Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Di bawah ini akan dijelaskan tentang pengertian stabilitas secara singkat dan jelas.
Gaya - gaya dari luar yang dapat menimbulkan kapal senget adalah :
1. Angin
2. Keadaan laut atau gelombang
3. Kebocoran yang dilakukan oleh tubrukan atau kandas
1. Stabilitas statis adalah stabilitas saat kapal dalam keadaan diam atau berlayar dilaut
tenang
2. Stabilitas Dinamis adalah diperuntukan bagi kapal yang sedang oleng atau
mengangguk
1. Titik Berat ( G ) adalah suatu titik tangkap dari sebuah titik pusat dari seluruh gaya
berat yang menekan kebawah
2. Titik Apung ( B ) adalah titik tangkap dari seluruh gaya yang bekerja vertival keatas
3. Titik Metacentris ( M ) adalah titik potong antara garis lurus keatas yang melewati titik
B dengan bidang centre line
4. Titik Keel ( K ) adalah titik pada lunas kapal
5. GM ( Metacentris Height ) adalah jarak tegak antara titik G dengan titik M diukur
pada bidang center line
6. Bidang Center Line adalah bidang tegak yang membagi lebar kapal menjadi dua
sama besar
7. KM ( Initial Metacentric Above Keel ) adalah jarak tegak antara lunas dengan titik M
diukur pada bidang center line
1. Stabilitas Positif adalah stabilitas kapal dimana titik G berada dibawah titik M ( Stable
Equilibrium ) Penyebabnya yaitu penempatan muatan dibagian bawah >
penempatan muatan dibagian atas
2. Stabilias Netral adalah stabilitas kapal dimana titik G berimpit dengan titik M ( Neutral
Equilibrium )
3. Stabilitas Negatif adalah stabilitas kapal dimana titik G berada di atas titik M
( Unstable Equilibrium. Penyebabnya yaitu penempatan muatan dibagian bawah <
penempatan muatan diabagian atas ( Top Heavy )
1. Stabilitas langsar adalah stabilitas positif yang dimana nilai GM nya terlalu kecil
Penyebab :
Perbedaan penempatan muatan di palka atas dan palka bawah relativ sangat kecil.
Tanda - Tanda :
Sudut olengan kapal relatif besar dengan demikian periode olengan juga relativ besar
meskipun kapal berlayar di laut tenang.
Akibat :
Karena penggunaan bahan bakar dan air tawar selama pelayaran stabilitas kapal bisa
menjadi netral bahkan menjadi negative sehingga saat berbahaya jika mendapat ombak /
angin kencang.
Penanggulangan :
1. Jika kapal sandar pindahkan muatan berat dari atas kebawah secukupnya dan jika
mungkin isilah ballast
2. Jika Kapal berada di tengah laut dan memungkinkan isilah ballast dan gunakan
bahan bakar atau air tawar dari tanki - tanki atas serta bernavigasi dengan hati - hati.
Penyebab :
Perbedaan penempatan muatan dipalka atas dan palka bawah relativ sangat besar
Tanda - Tanda :
Sudut olengan kapal relative kecil dan menyentak - nyentak dengan demikian periode
olengan juga relativ kecil mesikupun kapal berlayar dilaut yang tenang.
Penanggulangan :
1. Jika kapal sandar dipelabuhan pindahkan muatan yang berat dari bawah keatas
secukupnya, jika kondisi memungkinkan buang ballast dan perkuat lasingan.
2. Jika kapal berada di tengah laut perkuat lasingan dan jika memungkinkan gunakan
bahan bakar dan air tawar di tanki - tanki bawah serta bernavigasi dengan hati - hati.
Stabilitas Ideal :
Stabilitas ideal adalah stabilitas positif dengan nilai GM ideal atau sangat baik
Besar kecilnya nilai GM ideal ini telah dihitung oleh pihak pembuat kapal melalui biro
klasifikasi dan nilainya dicatat dalam blue print .
namun demikian pada saat kapal miring dengan sudur miring kecil ( 15% ) kedudukan titik M
ini dianggap tetap pada posisi semula.
KM = KB + BM
KB = 1/2 d
BM = b2
12d
KB = 2 d
3
BM = b2
6d
3 2 A
BM = B .b2
d . Cb
Initial Stability
INITIAL STABILITY.
Dilihat dari sifatnya, stabilitas atau keseimbangan kapal dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu :
1. Stabilitas statis.
2. Stabilitas dinamis.
Stabilitas statis diperuntukkan bagi kapal dalam keadaan diam dan terdiri dari stabilitas
melintang dan membujur.
Stabilitas melintang kapal dapat dibagi menjadi sudut senget kecil (0-15 derajat) dan sudut
senget besar (>15 derajat). Akan tetapi untuk stabilitas awal pada umumnya diperhitungkan
hanya hingga 15 derajad dan pada pembahasan stabilitas melintang saja.
Sedangkan stabilitas dinamis diperuntukkan bagi kapal - kapal yang sedang oleng atau
mengangguk ataupun saat menyenget besar. Pada umumnya kapal hanya menyenget kecil
saja. Jadi senget yang besar, misalnya melebihi 20 derajad bukanlah hal yang biasa dialami.
Senget - senget besar ini disebabkan oleh beberapa keadaan umpamanya badai atau
oleng besar ataupun gaya dari dalam antara lain GM yang negative.
Pada sudut kemiringan kurang dari 15° maka perpotongan antara gaya buoyancy dan
center line adalah titik ”M” yang dianggap sebagai titik tetap dan merupakan titik pusat yang
dibentuk dari sudut kemiringan kapal. Jarak antara G dan M disebut GM ( Height of
metacentric).
Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya maka titik - titik terpenting diatas dapat
digambarkan sbb ;
Dari gambar dapat dilihat segitiga siku siku GMZ dengan sudut q, bahwa :
GZ = GM x sin Ø
sehingga :
Kapal mempunyai stabilitas positif ( stable equilebrium ) apabila letak titik G berada di
bawah titik M, sehingga apabila senget karena pengaruh dari luar maka timbullah moment
penegak yang akan mengembalikan kedudukan kapal ketempat semula setelah pengaruh
gaya dari luar tersebut tidak bekerja. Karena GZ merupakan fungsi dari GM maka GM pun
dapat dijadikan ukuran stabilitas awal.
Apabila GM kapal besar maka nilai GZ akan besar pula sehingga moment penegaknya juga
akan besar dan apabila GM kapal kecil nilai GZ nya akan kecil pula sehingga moment
penegaknya akan kecil.
Kapal Stiff adalah kapal yang mempunyai stabilitas positif hanya saja GM kapal tersebut
terlalu besar sehingga moment penegaknya pun terlalu besar. Apabila kapal tersebut senget
karena pengaruh gaya dari luar maka kembalinya ke kedudukan tegaknya sangat cepat
sekali.
Kerugiannya :
Kapal Tender adalah kapal yang mempunyai stabilitas positif hanya saja GM nya terlalu
kecil, dengan demikian moment penegaknya terlalu kecil sehingga apabila senget akibat
gaya dari luar maka akan kembali ke kedudukan tegaknya lambat sekali.
Penyebabnya : Terlalu banyak konsentrasi muatan berat pada bagian atas kapal
Mengatasinya :