Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FEBRIANA PUTRI LESTYADI

NIM : 195020301111038

KELAS: CA PENGAUDITAN 1

Model Risiko Audit


Auditor mempertimbangkan risiko audit pada tingkat asersi yang relevan karena hal ini secara
langsung membantu auditor untuk merencanakan prosedur audit yang tepat untuk akun,
transaksi, atau pengungkapan. Risiko salah saji asersi yang relevan terdiri dari dua komponen:

Risiko bawaan (IR). Kerentanan suatu asersi dalam suatu akun atau pengungkapan terhadap
salah saji karena kesalahan atau kecurangan yang dapat menjadi material, baik secara individual
atau ketika digabungkan dengan salah saji lainnya, sebelum mempertimbangkan pengendalian
terkait.

Risiko pengendalian (CR). Risiko bahwa salah saji yang dapat terjadi dalam suatu asersi
tentang suatu akun atau pengungkapan dan yang mungkin material, baik secara individual atau
ketika digabungkan dengan salah saji lainnya, tidak akan dicegah, atau dideteksi dan dikoreksi,
secara tepat waktu oleh pengendalian internal entitas. Tingkat risiko bawaan dan risiko
pengendalian adalah fungsi entitas dan lingkungannya. Auditor memiliki sedikit atau tidak
memiliki kendali atas risiko ini. Standar auditing mengacu pada kombinasi IR dan CR sebagai
risiko salah saji material (RMM). Beberapa auditor menyebutini kombinasisebagai "risiko klien"
karena berasal dari keputusan yang dibuat oleh entitas (misalnya,apa yang jenis transaksi
bisnisharus dilakukan, berapa banyak yang harus diinvestasikan dalam pengendalian internal,
dll.).

Risiko deteksi (DR) adalah risiko bahwa prosedur yang dilakukan oleh auditor untuk
mengurangi risiko audit ke tingkat rendah yang dapat diterima tidak akan mendeteksi salah saji
yang ada dan dapat menjadi material, baik secara individual maupun jika digabungkan dengan
salah saji lainnya.

Penggunaan Model Risiko Audit Model


risiko audit tidak dimaksudkan untuk menjadi formula yang tepat yang mencakup semua faktor
yang mempengaruhi penilaian risiko audit. Namun, auditor menemukan logika yang mendasari
model berguna ketika merencanakan keputusan pelingkupan untuk prosedur audit. Pembahasan
berikut mengenai model risiko audit terbatas pada penggunaannya sebagai alat perencanaan
audit. Tiga langkah terlibat dalam penggunaan model risiko audit oleh auditor pada tingkat
asersi:
1. Menetapkan tingkat risiko audit yang direncanakan.
2. Menilai risiko salah saji material.
3. Memecahkan persamaan risiko audit untuk tingkat risiko deteksi yang sesuai.

Strategi, Tujuan, dan Risiko Usaha


Manajemen Strategi adalah pendekatan operasional yang digunakan oleh manajemen untuk
mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan bisnis mereka, manajer mengejar strategi, seperti
menjadiberbiaya rendah penyedia produkatau berkualitas tinggi. Tujuan bisnis yang umum
mencakup pertumbuhanpasar pangsa, reputasi kelas satu, dan layanan terbaik. Risiko bisnis
adalah ancaman darisignifikan kondisi, peristiwa, keadaan, tindakan, atau kelambananyang dapat
berdampak buruk pada kemampuan entitas untuk mencapai tujuannya dan menjalankan
strateginya. Misalnya, risiko yang timbul dari pengembangan produk baru karena produk
tersebut mungkin gagal atau karena cacat pada produk dapat mengakibatkan tuntutan hukum atau
kerusakan reputasi perusahaan. Manajemen bertanggung jawab untuk mengidentifikasi risiko
tersebut dan menanggapinya. Biasanya, manajemen menangani risiko bisnis dengan menerapkan
proses penilaian risiko.

Prosedur Penilaian Risiko


Auditor Auditor memperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungannya dengan melakukan
prosedur penilaian risiko berikut: permintaan keterangan dari manajemen, personel entitas lain,
dan pihak lain di luar entitas; prosedur analitis; dan observasi dan inspeksi. Personil Entitas Lain,
danLain di Luar Entitas Permintaan keterangan dari Manajemen,PihakAuditor memperoleh
informasi tentang entitas dan lingkungannya melalui permintaan keterangan dari manajemen,
individu yang bertanggung jawab atas pelaporan keuangan, dan personel lain dalam entitas.
Melakukan permintaan keterangan kepada pihak lain dalam entitas mungkin berguna dalam
memberikan auditor perspektif yang berbeda dari perspektif manajemen dan pihak yang
bertanggung jawab atas pelaporan keuangan. Auditor dapat meminta keterangan kepada Pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola (misalnya, dewan direksi atau komite audit).

Pertanyaan :
1. Bagaimana cara menetapkan tingkat risiko audit yang direncanakan pada penggunaan model
risiko audit oleh auditor pada tingkat asersi?
2. Bagaimana cara menilai risiko salah saji material pada penggunaan model risiko audit oleh
auditor pada tingkat asersi?

Anda mungkin juga menyukai