Anda di halaman 1dari 2

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELITUA

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM MAGISTER

SOAL UAS GIZI KESMAS

1. Jelaskan berbagai faktor penyebab terjadinya stunting secara internal dan ekternal di
Indonesia ?
2. Jelaskan hubungan kemiskinan dan kebodohan masyarakat, serta upaya –upaya apa saya
yang dilakukan dalam penanggulannya !

Jawaban
Nama : Debby Chintya Sandy
NPM : 21.15.005

1. Stunting juga disebabkan oleh beberapa faktor yaitu Faktor Internal dan Eksternal.
Faktor internal merupakan faktor dalam , yang berkaitan dengan kesehatan tubuh contohnya
Berat badan lahir, Usia, Jenis Kelamindan Penyakit Infeksi . Sedangkan Faktor eksternal
atau luar adalah faktor di luar yang dapat mempengaruhi kesehatan contohnya Pengetahuan
Ibu, Asupan ASI eklusif, Asupan makanan,dan Faktor Sosial-Ekonomi. Faktor ini juga
harus lebih diperhatikan ibu untuk kelangsungan pertumbuhan.Sudah di ketahui bahwa
asupan makanan merupakan Faktor langsung penyebab terjadinya stunting. Selain itu
pemberian ASI eklusif dapat menurunkan risiko stunting. Oleh karena itu Ibu harus
memperhatikan faktor internal maupun eksternal agar dapat menanggulangi terjadinya kasus
stunting.
Faktor eksternal sangat berkaitan dengan pengetahuan Ibu, bagaimana ibu mengasuh,
memberi asupan seimbang dan ASI ekslusif. Masalah pengetahuan Ibu ini harus
dipecahakan dengan program-program sosialisasi.
2. Upaya menangani kemiski‐nan dapat dilakukan peningkatan keteram‐pilan sumber daya
manusianya, penambahan modal investasi,dan mengembangkan teknologi
1. Upaya penanggulangan kemiskinan tersebut sebaiknya dilakukan secara menyeluruh,
terpadu, lintas sektor, dan sesuai dengan kondisi dan budaya lokal, karena tidak ada satu
kebijakan kemiskinan yang sesuai untuk semua.
2.Memberikan perhatian terhadap aspek proses, tanpa mengabaikan hasil akhir dari proses
tersebut. Biarkan orang miskin merasakan bagaimana proses mereka bisa keluar dari
lingkaran setan kemiskinan.
3.Melibatkan dan merupakan hasil proses dialog dengan berbagai pihak dan konsultan
dengan segenap pihak yang berkepentingan terutama masyarakat miskin.
4. Meningkatkan kesadaran dan kepedu‐lian dikalangan semua pihak yang terkait, serta
membangkitkan gairah mereka yang terlibat untuk mengambil peran yang sesuai agar
tercipta rasa memiliki program.
5.Menyediakan ruang gerak yang seluas‐luasnya, bagi munculnya aneka inisiatif dan
kreativitas masyarakat diberbagai tingkat. Dalam hal ini, pemerintah lebih berperan hanya
sebagai inisiator, selanjutnya bertindak sebagai fasilitator dalam proses tersebut, sehingga
akhirnya, kerangka dan pendekatan penanggulangan kemiskinan disepakati bersama.
6.Pemerintah dan pihak lainnya (ORNOP, Perguruan Tinggi, pengusaha, masyarakat
madani, partai politik dan lembaga sosial keagamaan) dapat bergabung menjadi kekuatan
yang saling mendukung.
7.Mereka yang bertanggungjawab dalam menyusun anggaran belanja harus menyadari
pentingnya penanggulangan kemiskinan ini sehingga upaya ini ditempatkan dan mendapat
prioritas utama dalam setiap program disetiap instansi. Dengan demikian, penanggulangan
kemiskinan menjadi gerakan dari, oleh dan untuk rakyat.

Anda mungkin juga menyukai