Anda di halaman 1dari 3

Hari/ Tanggal : Jum’at, 30 Juli 2021

Nama Pemateri : Bapak Drs. Agus Sunaryo, M.M

Materi : K3 Mekanik, Bejana Tekan, Pesawat Uap, Tangki Timbun


Nama : Muhammad Putra J Sani

Hasil Resume :
1. K3 Pesawat Uap
Pesawat Uap atau juga disebut Ketel Uap adalah suatu pesawat yang dibuat untuk
mengubah air didalamnya, sebagian menjadi uap dengan jalan pemanasan
menggunakan pembakaran dari bahan bakar. Ketel uap dalam keadaan bekerja, adalah
sebagai bejana yang tertutup dan tidak berhubungan dengan udara luar karena selama
pemanasan, maka air akan mendidih selanjutnya berubah menjadi uap panas dan
bertekanan, sehingga berpotensi terjadinya ledakan jika terjadi kelebihan tekanan (over
pressure).

Dasar Hukum dari K3 Pesawat Uap diantarnya:


1. UU No.1 Tahun 1970 mengenai Keselamatan Kerja
2. UU Uap (Stoom Ordonnantie) 1930 dan Peraturan Uap (Stoom Verordening) 1930.
3. Peraturan Menteri Per.01/Men/1988 mengenai Kualifikasi dan Syarat-syarat operator
Pesawat Uap.
4. Peraturan Menteri Per.02/Men/1982 mengenai Kualifikasi Juru Las
5. Peraturan Menteri Per.02/Men/1982 mengenai Tata cara penunjukan, kewajiban dan
wewenang Ahli K3.
6. Peraturan Menteri Per.04/Men/1995 mengenai Perusahaan Jasa K3 (PJK3).

Pesawat Uap harus dilakukan pengawasan karena merupakan sumber bahaya, dimana
potensi bahaya ada pada bagian yang bertekanan. Sehingga operator Pesawat Uap harus
punya kompetensi/lisensi yang sesuai.
Ketel Uap ialah suatu pesawat, dibuat guna menghasilkan uap atau stoom yang
dipergunakan di luar pesawatnya.
Pertimbangan perusahaan dalam memilih jenis KU yang akan dibuat adalah:
- Penentuan kapasitas uapnya, dibawah 10 ton boleh KU jenis pipa api atau air.
- Bahan Bakar (padat, cair, atau gas).
- Konsultasi dengan Disnaker atau pabrik pembuatnya (supplier pembuat ketel).
Pemeriksaan berkala dilakukan mengacu pasal 40 Peraturan UAP 1930 yaitu:
1. 2 tahun sekali Ketel Uap Darat (KUD)
2. 1 tahun sekali Ketel Uap Kapal (KUK)
3. 3 tahun sekali Ketel Uap Lokomotif kereta api dan trem (KUL).
4. 4tahun sekali untuk pesawat-pesawat uap selain ketel-ketel uap dan yang
bangunannya mengijinkan diperiksa dalamnya. (KUB)

2. Bejana Tekanan dan Tangki Timbun


Dasar Hukum yang mengatur K3 Bejana Tekanan dan Tangki Timbun adalah UU No.1
Tahun 1970, Permenaker No.37 tahun 2016 mengenai K3 Bejana Tekanan dan Tangki
Timbun. Bejana Tekanan adalah bejana selain pesawat uap yang didalamnya terdapat
tekanan yang melebihi tekanan udara luar, dipakai untuk menampung gas atau gas
campuran termasuk udara baik terkempa menjadi cair atau dalam keadaan larut dan
beku. Tangki Timbun secara pengertian adalah Bejana selain bejana tekanan yang
menyimpan atau menimbun cairan bahan berbahaya atau cairan lainnya, di dalamnya
terdapat gaya tekan yang ditimbulkan oleh berat cairan yang disimpan atau ditimbun
dengan volume tertentu.

Syarat K3 bejana tekan dan tangki timbun adalah:


a) Pembuatan gambar konstruksi/instalasi dan cara kerjanya,
b) Perhitungan kekuatan konstruksi.
c) Pemilihan dan penentuan bahan pada bagian utama harus memiliki tanda hasil
pengujian dan/atau sertifikat bahan yang diterbitkan oleh lembaga yang
berwenang.
d) Menyediakan lembar data keselamatan asetilen dan aseton, khusus pembuatan
bejana penyimpanan asetilen dan aseton.
e) Pembuatan gambar konstruksi alat perlindungan dan cara kerjanya.

3. K3 Pesawat Angkat dan Angkut


Dasar Hukum yang mengatur K3 Pesawat Angkat dan Angkut (PAA) diatur secara
spesifik dan terbaru di Permenaker No.8 Tahun 2020 mengenai K3 Pesawat Angkat dan
Angkut. Pesawat Angkat adalah pesawat atau peralatan yang dibuat, dan dipasang untuk
mengangkat, menurunkan, mengatur posisi dan/atau menahan benda kerja dan/atau
muatan. Sedangkan Pesawat Angkut adalah pesawat atau peralatan yang dibuat dan
dikonstruksi untuk memindahkan benda atau muatan, atau orang secara horisontal,
vertikal, diagonal, dengan menggunakan kemudi baik di dalam atau di luar pesawatnya.
Pemeriksaan dan pengujian pesawat angkat angkut adalah:
- Pemeriksaan dan pengujian dalam pembuatan.
- Pemeriksaan dan pengujian pertama dalam pemakaian peralatan/ instalasi baru dan
atau setelah selesai pemasangan.
- Pemeriksaan dan pengujian berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku (2 tahun setelah pemeriksaan pertama dan selanjutnya 1 tahun sekali).
4. K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
Dasar Hukum yang mengatur K3 Pesawat Tenaga dan Produksi (PTP) diatur secara
spesifik melalui Permenaker No.38 Tahun 2016. Pesawat Tenaga dan Produksi adalah
pesawat atau alat yang tetap atau berpindah-pindah yang dipakai atau dipasang untuk
membangkitkan atau memindahkan daya atau tenaga, mengolah, membuat bahan,
barang, produk teknis, dan komponen alat produksi yang dapat menimbulkan bahaya
kecelakaan.

Pemeriksaan dan pengujian Pesawat Tenaga dan Produksi adalah:


a. Pemeriksaan dan pengujian pertama dalam pemakaian peralatan/ instalasi baru dan
atau setelah selesai pemasangan.
b. Pemeriksaan dan pengujian berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku (pemeriksaan 1 tahun sekali dan pengujian 5 tahun sekali).
c. Pemeriksaan dan Pengujian khusus (jika ada kecelakaan kerja, setelah reparasi, dan
setelah modifikasi).
d. Pemeriksaan dan Pengujian ulang (jika hasil pemeriksaan dan pengujian diragukan

Anda mungkin juga menyukai