Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dalam Al-Qur’an Surah Al-A’raf ayat 179 menjelaskan bahwa pada hakikatn
ya manusia bukan berasal dari hewan manapun, tetapi manusia adalah makhluk cipt
aan Allah SWT dengan berbagai potensinya. Namun apabila manusia tidak memanf
aatkan potensi-potensinya, bisa jadi lebih rendah dari makhluk lainnya seperti hewa
n. Dengan demikian, manusia adalah makhluk terbaik dengan berbagai potensi yang
tidak diberikan kepada makhluk lainnya, dan manusia adalah makhluk yang proses
penciptaanya begitu mulia sehingga Allah SWT menobatkan manusia sebagai Ahsa
nu Taqwim yaitu sebaik-baik ciptaan. Tulisan ini mengulas secara singkat mengenai
proses penciptaan manusia dalam perspetif Al-Qur’an dan Sains.
Salah satu ayat yang menjelaskan proses penciptaan manusia yaitu Al-Qur’an
surah Al-Mu’minun ayat 12-14, ayat tersebut menerangkan bahwa manusia diciptaka
n dari inti sari tanah (tin), yang dijadikan air mani (nuhtfah) yang tersimpan dalam te
mpat kokoh/rahim kemudian dijadikan darah beku (‘alaqah) yang menggantung dala
m rahim kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah), kemudian dibalut de
ngan tulang belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh.
Dari penjelasan di atas, apa yang dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern
dengan bantuan teknologi canggih, telah dijelaskan oleh Al-Qur'an 14 abad yang lalu.
Lalu bagaimana dengan musuh-musuh Islam yang menyatakanAl-Qur’an itu butan m
anusia, menganggap Al-Qur’an itu sama dengan teks-teks lainnya padahal Al-Qur'an
ini adalah kalam Allah SWT dan membawa kebenaran dan bahkan ayat ini dibenark
an oleh ilmuwan-ilmuwan yang meneliti secara mendalam mengenai proses pencipta
an manusia dengan teknologi yang canggih.
Salah satu ilmuwan yang meneliti hal ini yaitu Maurice Bucaille, seorang ahli
dalam bidang ilmu kedokteran berkebangsaan Perancis (Shadeli, 1957). Menurutnya,
secara saintik manusia dibentuk dari komponen-komponen kimiawi yang dikandung
dalam tanah, Bucaille mempercayai apa yang dijelaskan dalam Al-Qur’an. Bucaillep
un menerangkan dalam bukunya “The Bible, The Qur’an and Science” bahwa
Alquran sangat konsisten dengan ilmu pengetahuan dan sains, sedangkan Al-Kitab
atau Bibel tidak demikian. Bucaille mengkritik Bibel yang ia anggap tidak konsisten
dan penurunannya bisa diragukan.
Dalam Al-Qur’an manusia diciptakan oleh Allah SWT berasal dari berbagai ta
nah. Adapun dalam perspektif sains, seperti yang di teliti oleh Maurice Bucaille, ia
meninjau kembali melalui teori pendekatannya menggunakan ilmu kedokteran,
Bucaille mencoba membenarkan penjelasan terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang
menerangkan tentang proses reproduksi manusia tersebut selaras dengan penjelasann
ya yang didasari dengan kemajuan zaman telah ditemukan berbagai alat yang dapat
mengetahui tentang organ tubuh manusia seperti, mikroskop, embriologi, fisiologi
dan lain sebagainya, menyatakan bahwa manusia beraasal dari komponen-komponen
kimiawi tanah.
Kesimpulan
REFERENSI
Bucaille Maurice, Labible, Lecoranetla Science, Alih Bahasa H.M. Rasjidi, Bibel Qur’an
dan Sains Modern, (Jakarta : Bulan Bintang, 1978).
Mursyi, Muhammmad Munir, At-Tarbiyat Al-Islamiyyat: Ushuluha wa Tathawwaruha fil
Bilad al-’Arab, Kahirat: “Alam al-Kitab, 1986
Shadeli Hasan, Ensiklopedi Indonesia Volume ke IV, (Jakarta : Ikhtiar Baru, Van
Hove, 1983)
Suryanto, Pendidikan Pada Proses Reproduksi Manusia dalam Perspektif al-Qur’an dan
Sains. Vol.7, no.2, 2017
http://en.wikipedia.org/wiki/Maurice_Bucaille