?
4 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengan keamanan
perparkiran kendaraan di Puskesmas ?
5 Apakah Bapak/ibu/sdr puas dengankebersihan dan
keamanan kamar mandi Puskesmas ?
Lampiran 2
Nama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jeniskelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid umur dewasa awal (<40
37 37,0 37,0 37,0
tahun)
Pendidikanterakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanakesesuaianjamberkunjungpetugaskesehatandenganwaktukerja?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanapencarian/pengambilanberkasrekammedik(cepatdantepat)?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanaketepatanwaktupengambilanobatdiapotekpuskesmas?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanaketepatanwaktudokterdalammelakukanpemeriksaan?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanaketepatanwaktuperawatdalammemberikanpelayanan?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanaprosedurpelayanandipuskesmas(jelas,tidakberbelit-belit)?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanapetunjukarahdannamadisetiapruanganpuskesmas?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanapetugasadministrasimenjelaskaninformasitentangprosedurpelaya
nan?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanadoktermenjelaskaninformasitentangpenyakit?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanapetugasapotekmenjelaskaninformasitentangcaraminumdanmenyi
mpanobat?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanaperhatiandokterdalammelakukanpemeriksaankepadasaudara?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanakeramahanperawatdalammemberikanpelayanankepadasaudara?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanakesopanandankeramahanpetugasadministrasidalammelayanisau
dara?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanakesopanandankeramahanpetugasapotekdalammelayanisaudara?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanapetugaskesehatanmemberikanmotivasidalamproseskesembuhan
saudara?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanakebersihangedungpuskesmas?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanakeadaanpertamanandipuskesmas?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanakeamananperparkirankendaraandipuskesmas?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Bagaimanakebersihandankeamanankamarmandipuskesmas?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdengankesesuaianjamberkunjungpetugaskesehatande
nganwaktukerja?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdenganpencarian/pengambilanberkasrekammedik(cepa
tdantepat)?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdenganketepatanwaktupengambilanobatdiapotekpuske
smas?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdenganketepatanwaktudokterdalammelakukanpemeriks
aan?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdenganketepatanwaktuperawatdalammemberikanpelay
anan?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdenganprosedurpelayanandipuskesmas(jelas,tidakberb
elit-belit)?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdenganadanyapetunjukarahdannamadisetiapruanganp
uskesmas?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdengandoktermenjelaskaninformasitentangpenyakit?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdenganpetugasapotekmenjelaskaninformasitentangcar
aminumdanmenyimpanobat?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdenganperhatiandokterdalammelakukanpemeriksaanke
padasaudara?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdengankeramahanperawatdalammemberikanpelayanan
kepadasaudara?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdengankesopanandankeramahanpetugasadministrasid
alammelayanisaudara?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdengankesopanandankeramahanpetugasapotekdalam
melayanisaudara?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdenganpetugaskesehatanmemberikanmotivasidalampr
oseskesembuhansaudara?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdengankebersihangedungpuskesmas?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdengankebersihandankerapihanpetugaspuskesmas?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdengankeadaanpertamanandipuskesmas?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdengankeamananperparkirankendaraandipuskesmas?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Apakahbapak/ibu/sdrpuasdengankebersihandankeamanankamarmandipuskesma
s?
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kategoripersepsiinformasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kategoripersepsihubungan antarmanusia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kategoripersepsilingkungan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kategorikepuasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
kategorikepuasan
% within
kategoriketepatanwaktupers 50,0% 50,0% 100,0%
epsi
sedang Count 7 22 29
% within
kategoriketepatanwaktupers 24,1% 75,9% 100,0%
epsi
buruk Count 27 24 51
% within
kategoriketepatanwaktupers 52,9% 47,1% 100,0%
epsi
% within
kategoriketepatanwaktupers 44,0% 56,0% 100,0%
epsi
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided) Point Probability
a
Pearson Chi-Square 6,590 2 ,037 ,041
Likelihood Ratio 6,881 2 ,032 ,040
Fisher's Exact Test 6,665 ,041
b
Linear-by-Linear Association ,739 1 ,390 ,444 ,233 ,071
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,80.
b. The standardized statistic is -,860.
kategorikepuasan
% within
64,7% 35,3% 100,0%
kategoriinformasipersepsi
sedang Count 10 19 29
% within
34,5% 65,5% 100,0%
kategoriinformasipersepsi
buruk Count 12 25 37
% within
32,4% 67,6% 100,0%
kategoriinformasipersepsi
% within
44,0% 56,0% 100,0%
kategoriinformasipersepsi
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided) Point Probability
a
Pearson Chi-Square 8,991 2 ,011 ,012
Likelihood Ratio 9,048 2 ,011 ,013
Fisher's Exact Test 8,815 ,013
b
Linear-by-Linear Association 7,261 1 ,007 ,008 ,005 ,002
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,76.
b. The standardized statistic is 2,695.
kategorikepuasan
% within
kategorihubantarmanusiaper 60,9% 39,1% 100,0%
sepsi
sedang Count 26 31 57
% within
kategorihubantarmanusiaper 45,6% 54,4% 100,0%
sepsi
buruk Count 4 16 20
% within
kategorihubantarmanusiaper 20,0% 80,0% 100,0%
sepsi
% within
kategorihubantarmanusiaper 44,0% 56,0% 100,0%
sepsi
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided) Point Probability
a
Pearson Chi-Square 7,392 2 ,025 ,024
Likelihood Ratio 7,801 2 ,020 ,023
Fisher's Exact Test 7,413 ,023
b
Linear-by-Linear Association 7,055 1 ,008 ,009 ,006 ,004
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,80.
b. The standardized statistic is 2,656.
kategorikepuasan
% within
51,4% 48,6% 100,0%
kategorilingkunganpersepsi
sedang Count 0 7 7
% within
0,0% 100,0% 100,0%
kategorilingkunganpersepsi
buruk Count 7 14 21
% within
33,3% 66,7% 100,0%
kategorilingkunganpersepsi
% within
44,0% 56,0% 100,0%
kategorilingkunganpersepsi
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided) Point Probability
a
Pearson Chi-Square 8,065 2 ,018 ,019
Likelihood Ratio 10,695 2 ,005 ,009
Fisher's Exact Test 8,252 ,013
b
Linear-by-Linear Association 3,428 1 ,064 ,067 ,041 ,018
N of Valid Cases 100
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,08.
b. The standardized statistic is 1,851.
Regression
a
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 kategorilingkung
anpersepsi,
kategorihubanta
rmanusiapersep
si,
. Enter
kategoriinforma
sipersepsi,
kategoriketepat
anwaktuperseps
b
i
b
Model Summary
a
ANOVA
Total 24,640 99
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
kategoriketepatanwaktupers
,067 ,071 ,105 ,945 ,347
epsi
kategorihubantarmanusiaper
,187 ,071 ,246 2,613 ,010
sepsi
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
DOKUMENTASI PENELITIAN