PENGANTAR
Sebagian besar masalah yang berkaitan dengan transaksi valuta berasal
dari fakta bahwa kurs-kurs valuta asing yang digunakan dalam proses
translasi jarang konstan. Konsekuensinya, hasil operasi dapat bervariasi,
sering kali dengan sangat menyolok, akibat adanya perbedaan dalam
kurs-kurs translasi yang dipakai dan disposisi akuntansi dati efek-efek
keuangan yang dihasilkannya.
Transaksi mata uang asing adalah dimana nilai tukarnya dinyatakan
dalam mata uang fungsional dari suatu entitas. Di Indonesia, akuntansi
untuk transaksi dalam mata uang asing diatur dalam Standar Akuntansi
Keuangan tahun 2007 yaitu PSAK No.10 tentang transaksi dalam
mata uang asing dan PSAK No.11 tentang penjabaran laporan
keuangan dalam mata uang asing yang meliputi penentuan kurs.
Translasi mata uang asing berbeda dengan konversi mata uang asing.
Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, seperti halnya sebuah
neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai
ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada
transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.
Terkadang sulit dibedakan antara konversi dan translasi oleh karena itu,
penting untuk mengetahui teorinya agar dapat membedakan dalam
praktinya. Perusahaan di Indonesia tidak hanya melakukan transaksi
dengan perusahaan lokal akan tetapi juga melakukan transaksi
internasional bahkan ada yang membuka cabang di negara lain ataupun
melakukan merger dengan perusahaan luar negeri. Sehingga diperlukan
pengetahuan mendalam mengenai translasi dan konversi. asing.
Perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak operasi luar negeri tidak
bisa menyapkan laporan keuangan konsolidasi kecuali jika perkiraan-
perkiraan mereka serta perkiraan-perkiraan perusahaan anaknya
ditunjukkan dalam mata uang yang homogen.
A. PENGERTIAN VALUTA ASING
Transaksi mata uang asing adalah dimana nilai tukarnya dinyatakan
dalam mata uang fungsional dari suatu entitas. Di Indonesia, akuntansi
untuk transaksi dalam mata uang asing diatur dalam Standar Akuntansi
Keuangan tahun 2007 yaitu PSAK No.10 tentang transaksi dalam mata
uang asing dan PSAK No.11 tentang penjabaran laporan keuangan dalam
mata uang asing yang meliputi penentuan kurs.
Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang. Beberapa kurs yang
digunakan:
1) Kurs Spot (spot rate)
Kurs tunai yang berlaku pada tanggal transaksi.
2) Kurs Sekarang (current rate)
Kurs dimana 1 unit mata uang dapat dipertukarkan dengan mata uang lain
pada tanggal neraca atau tanggal transaksi.
3) Kurs Historis (historical rate)
Kurs yang berlaku pada tanggal tertentu terjadinya transaksi.
4) Forward Rate
Kurs tertentu yang disepakati dan digunakan dalam transaksi kontrak
berjangka.
Transaksi dalam mata uang asing menurut ketentuan psak no.10 tentang
transaksi mata uang asing adalah transaksi yang didenominasi atau
membutuhkan penyelesaian dalam suatu mata uang asing, termasuk
transaksi yang timbul ketika suatu perusahaan:
1) Membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasi
dalam suatu mata uang asing
2) Meminjam (utang) atau meminjamkan (piutang) dana yang
didenominasi dalam suatu mata uang asing
3) Menjadi pihak untuk suatu perjanjian dalam valuta asing yang belum
terlaksana
Contoh :
Pada 10 Desember 2006, PT P menjual 200 unit barang dagangan @ $ 100.
pada saat pembelian kurs tukar adalah Rp 10.000 per $1, sedangkan kurs
pada saat tutup buku Rp 11.000, per $1, dan kurs pelunasan pada 20 Januari
tahun berikutnya Rp 12.000 per $1 maka jurnal untuk mencatat transaksi ini
adalah:
KONTRAK FORWARD
Pembelian Adalah kurs jual/beli dimasa yang akan datang yang disepakati
sekarang.
Contoh :
Misal pada 1 Nov 2006 PT.P sepakat mengikat kontrak 90 hari membeli
$1.000 dengan kurs Rp 10.000 per $1 dimana pembelian akan
dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2007 (eksekusi). Kurs Forward 30
hari tgl 31 Desember adalah Rp 11.000 per $1 Kurs spot (yaitu kurs
berlaku pada saat itu atau pada saat kontrak terjadi) adalah Rp 9.000 per
$1. pada 31 des 2006 Kurs yang berlaku adalah Rp 9.500 per $1
sedangkan kurs pada saat pelunasan Rp 12.000 per $1. atas transaksi ini
maka jurnal yang dilakukan adalah:
Akuntansi Valuta Asing 7
-Jurnal PT.P Pada saat kontrak 10 Nov 2006
Piutang Kontrak…………..Rp 10.000.000
Hutang Kontrak Forward…………..Rp 10.000.000
($1.000 x Rp 10.000)
Contoh 1 :
Untuk berspekulasi dalam pergerakan harga nilai tukar
Tanggal 2 Nop. 2007 Astra Internasional menyetujui kontrak berjangka 90
hari untuk membeli 10.000 Ringgit Malaysia pada saat kurs forward 90
hari untuk Ringgit Rp 615. Kurs spot untuk Ringgit pada tanggal 2 Nop.
2007 adalah Rp 619. Kurs pada tanggal 31 Des 2007 dan 30 Jan. 2008
sbb:
Kurs yang digarisbawahi adalah kurs yang relevan untuk tujuan akuntansi.
1 Des.2007
Piutang dagang (ma) Rp 152.250.000
Penjualan Rp 152.250.000
(Mencatat penjualan ke Monato 150.000 x Rp 1.015)
31 Des. 2007
Kerugian pertukaran mata uang Rp. 30.000
Piutang dagang ml Rp 30.000
(untuk menyesuaikan piutang dagang dengan kurs sekarang 150.000 Nf
x(Rp1.015 – Rp1.014,8) = Rp 30.000)
Akuntansi Valuta Asing 11
Hutang kontrak (ma) Rp 30.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 30.000
(Untuk menyesuaiakan hutang kontrak kpd pialang valuta aung dengan
kurs sekarang. Hutang 150.000Nf x Rp 1.014,8 = Rp 125.220.000)
Amortisasi dari Diskon atas kontrak berjangka Rp 75.000
Diskon atas kontrak berjangka Rp 75.000
(mencatat amortisasi diskon Rp150.000 x 30/60 hari)
Contoh :
Penjabaran kurs spot
Sebuah perusahaan Indonesia mengimpor persediaan dari perusahaan
Malaysia ketika kurs spot yang terjadi Rp 730 per Ringgit Malaysia. Dalam
transaksi ditentukan pembayaran 10.000 Ringgit dalam 30 hari.
1 Des 2007
Persediaan Rp 7.700.000
Hutang dagang (ma) Rp 7.700.000
31 Des 2007
Hutang dagang (ma) Rp 50.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 50.000
30 Jan 2008
Hutang dagang (ma) Rp 7.650.000
Kerugian pertukaran mata uang Rp 100.000
Kas Rp 7.750.000
16 Des 2007
Piutang dagang (ma) Rp 15.200.000
Penjualan Rp 15.200.000
31 Des 2007
Piutang dagang (ma) Rp 100.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000
15 Jan 2008
Kas(ma) Rp 15.400.000
Piutang dagang (ma) Rp 15.300.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000
20 Jan. 2008
Kas Rp 15.500.000
Kas (ma) Rp 15.400.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000