Anda di halaman 1dari 8

KONSEP DASAR INOVASI PENDIDIKAN

Rangkuman
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas mandiri
Mata Kuliah : Inovasi Pendidikan Matematika
Dosen Pengampu : Yandi Heryandi, M.Pd.

Oleh:
Isna Cholifah
NIM. 1908105127

Semester/Kelas : 4/D

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2022
PENDAHULUAN

Seperti kita ketahui pendidikan di Indonesia semakin berkembang dan


melakukan perubahan sistem pendidikan guna menunjang pendidikan yang lebih
bagus dan menghasilkan generasi muda berfikir kritis, sistematis dan bermatabat.
Beranjak dari pendidikan di Indonesia yang telah mengalami beberapa kali
perubahan sistem pendidikan, dan kurikulum  hal ini terjadi karena adanya Inovasi
Pendidikan sendiri. 
Inovasi pendidikan sendiri terdiri dari dua kata yaitu inovasi dan
pendidikan, pengertian inovasi sendiri berasal dari Bahasa inggris
“innovation” yang sering diterjemahkan “segala hal yang baru atau pembaharuan”
tetapi ada yang menjadikan kata indonesia yaitu “inovasi”. Inovasi kadang-kadang
juga dipakai untk menyatakan penemuan. Karena hal yang baru itu hasil
penemuan. Kata penemuan juga sering digunakan untuk menerjemahkan kata dari
bahasa inggris “discovery” dan “invention”. Sedangkan pendidikan itu sendiri
adalah ‘education’ yang diterjemahkan dari bahasa inggris,
kata education (mendidik) memiliki makna memberi peningkatan (to elicit, to
give rise to), dan mengembangkan (to evolve, to develop).
PEMBAHASAN

A. Makna Hakiki Inovasi Pendidikan


Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil
karya manusia. Adapun discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang
sebenarnya telah ada sebelumnya).
Secara etimologi, inovasi berasal dari bahasa Latin, yaitu innovaation
yang berarti pembaharuan dan perubahan. Kata kerjanya innovo, yang artinya
memperbarui dan mengubah. Jadi, inovasi adalah perubahan baru menuju
arah perbaikan dan berencana (tidak secara kebetulan) (Idris, Lisma Jamal,
1992: 70).
Nicholls menekankan perbedaan antara perubahan (change) dengan
inovasi (innovation), bahwa perubahan mengacu pada kelangsungan
penilaian, penafsiran, dan pengharapan kembali dalam perbaikan pelaksanaan
pendidikan yang ada yang dianggap sebagai bagian aktivitas yang biasa.
Adapun inovasi menurutnya mengacu pada ide, objek atau praktik sesuatu
yang baru oleh seseorang atau sekelompok orang yang bermaksud untuk
memperbaiki tujuan yang diharapkan.

Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah dalam
pendidikan. Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
komponen sistem pendidikan, baik dalam arti sempit, yaitu tingkat lembaga
pendidikan, maupun arti luas, yaitu sistem pendidikan nasional.
Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan
atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat), baik berupa hasil inversi (penemuan baru) atau discovery (baru
ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

B. Tujuan Inovasi Pendidikan


Tujuan inovasi adalah efisiensi, relevansi, dan efektivitas mengenai
sasaran jumlah anak didik sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan
yang sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan anak didik, masyarakat,
dan pembangunan) dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat, dan
waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya (Suryosobroto, 1990: 129).
Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan,
yaitu kemampuan sumber tenaga, uang, sarana, dan prasarana, termasuk
struktur dan prosedur organisasi. Jadi, keseluruhan sistem perlu ditingkatkan
agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-
baiknya (Hasbullah, 2001: 189).
Adapun arah tujuan inovasi pendidikan tahap demi tahap, yaitu:
a. mengejar ketertinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu dan
teknologi sehingga semakin lama pendidikan di Indonesia semakin
berjalan sejajar dengan kemajuan tersebut;
b. mengusahakan terselenggarakannya pendidikan sekolah dan luar sekolah
bagi setiap warga negara. Misalnya, meningkatkan daya tampung usia
sekolah SD, SLTP, SLTA, dan PT.

C. Jenis-jenis inovasi pendidikan


1) Top-down Model
Top-down model, yaitu inovasi pendidikan yang diciptakan oleh
pihak tertentu sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan,
seperti halnya inovasi pendidikan yang dilakukan oleh Kemendiknas dan
Kemenag selama ini.
Inovasi seperti ini dilakukan dan diterapkan kepada bawahan
dengan cara mengajak, menganjurkan, bahkan memaksakan suatu
perubahan untuk kepentingan bawahannya. Bawahan tidak punya otoritas
untuk menolak pelaksanaannya. Contoh inovasi yang dilakukan oleh
Depdiknas adalah Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Guru Pamong,
Sekolah Persiapan Pembangunan, Guru Pamong, Sekolah kecil, Sistem
Pengajaran Modul, Sistem Belajar Jarak Jauh, dan lain-lain.

2) Bottom-up Model
Inovasi yang lebih berupa bottom-up model dianggap sebagai suatu
inovasi yang langgeng dan tidak mudah berhenti karena para pelaksana
dan pencipta sama-sama terlibat, mulai dari perencanaan sampai pada
pelaksanaan. Oleh karena itu, masing-masing bertanggung jawab
terhadap keberhasilan suatu inovasi yang mereka ciptakan.
Bottom-up model adalah model inovasi dan hasil ciptaan dari
bawah serta dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan penyelenggaraan
dan mutu pendidikan. Model inovasi yang diciptakan berdasarkan ide,
pikiran, kreasi, dan inisiatif dari sekolah, guru atau masyarakat yang
umumnya disebut model Bottom-Up Innovation. Ada inovasi yang juga
dilakukan oleh guru-guru, yang disebut dengan Bottom-Up Innovation.
Model ini jarang dilakukan di Indonesia karena bersifat sentralistis.

D. Prinsip Inovasi Pendidikan


Peter M. Drucker dalam bukunya Innovation and Enterpreneurship (Tilaar,
1999: 356), mengemukakan beberapa prinsip inovasi, yaitu sebagai berikut.
a. Inovasi memerlukan analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan
yang terbuka. Artinya, inovasi hanya dapat terjadi apabila mempunyai
kemampuan analisis.
b. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual, artinya yang bermula dari
keinginan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dapat diterima
masyarakat.
c. Inovasi harus dimulai dengan yang kecil. Tidak semua inovasi dimulai
dengan ide-ide besar yang tidak terjangkau oleh kehidupan nyata
manusia. Keinginan yang kecil untuk memperbaiki suatu kondisi atau
kebutuhan hidup ternyata kelak mempunyai pengaruh yang sangat luas
terhadap kehidupan manusia selanjutnya.
d. Inovasi diarahkan pada kepemimpinan atau kepeloporan. Inovasi selalu
diarahkan bahwa hasilnya akan menjadi pelopor dari suatu perubahan
yang diperlukan. Apabila tidak demikian maka intensi suatu inovasi
kurang jelas dan tidak memperoleh apresiasi dalam masyarakat.
E. Faktor yang Mendorong Inovasi Pendidikan
Pendorong lainnya untuk inovasi disamping sifat kreatif yang ada secara
kodrati, oleh Barnett disebutkan secara terperinci, dapat digolongkan dalam
tiga hal penting, yaitu:
1) Keinginan-keinginan yang dari dalam sendiri
2) Keinginan atau kebutuhan yang bergantung dengan pihak lain, dan
3) Kehendak untuk berubah.
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau
diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat), baik berupa hasil inversi (penemuan baru) atau discovery
(baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan atau untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
 Tujuan inovasi adalah efisiensi, relevansi, dan efektivitas mengenai
sasaran jumlah anak didik sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan
yang sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan anak didik,
masyarakat, dan pembangunan) dengan menggunakan sumber tenaga,
uang, alat, dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya
 Ada 2 (dua) jenis inovasi yaitu Top-down Model dan Bottom Up Model
 Prinsip-prinsip inovasi adalah sebagai berikut : Inovasi memerlukan
analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan yang terbuka, inovasi
bersifat konseptual dan perseptual, inovasi harus dimulai dengan yang
kecil, dan inovasi diarahkan pada kepemimpinan atau kepeloporan
DAFTAR PUSTAKA

Syafaruddin, Asrul, dan Mesiono. (2012). INOVASI PENDIDIKAN. Medan :


Perdana Publishing

Rusdiana, H.A. (2014). Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai