Anda di halaman 1dari 4

KAMU LUAR BIASA bag.

1
Oleh: Teguh Prasetio, S.Si
“Setiap fase yang kamu jalani harus bisa mendatangkan pelajaran untuk naik ke fase
berikutnya” Merry Riana, Mimpi Sejuta Dolar

Keseharian kita akan terasa lebih bersemangat jika kita mengetahui bahwa apa
yang kita lakukan saat ini akan mendatangkan kesuksesan di masa depan. Sayangnya
banyak orang yang tidak mengetahui dan menolak mengetahui bahwa apa yang
mereka lakukan saat ini sebenarnya adalah ukiran kesuksesan mereka di masa depan
meskipun sudah banyak bukti hidup yang menunjukkan berbagai keajaiban dari kasih
sayang Allah yang diberikan dan dihadirkan kepada kita untuk kita resapi dan terapkan.
Orang-orang yang beruntung itu bermula seperti orang biasa pada umumnya namun
mereka berakhir dengan cerita yang berbeda karena mereka memiliki kata
penyemangat yang mengembalikan kepercayaan dirinya yang bisa didapatkan dari
orang terdekat seperti keluarga ataupun teman yang juga memiliki mimpi.
Berikut adalah kisah-kisah hebat mereka, semoga bisa kita ambil hikmah dari
perjalanan hidup mereka dan menjadikan kita termasuk ke dalam golongan orang-
orang luar biasa seperti yang mereka lakukan.
1. Si Gugum yang penakut
Coba bayangkan, bagaimana perasaanmu jika kamu adalah orang terbodoh di
sekolah tempat kamu berada sekarang? Gejala yang dirasakan setiap orang saat
mengalami tekanan batin bisa berbeda-beda. Namun, umumnya jika kita merasa
tertekan maka kita akan merasakan cemas, khawatir, atau gugup berlebihan, perhatian
mudah teralihkan atau sulit berkonsentrasi, mudah marah dan frustasi, menghindar
atau tidak mau bertemu orang lain, sering absen dari pekerjaan atau sekolah, tidak
merawat diri dengan baik, misalnya menjadi jarang mandi atau berganti pakaian, jarang
atau tidak mau keluar rumah. Pada beberapa kasus, orang yang mengalami tekanan
batin juga merasakan gejala fisik seperti sakit kepala, tubuh terasa tidak berenergi,
nyeri dada, dan gangguan tidur.
Gugum adalah anak yang kebetulan dalam hidupnya mengalami hal itu dan dia
mengalami pengalaman pahit itu ketika dia belum lepas dari bangku SD. Saya ingat
betul saat itu dia masih berada di bangku kelas 6 SD ketika saya bertemu pertama kali
dengannya. Di tahun terakhir dan di jenjang terakhir dia sekolah, saya ditugaskan
mengajar di kelasnya.
Pada awal pengajaran, kelas itu tidak menunjukkan kekurangan apa pun. Hal ini
wajar karena umumnya yang nampak nyata adalah mereka yang menonjol. Namun,
kondisi Gugum saat itu bukanlah hal yang mudah ditutupi karena kekurangannya
adalah dia tidak mampu membaca satu kata pun dari buku pelajaran yang dia miliki. Hal
ini terlihat ketika pengumpulan tugas dan ditunjukkan dari nilai ulangan harian yang
pertama.
Sebagai guru baru, rasa penasaran pun muncul. Apa yang membuat anak seperti
Gugum tidak bisa membaca? Apakah tidak diajari dengan benar? Apakah tidak
memperoleh kesempatan belajar dengan benar? Karena belajar selama 7 tahun (5
tahun di SD dan 2 tahun di TK) tapi tidak bisa membaca pasti akan membuat banyak
yang berpandangan negatif pada si anak sehingga hal ini akan membuat Gugum
mengalami tekanan batin.
Upaya demi upaya mengajari Gugum untuk bisa membaca selama 5 tahun
sebelumnya tidak berhasil karena setiap belajar si anak merasa tertekan batinnya,
keringat dingin keluar dari seluruh tubuhnya, dan hal ini membuat dia semakin jauh dari
kata bisa. Gugum dan teman-temannya adalah anak yang luar biasa, meskipun Gugum
tidak bisa membaca, tidak ada satu pun dari temannya yang menghina atau
merendahkan Gugum dan karena itu saya mendapat ide dengan memberikan
perlakuan kelas yang menyenangkan.
Yang pertama kami lakukan setelah mengetahui fakta ini adalah bersenang-
senang di kelas itu, 2 jam pelajaran kami gunakan untuk bercanda dan melemparkan
lelucon kecil agar suasana tidak tegang dan hal ini membuat hati Gugum merasa santai
dan mau mencoba belajar membaca lagi setelah sekian lama dia menyerah. Kali ini, dia
mau mengikuti cara yang diberikan oleh sang guru yaitu mencoba mengikuti prosesnya
bertahap dan tidak terburu-buru untuk ingin bisa.
Meskipun dia sering sakit dan ijin untuk bimbingan tapi akhirnya dia berhasil
menguasai kemampuan membaca dengan lancar hanya setelah berlatih selama 2
bulan. Pelan tapi pasti, kepercayaan dirinya mulai muncul. Keringat dingin yang dulu
sering keluar ketika dia berbicara dengan guru mengenai pelajaran sekarang sudah
berangsur hilang. Tawa yang hanya ada ketika jam bermain, kini hadir menghias
senyumnya ketika sedang di dalam kelas karena dia sekarang bisa membaca seperti
teman lainnya.
2. Si Sopan yang gagap
Gugum berhasil menjalani fase ini, salah satunya karena dia memiliki teman yang
mendukungnya, guru yang membimbingnya, dan rekan yang menemaninya selama
awal proses dan menunjukkan ke dirinya bahwa proses yang sedang dilalui bukanlah
proses yang sia-sia seperti yang selama ini dia alami, bahwa proses kali ini adalah
proses yang pasti sukses membuat dia bisa membaca karena rekannya yang bernama
Rian juga tidak bisa membaca sama seperti dia tapi dengan kisah yang berbeda.
Rian memiliki masalah yang sama dengan Gugum dan pada tahapan tekanan
batin yang sama juga. Ketidakmampuannya dalam membaca telah membuat dia
memiliki sikap gugup yang besar bahkan membuat nada bicaranya menjadi
tergagap/tidak lancar ketika berbicara dengan guru ketika menyangkut masalah
pelajaran tertentu. Namun, kelebihan dari Rian adalah akhlaknya yang sopan terhadap
guru dan teman-temannya membuat dia disukai teman dan guru.
Akhlaknya Rian yang sopan membuat dia tidak menolak ketika disuruh oleh
gurunya. Akhlaknya membuat dia tetap menghadiri jam latihan membaca tanpa bolos
satu kali pun. Pernah juga dia disuruh memungut sampah di lapangan setelah jam
istirahat ketika proses belajar membaca berlangsung meskipun saat itu dia disuruh
memungut dengan tangan bukan dengan sapu dan cikrak dan dia melakukannya tanpa
membantah.
Akhlaknya juga menjaga dia berprasangka buruk pada gurunya, dan pada dirinya
saat itu dan hasilnya membuat dia dapat membaca hanya dengan berlatih selama satu
bulan dengan hasil yang lancar padahal hanya dengan menyisihkan waktu 1 jam saja
setiap harinya, dan di akhir bulan dia memamerkan dan menunjukkan bahwa dia bisa
membaca dengan berpidato di depan teman-temannya dari teks yang dia tulis dan
rangkum sendiri.
Jika ada yang mengatakan pada kalian bahwa “ini sulit dan kalian tidak bisa”,
janganlah kalian percaya karena kalian adalah orang yang luar biasa. Sebelumnya,
mereka berdua merasakan tekanan batin yang luar biasa karena tidak bisa membaca,
dan perasaan itu hilang dan mereka menjadi pribadi yang lebih baik hanya dalam waktu
satu bulan lebih. Ini adalah bukti bahwa kamu bisa jadi kisah yang luar biasa karena
kamu adalah pribadi yang luar biasa. Yakinlah, bahwa kamu adalah luar biasa dan
lakukanlah perbuatan yang luar biasa untuk dirimu di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai