Anda di halaman 1dari 5

FINAL METODE SUPERVISI JALAN DAN JEMBATAN

1. Jelaskan tahapan-tahapan persiapan dilapangan ?


Jawab =
a. Melakukan Mobilisasi paling lambat 30 hari sejak diterbitkan SPMK
b. Mobilisasi yang di maksud ialah mendatangkan alat-alat laboratorium untuk pemeriksaan
bahan-bahan dan pemeriksaan mutu, serta alat-alat ukur sesuai rencana dan melakukan
persiapan lainnya untuk menunjang kegiatan di lapangan.
c. Usahakan penggunaan bahan-bahan timbunan dan material di cari di sekitar lapangan/proyek.
Dan Apabila Direksi Pekerjaan memberikan rekomendasi terhadap penggunaan Quarry,
sebelum menentukan lokasi quarry, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan laboratorium atas
keandalan mutu bahan serta volume deposit yang ada.
d. Meminta permohonan izin kepada pemerintah daerah dengan menyebutkan data lokasi
proyek/tambang,luas, volume dan jenis bahaan yang akan diambil.
e. Bahan yang akan didatangkan dari luar lokasi Proyek seperti aspal, semen, besi beton, kapur
dan sebagainya harus terlebih dahulu diambil contohnya (sample) untuk diuji keandalannya
di laboratorium, apabila tidak memenuhi syarat, harus segera diperintahkan untuk diangkut ke
luar lokasi proyek dalam waktu 3 x 24 jam.
f. Mendatangkan peralatan-peralatan berat yang menunjang pengerjaan.
g. Melakukan Ijin Pemasukan Barang/Peralatan
h. Meminta Ijin mengoperasikan peralatan/kendaraan. Ijin ini dapat diperoleh dari pihak
kepolisian dengan mengikuti prosedur yang berlaku.
i. Meminta Ijin/Dispensi/Rekomendasi Pemanfaatan/Penggunaan Rumija, Rumaja dan
Ruwasja.
j. Memeriksa komposisi peralatan, Direksi Pekerjaan harus memeriksa tentang kecukupan dan
komposisi armada peralatan (fleet) yang dimobilisasi oleh Penyedia Jasa ke lapangan,
kapasitas alat berat tersebut harus sesuai dengan keperluan, kondisi setempat serta jenis dan
jumlahnya telah mencukupi untuk melaksanakan pekerjaan.
k. Mobilisasi Personil, Dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan. Untuk tenaga-
tenaga inti Penyedia Jasa maka Direksi Pekerjaan harus mengacu pada Daftar Personil Inti
(keypersonnel) yang dilampirkan oleh Penyedia Jasa dalam berkas penawarannya.
Direksi Pekerjaan juga harus selalu meneliti keterampilan / keahlian / kemampuan personil,
terutama tenaga inti yang dibawa Penyedia Jasa ke proyek (lokasi pekerjaan), agar sesuai
dengan yang dibutuhkan.

2. Tahap-tahap pekerjaan supervise yang akan dilaksanakan :


1. Tahap Studi dan Analisis
Tahap ini terdiri dari tiga kegiatan, yaitu :
FINAL METODE SUPERVISI JALAN DAN JEMBATAN

a) Mengadakan studi dan pemeriksaan terhadap bahan-bahan yang akan digunakan dan
memilih yang sesuai.
b) Mengadakan percobaan-percobaan terhadap bahan yang telah dipilih apakah memenuhi
standar kualitas yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknik.
c) Menyusun metode kerja yaitu tata cara pelaksanaan dan penggunaan peralatan dan
fasilitas.
2. Tahap pelaksanaan pengawasan dan pengambilan sampel. Tahap pelaksanaan terdiri dari dua
kegiatan, yaitu:
a) Memberi penjelasan dan latihan kepada semua unsur yang terkait dengan pelaksanaan
tentang tata cara pelaksanaan.
b) Mengawasi jalannya pelaksanaan sesuai dengan tata carapelaksanaan yang telah
ditetapkan, mengambil bendabenda uji/ sample untuk pemeriksaan. Membuat laporan
jalannya pelaksanaan, hasil pengujian lapangan dan bendabenda uji yang akan dikirim ke
laboratorium
3. Tahap pemeriksaan Tahap pemeriksaan yaitu memeriksa laporan, hasil-hasil pengujian
lapangan dan hasil pengujian laboratorium, serta membuat kesimpulankesimpulan dari hasil
pemeriksaan.
4. Tahap tindak lanjut Tahap ini terdiri dari dua kegiatan, yaitu:
a) Bila hasil pemeriksaan berkesimpulan bahwa kualitas sudah sesuai dengan spesifikasi
teknik, harus dibuat rekomendasi agar pekerjaan dilanjutkan berdasarkan tata cara
pelaksanaan yang sudah ditetapkan.
b) Bila hasil pemeriksaan berkesimpulan tidak sesuai (tidak baik), haruslah dilakukan
survai/ penelitian apa penyebab dari ketidak sesuaian tersebut. Penyebab ketidak sesuaian
pekerjaan tersebut ada beberapa kemungkinan:
 Tata cara pelaksanaan tidak dilaksanakand engan baik, maka pekerjaan harus
dibongkar dan di kerjakan ulang mengikuti tata cara pelaksanaan yang telah
ditetapkan.
 Tata cara pelaksanaan itu sendiri tidak cocok untuk pekerjaan tersebut, maka tata cara
pelaksanaan harus diperbaiki/ dirubah dan pekerjaan diperbaiki menurut cara baru

3. Tim supervise mengecek bahan-bahan berdasarkan standar pelaksanaan dan standar pengawasan.
a. Standar Pelaksanaan
Standar pelaksanaan ialah prosedur untuk menjamin tercapainya kualitas pekerjaan yang
dikehendaki. Standar pelaksanaan mencakup beberapa aspek seperti pemilihan bahan,
FINAL METODE SUPERVISI JALAN DAN JEMBATAN

percobaan-percobaan, tata cara pelaksanaan (mengolah/ meramu, mengangkut dan


merekayasa).
b. Standar Pengawasan
Standar pengawsan yaitu pengawasan yang harus dilakukan untuk mencapai kualitas yang
dikehendaki.

4. Jawab
a. Lembar Pemeriksaan dan Lembar Monitoring tersedia dikantor Direksi Teknis dan harus
dibawa oleh personil yang bersangkutan, diisi pada saat melakukan pengawasan dan
disimpan sampai proses validasi dilakukan.
b. Instruksi Lapangan dibuat rangkap 2 (dua), asli diberikan kepada Penyedia Jasa dan salinan
disimpan sebagai arsip.
c. Buku Komunikasi harus berada di kantor Direksi Teknis dan diisi setiap hari oleh setiap
personil Direksi Teknis sesuai dengan kegiatan dan kondisi di lokasi pekerjaan yang
diawasinya.
d. Semua personil Direksi Teknis harus membaca Buku Komunikasi setiap pagi untuk
mengetahui tugas masing-masing.
e. Inspector harus mengawasi dari waktu ke waktu pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.
f. Lab. Technician harus mengawasi dari waktu ke waktu pelaksanaan pengujian mutu
pekerjaan di lokasi pekerjaan dan di laboratorium
g. Lab. Technician harus meminta copy lembar pengujian yang telah ditandatangani bersama.
h. Chief Inspector secara berkala melakukan pengawasan kegiatan Inspector di lokasi pekerjaan.
i. Quality Engineer secara berkala melakukan pengawasan kegiatan Lab. Technician di lokasi
pekerjaan dan di laboratorium.
Semua peralatan yang digunakan harus sesuai dengan yang diusulkan dan telah disetujui
dalam pemeriksaan Request pekerjaan bersangkutan.

5. Penjelasan laporan mingguan, bulanan dan akhir


a. LAPORAN MINGGUAN Laporan mingguan berupa tabel perhitungan pencapaian kemajuan
fisik pekerjaan (volume dan bobot) setiap mata pembayaran selama satu minggu dengan
memperbandingkan hasil tersebut terhadap Dokumen Kontrak, rencana kerja dan deviasi,
hasil minggu yang lalu, dan kumulatif pencapaian kemajuan fisik terakhir. Selain hal tersebut
di atas, perlu dicantumkan juga mengenai hasil analisa atas identifikasi permasalahan yang
telah dilakukan, dengan mengelompokkan permasalahan: personil, material, peralatan, dan
metoda kerja, beserta upaya pemecahan permasalahan yang berupa tindakan nyata sesuai
action plan yang telah ditetapkan dalam rapat mingguan. Penyusunan laporan mingguan ini
FINAL METODE SUPERVISI JALAN DAN JEMBATAN

sangat dipengaruhi oleh kelengkapan dan akurasi laporan harian yang bersangkutan serta
laporan mingguan sebelumnya.
b. LAPORAN BULANAN Laporan bulanan secara umum merupakan rangkuman laporan
mingguan yang berisi hasil kemajuan pekerjaan bulanan. Penyusunan laporan bulanan ini
juga sangat dipengaruhi oleh kelengkapan dan keakurasian laporan mingguan yang telah
disusun sebelumnya. Secara garis besar, laporan bulanan merupakan rangkuman informasi
mengenai kemajuan pelaksanaan pekerjaan bulanan secara teknis, finansial, dan manajemen,
yang antara lain terdiri dari :
 Ringkasan kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
 Sketsa kemajuan pelaksanaan pekerjaan;
 Perbandingan realisasi dan rencana kemajuan pelaksanaan pekerjaan (kurva-S), serta
deviasi yang terjadi;
 Sertifikat dan perincian pembayaran bulanan;
 Foto dokumentasi, rangkuman kondisi cuaca harian,
 Review design, CCO, dan perubahan Kontrak (bila ada);
 Rangkuman tentang berbagai permasalahan yang timbul beserta upaya
pemecahannya sesuai dengan hasil penetapan dalam rapat bulanan. Seyogyanya, hal
ini dibuat dalam suatu format yang berisi, antara lain:
 Rencana kerja, realisasi kemajuan pekerjaan, dan deviasi yang terjadi;
 Permasalahan yang timbul, beserta cara dan tingkat penyelesaiannya;Tindak
lanjut penyelesaian permasalahan, yang mencakup penunjukan penanggung
jawab dan batas waktu penyelesaian permasalahan.
Laporan Bulanan diperlukan sebagai dasar pembayaran, terdiri dari rangkuman data berupa:
 Kemajuan fisik di lapangan, termasuk perbandingan bobot realisasi dan rencana,
serta deviasi yang terjadi;
 Hasil pengawasan pelaksanaan pekerjaan;
 Hasil pengujian kualitas pekerjaan;
 Hasil perhitungan kuantitas pekerjaan;
 Permasalahan yang terjadi di lapangan dan penanganan yang telah dilakukan sesuai
hasil penetapan dalam rapat bulanan;
 Kelengkapan dokumen berupa foto dokumentasi, kondisi cuaca, perubahan Kontrak
(bila ada)
c. Laporan Akhir merupakan rangkuman seluruh kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang telah
dicapai sampai dengan serah terima pekerjaan sementara (PHO). Secara teknis laporan ini
terdiri dari:
FINAL METODE SUPERVISI JALAN DAN JEMBATAN

 Justifikasi teknik/Review Design;


 Rekapitulasi kemajuan pekerjaan;
 Monitoring penggunaan peralatan;
 Kegiatan mata pembayaran utama; Modul SE-09 : Pelaporan Bab III : Laporan
Pengawasan Pelatihan Supervision Engineer of Roads Construction (SE) III-5
 Rangkuman sertifikat pembayaran bulanan;
 Ringkasan pengendalian mutu;
 Ringkasan kuantitas akhir, yang harus sesuai dengan kuantitas dalam Kontrak;
 Petunjuk pemeliharaan, pengoperasian, dan pemanfaatan;
 Hal-hal khusus tentang pekerjaan perlu penanganan yang berkaitan dengan kondisi
tanah, drainase, dan perkerasan;
 Status perintah perubahan (Change Order) dan adendum kontrak;
 Program masa pemeliharaan;
 Hal ikhwal tentang AMDAL; dan
 Lampiran - lampiran, yang terdiri dari:
Jadwal pelaksanaan;
 Berita Acara PHO;
 Gambar tipikal;
 Gambar kerja (Shop drawing);
 Gambar terlaksana (As-built drawing);
 Rekapitulasi pekerjaan;
 Daftar lokasi pekerjaan perlu penanganan;
 Dokumentasi photo pada kondisi awal, selama masa pelaksanaan, dan akhir
pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai