Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI..............................................................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................ii
BAB II. PERMASALAHAN
2.1 RUMUSAN MASALAH.........................................................................iii
2.1 TUJUAN..................................................................................................iii
BAB III. PEMBAHASAN
3.1 PENGERTIAN KEBENARAN ILMIAH...............................................1
3.2 TINGKATAN KEBENARAN ILMIAH.................................................2
3.3 MACAM-MACAM KEBENARAN.......................................................2
3.4 TEORI KEBENARAN ILMIAH.............................................................3
3.5 SIFAT KEBENARAN ILMIAH.............................................................7
3.6 ALIARAN YANG MENYATAKAN KEBENARAN............................8
BAB IV. PENUTUP
4.1 KESIMPULAN........................................................................................9
4.2 SARAN....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Menusia diartikan sebagai hewan yang berakal, oleh karena itu menusia berupaya
dengan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan akalnya. Dalam hal ini
pengetahuan adalah sebuah keniscayaan. Manusia secara lahiriah telah memiliki
aspek fitrah untuk mengetahui segala hal yang ada, “ada” yang dimaksud disini
adalah baik yang material atau yang bersifat transedental.
Pengetahuan merupakan objek utama dalam filsafat ilmu. Pengetahuan
pada dasarnya memilliki tiga kriteria:
1. Adanya suatu sistem gagasan dalam pikiran.
2. Persesuaian antara gagasan dan benda-benda yang sebenar-benarnya.
3. Adanya keyakinan tentang persesuaian itu.
Dari kriteria ini dapat ditegaskan bahwa pengetahuan dibangun dari gagasan dalam
pikiran, persesuaian-persesuaian dengan yang sebenarnya, dan adanya keyakinan
tentang persesuaian itu. Kriteria ini yang menjadikan pengetahuan dapat dikatakan
benar. Pengetahuan erat sekali dengan kebenaran. Lalu apa yang disebut dengan
benar atau kebenaran itu? Kebenaran disini diartikan sebagai kesesuaian pengetahuan
dengan objeknya.
Kebenaran tidak begitu saja langsung diterima tetapi kebenaran harus melalui
beberapa konsep, proses, atau cara mendapatkan kebenaran itu. Jika terpenuhinya
proses-proses atau dilalui dengan berbagai cara maka ini disebut dengan kebenaran
ilmiah.
Penulis berpandangan bahwa untuk mengetahui lebih dalam tentang arti kebenaran
ilmiah maka makalah ini ditulis dengan judul “kebenaran ilmiah: antara Subjektifitas
dan Objektifitas”.

ii
BAB II
PERMASALAHAN
2.1 Rumusan masalah
a. Apa arti kebenaran?
b. Apa arti kebenaran ilmiah?
c. Apa arti dari metode ilmiah?
d. Bagaimana kebenaran ilmiah yang ditinjau dari aspek subjektif dan objektif?
e. Teori yang menyatakan kebenaran!

2.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui arti kebenaran.
b. Untuk mengetahui arti kebenaran ilmiah.
c. Untuk mengetahui arti metode ilmiah.
d. Untuk mengetahui kebenaran ilmiah yang ditinjau dari aspek subjektif dan
objektif.
e. Mengetahui teori kebenaran ilmiah

iii

Anda mungkin juga menyukai