Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini yang
berjudul “SISTEM PENGHARGAAN BAGI BIDAN”
Dengan selesainya karya makalah ini maka segala kerendahan hati kami
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang member dukungan
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan
yang harus di benahi untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif untuk menuju kesempurnaan.
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Masalah.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Penghargaan Bagi Bidan....................................................................2
B. Sanksi............................................................................................................4
C. Kode Etik Bidan............................................................................................. 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sebagai calon bidan, kita perlu mengetahui secara baik detail
pekerjaan kita kedepan. Salah satu hal yang perlu kita ketahui ialah
masalah mengenai system penghargaan bagi bidan.
Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam
bentuk imbalan jasa, tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan
pemberian kewenangan / hak untuk menjalankan.
 Praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Oleh karena itu
agar tidak terjadi kesalahan untuk kedepan, maka kita perlu
mengetahui lebih dalam mengenai system penghargaan bagi bidan
tersebut.

B. Perumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka
beberapa masalah yang dapat penulis rumuskan dan akan dibahas
dalam makalah ini adalah:
1. Apakah hak-hak yang dimiliki sebagai seorang bidan?

2. Apakah kewenangan yang dimiliki sebagai seorang bidan?

3. Apakah sanksi yang harus diterima oleh bidan jika melakukan

kesalahan?

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-
tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
2. Tujuan khusus

a. Mengetahui hak-hak yang dimiliki oleh bidan.


b. Mengetahui kewenangan yang dimiliki bidan
c. Mengetahui sanksi-sanksi bagi bidan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Penghargaan Bagi Bidan


Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam
bentuk imbalan  jasa, tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi
dan pemberian kewenangan / hak untuk menjalankan praktik sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-3,hak adalah
kewenangan untuk  berbuat sesuatu yang telah ditentukan oleh
undang-undang atau aturan tertentu. Bidan di Indonesia memiliki
organisasi profesi yaitu Ikatan Bidan Indonesia atau IBI yang
mengatur hak dan kewajiban serta penghargaan dan sanksi bagi
bidan. Setiap bidan yang telah menyelesaikan pendidikan
kebidanan berhak dan wajib menjadi anggota IBI.

1. Hak bidan :
a. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
b. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi
pada setiap tingkat jenjang pelayanan kesehatan.
c. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga
yang bertentangan dengan peraturan perundangan,dank ode
etik profesi.
d. Bidan berhak atas privasi / kedirian dan menuntut apabila
nama baiknya dicemarkan baik oleh pasien,keluarga
ataupun profesi lain.
e. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik
melalui pendidikan maupun pelatihan.
f. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan
jenjang karir dan jabatan yang sesuai.
g. Bidan berhak mendapatkan kompensasi dan kesejahteraan
yang sesuai.
h. Bidan berhak atas privasi / kedirian dan menuntut apabila
nama baiknya dicemarkan baik oleh pasien,keluarga
ataupun profesi lain.
i. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik
melalui pendidikan maupun pelatihan.
j. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan
jenjang karir dan jabatan yang sesuai.
k. Bidan berhak mendapatkan kompensasi dan kesejahteraan
yang sesuai.

2. Wewenang bidan antara lain :


a. Pemberian kewenangan lebih luas kepada bidan untuk
mendekatkan pelayanan kegawatan obstetric dan neonatal.
b. Bidan harus melaksanakan tugas kewenagan sesuai standar
profesi,memiliki kemampuan dan ketrampilan sebagai
bidan,mematuhi dan melaksanakan protap yang berlaku di
wilayahnya dan bertanggung jawab atas pelayanan yang
diberikan dengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi.
c. Pelayanan kebidanan kepada wanita oleh bidan meliputi
pelayanan pada masa pranikah termasuk remaja putrid, pra
hamil, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, dan masa
antara kehamilan.
Dalam lingkup IBI,anggota mempunyai hak tertentu sesuai
dengan kedudukannya,yaitu:
1) Anggota Biasa
a) Berhak mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi.
b)  Berhak mengemukakan pendapat ,saran, dan usul
untuk kepentingan organisasi
c) Berhak memilih dan dipilih.

2) Anggota Luar Biasa


a) Dapat mengikuti kegiatan yang dilakukan organisasi.
b) Dapat mengemukakan pendapat ,saran dan usul untuk
kepentingan organisasi.

3) Anggota Kehormatan
Dapat mengemukakan pendapat,saran,dan usul untuk
kepentingan organisasi.

B. Sanksi Bagi Bidan


Sanksi merupakan imbalan negative yang berupa
pembebanan atau penderitaan yang ditentukan oleh hukum aturan
yang berlaku.
Sanksi berlaku bagi bidan yang melanggar kode etik dan hak /
kewajiban bidan yang telah diatur oleh organisasi profesi,karena
kode etik bidan merupakan norma yang
 berlaku bagi anggota IBI dalam menjalankan praktek profesinya
yang telah disepakati dalam Kongres Nasional IBI.

C. Kode Etik Bidan :


1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat:
a. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas
pengabdiannya.
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung
tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara
citra bidan.
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman
pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan
klien, keluarga dan masyarakat.
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan
kepentingan klien, menghormati hak klien dan nilai-nilai yang
dianut oleh klien.
e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluaraga dan masyarakat dengan identitas yang
sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang
dimilikinya.
f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam
hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi
masyarakat untuk meningkatkan derajart kesehatannya secara
optimal.
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya:
a) Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada
klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi
yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat
b) Setiap bidan berkewajiaban memberikan pertolongan sesuai dengan
kewenangan dalam mengambil keputusan termasuk mengadakan
konsultasi dan/atau rujukan
c) Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat
dan/atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh
pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya:
a) Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya
untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.
b) Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling
menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan
lainnya.

4. Kewajiban bidan terhadap profesinya:


a) Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesi dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat dan
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat
b) Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan
meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
c) Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan
kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra
profesinya

5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri:


a) Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat
melaksanakan tugas profesinya dengan baik
b) Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
c) Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air:
a) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan
ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya
dalam pelayananan Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana dan
Kesehatan Keluarga.
b) Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikiran kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu dan
jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan
kesehatan keluarga

BAB III
PENUTU
P

A. Kesimpulan
Bidan patut mendapatkan penghargaan dan sanksi, selain itu
bidan juga patut mendapat jabatan fungsional dan jabatan struktural.
Seperti yang dijelaskan pada materi di atas mengenai jabatan
fungsional bidan,jabatan fungsional didapat oleh seorang bidan
melalui pendidikan formal seperti D III dan SI berupa
ijasah,sedangkan non formal berasal dari pelatihan atau
penyuluhan/seminar yang diadakan oleh pemerintah atau organisasi
bidan berupa sertifikat.Bidan memiliki jabatan fungsional sesuai
dengan fungsi bidan yaitu pelaksana, pengelola,pendidik, dan
peneliti.
Dalam menduduki jabatan ini,bidan juga berhak menerima
tunjangan fungsional sesuai dengan kedudukannya.Sedangkan
jabatan struktural bidan dilihat berdasarkan dimana bidan tersebut
bekerja. Tunjangan berasal dari tempat dimana dia bekerja seperti di
Puskesmas dan Rumah Sakit. Dan jabatan ini disesuaikan dengan
kemampuan yang dimiliki bidan tersebut.
Bidan memiliki jabatan fungsional sesuai dengan fungsi bidan
yaitu pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. Dalam menduduki
jabatan ini,bidan juga berhak menerima tunjangan fungsional sesuai
dengan kedudukannya. Sedangkan jabatan struktural bidan dilihat
berdasarkan dimana bidan tersebut bekerja. Tunjangan berasal dari
tempat dimana dia bekerja seperti di Puskesmas dan Rumah Sakit.
Dan jabatan ini disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki bidan
tersebut.

B. Saran
Pendidik, dan peneliti. Dalam menduduki jabatan ini,bidan juga
berhak menerima tunjangan fungsional sesuai dengan
kedudukannya.
Sedangkan jabatan struktural bidan dilihat berdasarkan dimana
bidan tersebut bekerja. Tunjangan berasal dari tempat dimana dia
bekerja seperti di Puskesmas dan Rumah Sakit. Dan jabatan ini
disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki bidan tersebut.

pendidik, dan peneliti. Dalam menduduki jabatan ini,bidan juga


berhak menerima tunjangan fungsional sesuai dengan
kedudukannya.
Sedangkan jabatan struktural bidan dilihat berdasarkan
dimana bidan tersebut bekerja. Tunjangan berasal dari tempat
dimana dia bekerja seperti di Puskesmas dan Rumah Sakit. Dan
jabatan ini disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki bidan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Eman Suparman,S.H.,M.H; Tanggung Jawab Hukum & Etika


Profesi
Tenaga Kesehatan Makalah disampaikan pada Pelatihan Bidan
anggota IBIBangkalan sebagai Kegiatan LPPM 2018

Anda mungkin juga menyukai