Anda di halaman 1dari 9

CARA MEMBUAT PUPUK KOMPOS SEDERHANA

 Pupuk Organik

Cara Membuat Pupuk Kompos Sederhana | Selamat datang para pecinta tanaman di blog
lintangsore.com. Kali ini kita akan membahas cara membuat pupuk kompos sederhana untuk
pemakaian sendiri. Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama, pupuk kompos adalah
salah satu pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa bahan
organik seperti tanaman maupun hewan. Proses pengomposan dapat berlangsung secara
aerobik yaitu melibatkan oksigen dan anaerobik atau tanpa menggunakan osigen di dalam
prosesnya. Proses dekomposisi atau penguraian inilah yang menjadikannya disebut sebagai
pupuk kompos.
Silakan dibaca juga : cara membuat pupuk organik cair sederhana

Proses Pembuatan Pupuk Kompos Sederhana

Proses pembuatan pupuk kompos sebenarnya meniru proses terbentuknya humus di alam.
Namun dengan cara merekayasa kondisi lingkungan dan menambahkan beberapa unsur,
pembuatan pupuk kompos dapat dipercepat yaitu hanya dalam jangka waktu 2 minggu
sampai 1 bulan. Waktu ini melebihi kecepatan terbentuknya humus secara alami. Oleh karena
itu, pupuk kompos dapat selalu dibuat dan tersedia sewaktu-waktu diperlukan tanpa harus
menunggu bertahun-tahun.

Bahan Baku untuk Membuat Pupuk Kompos Sederhana


Seperti yang sudah disebutkan di atas, pupuk kompos dibuat dari unsur-unsur organik seperti
tanaman dan hewan. Pembagian jenis pupuk kompos menurut bahan bakunya adalah sebagai
berikut :

Pupuk kompos dari sampah coklat


yang termasuk sampah kering di antaranya adalah: daun kering, rumput kering, serbuk
gergaji serutan kayu, sekam padi, limbah kertas , kulit jagung, jerami(batang padi) , dan
tangkai sayuran.
Pupuk kompos dari bahan sampah coklat sifat fisiknya kering, kasar, berserat dan berwarna
coklat. Umumnya mengandung unsur C carbon tinggi, sehingga baik diaplikasikan untuk
tanaman agar cepat berbuah.
Pupuk kompos dari sampah hijau

Sampah hijau disini bisa terdiri dari: sayur-


sayuran, buah-buahan, potongan rumput, daun segar, limbah rumah tangga, bubuk teh dan
kopi, kulit telur, pupuk kandang (kotoran unggas seperti ayam, itik, sapi dan kambing). Untuk
mudahnya pupuk kompos jenis ini bahan bakunya masih ada kadar airnya.
Pupuk kompos dari sampah hijau kaya dengan unsur Nitrogen ( N ) yang dibutuhkan mikroba
untuk tumbuh dan berkembang. Baik diaplikasikan pada tanaman yang sedang dalam masa
pertumbuhan cabang dan daun. 

Cara Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik


Di atas sudah disebutkan ada dua jenis bahan baku pupuk kompos: sampah coklat dan
sampah hijau. Untuk proses pembuatan dan hasil yang efektif dalam pembuatan pupuk
kompos perbandingan penggunaan antara sampah coklat dengan sampah hijau =  3:1.  Sebab,
bila anda hanya menggunakan sampah coklat saja maka proses pembuatan pupuk kompos
akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Pada saat anda mengumpulkan sampah/limbah rumah tangga untuk bahan baku pembuatan
pupuk kompos benda-benda yang perlu anda pisahkan diantaranya adalah :
- daging, tulang ikan, kulit udang, tulang ayam, susu, keju, dan lemak/minyak. Hal ini perlu
dilakukan untuk menghindari munculnya serangga seperti lalat yang akan menyebabkan
munculnya belatung pada proses pengomposan.
- kotoran anjing dan kotoran kucing. benda ini dapat membawa penyakit.
- tanaman gulma yang berhama atau terkena penyakit karena hama akan masih terkandung
dalam kompos.

Langkah-langkah membuat pupuk kompos dari sampah


rumah tangga
Berikut ini cara membuat pupuk kompos sederhana step by step :
1. Langkah pertama siapkan bahan baku dan peralatannya.
Bahan baku : sampah limbah rumah tangga yang sudah anda sortir, sampah coklat, sampah
hijau, tanah.
Alat : Bak atau drum plastik besar, karung goni, paving block.
Bahan tambahan : EM4 
2. Langkah kedua campurkan satu bagian sampah hijau dengan satu bagian sampah coklat ke
dalam bak atau drum plastik besar yang di bawahnya telah ditutupi dengan tanah dan diberi
lubang sebagai jalan mengeluarkan kelebihan air.
 3. Berikutnya tambahkan satu lapisan tanah pada bagian atas dan biarkan mikroba aktif
dalam tanah bekerja mengolah sampah menjadi pupuk kompos.
4. Ulangi proses kedua dan ketiga untuk lapisan berikutnya hingga bahan baku sampah dan
tanah habis. Kemudian tutup drum dengan karung goni. 
5. Setelah satu minggu, buka dan aduk pupuk kompos tersebut, kemudian tutup kembali dan
lakukan proses tersebut setiap seminggu sekali.
6. Untuk mempercepat proses pengomposan, anda dapat menambahkan bio-activator berupa
larutan effective microorganism (EM4) yang dapat anda beli di toko pertanian.
7. Setelah kurang lebih 1 bulan, cek akhir pupuk kompos. Jika campuran pupuk sudah
berwarna kehitaman dan tidak berbau sampah lagi, berarti proses pengomposan telah selesai
dan tidak ada masalah.
8. Langkah terakhir adalah memisahkan bagian yang kasar dengan ayakan, ambil yang halus.
Pupuk kompos yang kasar dapat dicampurkan kembali ke dalam bak pengomposan sebagai
activator.

Masalah dan Solusi dalam Pembuatan Pupuk Kompos


- Masalah : Muncul serangga dan belatung pada proses pembuatan pupuk kompos
Penyebab : Ada bahan-bahan seperti sampah daging, ikan, susu, lemak dan santan dalam
bahan bakunya. Atau sampah tidak ditutup.
Solusi : tutup kompos dengan selapis tanah atau kompos lain atau sebaiknya bahan tersebut
tidak dikomposkan.

- Masalah : Muncul bau busuk (amonia)


Penyebab : terlalu banyak unsur nitrogen/ jumlah sampah hijau terlalu banyak
Solusi : menambahkan sampah coklat dan membuka karung untuk menambahkan oksigen.

- Masalah : Muncul bau busuk (tengik, telur busuk)


Penyebab : kurang oksigen/terlalu lembab
Solusi : menambahkan sampah coklat dan membuka karung untuk menambahkan oksigen,
mengaduk kompos sampai bau hilang.

- Masalah : pupuk mengempal


Penyebab : terlalu lembab
Solusi : menambahkan sampah coklat, membuka karung untuk menambahkan oksigen dan
kompos dibolak-balik sampai bau kurang sedapnya hilang .

- Masalah : pupuk kompos terlalu kering


Penyebab : kurang air
Solusi : basahi dengan air dan dibolak-balik biar merata basahnya.

- Masalah : tidak terjadi reaksi/perubahan


Penyebab : nitrogen terlalu rendah , oksigen rendah, kurang lembab 
Solusi : tambahkan sampah hijau untuk meningkatkan kadar nitrogen, kompos dibalik-balik
untuk menambah udara atau oksigen.

Demikian Cara Membuat Pupuk Kompos Sederhana yang bisa saya bagikan. Silahkan
bereksperimen jika punya waktu luang. Terima kasih sudah berkunjung dan berkenan
membaca. Semoga ada manfaat yang bisa didapat. Untuk saran dan pertanyaan, atau anda
ingin berbagi tentang cara membuat pupuk kompos, silahkan tuliskan di dalam kolom
komentar di bawah postingan ini. Salam.
Cara membuat kompos
BY PUTRO S. KURNIAWAN

Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sisa-sisa mahluk hidup baik hewan
maupun tumbuhan yang dibusukkan oleh organisme pengurai. Organisme pengurai
atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Kompos
berfungsi sebagai sumber hara dan media tumbuh bagi tanaman.
Dilihat dari proses pembuatannya terdapat dua macam cara membuat kompos, yaitu
melalui proses aerob (dengan udara) dan anaerob (tanpa udara). Kedua metode ini
menghasilkan kompos yang sama baiknya hanya saja bentuk fisiknya agak sedikit
berbeda.
Cara membuat kompos metode aerob
Proses pembuatan kompos aerob sebaiknya dilakukan di tempat terbuka dengan
sirkulasi udara yang baik. Karakter dan jenis bahan baku yang cocok untuk
pengomposan aerob adalah material organik yang mempunyai perbandingan unsur
karbon (C) dan nitrogen (N) kecil (dibawah 30:1), kadar air 40-50% dan pH sekitar 6-
8. Contohnya adalah hijauan leguminosa, jerami, gedebog pisang dan kotoran
unggas.
Apabila kekurangan bahan yang megandung karbon, bisa ditambahkan arang
sekam padi ke dalam adonan pupuk.
Cara membuat kompos aerob memakan waktu 40-50 hari. Perlu ketelatenan lebih
untuk membuat kompos dengan metode ini. Kita harus mengontrol dengan seksama
suhu dan kelembaban kompos saat proses pengomposan berlangsung. Secara
berkala, tumpukan kompos harus dibalik untuk menyetabilkan suhu dan
kelembabannya.
Berikut ini cara membuat kompos aerob:
 Siapkan lahan seluas 10 meter persegi untuk tempat pengomposan. Lebih baik apabila
tempat pengomposan diberi peneduh untuk menghindari hujan.
 Buat bak atau kotak persegi empat dari papan kayu dengan lebar 1 meter dan panjang 1,5
meter. Pilih papan kayu yang memiliki lebar 30-40 cm.
 Siapkan material organik dari sisa-sisa tanaman, bisa juga dicampur dengan kotoran ternak.
Cacah bahan organik tersebut hingga menjadi potongan-potongan kecil. Semakin kecil
potongan bahan organik semakin baik. Namun jangan sampai terlalu halus, agar aerasi bisa
berlangsung sempurna saat pengomposan berlangsung.
 Masukan bahan organik yang sudah dicacah ke dalam bak kayu, kemudidan padatkan. Isi
seluruh bak kayu hingga penuh.
Searah jarum jam: (1) Pemilihan lokasi pengomposan, (2) Membuat bak/kotak kayu, (3) Menyeleksi dan
merajang bahan baku, (4) Memasukkan bahan baku baku kedalm bak kayu
 Siram bahan baku kompos yang sudah tersusun dalam kotak kayu untuk memberikan
kelembaban. Untuk mempercepat proses pengomposan bisa ditambahkan starter
mikroorganisme pembusuk ke dalam tumpukan kompos tersebut. Setelah itu, naikkan bak
papan ke atas kemudian tambahkan lagi bahan-bahan lain. Lakukan terus hingga ketinggian
kompos sekitar 1,5 meter.
 Setelah 24 jam, suhu tumpukan kompos akan naik hingga 65oC, biarkan keadaan yang
panas ini hingga 2-4 hari. Fungsinya untuk membunuh bakteri patogen, jamur dan gulma.
Perlu diperhatikan, proses pembiaran jangan sampai lebih dari 4 hari. Karena berpotensi
membunuh mikroorganisme pengurai kompos. Apabila mikroorganisme dekomposer ikut
mati, kompos akan lebih lama matangnya.
 Setelah hari ke-4, turunkan suhu untuk mencegah kematian mikroorganisme dekomposer.
Jaga suhu optimum pengomposan pada kisaran 45-60oC dan kelembaban pada 40-50%.
Cara menjaga suhu adalah dengan membolak-balik kompos, sedangkan untuk menjaga
kelembaban siram kompos dengan air. Pada kondisi ini penguapan relatif tinggi, untuk
mencegahnya kita bisa menutup tumpukan kompos dengan terpal plastik, sekaligus juga
melindungi kompos dari siraman air hujan.
 Cara membalik kompos sebaiknya dilakukan dengan metode berikut. Angkat bak kayu,
lepaskan dari tumpukan kompos. Lalu letakan persis disamping tumpukan kompos.
Kemudian pindahkan bagian kompos yang paling atas kedalam bak kayu tersebut sambil
diaduk. Lakukan seperti mengisi kompos di tahap awal. Lakukan terus hingga seluruh
tumpuka kompos berpindah kesampingnya. Dengan begitu, semua kompos dipastikan
sudah terbalik semua. Proses pembalikan sebaiknya dilakukan setiap 3 hari sekali sampai
proses pengomposan selesai. Atau balik apabila suhu dan kelembaban melebihi batas yang
ditentukan.
 Apabila suhu sudah stabil dibawah 45oC, warna kompos hitam kecoklatan dan volume
menyusut hingga 50% hentikan proses pembalikan. Selanjutnya adalah proses pematangan
selama 14 hari.
 Secara teoritis, proses pengomposan selesai setelah 40-50 hari. Namun kenyataannya bisa
lebih cepat atau lebih lambat tergantung dari keadaan dekomposer dan bahan baku
kompos. Pupuk kompos yang telah matang dicirikan dengan warnanya yang hitam
kecoklatan, teksturnya gembur, tidak berbau.
 Untuk memperbaiki penampilan (apabila pupuk kompos hendak dijual) dan agar bisa
disimpan lama, sebaiknya kompos diayak dan di kemas dalam karung. Simpan pupuk
kompos di tempat kering dan teduh.

Searah jarum jam: (1) Penyiraman dan penambahan dekomposer, (2) Proses penumpukkan kompos, (3)
Merapihkan tumpukan, (4) Pembalikan kompos
Proses pembuatan kompos aerob cocok untuk memproduksi kompos dalam jumlah
besar. Untuk melihat lebih jauh tentang cara membuat kompos dengan metode
aerob, silahkan tonton video tutorial berikut ini:
Cara membuat kompos metode anaerob
Cara membuat kompos dengan metode anaerob biasanya memerlukan inokulan
mikroorganisme (starter) untuk mempercepat proses pengomposannya.  Inokulan
terdiri dari mikroorganisme pilihan yang bisa menguraikan bahan organik dengan
cepat, seperti efektif mikroorganime (EM4).
Di pasaran terdapat juga jenis inokulan dari berbagai merek seperti superbio, probio,
dll. Apabila tidak tersedia dana yang cukup, kita juga bisa membuat sendiri inokulan
efektif mikroorganisme.
Bahan baku yang digunakan sebaiknya material organik yang mempunyai
perbandingan C dan N tinggi (lebih dari 30:1). Beberapa diantaranya adalah serbuk
gergaji, sekam padi dan kotoran kambing. Waktu yang diperlukan untuk membuat
kompos dengan metode anaerob bisa 10-80 hari, tergantung pada efektifitas
dekomposer dan bahan baku yang digunakan.  Suhu optimal selama proses
pengomposan berkisar 35-45oC dengan tingkat kelembaban 30-40%.
Berikut tahapan cara membuat kompos dengan proses anaerob.
 Siapkan bahan organik yang akan dikomposkan. Sebaiknya pilih bahan yang lunak terdiri
dari limbah tanaman atau hewan. Bahan yang bisa digunakan antara lain, hijauan tanaman,
ampas tahu, limbah organik rumah tangga, kotoran ayam, kotoran kambing, dll. Rajang
bahan tersebut hingga halus, semakin halus semakin baik.
 Siapkan dekomposer (EM4) sebagai starter. Caranya, campurkan 1 cc EM4 dengan 1 liter
air dan 1 gram gula. Kemudian diamkan selama 24 jam.
 Ambil terpal plastik sebagai alas, simpan bahan organik yang sudah dirajang halus di atas
terpal. Campurkan serbuk gergaji pada bahan tersebut untuk menambah nilai perbandingan
C dan N. Kemudian semprotkan larutan EM4 yang telah diencerkan tadi. Aduk sampai
merata, jaga kelembaban pada kisaran 30-40%, apabila kurang lembab bisa disemprotkan
air.
 Siapkan tong plastik yang kedap udara. Masukan bahan organik yang sudah dicampur tadi.
Kemudian tutup rapat-rapat dan diamkan hingga 3-4 hari untuk menjalani proses fermentasi.
Suhu pengomposan pada saat fermentasi akan berkisar 35-45oC.
 Setelah empat hari cek kematangan kompos. Pupuk kompos yang matang dicirikan dengan
baunya yang harum seperti bau tape.

Anda mungkin juga menyukai