Anda di halaman 1dari 6

Dampak Kemajuan Teknologi di Bidang

Manufaktur Terhadap Lingkungan Bisnis

Selama beberapa dekade terakhir, teknologi telah mengalami


kemajuan sangat pesat. Perusahaan, terutama manufaktur, berlomba-
lomba mengembangkan dan mengadopsi teknik produksi yang lebih efisien
dan menjadikannya sebagai keunggulan kompetitif perusahaan. Namun,
Cepatnya perubahan teknologi memberikan masalah baru bagi produsen,
terutama dalam menghadapi siklus hidup produk yang lebih singkat.
As we know kita sbg Konsumen semakin menuntut produk yang
berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Contohnya, pasar
telepon pintar (smartphone) selalu diramaikan dengan adanya peluncuran
seri baru. Cth gadget harga terjangkau tapi fitur2nya tdk kalah dg hp
mahal.
Masuk di dunia industri Computer-aided design, computer-aided
manufacturing, robotika maupun artificial intelligence merupakan sebagian
dari teknologi yang membantu perusahaan dalam beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan bisnis. Desain yang dulunya digambar secara
manual oleh para desainer, sekarang hanya memerlukan komputer dan hal
ini mempermudah desainer tersebut dalam mengeksplor berbagai variasi
tanpa kekhawatiran menghabiskan biaya yang terlalu besar dalam
pengembangan. Computerised numerical control machines (CNC) juga
salah satu teknologi yang membantu perusahaan dalam memproduksi unit
dalam kuantitas besar dengan menggunakan berbagai mesin yang telah
diprogram sebelumnya. Salah satu kelebihannya tentu saja mengurangi
tingkat produk cacat yang disebabkan oleh human error.
Semakin tingginya integrasi antar mesin dan tenaga kerja manusia
yang ada di dalam suatu perusahaan maka semakin tinggi juga efisiensi
dan efektivitas yang akan dicapai
perusahaan. Dapat kita simpulkan Otomatisasi oleh berbagai mesin yang
dirancang untuk mempermudah proses kinerja perusahaan akan
menghemat perusahaan dari segi waktu dan biaya, dan akhirnya
meningkatkan kepuasan pelanggan, serta profit perusahaan.

Strategi dalam Manajemen Produksi


Beberapa pendekatan yang dilakukan perusahaan manufaktur dalam
menciptakan keunggulan kompetitifnya antara lain adalah
 Material Requirement and Manufacturing (MRP)
 Resources Planning System (RPS)
 Optimised Production Technology (OPT) dan
 Just-in-Time (JIT).

MRP merupakan sebuah sistem terintegrasi yang bekerja untuk


menentukan :
a) jumlah dan jadwal dari produk jadi yang dibutuhkan,
b) kuantitas bahan baku yang dibutuhkan,
c) perakitan atau persiapan yang dibutuhkan pada setiap tahapan produksi.
Perusahaan harus menyiapkan jadwal produksi yang matang, data terkait
persediaan,tagihan atas bahan baku, dan master file tentang komponen
bahan yang dibutuhkan sepanjang produksi.

Resources Planning System (RPS)


merupakan konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya perusahaan,
yaitu berupa paket aplikasi program terintegrasi dan multi modul yang dirancang
untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan.

Sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien dan dapat memberikan pelayanan lebih
bagi konsumen, yang akhirnya dapat menghasilkan nilai tambah dan memberikan
keuntungan maksimal bagi semua pihak yang berkepentingan (stake holder) atas
perusahaan.

Optimised Production Technology (OPT) merupakan filosofi dari


perusahaan memproduksi sesuatu untuk menghasilkan uang. Terdapat
tiga kriteria penting dalam penilaian kinerja menurut OPT yaitu waktu
● pemrosesan
● persediaan
● beban operasional

Just-in-Time
Strategi manajemen produksi Just-In-Time bisa diartikan sebagai metode
produksi yang mengedepankan ketepatan waktu. Perusahaan akan
memproduksi suatu barang, dengan
kualitas dan kuantitas yang tepat, dan pada waktu yang tepat atau sesuai
kebutuhan. Konsep ini pertama kali dicetuskan oleh Taiichi Ohno yang
merupakan pendiri perusahaan otomotif Toyota. JIT memiliki beberapa
prinsip yaitu :
● Penghapusan aktivitas yang tidak bernilai tambah
● Zero inventory (tingkat persediaan yang relatif kecil, bahkan tidak
ada)
● Zero defect (tidak ada toleransi terhadap produk cacat)
● Zero breakdown (tidak ada mesin yang macet atau gagal
memproses)
● Memproduksi dalam ukuran satu unit per batch
● 100 persen ketepatan waktu dalam pengantaran produk ke
pelanggan

JIT telah diterapkan di berbagai perusahaan global, karena bisa


menghemat biaya secara signifikan. Metode JIT, menerapkan
kuantitas persediaan yang dibeli sesuai dengan pesanan pelanggan.
Sistem ini juga mengurangi non-value added activity, seperti
menunggu bahan baku jika persediaan sudah habis karena bahan
baku akan langsung dikirim sesuai jadwal dan pesanan yang
membuat proses produksi tidak perlu menunggu. Penerapan sistem
JIT di atas membutuhkan jadwal produksi yang matang dan
kompetensi yang cukup dari setiap karyawan. Pendekatan JIT ini
adalah sebuah proses evolusi yang berusaha untuk melakukan
proses perbaikan berkelanjutan, karena perlu disadari bahwa
efisiensi harus selalu ditingkatkan.
Kunci utama JIT adalah mendapat supplier yang handal dan
dapat dipercaya.

Metode tradisional Just-in-Time


Waktu pemrosesan Waktu pemrosesan Waktu pemrosesan
bahan + waktu bahan saja
inspeksi
+ waktu
perpindahan +
waktu tunggu

Ukuran batch Lebih dari satu Satu


maksimal

Waktu dan biaya Umumnya waktu Tidak ada


penyetelan penyetelan lama
sehingga biaya juga
tinggi

Kebutuhan untuk Ada cadangan Tidak ada (atau


menyiapkan persediaan untuk sangat
persediaan menjaga aliran kecil)
produksi

Manajemen kualitas Ada cadangan Tidak ada toleransi


untuk untuk produk cacat
barang sisa, produk
cacat
dan pengerjaan
kembali
atas produk cacat

Jumlah pemasok Banyak pemasok Sedikit pemasok


dan dengan tetapi
relasi dengan relasi jangka relasinya jangka
pemasok pendek panjang

Tata letak pabrik Membutuhkan area Memanfaatkan


luas area yang
ada semaksimal
mungkin

Sistem akuntansi Penekanan pada Penekanan pada


manajemen costing manajemen biaya
(strategi jangka (strategi jangka
pendek) panjang)

Sistem penilaian Penekanan pada Penekanan pada


kinerja indikator keuangan indikator non
(misal ROI) keuangan
(misal kepuasan
pelanggan)

Anda mungkin juga menyukai