Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SEPTIAN MUHAMMAD SOFIAWAN

NIM : 20140610413
KELAS : J

Tugas Pancasila

1. Mencari Dalil-Dalil Tentang Sila Pertama dan Kedua

Al-Baqarah

          

163. Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.

Al-Maidah

                   

       

73. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari
yang tiga", Padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. jika mereka tidak berhenti
dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan
yang pedih.

Al-Anam

                  

                   

    

19. Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah". Dia menjadi saksi
antara aku dan kamu. dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan Dia aku memberi
peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran (kepadanya). Apakah
Sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku
tidak mengakui." Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan Sesungguhnya
aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)"

Ash-Shaaffat

   

4. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa.

Ar-Rad

              

                

               

 

16. Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah". Katakanlah: "Maka Patutkah
kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, Padahal mereka tidak menguasai
kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama
orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; Apakah mereka
menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua
ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu
dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa".

At-thin

      

4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .


2. Penjabaran

Al-Maidah

                   

       

73. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari
yang tiga", Padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. jika mereka tidak berhenti
dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan
yang pedih.

Pada surat Al-Maidah ayat 73 di atas tertulis dengan jelas bahwa tuhan itu Esa dan tidaklah
banyak. Di ayat tersebut tertulis bahwa orang yang menyekutukan Allah yang Maha Esa tersebut
adalah orang kafir dan mereka sudah dijanjikan oleh Allah SWT akan ditimpa siksaan yang amat
pedih.

Ayat di atas berkaitan dengan pancasila khususnya sila pertama yaitu “Ketuhanan Yang Maha
Esa”. Esa berati tunggal, satu, tidak ada lagi tuhan selain yang satu itu. Di dalam Agama Islam tuhan
itu pun Esa, hanya satu dan tidak boleh diduakan atau disekutukan dialah Allah SWT. Karena orang
yang menyekutukan Allah SWT termasuk ke dalam golongan orang yanng kafir seperti pada ayat di
atas.

Saya memilih ayat di atas karena ayat tersebut selain berkaitan dengan sila pertama, ayat
tersebut sangat menarik untuk dibahas. Pada ayat tersebut dituliskan bahwa tuhan itu Esa dan tidak
boleh disekutukan, namun tanpa kita sadari kita telah terjerumus kepada jurang kekafiran tersebut.

Pada jaman dahulu ketika Agama Islam baru muncul di muka bumi ini yang termasuk
golongan orang-orang kafir karena menyekutukan Allah SWT adalah orang-orang yang menyembah
benda-benda yang mereka anggap tuhan seperti patung-patung, matahari, bulan, gunung-gunung.
Akan tetapi pada jaman yang moderen seperti sekarang ini banyak orang yang tanpa sadar telah
menyekutukan Allah SWT namun dengan cara yang berbeda, diantaranya dengan menyembah harta.
Menyembeh harta disini bukan dengan bersujud kepada uang dan mengagung-agungkannya, tetapi
dengan menganggap bahwa uang adalah segalanya, mereka menghabiskan hidupnya hanya untuk
mencari uang dan melupakan beribadah kepada Allah SWT sebagai tuhan mereka. Dengan demikian,
secara tidak langsung mereka termasuk ke dalam golongan orang-orang yang kafir karena
menyekutukan Allah SWT. Bukan hanya harta saja, di dunia ini orang memiliki banyak hal yang bisa
membuatnya lupa untuk beribadah dan menyembah Allah SWT, seperti hand phone, permainan,
wanita, tahta ataupun kekuasaan. Orang-orang tersebut akan masuk kedalam orang-orang kafir
sebagaimana tertulis dalam ayat di atas.
Dari yang terlihat di sekitar saya, banyak orang-orang yang termasuk kepada golongan kafir
seperti di atas. Contohnya adalah orang yang sangat gila kepada harta dan kekuasaan sehingga dia
menghalalkan segala cara agar dapat meraih harta dan kekuasaan yang dia inginkan. Mereka rela
sampai melakukan hal yang dilarang oleh hukum ataupun Agama, seperti menipu menyuap sampai
korupsi.

Seperti yang dijelaskan pada surat Al-Maidah ayat 73 di atas bahwa orang yang kafir karena
menyekutukan atau menduakan Allah SWT akan ditimpa siksaan yang pedih. Siksaan yang pedih
tersebut tidak hanya akan dirasakan di akhirat saja, melainkan ada beberapa orang kafir yang
mendapat siksaan itu di dunia. Contohnya orang kafir yang telah dicontohkan di atas, biasanya orang
yang rakus akan harta dan kekuatan akan mendapatkan balasanya seperti dipenjara, atau gila karena
mereka telah kehilangan harta atau tahta yang mereka agung-agungkan tersebut.

Oleh karena itu, kita sebagai orang yang beragama Islam yang beriman kepada Allah SWT
dan kepada Aa-Quran sebagai kitabnya, juga sebagai warga negara Indonesia yang menjadikan
Pancasila sebagai dasar dan pedoman hidupnya, hendaknya kita meyakini dan terus menjaga
keimanan kita kepada Allah SWT Yang Maha Esa. Jangan sampai kita tergoda dan terjerumus kepada
duniawi yang sifatnya hanya sementara saja. Semoga semua orang akan dibukakan pintu hati mereka
agar mereka mengerti arti sesungguhnya dari kata “Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagaimana tertulis
di Pancasila sila pertama, juga agar mereka dijauhkan dari siksaan pedih yang telah dijanjikan oleh
Allah SWT karena masuk ke dalam golongan orang kafir seperti yang tertulis pada Al-Quran surat Al-
Maidah ayat 73 di atas.

Anda mungkin juga menyukai