Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL ILMIAH

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Armita Sari, S.Hum., M.Hum

Disusun Oleh:

Zahara Lorenza (2111311038)

KELAS 70 BAHASA INDONESIA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

TAHUN AJARAN 2021/2022

1
Judul : Asuhan Keperawatan Pada Pesien Dengan Harga Diri Rendah

Penulis : Zahara Lorenza

Asal Instansi : Universitas Andalas

ABSTRAK

Pasien dengan harga diri rendah adalah penilaian psikodinamik dari situasi berikut:
gangguan mental, perencanaan dan tindakan perawatan umum untuk pasien individu.
Berdasarkan standar perawatan dan pengelompokan yaitu group activity therapy1.
Tindakan universal untuk keluarga adalah pendidikan kesehatan. Tindakan ahli
dilakukan untuk individu adalah terapi kognitif, terapi kolektif, dan keluarga menerima
terapi keluarga segitiga. Hasil karya tulis ilmiah ini menunjukkan bahwa terdapat
kemampuan pasien dengan harga diri rendah meningkat secara signifikan (p>0,05)
sehingga perlu disikapi dengan hati-hati. Rekomendasi hasil karya ilmiah ini
keperawatan terapan dimulai dari tindakan generalis hingga tindakan spesialis
meningkatkan harga diri pasien.

PENDAHULUAN

Harga diri yang rendah adalah masalah utama bagi kebanyakan orang Dan
dapat diekspresikan sebagai tingkat kecemasan yang tinggi. Merendahkan diri sendiri
kronis adalah keadaan konsep diri yang maladaptif, di mana emosi negatif tentang diri
atau evaluasi diri dan simpan dalam cukup lama. Termasuk dalam harga diri rendah ini
adalah semacam evaluasi diri, yaitu negatif, berhubungan dengan perasaan lemah,
tidak berdaya, dan tidak ada harapan, ketakutan, kesedihan, kepekaan,
ketidaksempurnaan, rasa bersalah dan tidak cukup. Harga diri rendah kronis adalah

1
Tri Prabowo, Dokumentasi Keperawatan (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2018),hlm 46.

2
komponen utama dari depresi Bertindak sebagai hukum, tidak berarti (Stuart dan
Laraia, 2001).

Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mempunyai masalah. Setiap


individu menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri, namun sebagian individu
tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya sehingga menimbulkan
gangguan jiwa. Hal ini sangat berdampak bagi jiwa seseorang yang tidak dapat
mengantisipasi masalah. Data Organisasi Kesehatan 2 Dunia (WHO) tahun 2000
menyatakan tingkat gangguan kesehatan jiwa di dunia lebih rendah dibandingkan
orang di Indonesia.

PEMBAHASAN

Menurut Nanda (2005:40), “Harga diri rendah adalah berkembangnya persepsi


diri yang negatif dalam berespon terhadap situasi yang sedang terjadi.” Sedangkam
menurut CMHN (2006:40), “Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak
berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negative terhadap diri
sendiri dan kemampuan diri” 2.

Harga diri rendah adalah suatu kondisi dimana individu menilai dirinya atau
kemampuan dirinya negatif atau suatu perasaan menganggap dirinya sebagai seseorang
yang tidak berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.

Herdman (2012:40), “Harga diri rendah kronik merupakan evaluasi diri negatif
yang berkepanjangan atau perasaan tentang diri atau kemampuan diri harga diri rendah
yang berkepanjangan termasuk kondisi tidak sehat mental karena dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan lain, terutama kesehatan jiwa.”

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan harga diri rendah adalah


berkembangnya presepsi negatif dalam diri individu dalam waktu yang

2
T.H. Herdman, NANDA International Nursing Diagnoses Definition and Classification (Oxford: Wiley-
Blackwell, 2012-2014), hlm 57.

3
berkepanjangan sehingga individu merasa tidak berharga, dan mengalami kesehatan
mental.

Stuarat dan Laraia (2008) menggambarkan proses harga diri rendah konsep stres
adaptif meliputi faktor predisposisi dan faktor presipitasi 3.

a) Faktor Predisposisi

Macam-macam faktor predisposisi untuk harga diri rendah meliputi:

1) Biologi
Perawatan psikologis faktor genetik (warisan), seperti riwayat keluarga
memiliki gangguan jiwa selain riwayat penyakit kronis atau trauma
kepala merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa.
2) Psikologi
Masalah psikologis yang dapat menyebabkan harga diri rendah
meliputi:
 Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
 Penolakan terhadap lingkungan
 Harapan yang tidak realistis
 Kegagalan berulang
 Memiliki lebih sedikit rasa tanggung jawab pribadi
 Dan ketergantungan yang tinggi

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan gangguan mental pasien


dengan harga diri rendah memiliki komentar negatif citra diri,
mengalami krisis identitas, peran terganggu, diri ideal tidak realistis.

3) Faktor Sosial Budaya


Adapun pengaruh sosial dan budaya yang dapat menyebabkan
rendahnya harga diri adalah evaluasi negatif lingkungan terhadap

3
T.H. Herdman, NANDA International Nursing Diagnoses Definition and Classification (Oxford: Wiley-
Blackwell, 2012-2014), hlm 58.

4
pelanggan, tingkat sosial ekonomi yang rendah, tahap sejarah
pendidikan rendah dan eksklusi lingkungan perkembangan anak.

b) Faktor Presipitasi
Faktor predisposisi untuk harga diri rendah meliputi:
1) Riwayat trauma
Seperti pelecehan seksual dan pengalaman psikologis tidak menyenangkan,
menyaksikan peristiwa yang mengancam jiwa, menjadi pelaku, korban dan
saksi kekerasan.
2) Ketegangan peran
Ketegangan peran mungkin disebabkan oleh:
a. Perubahan peran pembangunan perubahan normatif terkait
pertumbuhan itu seperti transisi dari masa kanak-kanak ke masa
remaja.
b. Transisi peran situasional terjadi dengan penambahan atau
pengurangan anggota keluarga melewati kelahiran atau kematian.
c. Mengubah peran penyakit itu adalah hasil perubahan dari keadaan
sehat sakit. Transisi ini dapat dipicu sebagian karena kehilangan
bagian tubuh, perubahan ukuran dan bentuk, penampilan atau fungsi
tubuh. Perubahan fisik terkait Memiliki pertumbuhan dan
perkembangan yang normal, prosedur medis dan keperawatan.

Dalam proses asuhan keperawatan kita dapat mengobati pasien dengan cara:

1. Pengkajian Harga Diri Rendah


Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi pada pasien dan
keluarga(pelaku rawat). Jawaban dari pasien bias dijadikan tanda dan gejala
harga diri rendah4. Berikut pertanyaannya:
a. Bagaimana penilaian Anda tentang diri sendiri?

4
B.A. Keliat, Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN-Basic Course)(Jakarta: EGC, 2011), hlm
70.

5
b. Apakah cerita anda mempengaruhi komunikasi dengan orang lain?
c. Apa saja harapan yang telah dan belum tercapai?
d. bagaimana upaya anda dalam menggapai harapan yang belum terpenuhi?

2. Tanda dan Gejala


Ungkapan negatif yang dibicarakan pasien dapat dijadikan data subjektif dan
data objektif 5.
 Data Subjektif : pasien mengungkapkan tentang:
a. Hal negatif diri sendiri atau orang lain
b. Perasaan tidak mampu
c. Pandangan hidup yang pesimis
d. Penolakan terhadap kemampuan diri
e. Mengevaluasi diri tidak mampu mengatasi situasi
 Data Objektif:
a. Penurunan produktivitas
b. Tidak berani menatap lawan bicara
c. Lebih banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
d. Bicara lambat dengan nada suara lemah
e. Bimbang, perilaku yang non asertif
f. Mengekspresikan tidak berdaya dan tidak berguna
3. Melihat rentang respon pasien kemudian mendiagnosa kemungkinan yang
mungkin terjadi berdasarkan masalah gangguan harga rendah diri yang
dihadapi pasien.
4. Tindakan yang dapat kita lakukan setelah mengetahui penyebab harga diri
rendah paisen ialah dengan memberikan kalimat positif secara berkepanjangan
serta memberikan rasa kepercayaan yang membuat pasien termotivasi dan
merasa dibutuhkan dalam lingkungan.

5
G.W.Struart, Principles and Practice of Psychiatric Nursing (Missouri: Mosby, 2009), hlm 44.

6
PENUTUP
Dengan demikian, disimpulkan bahwa harga diri rendah adalah presepsi negatif
yang ada pada individu secara berkepanjangan yang dampak pada kesehatan mental
seperti merasa tidak berguna dan berharga. Hasil survey WHO juga menyatakan
tingkat harga diri rendah orang di Indonesia lebih tinggi di atas rata-rata orang di
dunia. Hal ini, dapat dilakukan asuhan keperawatan dengan mencari penyebab harga
diri rendah pada pasien dan memberikan solusi seperti menerapkan pada diri individu
untuk mengucapkan kata positif dalam waktu yang berkepanjangan, dan memberikan
rasa percaya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Prabowo, Tri. 2018. Dokumentasi Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru


Press.
Herdman, T.H. 2012. NANDA International Nursing Diagnoses Definition and
Classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell
Keliat, B.A., dkk. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas(CMHN -
Basic Course).Jakarta: EGC
Stuart,G.W. 2009. Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 8th edition.
Missouri: Mosby

Anda mungkin juga menyukai