Disusun Oleh :
2021
TES FORMATIF 1
Jawab :
c. Herbert Spencer
Beberapa tokoh yang mengungkapkan pemahamannya mengenai perspektif struktural
fungsional diantaranya Auguste Comte, Herbert Spencer, yang kemudian
dikembangkan lebih lanjut oleh Emile Durkheim, Talcott Parson, Robert K. Merton,
serta tokohtokoh lainnya.
2. Tokoh yang memberikan pandangan mengenai struktur sosial relative ortodoks adalah…
a. Emile Durkheim
b. Auguste Comte
c. Herbert Spencer
d. Robert Merton
Jawab :
a. Emile Durkheim
Durkheim memberikan pandangan mengenai struktur sosial relatif ortodoks.
Jawab :
a. Berkelanjutan
Karakteristik dasar dari fakta sosial adalah bersifat eksternal, memaksa, serta umum.
4. Berikut adalah seperangkat persyaratan fungsional yang harus dipenuhi oleh sistem sosial
yang digagas oleh Parsons dengan istilah AGIL, kecuali…
a. Adaptation
b. Goal Attainment
c. Interaction
d. Latent Pattern Maintenance
Jawab :
c. Interaction
Seperangkat persyaratan fungsional yang harus dipenuhi oleh sistem sosial meliputi
Adaptation, Goal Attainment, Integration, serta Latent Pattern Maintenance.
Jawab :
c. Makro
TES FORMATIF 2
1. Model analisis yang dikembangkan dalam perspektif konflik adalah sebagai berikut,
kecuali…
a. Perubahan sosial
b. Perbedaan kekuasaan
c. Pertentangan
d. Stabilitas sosial
Jawab :
d. Stabilitas sosial
2. Menurut Dahrendorf beberapa anggapan dasar yang digunakan dalam pendekatan konflik
berpangkal pada kenyataan bahwa…
a. Perubahan sosial merupakan gejala yang terlepas di dalam setiap masyarakat
b. Tidak semua masyarakat mengandung konflik-konflik di dalam dirinya.
c. Tidak semua unsur di dalam suatu masyarakat memberikan sumbangan bagi
terjadinya disintegrasi.
d. Setiap masyarakat terintegrasi di atas penugasan atau dominasi oleh sejumlah orang
atas sejumlah orang-orang yang lain.
Jawab :
Jawab :
Jawab :
a. Ketidakberfungsian sistem
Nyi mengungkapkan bahwa konflik paling tidak mempunyai lima sumber penyebab,
yaitu (1) kompetisi, satu pihak berupaya meraih sesuatu dengan mengorbankan pihak
lain, (2) dominasi, satu pihak berusaha mengatur yang lain sehingga merasa haknya
dibatasi dan dilanggar, (3) kegagalan, menyalahkan pihak tertentu bila terjadi
kegagalan pencapaian tujuan, (4) provokasi, satu pihak sering menyinggung perasaan
yang lain dan (5) perbedaan nilai, terdapat patokan yang berbeda dalam menetapkan
benar salahnya suatu masalah.