DISUSUN OLEH :
NIM : R2001013
Hiperemesis Gravidarum
Morning sickness biasa umumnya dimulai sekitar minggu ke-6 kehamilan dan berhenti pada
minggu 14-16.
Namun, mual dan muntah parah yang mungkin pertanda hiperemesis gravidarum jika sampai
berlanjut ke minggu 20 kehamilan. Beberapa ibu mungkin terus mengalaminya sepanjang
kehamilan.
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi yang jarang terjadi. Dari sekitar 70-85 persen ibu hamil
yang mengalami morning sickness, hanya sekitar 1-2 persen yang akan mengalami hiperemesis
gravidarum.
Sekitar 75-85 persen wanita yang mengalami pernah morning sickness pada kehamilan pertama
akan mengalaminya kembali di kehamilan kedua.
Gejala kondisi ini dimulai antara minggu ke-4 sampai ke-8 dan terus berlangsung selama 16
minggu atau lebih.
Penyebab kondisi mual parah ini tidak diketahui. Beberapa ahli percaya hal ini terkait dengan
perubahan hormon tubuh yang terjadi selama kehamilan.
Adanya peningkatan level hCG terutama pada 8 minggu usia kehamilan disebut-sebut sebagai
faktor yang dapat meningkatkan risiko mual muntah parah saat hamil (hiperemesis gravidarum)
Kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam darah yang meningkat pesat ini
dilepaskan oleh plasenta.
Selain itu, peningkatan estrogen dan progesteron (terutama saat trimester pertama kehamilan)
dapat menyebabkan penurunan kerja otot lambung dan membuat Anda gampang memuntahkan
isi perut.
Beberapa penyebab lainnya yang diduga dapat menyebabkan kondisi mual dan muntah parah
saat hamil, yaitu:
Stres saat hamil
Infeksi Helicobacter pylori (H. pylori)
Korpus luteum (massa dari folikel yang matang) terletak di ovarium kanan karena konsentrasi
hormon steroidnya lebih tinggi.
Genetika. Jika ibu Anda dulu mengalami hiperegemesis gravidarum, Anda juga berisiko
mengalami hal yang sama
Hamil setelah berusia 30 tahun
Ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko mengalami muntah hebat saat hamil, yaitu:
Kondisi mual dan muntah parah ini dapat menyebabkan masalah bagi ibu dan bayi, seperti:
Dehidrasi
Takikardia (denyut jantung cepat yang tidak normal)
Cairan ketuban sedikit
Bayi lahir prematur
Dalam kasus ibu tidak menerima perawatan medis, dehidrasi berpotensi mematikan.
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi muntah parah yang memiliki dampak pada janin, seperti:
1. Lahir prematur
Menurut penelitian yang dipresentasikan dalam Society for Maternal-Fetal Medicine di Dallas
tahun 2012, hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan bayi lahir prematur.
Penelitian ini menemukan fakta yaitu, dari 81 ribu ibu hamil yang mengalami mual dan muntah
parah, sekitar 23 persennya melahirkan sebelum usia kehamilan mencapai 34 minggu.
Tidak ditemukan penyebab pastinya. Namun, asupan gizi ibu hamil yang buruk dan berat badan
yang tidak bertambah akibat kondisi ini dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur.
2. Masalah psikologis
Anak-anak yang lahir dari ibu dengan hiperemesis gravidarum diduga 3,5 kali lebih mungkin
memiliki gangguan emosional atau perilaku.
Adapun berbagai masalah ini antara lain seperti kecemasan, depresi, atau gangguan bipolar
ketika mereka tumbuh dewasa.
Jenis obat untuk kondisi ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum umumnya
tergantung pada seberapa parah kondisinya.
Berikut beberapa perawatannya:
Memasukkan kebutuhan nutrisi dan lewat infus
Minum obat dengan resep dokter (Promethazine, Meclizine, dan Droperidol)
Menggunakan nutrisi parenteral total (makanan diberikan lewat infus)
Minum obat antihistamin
Obat untuk mengendalikan muntah, seperti metoclopramide (Reglan)
Pemberian makanan untuk ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum berfungsi untuk
memenuhi gizi ibu hamil.
Untuk mengatasi mual dan muntah karena hiperemesis gravidarum, ada beberapa perawatan
yang bisa dilakukan, seperti:
Hindari membiarkan perut kosong terlalu lama
Untuk mengatasi mual dan muntah hebat, ada beberapa ide yang bisa dicoba, seperti:
Makan makanan kecil atau camilan setiap 2 jam daripada 3 kali makan besar setiap hari.
Makanlah kudapan kecil sebelum waktu tidur di malam hari.
Coba kunyah dan telan makanan Anda dengan sangat lambat.
Minum air di sela-sela waktu makan. Cobalah minum 8 gelas setiap hari.