Anda di halaman 1dari 5

A.

Konsep dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan1


Mengingat Lembaga Pendidikan di Indonesia merupakan organisasi yang memiliki orientasi
ganda (multiple oriented), yaitu organisasi yang berorientasi sosial dan orientasi bisnis.
Orientasi sosial Pendidikan bertujuan meningkatkan kecerdasan bangsa sedangkan orientasi
bisnis Pendidikan dalam mempertahankan eksistensi maupun operasionalnya harus memiliki
dana yang cukup memadai.
Gambaran sistem informasi Pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia idealnya dalah
bagaimana para pengambil keputusan bidang Pendidikan dapat dengan mudah mencari
informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang Pendidikan. Sistem
informasi semakin dibutuhkan oleh Lembaga Pendidikan, khususnya dalam meningkatan
kelancaran aliran informasi dalam Lembaga Pendidikan, Kontrol kualitas, dan menciptakan
aliansi atau Kerjasama dengan pihak lain yang dpat meningkatkan nilai Lembaga Pendidikan
tersebut.
B. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
1. Sistem
Sistem dapat dikatakan sebagai seperangkat elmen yang digabungkan satu dengan
lainnya untuk suatu tujuan Bersama. Sistem dapat merupakan sesuatu yang abstrak dan
maupun yang berwujud. Konsep pengertian sistem sebagai suatu metode dikenal
dengan istilah pendekatan sistem. Pada dasarnya pendekatan ini merupakan penerapan
metode ilmiah di dalam pemecahan suatu masalah, atau merupakan kebiasaan berpikir
sistematik, serta memandang suatu sistem sebagai bagian dari sistem yang lebih luas
atau lebih besar. Pendekatan sistem dapat digunakan untuk analisis dan perancangan
suatu sistem, termasuk sistem informasi manajemen. 2
Sistem informasi merupakan kumpulan komponen dalam sebuah organisasi atau
Lembaga yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.
Keandalan suatu sistem informasi dalam sebuah Lembaga atau organisasi terletak pada
keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat menghasilkan aliran informasi
yang berguna, akurat terpecaya , detail,cepat,relevan bagi kepentingan Lembaga
tersebut.3
Sistem adalah sekumpulan unsur / elmen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan Bersama untuk mencapai suatu tujuan.
2. Informasi
Informasi adalah data yang diolah dan berguna bagi pemakainya dalam
pengambilan keputusan. Informasi yang baik adalah informasi yang memberikan nilai
tambah (value added) bagi pemakainya. Pemakai akan menggunakan informasi
untuk perencanaan, koordinasi, evaluasi dan pengambilan keputusan. Oleh karena
itu informasi harus mempunyai ciri-ciri, yaitu dapat mengurangi ketidakpastian,
dapat menggambarkan adanya berbagai peluang dan dapat mengevaluasi hasil 4
Pengertian Informasi menurut Gordon B. Davis (1995), yaitu data yang telah
diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai
nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat

1
Ety Rochaety, Pontjorini Rahayuningsih, Prima gusti Yanti “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan” (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2004), hlm. 1-2
2
Nafiudin “Buku Ajar Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen” (CV. Penerbit Qiara Media, 2019) hlm 6-8)
3
Ety Rochaety, Pontjorini Rahayuningsih, Prima gusti Yanti “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan” (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2004), hlm. 4
4
Hamdi Agustin, “Sistem Informasi Manajemen Menurut Prespektf Islam”, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and
Finance, Vol. 1, No. 1 (Mei 2018), 65.
mendatang. Sedangkan informasi menurut Budi Sutedjo (2002:168) merupakan hasil
pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk
yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan dalam
pemahaman fakta-fakta yanga ada.5
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007) adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan
saat ini atau mendukung sumber informasi. Sedangkan informasi menurut Susanto
(2004) merupakan hasil dari pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. Dari
pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa data harus diolah terlebih dahulu agar
dapat menjadi informasi yang berguna untuk pemakai informasi. 6
3. Manajemen
Manajemen berasal dari Bahasa Inggris management dengan kata kerja to manage,
diartikan secara umum sebagai mengurusi. Selanjutnya definisi manajemen berkembang
lengkap. Lauren A. Aply seperti yang dikutip Tanthowi menerjemahkan manajemen
sebagai “The art of getting done though people” atau seni dalam menyelesaikan
pekerjaan.7
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu
4. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan sistem dan tata cara meningkatkan kualitas hidup seseorang
pada semua aspek kehidupannya di dunia. Pendidikan memiliki nilai yang sangat
strategis dan urgen dalam pembentukan suatu bangsa. Pendidikan juga berupaya untuk
menjamin kelangsungan hidup bangsa. Sebab lewat pendidikan tidak hanya berfungsi
untuk how to know dan how to do, serta how to life together, tetapi yang amat penting
adalah how to be, supaya how to be berwujud, maka diperlukan transfer budaya dan
kultur. Pendidikan pada dasarnya merupakan sarana strategis untuk meningkatkan
potensi bangsa agar mampu berkiprah dalam tataran yang lebih global. Menurut Hanson
dan Brembeck dalam Hadiyanto menyebutkan bahwa pendidikan itu sebagai investment
in people , untuk mengembangkan individu dan masyarakat, dan sisi lain pendidikan
merupakan sumber untuk pertumbuhan ekonomi. 8
Sehingga demikian pentingnya masalah yang berkenaan dengan pendidikan maka
perlu diatur suatu aturan yang baku mengenai pendidikan tersebut, yang dipayungi
dalam Sistem Pendidikan Nasional. Sedangkan Sistem Pendidikan Nasional dilaksanakan
secara semesta, menyeluruh dan terpadu, semesta dalam arti terbuka bagi seluruh
rakyat dan berlaku di seluruh wilayah negara, menyeluruh dalam arti mencakup semua
jalur, jenjang, jenis pendidikan dan terpadu dalam arti adanya saling keterkaitan antara
Pendidikan Nasional dengan seluruh pembangunan nasional. Pendidikan Nasional
mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi
manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab perubahan zaman. 9
5
Ety Rochaety, Pontjorini Rahayuningsih, Prima gusti Yanti “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan” (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2004), hlm. 4
6
Rahmawati Sidh, “Peranan Brainware Dalam Sistem Informasi Manajemen”, Jurnal Computech & Bisnis, Vol.
7, No. 1, (Juni 2013), 22.
7
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam”, (Cet. 1: Yogyakarta: Penerbit Teras, 2009), Hlm. 8
8
Hadiyanto, Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan di Indonesia, Jakarta : Rineka Cipta, 2004,
hal. 29
9
Haidara Putra Daulay, Dinamika Pendidikan Islam di Asia Tenggara, Jakarta : Asdi Mahasatya, 2009, hal. 47.
Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan kepribadian manusia baik
dibagian rohani atau dibagian jasmani. Ada juga para beberapa orang ahli mengartikan
pendidikan itu adalah suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
sekelompok orang dalam mendewasakan melalui pengajaran dan latihan. Dengan
pendidikan kita bisa lebih dewasa karena pendidikan tersebut memberikan dampak yang
sangat positif bagi kita, dan juga pendidikan tersebut bisa memberantas buta huruf dan
akan memberikan keterampilan, kemampuan mental, dan lain sebagainya. Seperti yang
tertera didalam UU No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang
diperlukan dirinya, masyarakat, dan Negara. 10
Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Menrut Prof. H. Mahmud Yunus
dan Martinus Jan Langeveld mengatakan pendidikan adalah suatu usaha yang dengan
sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan meningkatkan
ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan
anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar anak tesebut memperoleh
kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya
sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. Selain dari itu Pendidikan adalah
upaya menolong anak untuk dapat melakukan tugas hidupnya secara mandiri dan
bertanggung jawab dan pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam
membimbing manusia yang belum dewasa menuju kedewasaan. 11Seperti yang dikatakan
oleh harahap dan poerkatja, pendidikan adalah usaha yang secara sengaja dari orang tua
yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala
perbuatannya.12
Pangertian mengenai pendidikan tersebut, dapat dilihat dari sisi beberapa titik sudut
pandang yang berbeda-beda antara dari titik sudut psikologis maupun titik sudut
pandang sosiologis. Terdapat banyak pengertian maupun definisi yang membahas
mengenai pendidikan, tergantung dalam melihat pendidikan melalui titik sudut
manapun. Akan tetapi dalam inti sari mengenai pemaknaan konsep pendidikan
mengarah pada satu tujuan yaitu suatu upaya yang dijadikan proses dalam membina diri
seseorang maupun masyarakat secara umum supaya dapat menjembatani langkah-
langkah dalam menjalani kehidupan sehingga bisa meraih hidup yang diimpikan oleh
semua orang yaitu menikmati kehidupan yang serba dilandasi pegetahuan dan hidup
sejahtera, semua kebutuhan terpenuhinya dengan munculnya ide kreatif dan inovatif
yang hanya bisa didapat dengan proses mengenyam pendidikan. Pendidikan merupakan
modal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Dalam
pendidikan di Indonesia kita dapat memperoleh banyak pengetahuan seperti
pengetahuan tentang moral, agama, kedisiplinan dan masih banyak lagi yang lainnya.

10
Haryanto, 2012: dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para akhli http://belajarpsikologi.
com/pengertianpendidikan-menurut-ahli/ diakes pada tanggal 9 april 2017
11
http://www.kumpulandefinisi.com/2015/10/pengertian-definisi-tujuan-pendidikan-menurut-para-ahli.html
12
Muhibbin, syah. 2007. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. bandung. Pt. remaja rosdakarya. Hal.
11
Dalam pendidikan Indonesia pengembangan pikiran sebagian besar dilakukan di
sekolah-sekolah atau di perguruan tinggi melalui bidang studi yang dipelajari dengan
cara pemecahan soal-soal, pemecahan berbagai masalah, menganalisis sesuatu serta
menyimpulkannya

5. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Sistem informasi manajemen merupakan, bagian dari ilmu manajemen.


Semua fungsi manajemen baik itu perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pemimpin (leading/actuating), dan pengendalian (contrilling)
diperlukan untuk keberhasilan kegiatan dalam suatu organisasi, termasuk
dalam bidang pendidikan. Keberhasilan saat menjalankan fungsi manajemen
tersebut salah satunya ditunjang oleh sistem informasi yang mampu
menyediakan informasi yang dibutuhkan para pengolah (pemimpin lembaga
tersebut).Menurut, Bapak La Pou, S.Pd.selaku kepala sekolah menyatakan
bahwa:“Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang berorientasi
kepadasistem informasi yang mementingkan keakrutan data dan ketepatan sasaran
dalam memperoleh berbagai data dan informasi yang dibutuhkan sekolah.
Informasi yang dibutuhkan seperti sarana prasarana, pembiayaan, pengelolaan,
kompotensi lulusan, penilaian, standar isi, pendidik dantenaga kependidikan.
Adapun sistem pengelola data yang digunakan disiniyaitu DAPODIK yang meliputi
data pendidik, tenaga kependidikan, data siswa, data sarana dan prasarana, dan
sebagainya yang secara cepat dan valid yang disampaikan kepada instansi
seperti Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,maupun ke Kementrian Nasional”.
Dapodik adalah, suatu sistempendataan dan pengelolaan data-data pendidikan yang
bersifat mikro secara daring dan real time. Data utama yang dikelola pada sistem
dapodik, meliputi data sekolah, data siswa, datapendidik, data karyawan, dan
staf sekolah. Dapodik bertujuan untuk mewujudkan basis data sehingga dapat
tercipta tata kelola data pedidikan yang terpadu dan menghasilkan data yang
representatif untuk memenuhi kebutuhan kementrian dan pemangku
kepentingan lainnya. Selanjutnya tujuan berikutnya adalah untuk mendukung
peningkatan efesiensi, efektif, dan sinergi kegiatan pengumpulan data
pokok yang terintegrasi dalam satu sistem pendataan. 13
Sistem informasi manajemen pendidikan atau Education Management Information
Sistem (EMIS) merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi
teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data
dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan bidang pendidikan. Gordon B.
Davis menjelaskan bahwa sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem yang
terintegrasi antara manusia dan mesin yang mampu menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi (Eti Rochaety, Pontjorini Rahayuningsih, Prima Gusti Yanthi, 2006: 12-13). Hal
yang sama dikemukakan oleh Harbangan Siagian (1989: 22) bahwa sistem informasi
manajemen mengandung arti sekumpulan orang, seperangkat pedoman dan pemilihan
peralatan pengolahan data, menyimpan, mengolah dan memakai data untuk
mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dengan memberikan
13
Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147- 1415Penerapan Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan dalam Proses Pembelajaran -Siti Hajar Loilatu, M.Rusdi, Musyawir
informasi kepada manajer agar dapat dimanfaatkan pada waktunya secara efesien.
Sistem informasi manajemen pendidikan adalah suatu kumpulan dari komponen yang
saling berkaitan yang diatur, dikelola atau dikoordinasikan untuk mengubah data
menjadi informasi guna mencapai tujuan pendidikan
(https://singgihcongol.wordpress.com/artikel-2/manajemen-sistem-informa si-
pendidikan, diakses 12 April 2016). Dodi Irawan (2003: 20) menjelaskan bahwa sistem
informasi manajemen pendidikan adalah sebuah metode manajemen formal dalam
penyediaan informasi pendidikan yang akurat dan tepat waktu sehingga proses
pengambilan keputusan, perencanaan, pengembangan proyek, dan fungsi-fungsi
manajemen pendidikan lainnya dapat dilaksanakan secara efektif. Dalam pengertian lain
sistem informasi manajemen pendidikan adalah sekelompok informasi dan dokumentasi
yang terorganisasi dalam melaksanakan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan,
analisis, dan penyebaran informasi yang digunakan untuk manajemen dan perencanaan
pendidikan. Marcus Powell (2006: 4), mengemukakan bahwa pada dasarnya sistem
informasi manajemen pendidikan adalah sebuah sistem kumpulan data, penyimpanan,
pencarian, pengolahan dan penyebarannya yang dirancang khusus untuk digunakan oleh
para pengambil keputusan dan administrator untuk merencanakan dan mengelola
sistem pendidikan secara efisien, efektif dan berkelanjutan. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa manajemen sistem informasi pendidikan merupakan sebuah sistem
yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen, dan perencanaan
pendidikan. Ketersediaan informasi pada Sistem informasi manajemen pendidikan
melalui proses pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data. 14

14
Journal of Islamic Education Management Vol.2, No.1 April 2017, Hal 64 - 77 ISSN : 2548 – 4052 ©2017
Manajemen Pendidikan Islam: manajemenmpi@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai