MATERI PERTEMUAN-1
Topik:
PANDANGAN TENTANG MANUSIA
1. Hakekat manusia
Pembahasan tentang hakekat manusia:
a. Pengertian-pengertian hakekat manusia ada beberapa
pendapat
(1) Notonagoro memandang hakekat manusia adalah makhluk
monopluralis: jiwa raga merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan. Aspek jiwa manusia mempunyai
cipta, rasa dan karsa yang memungkinkan untuk membuat
keputusan-keputusan apakah sesuatu itu benar atau tidak
benar, apakah baik atau tidak baik.
Manusia bersifat anorganis, vegetatif dan animal, sehingga
tingkah lakunya dikuasai hukum alam dan didorong naluri.
2 Pengantar Ilmu Pendidikan
Penjelasan:
1. das uber ich = Super ego
2. das ich = ego
3. Pra concius = ambang kesadaran
4. das Es = id
5. Kompleks yang terdesak.
individualitas manusia.
b. Kemampuan bereksistensi
Kemampuan menempatkan diri dan menembus ke masa
depan disebut kemamapuan bereksistensi. Manusia
mempunyai kemampuan kereksistensi inilah manusia
mempunyai kebebasan menurut Dwiyarkara: adanya manusia
bukan berada seperti. hewan dan tumbuh-tumbuhan,
melainkan mengada dimuka bumi. Kemampuan bereksistensi
perlu dibina melalui pendidikan, agar peserta didik belajar
dan pengalamannya, belajar melihat masa depan dan sesuatu
dan mengambangkan daya kreasi sejak masa kanak-kanak.
c. Kata hati
Istilah kata hati sering disebut hati nurani. Kata hati
merupakan kemampuan pada diri manusia yang memberi
penerangan baik buruknya perbuatannya Kriteria baik/benar
dan buruk/salah dikatakan Dwiyarkara dengan baik yang
integral.
Kesimpulan bahwa kata hati adalah kemampuan membuat
keputusan tentang yang baik/benar dan yang buruk/ salah
bagi manusia sebagai manusia.
d. Moral
Istilah moral adalah perbuatan itu sendiri sedang kata hati
sebagai bentuk yang menyertai perbuatan. Seseorang yang
memiliki kata hati yang tajam belum otomatis perbuatannya
merupakan realisasi kata hatinya, perlu ada kemampuan.
Banyak orang memiliki kecerdasan akal, tetapi tidak cukup
memiliki moral.
e. Tanggung jawab
Kesetiaan menanggung resiko akibat perbuatannya. Ujud
tanggung jawab pada diri sendiri, tanggung jawab pada
masyarakat, dan tanggung jawab pada diri sendiri berarti
menanggung tuntutan hati nurani, misalnya dalam bentuk
penyesalan. Bertanggung jawab pada masyarakat berarti
menanggung tuntutan norma-norma masyarakat. Bentuk
tuntutan sosial berupa sangsi-sangsi seperti cemoohan
masyarakat hukuman penjara, bertanggung jawab pada Tuhan
berarti menanggung tuntutan norma-norma agama, misalnya
perasaan berdosa, terkutuk.
f. Rasa kebebasan
Rasa bebas/merdeka sesuai dengan tuntutan kodrat
manusia, sesuai dengan kodrat manusia yang berarti ada
Pandangan Tentang Manusia 7
B. Dimensi-dimensi Manusia
C. Pengembangan Dimensi-dimensi.
Pengembangan dimensi pada kelompok-kelompok manusia/bangsa
tertentu meliputi.
rokhani.
Dampak gelagat pada manusia sebagai pribadi berupa pola pikir
dan pola hidup yang semakin materialistik dan konsumtif,
disertai makin menipisnya rasa kesetiawkawanan sosial dan
keimanan.
Dampak hubungan dengan, masyarakat makin terjadinya
kesenjangan sosial antara yang kaya dengan yang miskin. Kedua
dampak diatas hakekatnya akan menimbulkan kekacauan dan
ketegangan sosial akan mengganggu proses pembangunan.
Sedang tujuan kita menurut Alinea keempat UUD 1945, untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasaran
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Kesimpulan pendidikan yang mengembangkan manusia
seutuhnya adalah pendidikan yang secara dini, diupayakan
dengan sadar dan sestematis, terus menerus untuk
mengembangkan tingkat kemampuan, sifat-sifat, sikap-sikap
supaya semakin mampu mewujudkan kebahagiaan hidup
didasarkan keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam
hidup manusia sebagai pribadi dalam hubungan manusia dengan
masyarakat, dengan alam, bangsa-bangsa dalam hubungannya
dengan Tuhan.
Daftar Pustaka