Fix Askeb Inc PKK 2B
Fix Askeb Inc PKK 2B
DI SUSUN OLEH :
i
ii
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Ferawati Ani Retno
Geby Lestari Ayu Firani
Maria Fransiska Riskita Desi Agustina
Natasya Ramadani Salsha Rezhita
Nefrit Ervina Neolin Korban Sarini
Novita Sy. Mahmud Shelin Marselina
Nur Indah Siti Hajar
Sri Selvi Djaelani Sri Selawati R Paera
Pembimbing I
A. Fahira Nur, SST., M.Kes
NIDN.0922118802 (…………………………….)
Pembimbing II
Nurasmi, SST., M.Keb
NIDN.0925058806 (…………………………….)
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
NIDN.0931088602
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Cover.....................................................................................................................i
Lembar Pengesahan...............................................................................................ii
Kata Pengantar.......................................................................................................iii
Daftar Isi................................................................................................................iv
BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................3
C. Manfaat......................................................................................................4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................6
A. Konsep Dasar Persalinan...........................................................................6
B. Konsep Dasar Ketuban Pecah Dini (KPD)................................................16
C. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan.............................................................23
D. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Dalam Bentuk SOAP..................27
BAB III : TINJAUAN KASUS.............................................................................29
BAB IV : PEMBAHASAN...................................................................................48
BAB V : PENUTUP..............................................................................................53
A. Kesimpulan................................................................................................53
B. Saran..........................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan dilakukan dalam upaya untuk
mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat.
Selain lingkungan yang sehat, kondisi kesehatan dari tiap anggota keluarga
sendiri juga merupakan salah satu syarat dari keluarga yang berkualitas.
Ukuran keberhasilan suatu pelayanan kesehatan tercermin dari penurunan
angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) Sampai pada batas angka
terendah yang dapat tercapai sesuai dengan kondisi dan situasi setempat
serta waktu (Kemenkes RI, 2019).
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) Setiap hari di
tahun 2017, sekitar 295,000 wanita meninggal selama masa kehamilan dan
persalinan penyebabnya pendarahan, infeksi, tekanan darah tinggi selama
kehamilan, komplikasi dan persalinan dan abortus yang tidak aman. Sisanya
disebabkan oleh adanya infeksi. Sedangkan angka kematian bayi mencapai
4.1 juta pada tahun 2017 yang menyebabkan prematur, komlikasi terkait
intrapartum asfikisia, infeksi, cacat lahir, dan lain-lain. (World Health
Organization, 2019)
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
tahun 2019 jumblah kematian ibu 97 orang, penyebabnya kematian
terbanyak adalah pendarahan berjumblah 21 orang hypertensi dan kematian
21, penyeban gangguan sistem peredaran darah dan jantung 10 orang
penyebab infeksi 7 dan penyebab gangguan metabolik 1 orang dan lain-lain
berjumblah 27 orang.
Penyebab kematian langsung ibu akibat dari penyakit penyulit
kehamilan, persalinan, dan nifas. misalnya infeksi, eklamsia, perdarahan,
emboli air ketuban, trauma anestesi, trauma operasi, dan lain-lain. Infeksi
yang banyak dialami oleh ibu sebagian besar merupakan akibat dari adanya
komplikasi/penyulit kehamilan, seperti febris, korioamnionitis, infeksi saluran
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan dengan menggunakan
pendekatan proses menejemen kebidanan 7 langkah varney pada Ny
“ D “ Umur 28 Tahun G2P1A0 UK 40 Minggu 2 Hari Inpartu Kala 1
Fase Laten Dengan Ketuban Pecah Dini di RSU Anutapura Palu
2. Tujuan khusus
a. Melaksanakan pengkajian secara lengkap dan sistematis ibu
bersalinn Ny. “ D “ Umur 28 Tahun G2P1A0 UK 40 Minggu 2
Hari Inpartu Kala 1 Fase Laten Dengan Ketuban Pecah Dini di
RSU Anutapura Palu.
4
6
7
yang tidak nyeri, yang telah terjadi sejak sekitar 6 minggu kehamilan.
Persalinan palsu dapat terjadi selama berhari-hari atau secara
inrerminten bahkan tiga atau empat Minggu sebelum awitan persalinan
sejati titik persalinan palsu sangat ngeri titik wanita dapat mengalami
kurang tidur dan kehilangan energi dalam menghadapinya.
Bagaimanapun persalinan palsu juga mengidentifikasikan bahwa
persalinan sudah dekat.
c. Perubahan servik
Mendekati persalinan, serviks semakin "matang" kalau tadinya
hamil, serviks masih lunak, dengan konsistensi seperti puding dan
mengalami sedikit penipisan (effacement) dan kemungkinan sedikit
dilatasi titik perubahan serviks diduga terjadi akibat peningkatan
intensitas kontraksi Braxton Hicks yang berbeda-beda sebelum
persalinan. Kematangan serviks mengindikasikan kesiapan untuk
persalinan. Kematangan serviks mengidentifikasikan kesiapan untuk
persalinan.
d. Bloody show
Plat lendir disekresi sebagai hasil operasi kelenjar lendir serviks
pada awal kehamilan titik ini menjadi sawar pelindung dan menutup
jalan lahir selama kehamilan titik yang dimaksud dengan bloody show.
e. Energy spurt
Lonjakan energi, banyak wanita mengalami lonjakan energi
kurang lebih 24 jam sampai 48 jam sebelum awitan persalinan titik
umumnya para wanita ini merasakan energi selama beberapa jam
sehingga bersemangat melakukan berbagai aktivitas di antaranya
pekerjaan rumah tangga dan berbagai tugas lain yang sebelumnya tidak
mampu mereka laksanakan. Akibatnya, mereka memasuki persalinan
dalam keadaan letih dan sering sekali persalinan menjadi sulit dan lama.
Terjadinya lonjakan energi ini belum dapat dijelaskan selain bahwa hal
tersebut terjadi secara alamiah yang memungkinkan wanita
memperoleh energi yang diperlukan untuk menahan diri dan
16
Yulianti, 2010).
6. Tanda dan gejala KPD
Keluarnya cairan ketuban yang merembes melalui vagina, berbau
amis, tidak seperti bau amoniak dengan ciri pucat dan bergaris warna
darah merupakan tanda KPD. Bau cairan ketuban sangatlah khas. Tanda
gejala lainnya berupa keluarnya air ketuban berwarna putih keruh,
jernih, kuning, hijau/kecoklatan sedikit-dikit maupun sekaligus banyak.
Kemudian dapat disertai demam bila sudah ada infeksi, pemeriksaan
dalam (VT) selaput ketuban tidak ada atau air ketuban kering (Nugroho,
2012).
7. Diagnosa KPD
Berdasarkan anamnesa pada pasien merasakan basah pada vagina
atau mengeluarkan cairan yang banyak secara tiba-tiba dari jalan lahir
atau “ngepyok”. Cairan berbau khas dan perhatikan warnanya. Pada
pemeriksaan dalam selaput ketuban sudah tidak ada lagi. Perlu
dipertimbangkan pemeriksaan dalam (VT) pada kehamilan kurang bulan
yang belum dalam persalinan. Pemeriksaan dalam dilakukan pada kasus
KPD yang sudah dalam persalinan atau yang dilakukan induksi
persalinan. Diagnosa juga dapat ditegakkan dengan pemeriksaan
laboratorium untuk menentukan ada tidaknya infeksi. Dan juga
pemeriksaan ultasonografi (USG) untuk melihat jumlah cairan ketuban
dalam kavum uteri.
8. Komplikasi KPD
Komplikasi pada KPD dapat menyebabkan infeksi intrapartum
(korioamnionitis), persalinan preterm yang menyebabkan bayi lahir
dengan berat rendah, gawat janin dan kematian janin akibat hipoksia,
oligohidramnion, bahkan sering terjadi partus kering (dry labor) karena
air ketuban habis (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Komplikasi yang timbul
akibat KPD bergantung pada usia kehamilan. Dapat terjadi infeksi
maternal maupun neonatal, persalinan premature, hipoksia karena
kompresi tali pusat, meningkatnya insiden seksio sesarea atau gagalnya
21
aspek asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui faktor mana yang
menguntungkan atau menghambat keberhasilan asuhan yang di
berikan. (Varney dkk,2002:31)
NO. REG : 57 88 94
Tanggal Masuk RS : 22 Januari 2022 Jam 03.20 WITA
Tanggal Pengkajian : 22 Januari 2022 Jam 09.00 WITA
A. LANGKAH 1 IDENTIFIKASI DATA DASAR
1. IDENTITAS
Nama : Ny. D Nama : Tn. A
Umur : 28 Tahun Umur : 30Tahun
Suku : Kaili Suku : Kaili
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S2 Pendidikan : S2
Pekerjaan : Dosen Pekerjaan : Dosen
Alamat : Btn Tamanria Alamat : Btn Tamanria
No.hp : 081341412750
2. Alasan kunjungan
Ibu ingin melahirkan dan ada keluar air
3. Keluhan utama
Ibu merasakan sakit perut tembus belakang hilang timbul, terdapat
pengeluaran lendir bercampur darah serta pengeluaran air dari vagina
4. Riwayat keluhan
Ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah sejak tanggal 21
Januari 2022 jam 15.00 WITA dan ibu mengatakan merasa sakit perut
tembus belakang disertai pengeluaran air sejak tanggal 22 Januari 2022
jam 02.00 WITA, kemudian ibu ke rumah sakit dan masuk diruangan
29
30
IGD kebidanan tanggal 21 Januari 2022 jam 03.20, pada jam 04.43 ibu
di bawah ke ruang bersalin.
5. Tanda-Tanda bersalin
a. Kontraksi Ada Sejak Tanggal 22-01-2022 Pukul : 02.00
b. Frekuensi 1 Kali Dalam 10 menit
c. Lamanya 10 - 15 Detik
6. Pengeluaran Pervagianam
a. Darah lendir : Ada pelepasan darah dan lendir dari vagina
tanggal 21 Januari 2022 dari jam 15.00 WITA.
b. Air ketuban : Air ketuban keluar sejak tanggal 22 Januari 2022
jam 02.00
7. Masalah – masalah khusus Atau hal- hal yang berhubungan
dengan faktor - faktor resiko predis posisi maupun resiko tinggi yang
dialami :
Tidak ada
8. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. HPHT : 15-04-2021
b. Waktu haid bulan sebelumynya : Maret Lamanya : 4-5 hari
c. Siklus : 30 Hari
d. Anc Teratur/tidak : Teratur
9. Riwayat Persalinan Nifas yang lalu :
No Tahun Usia Tempat Jenis Penolong Kondisi Nifas Anak Keada
partus kehamilan partus partus bayi saat (ASI) JK/BB anak
Lahir sekara
1 2018 Aterm RS normal Bidan Normal Ada Pr/ Seha
3.100 gr
2 Hamil sekarang
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : Sedang
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda –tanda vital
34
a. TD : 110/80 mmhg
b. S : 36,5ºC
c. P : 20x/menit
d. N : 82x/menit
4) Berat badan sebelum hamil : 58 kg
5) Berat badan sekarang : 71 kg
6) Penambahan berat badan selama hamil : 13 kg
7) Tinggi Badan : 149 cm
8) IMT : 26,1
9) Lila : 26 cm
10) UK : 40 minggu 2 hari
11) TP : 22-01-2022
f. Genitalia
Tampak pengeluaran air dari vagina yang berwarna jernih dan berbau
amis
VT Tanggal 22 Januari 2022 Jam 07.45 WITA
1) Vulva vagina : Baik
2) Portio : Lunak
3) Pembukaan : 1 cm
4) Ketuban : Jernih, merembes (-)
5) Presentase : Kepala
6) Moulage : Tidak ada
7) Penumbungan : Tidak ada
8) Penurunan :HI
9) Kesan panggul : Normal
b. Pelepasan : Lendir darah
36
Pada pmeriksaan kulit perut, tampak adanya linea nigra dan striae alba
yang menandakan kehamilan lebih dari satu dan otot sudah kendor,
terdapat denyut jantung janin dan teraba bagian-bagian janin pada saat
palpasi merupakan salah satu tanda pasti kehamilan (prawirohardjo, 2014:
179).
Dari HPHT 15-04-2021 sampai tanggal pengkajian ditentukan masa
gestasi 40 minggu 2 hari
2. Inpartu kala I fase laten
Ds : Ibu mengatakan nyeri perut tembus kebelakang disertai pelepasan
lendir bercampur darah.
Do : Tidak ada varices dan oedema, nampak pengeluaran lendir dan darah
VT Tanggal 22 Januari 2022 Jam 07.45 WITA
a. Vulva vagina : Baik
b. Portio : Lunak
c. Pembukaan : 1 cm
d. Ketuban : jernih, merembes (-)
e. Presentase : Kepala
f. Moulage : Tidak ada
g. Penumbungan : Tidak ada
h. Penurunan :HI
i. Kesan panggul : Normal
j. Pelepasan : lendir darah
Analisa dan Interpretasi Data
a. Salah satu tanda-tanda inpartu adalah sakit perut tembus
kebelakang, di sertai pelepasan lendir dan darah. Pelepasan lendir
dan darah berasal dari kanalis servikalis karena pecahnya
pembuluh darah pada saat kepala janin bergerak dan serviks
membuka sedangkan nyeri di rasakan karena peregangan otot-otot
waktu kontraksi. Kontraksi disebabkan oleh penurunan kadar
progesteronpada ibu yang mempengaruhi pengeluaran dan
peningkatan hormon oxitocin. Pada pemeriksaan dalam pembukaan
38
1 cm yang merupakan fase laten kala I di mana fase ini mulai dari
pembukaan 1 -3 cm.
3. Ketuban Pecah Dini
Ds : Ibu mengatakan keluar air sejak tanggal 21 Januari 2022
Do : TTV TD : 110/80 mmHg N : 82x/menit
P : 20 x/menit S : 36,5OC
a. Tampak pengeluaran air dari vagina yang berwarna jernih dan
berbau amis
b. Pemeriksaan Dalam
1) Vulva vagina : Baik
2) Portio : Lunak
3) Pembukaan : 1 cm
4) Ketuban : Jernih Merembes (-)
5) Presentase : Kepala
6) Moulage : Tidak ada
7) Penumbungan : Tidak ada
8) Penurunan :H-I
9) Kesan panggul : Normal
10) Pelepasan : Lendir darah
Analisa dan interpretasi data :
a. Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum ada
tanda-tanda persalinan (Sofian, 2012). Ketuban pecah dini
merupakan pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan
yang dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh
sebelum waktu melahirkan (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
1. Pada ibu, yaitu komplikasi yang bisa disebabkan KPD pada ibu yaitu
intrapartal dalam persalinan, infeksi puerparalis/masa nifas, partus
lama, pendarahan post partum, meningkatkan tindakan operatif
obstetric (khususnya SC).
Advis dokter :
2. Melakukan induksi
F. LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal : 22 Januari 2022 Jam : 09.00 WITA
N : 82x/menit
S : 36,5
R : 20x/menit
2. Pukul 09.30 WITA
Mengobservasi DJJ Dan Kontraksi / 30 menit dan memberitahukan hasil
pemeriksaan pada pasien.
Hasil : 148x/menit, His 1x dalam 10 menit, Lamanya 10-15 detik
3. Pukul 10.00 WITA
Memonitoring cairan infus RL
Hasil : Telah meminitoring cairan infus 20 tpm
4. Pukul 10.30 WITA
42
N : 82x/menit
S : 36,5
R : 20x/menit
2. 148x/menit, His 1x dalam 10 menit, Lamanya 10-15 detik
3. Telah memonitoring cairan infus 20 tpm
44
DATA PERKEMBANGAN
D. Planing ( P )
Tanggal 22 Januari 2022 jam 13.00 WITA
1. Pukul 13.00 WITA
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan tanda-tanda vital (Tekanan darah,
nadi, resepirasi, suhu)
Hasil : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
46
Hasil : Ibu bersedia untuk tidak makan dan minum sampai selesai operasi
8. Pukul 13.38 WITA
Memberikan dukungan psikologi serta motivasi kepada ibu agar ridak
merasa takut dengan operasi SC dan banyak berdoa.
Hasil : telah Memberikan dukungan psikologi serta motivasi kepada ibu
agar ridak merasa takut dengan operasi SC dan banyak berdoa.
9. Pukul 13.40 WITA
Mencukur rambut-rambut halus pada bagian mons pubis
Hasil : Telah Mencukur rambut-rambut halus pada bagian mons pubis
10. Pukul 13.45 WITA
Melakukan pemasangan kateter pada ibu dan mengobservasi pengeluaran
urine
Hasil : Kateter sudah terpasang
11. Pukul 13.40 WITA
Melakukan pemberian skin test ceftriaxone
Hasil : Telah diberikan skin test ceftriaxone
12. Pukul 14.00 WITA
Memberitahu kepada ibu dan keluarga bahwa ibu akan dipindahkan ke
kamar operasi
Hasil : Telah Memberitahu kepada ibu dan keluarga bahwa ibu akan
dipindahkan ke kamar operasi
13. Pukul 14.30 WITA
Memindahkan pasien ke kamar operasi
Hasil : pasien sudah berada diruang operasi
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang kesenjangan yang terjadi antara
tinjauan pustaka dan studi kasus dalam penerapan proses Asuhan Kebidanan
Intranatal pada Ny.D dengan Ketuban Pecah Dini (KPD) di RSU Anutapura Palu,
pada tanggal 22 Januari 2022. Pembahasan ini disusun berdasarkan teori dari
asuhan yang nyata dengan pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang terdiri
dari tujuh langkah Varney yakni; pengumpulan data dasar, identifikasi diagnose /
masalah actual, merumuskan diagnosis atau masalah potensial, melaksanakan
tindakan segera atau kolaborasi, merencanakan asuhan kebidanan, melakukan
tindakan asuhan kebidanan, dan mengevaluasi asuhan kebidanan.
48
49
utama, riwayat menstruasi, riwayat kehamilan sekarang dan lalu, serta riwayat
kebutuhan dasar ibu. Sementara itu juga dilakukan pemeriksaan umum,
pemeriksaan fisik (head to toe), pemeriksaan dalam dan pemeriksaan penunjang
yaitu pemeriksaan laboratorium. Hal ini sejalan dengan teori Saifuddin (2009)
yang mengatakan bahwa data objektif didapatkan melalui pemeriksaan umum dan
pemeriksaan fisik pada klien. Selain itu, menurut Betty Mangkuji dkk, (2014) data
yang dikumpulkan berupa keluhan klien, riwayat kesehatan klien, pemeriksaan
fisik secara lengkap sesuai dengan kebutuhan, meninjau catatan terbaru atau
catatan sebelumnya, meninjau data laboratorium dapat digunakan dalam
menegakkan diagnosis.
Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi pada saat sebelum persalinan
berlangsung Keluarnya cairan ketuban yang merembes melalui vagina, berbau
amis, tidak seperti bau amoniak dengan ciri pucat dan bergaris warna darah
merupakan tanda KPD. Pada langkah pertama, penulis tidak mendapatkan
kesenjangan antara teori dan kasus yang terjadi dilapangan. ( Nugroho, 2012 )
WITA di dapatkan vulva dan vagina normal, portio lunak, pembukaan 1 cm,
ketuban pecah, presentasi kepala, penurunan hodge 1, molase tidak ada,
penumbungan tidak ada, kesan panggul normal, pelepasan lendir, darah dan air
ketuban. Sehingga berdasarkan data tersebut, maka penulis menyimpulkan
bahwa diagnosa atau masalah aktual yang dirumuskan yaitu KPD. Oleh karena
itu tidak terdapat kesenjangan antara teori dan data yang diperoleh.
misoprostol 1/4 tablet / 4 jam, Observasi kemajuan persalinan tiap 2 - 4 jam atau
jika ada indikasi dengan vaginal tocher, Lakukan pentalaksanaan pemberian
misoprostol pervaginam sesuai dengan instruksi dokter, Lakukan pemantauan
keadaan ibu dan janin (djj, nadi, kontraksi) dan kemajuan persalinan sesuai
dengan advis dokter, akan di lakukan operasi SC ketika tidak ada kemajuan atau
tidak ada pembukaan.
Dalam rencana tindakan asuhan kebidanan pada kasus Ny “D”, tidak
terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus yang ada dilapangan.
A. Kesimpulan
53
54
B. Saran
1. Bagi bidan
Bidan dapat lebih mengidentifikasi tanda-tanda ketuban pecah dini
sehingga dapat melakukan antisipasi atau tindakan segera dan
merencanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan ketuban
55
pecah dini.
2. Bagi Lahan
Disarankan agar Rawat Inap RSU Anutapura dapat lebih meningkatkan
untuk pelayanan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin dengan ketuban pecah dini secara optimal melalui
penanganan yang cepat dan tepat.
3. Pendidikan
Diharapkan dengan mengetahui permasalahan yang timbul pada ibu
bersalin dengan ketuban pecah dini. Dapat lebih meningkatkan ilmu
pengetahuan, dalam menangani kasusnya ibu bersalin dengan ketuban
pecan dini.
4. Bagi Pasien
a. Perlu pemahaman tentang tanda bahaya ketuban pecah dini
b. Ibu di harapkan segera memeriksakan diri ke tempat pelayanan
kesehatan setempat jika mengalami tanda dan gejala ketuban
pecah dini.
DAFTAR PUSTAKA