Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

Peranan Bisnis dalam Perekonomian

Learning Outcome:
 Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai arti dan peranan bisnis dalam perekonomian dan
mampu memahami tantangan dunia bisnis sekarang dan masa yang akan datang

I. MENGAPA MEMPELAJARI BISNIS?


Ada berbagai alasan mengapa seseorang mempelajari bisnis. Alasan-alasan tersebut antara
lain: mempersiapkan diri untuk karirnya, menjadi pembeli yang mempunyai informasi yang baik,
mempelajari pengaruh keseluruhan dari bisnis, dan memiliki bisnis. Mempelajari bisnis berguna
sebagai acuan seseorang dalam menjalani karirnya di masa yang akan datang. Apabila seseorang
ingin mempelajari bisnis, maka banyak hal yang perlu dipelajarinya, misalnya: akuntansi,
manajemen, pemasaran, keuangan, dan manajemen risiko. Disamping itu, mempelajari bisnis
akan mengembangkan ketrampilan seseorang dalam posisinya sebagai pemakai atau pembeli
barang dan jasa.
W.F. Schoell, et all (1993:15), mengartikan bisnis dengan mengatakan bahwa: ‘’Bisnis
adalah kegiatan mencari keuntungan yang diorganisasikan dan diarahkan untuk penyediaan
barang dan jasa kepada para pelanggan”.
 Semua bisnis menunjukkan adanya kesamaan tertentu, yaitu mengacu pada unsur-unsur
sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan barang dan jasa
2. Menyangkut pengalihan barang dan jasa
3. Keteraturan dalam penanganan
4. Diarahkan pada keuntungan
 Hubungan antara bisnis dan perekonomian. Perusahaan memproduksi barang dan jasa dari
faktor-faktor produksi yang disediakan oleh masyarakat, konsumen kemudian membeli
barang dan jasa ini.
 Kegiatan bisnis terdiri dari 3 aspek yaitu, aspek produksi, distribusi dan konsumsi.
 Aspek produksi terdiri dari :
1. Produksi primer adalah kegiatan penarikan sumber daya alam.
2. Produksi sekunder adalah sumber daya alam atau bahan mentah diproses dan diolah
menjadi barang.
3. Produksi tersier yang dihasilkan berupa pemberian fasilitas dan jasa (layanan)
pendukung, bukannya barang-barang berwujud.
 Aspek distribusi adalah pemindahan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
 Aspek konsumsi yaitu permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkannya.
 Karakteristik sistem bisnis terdiri dari 3 aspek, yaitu: kompleksitas dan keanekaragaman,
saling ketergantungan, perubahan dan inovasi.
 Dua sisi peranan keuntungan yaitu:
1. Merupakan imbalan bagi pengambilan resiko bisnis.
2. Berfungsi sebagai tolak ukur (yardstick) untuk tingkat keberhasilan dan juga kegagalan
dari sebuah usaha.
 Usaha bisnis adalah bagian dari masyarakat yang lebih besar dimana ia berada dan
bertanggung jawab atas kinerjanya kepada masyarakat yang merupakan
stakeholder/pemangku kepentingan.
 Stake holder terdiri dari: pemilik, pelanggan, karyawan, pemasok, kreditur, pemerintah dan
kelompok-kelompok lain dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh tindakan-tindakan
perusahaan.
 Faktor-faktor produksi meliputi:
1. Tanah/material
2. Tenaga kerja
3. Modal
4. Wirausahawan

II. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN BISNIS ?


Bisnis adalah semua lembaga, besar atau kecil, dengan berbagai variasi bidang kegiatan
yang menciptakan barang atau jasa dengan tujuan untuk mendapatkan laba. Perusahaan besar
seperti IBM, General Electric, Semen Cibinong disebut bisnis, sama juga seperti perusahaan
kecil seperti kantin di kampus, warung rokok, atau bengkel motor di pinggir jalan tempat
mahasiswa biasa memperbaiki kendaraannya, disebut bisnis. Barang adalah komoditas yang
mempunyai wujud fisik, sedangkan jasa adalah aktivitas-aktivitas yang memberikan manfaat
tertentu kepada pembeli jasa atau bisnis yang lain.
Jadi, tujuan akhir bisnis menciptakan barang dan atau jasa adalah mendapatkan laba, yaitu
selisih penghasilan total dikurangi dengan pengeluaran total (biaya produksi, biaya operasi, dan
pajak). Laba adalah salah satu faktor yang dapat dijadikan ukuran kesuksesan atau keberhasilan
suatu bisnis.

1. Fungsi dan Aktivitas


Bisnis melaksanakan fungsi-fungsi dan aktivitas-aktivitas yang mempunyai kesamaan dan
menggunakan faktor produksi (input) untuk memproduksi barang jadi atau jasa. Aktivitas-
aktivitas tersebut adalah:
 menciptakan barang atau jasa.
 memasarkan barang atau jasa kepada konsumen.
 merekrut, melatih, dan menilai karyawan.
 memproses informasi.
Fungsi manajemen yang harus dilakukan oleh bisnis adalah:
 merencanakan apa yang ingin dicapai.
 mengorganisasi sumber daya.
 menyediakan tenaga kerja untuk mengoperasikan bisnis.
 mengarahkan orang untuk menjalankan bisnis.
 memonitor kemajuan-kemajuan yang dicapai.

2. Input
Semua bisnis menggunakan faktor-faktor produksi, yaitu input atau sumber daya yang
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Empat sumber daya tersebut, yaitu: tanah,
tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
 Tanah adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan
jasa. Sumber daya alam adalah semua sumber daya yang tumbuh di atas atau yang ada
di bawah permukaan bumi, seperti tanaman, mineral, minyak, dan gas.
 Tenaga kerja adalah seluruh sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mengolah
bahan baku menjadi barang dan jasa. Yang termasuk dengan tenaga kerja di sini adalah
seluruh karyawan prusahaan, dari manajemen puncak sampai dengan karyawan bawah
dalam struktur organisasi.
 Modal adalah seluruh peralatan, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa. Kapital tidak hanya berupa uang. Uang sendiri tidak
produktif, tetapi kalau dibelikan mesin, forklift, bangunan untuk menempatkan peralatan
tersebut baru dapat dikatakan modal yang produktif.
 Kewirausahaan adalah keahlian dan kesediaan mengambil risiko yang diperlukan
untuk mengkombinasikan tiga faktor produksi tersebut untuk memproduksi barang dan
jasa. orang yang mau mengambil risiko untuk mencapai laba yang diinginkan disebut
wirausahawan (entrepreneur).

3. Laba
Laba adalah faktor penting bagi bisnis yang memproduksi barang ataupun yang
memproduksi jasa. Laba adalah selisih antara total pendapatan bisnis atau hasil penjualan
dan total biaya produksi, biaya-biaya operasi, dan pajak. Laba merupakan tujuan bisnis,
yang merupakan ukuran kesuksesan pelaku bisnis dan merupakan imbalan karena telah
mengambil suatu peluang bisnis.

III. SISTEM EKONOMI


Sistem ekonomi adalah metode yang mengatur bagaimana mengalokasikan sumber daya
(tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan) untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.
Sistem ekonomi yang dipilih suatu negara ditentukan atas dasar pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Barang dan jasa apa yang diproduksi ?
 Berapa banyak barang atau jasa yang diproduksi ?
 Siapa yang memproduksi barang atau jasa tersebut ?
 Siapa yang akan menerima barang dan jasa yang telah diproduksi ?

Di dunia ini ada beberapa sistem ekonomi, yaitu (1) kapitalis (capitalism), (2) komunis
(communism), dan (3) sosialis (socialism). Ciri-ciri yang membedakan ketiga sistem ekonomi
yang satu dengan yang lainnya adalah: pengendalian faktor-faktor dan interaksi antara bisnis,
pemerintah, dan konsumen (pemakai barang dan jasa). Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga
sistem tersebut.

1. Sistem Ekonomi Kapitalis


Sistem ekonomi kapitalis atau dikenal juga dengan private enterprise system adalah sistem
ekonomi yang memperbolehkan faktor produksi dimiliki secara perorangan (swasta). Dalam
sistem kapitalis sempurna, keputusan-keputusan ekonomi dapat diambil secara bebas
menurut kekuatan pasar, yaitu permintaan dan penawaran. Keputusan-keputusan yang dapat
diambil, adalah: apa yang akan dihasilkan, berapa, dengan biaya berapa, siapa yang akan
menggunakan atau membelinya. Jadi dalam sistem ekonomi kapitalis sempurna, satu-
satunya yang memegang kendali adalah pasar. Pemerintah dalam hal ini tidak akan turut
campur (menggunakan pendekatan laissez-faire). Kepemilikan sumber daya yang digunakan
untuk menghasilkan barang atau jasa cenderung dimiliki oleh individu daripada oleh
pemerintah.

Sistem perusahaan individual mempunyai empat prinsip dasar, yaitu:


a. Hak setiap individu untuk membeli, memiliki, menggunakan, dan menjual kekayaan
sesuai dengan keinginan.
b. Hak setiap individu untuk memutuskan pekerjaan apa yang dikerjakan, dimana
pekerjaan tersebut dilakukan, bagaimana menggunakan uangnya, dan dimana uangnya
dibelanjakan.
c. Hak untuk seluruh laba yang didapatnya dan hak untuk mengalami kegagalan.
d. Hak untuk bersaing.

Bisnis tentu saja harus membayar anggota “rumah tangga” yang menyediakan berbagai
macam sumber daya. Di lain pihak, bisnis akan mendapatkan penghasilan dari penjualan
barang dan jasa. Hasil dari proses ini akan menghasilkan laba yang akan dinikmati oleh
bisnis. Pemerintah dalam proporsi yang terbatas, dapat melakukan campur tangan. Sistem
ekonomi semacam ini, dinamakan sistem ekonomi kapitalis campuran (mixed capitalism).
Campur tangan pemerintah dapat diwujudkan dengan penetapan undang-undang dan
pengenaan pajak dan mengalokasikan dana hasil pajak untuk kepentingan masyarakat.
2. Sistem Ekonomi Komunis
Sistem ekonomi komunis adalah sistem ekonomi yang penggunaan faktor produksi
dikendalikan oleh pemerintah. Tanah, tenaga kerja, modal dimiliki oleh pemerintah dan
kewirausahaan disediakan oleh pemerintah. Semua keputusan-keputusan ekonomis diambil
oleh pemerintah, misalnya hal-hal mengenai produksi, distribusi, konsumsi, dan
kepemilikan. Dalam hal ini pasar (penawaran, permintaan, dan persaingan) tidak
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi sistem.

3. Sistem Ekonomi Sosialis


Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang kepemilikan sebagian besar bisnis ada
di tangan perorangan (swasta), tetapi pemerintah mengendalikan pengoperasian dan
pengaturan industri-industri tertentu (industri-industri dasar). Pemerintah dalam hal ini akan
memegang kendali industri-industri tersebut, dimana barang dan jasa yang dihasilkan
digunakan oleh masyarakat luas. Contoh industri-industri yang dikendalikan pemerintah
misalnya; pertambangan, transportasi, komunikasi, kesehatan, dan perusahaan milik negara.

Di dunia ini tidak ada contoh negara yang menggunakan sistem ekonomi kapitalis atau
komunis yang sempurna. Kebanyakan negara menggunakan sistem antara sistem ekonomis
kapitalis sempurna dan sistem ekonomi komunis sempurna.

Ukuran-ukuran untuk mengukur kinerja sistem ekonomi suatu negara adalah sebagai
berikut:
 Produk Domestik Bruto (PDB), yaitu total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu negara dalam satu tahun dalam batas-batas negara. PDB Indonesia dengan migas
sebagai dasar harga konstan pada tahun 1993 adalah sebesar 136.654,2 milyar rupiah
dengan pertumbuhan rata-rata 7,01% [Sumber: Nota Keuangan 1997-1998].
 PDB per kapita, yaitu PDB dibagi dengan populasi penduduk dalam negara tersebut.
 Produktivitas, yaitu jumlah output yang dapat dihasilkan dengan menggunakan input
yang dimiliki.

Sistem Ekonomi di Indonesia


Sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila. Hal yang mendasari sistem
ekonomi di Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33, yaitu:
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Sistem ekonomi Indonesia menekankan pada kemakmuran masyarakat, bukan
kemakmuran orang per orang. Sebab itu perekonomian Indonesia disusun berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Menurut dasar inilah, maka koperasi adalah bentuk lembaga bisnis yang sesuai.
Beberapa cabang produksi yang penting akan dikuasai oleh negara, yaitu cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hidup orang banyak. Apabila tidak dikuasai
oleh negara, maka dikuatirkan akan jatuh ke tangan orang yang berkuasa dan rakyat akan
tertindas. Jadi, rakyat secara orang per orang diperbolehkan untuk memilki bisnis yang tidak
menguasai hajat hidup orang banyak. Kekayaan alam (bumi, air, dan kekayaan alam) yang
terkandung adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat, jadi bagian ini harus dikuasai oleh negara
dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

IV. TANTANGAN BISNIS SEKARANG DAN AKAN DATANG


Bisnis harus mengikuti perubahan yang terjadi. Perusahaan bisnis yang berhasil dan orang
bisnis harus beradaptasi dengan perubahan. Mereka yang tidak beradaptasi seringkali gagal.
Televisi dan teknologi komputer memungkinkan bisnis memperoleh informasi sehingga dapat
dijadikan dasar untuk melakukan perubahan. Kecenderungan dan tantangan yang akan datang
adalah kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, kebutuhan untuk meningkatkan
produktivitas, dan kepentingan tanggung jawab sosial perusahaan (social responsibility).

Anda mungkin juga menyukai