DISUSUN OLEH
NAMA : MAYSYARAH
NIM : PO7224219 1892
KELAS : II A KEBIDANAN
3. Perkembangan di Indonesia
Sejarah perkembangan masyarakat di Indonesia dimulai sejak pemerintahan Belanda
pada abad ke 16. Kesehatan masyarakat di Indonesia pada waktu itu dimulai dengan
adanya upaya pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti oleh masyarakat pada
waktu itu. Pada tahun 1851 didirikan sekolah dokter di Jawa untuk pendidikan dokter
pribumi selanjutnya pada tahun 1913 didirikan sekolah dokter di Surabaya.
Kemudian pada tahun 1888 didirikan laboratorium pusat di Bandung yang
mempunyai peranan sangat penting dalam dalam langkah menunjang memberantas
penyakit malaria, lepra, cacar dan malaria bahkan untuk bidang kesehatan masyarakat
yang lain seperti gizi dan sanitasi. Pada zaman kemerdekaan Indonesia salah satu tonggak
penting perkembangan masyarakat di Indonesia adalah dengan diperkenalkannya konsep
Bandung pada tahun 1951 oleh dr. Y. Leimena dan dr Patah, dalam konsep ini mulai
dikenal konsep kuratif dan preventif.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kesehatan masyarakat mencakup 2 disiplin pokok keilmuan, yakni ilmu
bio medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu sosial (social sciences), sejalan dan perkembangan
ilmu kesehatan masyarakat mencakup: Ilmu Biologi, kedokteran, kimia, fisika, lingkungan,
sosial, antropologi, pendidikan dan sebagainya. Secara garis besar disiplin ilmu yang
menopang ilmu kesehatan masyarakat sebagai berikut:
1. Epidemiologi
2. Biostatistik/statistik kesehatan
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehatan/ilmu Prilaku
5. Administrasi Kesehatan masyarakat
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja
4. Keturunan (Heredity)
Faktor keturunan/genetik ini juga sangat berpengaruh pada derajat kesehatan. Hal ini
karena ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik atau faktor yang telah ada
pada diri manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya: dari golongan penyakit keturunan,
diantaranya: diabetes melitus, asma bronkia, epilepsy, retardasi mental hipertensi dan
buta warna. Faktor keturunan ini sulit untuk di intervensi dikarenakan hal ini merupakan
bawaan dari lahir dan jika di intervensi maka harga yang dibayar cukup mahal. Berikut
ini contoh faktor keturunan dapat mempengaruhi kesehatan:
a. Perkawinan antar golongan darah tertentu akan mengakibatkan leukemia.
b. Adanya kretinisme yang diakibatkan mutasi genetik.
Ketiga yaitu Medical Curration (early diagnose + prompt treathment) atau Pengobatan
(deteksi dini + pengobatan cepat tepat). Tahap ini adalah penanganan jika telah ditemukan
penyakit atau indikasi penyakit. Contohnya adalah Check up ke rumah sakit, pergi ke dokter,
pergi ke puskesmas, dll
Keempat adalah Disability Limitation atau pembatasan kecacatan. Tahap ini untuk
membatasi cacat atau penyakit yang sudah terlanjur menyerang atau menjangkiti seseorang.
Contohnya kontrol ke rumah sakit, dokter mengunjungi pasien untuk menanyakan atau
memeriksa keadaan pasien pasca pengobatan dan lain-lain.
Terakhir yaitu Health Rehabilitation atau pemulihan kembali. Tujuan dari rehabilitasi ini
adalah untuk mengajari pasien kembali ke masyarakat. Contohnya Rehabilitasi pecandu
narkoba, rehabilitasi penderita kusta, rehabilitasi penderita PEKAT (penyakit masyarakat),
dll.
Di negara maju, umumnya yang diutamakan adalah poin pertama, kedua, keempat dan
kelima yang biayanya relatif lebih murah, sementara efektifitasnya dalam mengurangi
penderita penyakit cukup signifikan. Sementara di negara berkembang dan negara miskin
justru poin ketiga yang diutamakan, padahal biayanya mahal dan tidak efektif mengurangi
jumlah penderita penyakit.