10
Jurnal Amplifier Mei 2020 Vol 10 No 1
P-ISSN 2089-2020 dan E-ISSN 2622-2000
C. Pengaruh Gangguan Tegangan Tak Seimbang Gambar 3 Diagram Blok Keseluruhan Sistem
Pada Temperatur
Berdasarkan standar NEMA (National Electrical
Manufacturers Association) pengoprasian motor
induksi diatas 5 % sangat tidak direkomendasikan, hal
ini disebabkan efek kenaikan arus yang tidak bisa
ditoleransi oleh motor induksi. Kenaikan arus ini
menyebabkan kenaikan temperature pada stator, rotor,
dan inti besi pada motor induksi. Berdasarkan
persamaan Deratting Curve pada motor induksi untuk
tegangan seimbang dinyatakan dengan Persamaan 2.9:
.
1 (2.9)
11
Jurnal Amplifier Mei 2020 Vol 10 No 1
P-ISSN 2089-2020 dan E-ISSN 2622-2000
12
Jurnal Amplifier Mei 2020 Vol 10 No 1
P-ISSN 2089-2020 dan E-ISSN 2622-2000
kontaktor akan bekerja memutuskan ketika terjadi fasa, dari rangkaian relay proteksi untuk pengatur
gangguan. tegangan (switching) yang digunakan yaitu IC LM7812
untuk menghasilkan tegangan arus searah sebesar 12
B. Perancangan Perangkat Keras V, dan menggunakan relay sebagai pemutus dan
Desain keseluruhan rangkaian alat sistem proteksi pembuka ketika arus melebihi datasheet dari triac
motor induksi dapat dijelaskan mekanisme kerja alat BT135 maka lampu indikator akan hidup ketika arus
secara keseluruhan, yaitu dengan menggunakan sumber melebihi 12 A. Untuk transistor berfungsi sebagai
tegangan power supply sebagai sumber input pada penguat sinyal AC, penguat arus, dan switching.
motor DC yang terhubung ke Generator Sinkron agar Rangakain dapat dilihat pada Gambar 7.
mendapatkan tegangan keluaran dalam keadaan
balanced dengan frekuensi tetap 50 Hz, kemudian F. Rangkaian Input-Output Mikrokontroler dan
tegangan keluaran dari generator sikron yang Sensor
terhubung secara delta menjadi sumber input tegangan Rangkaian input-output mikrokontroler dan
motor induksi tiga fasa yang terhubung delta, sehingga sensor menggunakan Arduino Mega, untuk sensor suhu
dapat dilakukan pengujian proteksi motor induksi. akan mendeteksi suhu yang terdapat pada sekitar
Dalam keadaan unbalanced terhadap gangguan- kumparan, sensor tegangan digunakan untuk
gangguan yang sering terjadi seperti undervoltage, mendeteksi tegangan pada masing-masing fasa, dan
overvoltage, undercurrent, dan overheat pengujian sensor arus digunakan untuk mendeteksi arus yang
juga menggunakan kontaktor yang berfungsi sebagai masuk fasa setiap fasa, selanjutnya data dari
switching atau pemutus yang peka terhadap suhu, keseluruhan sensor akan diatur nilai set point nya pada
tegangan, arus akan membuka dan menutup ketika tombol push botton sebagai masukkan ke
terjadi gangguan-gangguan sensuai nilai set point yang mikrokontroler dan ditampilkan ke layar LCD, dan
telah diberika, dari keseluruhan pengujian yang buzzer digunakan sebagai indikator ketika terjadi
dilakukan data yang dihasilkan akan diolah pada sinyal gangguan pada motor induksi tiga fasa, seperti pada
keluaran lalu dikirimkan ke mikrokontroler akan Gambar 8
ditampilan pada layar LCD. Desain perangkat keras
pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4. G. Rangkaian Keseluruhan
Pada Gambar 9 rangkaian keseluruhan dapat
C. Rangkaian Input-Output Star dan Delta Pada dijelaskan bahwa pada sistem proteksi motor induksi
Motor Induksi Tiga Fasa tiga fasa menggunakan rangkaian star dan delta
Rangkaian DOL (direct online) K1 (Kontak bertujuan untuk mengetahui kinerja alat yang telah
Utama) bekerja sebagai supplay utama pada kontak 1, dirancang, berdasarkan rangkaian keseluruhan
3, 5, untuk keluaran pada kontak 2, 4, 6 terhubung ke rangkaian akan dikontrol dan dimonitoring oleh
input motor induksi tiga fasa yang bertujuan untuk mikrokontroler Mega.
pemutus dan penghubung dari generator sinkron ketika H. Perancangan Perangkat Lunak
motor induksi tiga fasa diberi gangguan-gangguan. Perancangan perangkat lunak atau software pada
Proteksi oleh TOR (thermal over load relai) bekerja sistem proteksi motor induksi tiga fasa digunakan
bila pada rangkaian utama terjadi ganggguan arus lebih untuk membantu kinerja sistem kendali. Sistem kendali
pada beban motor induksi tiga fasa. Rangkaian dapat menggunakan Arduino sebagai mikrokontroler yang
dilihat pada Gambar 5. berisi suatu perintah untuk memproses sistem kerja dan
mengamankan motor induksi tiga fasa. Tahap awal
D. Rangkaian Power supply Input-Output 12 VDC dalam merancang software yaitu dengan memberi
Sumber 220 VAC akan diturunkan menggunakan inisialisasi dan konfigurasi dengan memasukkan nilai
transformator 1 A menjadi 12 AC yang telah set point sensor tegangan, arus, dan suhu.
diturunkan tegangan AC tersebut kemudian
disearahkan oleh dioda sehingga menghasilkan I. Metode Pengujian
gelombang penuh, rangkaian catu daya 12 V DC, dan Tahapan-tahapan pengujian dilakukan untuk
pengatur tegangan yang digunakan yaitu IC LM7812 mengetahui apakah kerja dari keseluruhan sistem dapat
untuk menghasilkan tegangan arus searah sebesar 12 V bekerja dengan baik, dapat dijelaskan sebagai berikut:
DC. Rangkaian dapat dilihat pada Gambar 6
1. Pengujian Komponen Sensor
E. Rangkaian Relay Proteksi 1.1 Pengujian Pengukuran Kalibrasi Sensor
Rangkaian menggunakan relay proteksi yang Pengujian pengukuran kalibrasi setiap sensor
akan digunakan dalam proteksi motor induksi tiga arus, tegangan, dan suhu dilakukan untuk menguji
13
Jurnal Amplifier Mei 2020 Vol 10 No 1
P-ISSN 2089-2020 dan E-ISSN 2622-2000
keakuratan sensor agar nanti ketika dilakukan A. Perhitungan Batas Nominal Standar Tegangan
pengujian proteksi nilai pengukuran yang didapat Lebih +5% (Over Voltage)
sesuai dengan tujuan penelitian dan tidak mendapat
nilai error yang cukup besar. Tegangan Nyata
Per Unit
Tegangan Dasar
2. Pengujian Sistem Balanced Motor Induksi 241,5
230 5% 1,05
Tiga Fasa 230
Pengujian pengukuran kondisi balanced
Jadi untuk untuk batas nominal strandar tegangan
dilakukan untuk mendapatkan tegangan balanced yaitu
lebih +5% dengan nilai 241,5 V.
sebesar 380 VAC, pengujian menggunakan sumber DC
200 V sebagai input motor DC sebagai penggerak dan
B. Perhitungan Batasa Nominal Standar
generator sinkron sebagai pembangkit tegangan agar
Tegangan Turun -10% (Under Voltage)
mendapatkan tegangan yang seimbang (balanced),
hasil dari tegangan keluaran generator sinkron yang
Tegangan Nyata
diambil berupa tegangan line to line dan line to netral Per Unit
Tegangan Dasar
pada osiloskop. 207
230 10% 0,9
230
3. Pengujian Sistem Proteksi Motor Induksi Tiga
Fasa Jadi untuk untuk batas nominal strandar tegangan
3.1 Pengujian Proteksi Saat Unbalance Voltage turun -10% dengan nilai 207 V.
Pengujian unbalance voltage ketika kondisi
tegangan dalam keadaan tidak seimbang dengan cara 3.3 Pengujian Proteksi Saat Over Current, Over
memberikan beban motor DC dengan sumber tahanan Load, Over Heating, dan Diagram Alir
menggunakan reostat variabel, sehingga tegangan Penelitian
antar phasa bisa mengalami drop tegangan pada Pengujian proteksi over current dan over load
sumber tiga fasa. Tahanan yang digunakan ini adalah situasi besarnya beban ditanggung pada motor
divariasikan mulai dari range terbesar sampai dengan induksi tiga fasa yang melebihi kapasitasnya dengan
terkecil untuk mengukur hasil keluaran dari setiap fasa cara memberikan nilai set point arus 1 A. Proteksi
R,S, dan T dan ketika mencapai gangguan yang overcurrent dan over load dilakukan beban mekanik
diberikan maka kontaktor akan trip. dengan sumber variasi tahanan menggunakan reostat
3.2 Pengujian Proteksi Saat Over Voltage variabel.
Pengujian dilakukan dengan menaikkan input Pengujian ini bertujuan untuk melihat batasan
tegangan pada power supply menggunakan input dari suhu maksimal untuk waktu kerja dari motor induksi
regulator tegangan tiga fasa, tegangan eksitasi tiga fasa dalam keadaan beroperasi dengan setting
dinaikkan mulai dari 349 s/d 302 V hingga lebih dari batasan suhu maksimal 40ºC, dengan cara memberikan
setting tegangan nominalnya. Kemudian sumber beban lebih dari kapasitas yang ditanggung motor.
tegangan dihubungkan dengan motor induksi tiga fasa Pada penelitian ini harus memiliki struktur dan
dengan mengunakan kontaktor magnetik, yang alur kerja yang tepat. Berikut diagram alir penelitian
bertujuan untuk mengetahui respon proteksi terhadap yang dapat dilihat pada Gambar 10.
adanya tegangan naik secara mendadak dan kontaktor
akan merespon untuk mentripkan motor induksi tiga 4. HASI DAN PEMBAHASAN
fasa ketika diberikan gangguan dengan kondisi variasi A. Pengujian Sistem Proteksi
tegangan yang diberikan sesuai dengan nilai set point Pengujian dilakukan di Laboratorium Fakultas
yang diberikan. Teknik Universitas Bengkulu, berdasarkan
Over voltage merupakan fenomena yang terjadi perancangan dan pengujian-pengujian yang telah
karena kenaikan nilai rms tegangan AC yang lebih dilakukan, hasil data dan analisa dapat dijabarkan
besar dari 110% pada frekuensi daya dalam durasi sebagai berikut:
lebih lama dari satu menit. Over voltage ini disebabkan
oleh adanya pelepasan beban, misalnya pemutusan B. Pengujian Proteksi Unbalance Voltage
suatu beban besar. Saat tegangan lebih atau over Pengujian dilakukan saat tegangan dalam kondisi
voltage tidak boleh melebihi tegangan nominal sistem, balanced 380 V untuk setiap fasa R, S, dan T diberikan
yaitu sebesar +5% sedangkan untuk tegangan turunnya gangguan unbalanced dengan beban sebesar 1000 Ω,
dibatasi sampai dengan -10% (SPLN 1 ; 1995). sampai dengan 167 Ω pada fasa R dengan nilai set poit
14
Jurnal Amplifier Mei 2020 Vol 10 No 1
P-ISSN 2089-2020 dan E-ISSN 2622-2000
Tabel 1 Data Hasil Pengujian Proteksi Saat Unbalance Tabel 2 Data Hasil Pengujian Proteksi Saat Over Voltage
Voltage
15
Jurnal Amplifier Mei 2020 Vol 10 No 1
P-ISSN 2089-2020 dan E-ISSN 2622-2000
Tabel 3 Data Hasil Pengujian Proteksi Saat OverCurrent dan Tabel 4 Data Hasil Pengujian Proteksi Over Heating
Overload
16
Jurnal Amplifier Mei 2020 Vol 10 No 1
P-ISSN 2089-2020 dan E-ISSN 2622-2000
17