Anda di halaman 1dari 6

Implementasi Kebijakan Pemerintah tentang

Persyaratan Teknis Depot Air Minum di


Kabupaten Minahasa
Rauna Tindige Dr. Abdul R. Dilapanga, M.Si Jeane Mantiri, MAP
Prodi Ilmu Administrasi Negara Prodi Ilmu Administrasi Negara Prodi Ilmu Administrasi Negara
Universitas Negeri Manado Universitas Negeri Manado Universitas Negeri Manado
Tondano, Indonesia Tondano, Indonesia Tondano, Indonesia
raunatindige5@gmail.com abdulrahmandilapanga@unima.ac.id jeanelitha@unima.ac.id

Abstract – This study aims to find out how bersih, yang diperoleh dari air yang belum diproses
the implementation of government policies regarding maupun air yang telah diproses sehingga
the technical requirements of drinking water depots in memenuhi persyaratan mutu air minum yang telah
Minahasa Regency. Using qualitative research
ditetapkan, sesuai dengan peraturan kesehatan
methods. The results found are; 1). The technical
requirements for drinking water depots basically
yang kemudian menjadi air yang dapat diminum,
already have conditions that must and must be met by adapun dalam pengolahannya harus melalui
every business actor in drinking water depots, but these tahapan-tahapan proses pengolahan sampai air
things are no longer socialized; 2). Supervision of the baku tersebut menjadi air minum yang dapat
drinking water depot business and its trade to diminum. Mesin dan peralatan yang digunakan
consumers has been supervised by the Health Service dalam proses pengolahan air minum adalah semua
in this case the Koya Health Center for South and mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses
West Tondano Districts; 3). The provision of sanctions pengolahan, dan untuk pengaturan persyaratan
against drinking water depot businesses, there are
kualitas air minum sendiri diatur dalam Ketetapan
sanctions for drinking water depot business actors,
including revocation of permits and criminal sanctions Peraturan Menteri Kesehatan No 492 Tahun 2010
when the business has harmed the community but [2].
there has been no sanction given to drinking water Sebagaimana diatur dalam kebijakan tersebut
depot entrepreneurs who do not have permits, so far (pasal 2) bahwa setiap usaha depot air minum
only giving a warning from the Puskesmas when harus memenuhi persyaratan usaha atau wajib
carrying out supervision. memiliki: Tanda Daftar Industri (TDI) dan Tanda
Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) dengan nilai
Keywords: Policy, Implementation, Drinking Water investasi perusahaan seluruhnya sampai dengan
Depot
Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, Surat
I. PENDAHULUAN
Jaminan Pasok Air Baku dari PDAM atau
perusahaan yang memiliki izin pengambilan air
Kebijakan Persyaratan Teknis Depot Air
dari instansi yang berwenang, Laporan hasil uji air
Minum dan Perdagangannya ditetapkan melalui minum yang dihasilkan dari laboratorium
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
pemeriksaan kualitas air yang ditunjuk Pemerintah
RI No 651 Tahun 2004. Dengan tujuan yaitu untuk Kabupaten/Kota atau yang terakreditasi.
menjamin mutu produk air minum yang dihasilkan
Adapun wadah dan penjualanya dalam
oleh depot air minum yang memenuhi persyaratan kebijakan tersebut dijelaskan bahwa: a) Depot air
kualitas air minum dan mendukung terciptanya
minum hanya diperbolehkan menjual produknya
persaingan usaha yang sehat serta dalam upaya secara langsung kepada konsumen di lokasi depot
memberi perlindungan kepada konsumen. Dalam
dengan cara mengisi wadah yang dibawa oleh
pasal satu (1) menetapkan bahwa depot air minum konsumen atau disediakan depot. b) Depot air
adalah kegiatan usaha, yang memproduksi air
minum dilarang memiliki stok/pasokan produk air
minum dengan proses pengolahannya melalui minum dalam wadah yang siap dijual. c) Depot air
beberapa tahapan dan dijual langsung kepada
minum hanya diperbolehkan menyediakan wadah
konsumen. Air minum yang dimaksud adalah air tidak bermerek atau wadah polos. d) Depot air
yang dapat diminum, yang sudah melalui tahapan
minum wajib memeriksa wadah yang dibawa oleh
pengolahan sehingga dapat diminum dan aman konsumen dan tidak boleh mengisi wadah yang
dikonsumsi [1]. Sedangkan air baku merupakan air
tidak layak pakai. e) Depot air minum harus Kabupaten/Kota Minahasa tahun 2016). Padahal
melakukan pembilasan dan atau pencucian dan dengan adannya keputusan Menteri Perindustrian
atau sanitasi wadah dan dilakukan dengan cara dan Perdagangan RI No 651 tahun 2004,
yang benar (pasal 7). diharapkan Pemerintah Kabupaten Minahasa dapat
Idealnya bahwa depot air minum tidak boleh mengendalikan persyaratan teknis depot air minum
melakukan penyimpanan air minum yang siap dan perdagangan atau penjualannya [1].
dijual dalam bentuk dikemas. Tidak boleh ada stok Berdasarkan latar belakang masalah yang
air minum dalam wadah yang siap dijual. telah dikemukakan tersebut menarik perhatian
Penyimpanan hanya boleh dilakukan untuk air penulis untuk melakukan penelitian terkait dengan
baku dalam tangki penampung. Dan juga depot air Persyaratan Teknis Depot Air Minum di
minum tidak boleh memperdagangkan produk air Kabupaten Minahasa. Dengan tujuan untuk
minum isi ulang secara enceran melalui toko atau mengetehui bagaimana Implementasi Kebijakan
kios/warung dan hanya diperbolehkan menjual Pemerintah tentang Persyaratan Teknis Depot Air
produk air minum isi ulang yang di produksi depot Minum di Kabupaten Minahasa.
air minum di tempat usaha langsung kepada
konsumen yang membawa wadah miliknya sendiri II. METODE PENELITIAN
atau disediakan oleh depot dan pelaksanaan
penjualan atau pengisian dilakukan seperti uraian Penelitian ini dilakukan dengan
pada proses pengisian air minum yang dimulai dari menggunakan pendekatan kualitatif, karena lebih
pembilasan/pencucian/sterilisasi wadah, pengisian menekankan pada proses pencarian makna dibalik
dan penutupan. fenomena yang muncul dalam penelitian, dengan
Maka dari itu, berdasarkan ketentuan- tujuan agar masalah yang dikaji lebih bersifat
ketentuan tersebut setiap depot air minum harus mandalam, alamiah dan apa adanya serta tanpa
memenuhi persyaratan teknis penyelenggaraan banyak campur tangan dari peneliti terhadap fakta
usaha depot air minum maupun perdangangannya. yang muncul [4]. Penelitian dilaksanakan di
Namun kenyataannya di Kecamatan Tondano Kecamatan Tondano Selatan Kabupaten Minahasa
Selatan Kabupaten Minahasa, ditemukan masalah [5].
mengenai penyelenggaraan usaha depot air minum Hal yang difokuskan pada persyaratan
dan perdagangannya, dimana usaha depot air teknis usaha depot air minum yang meliputi:
minum tidak memenuhi persyaratan usaha seperti Mekanisme persyaratan teknis usaha depot air
yang tertuang dalam Keputusan Menteri minu, pengawasan terhadap usaha depot air minum
Perindustrian dan Perdagangan. Dari 43 usaha dan perdaganganya kepada konsumen dan
depot air minum yang ada di Kecamatan Tondano pemberian sanksi terhadap pelaku usaha depot air
Selatan lima (5) diantaranya, didapati bahwa minum Sumber data dalam peneliti ini adalah:
usaha depot mereka tidak memenuhi persyaratan Informan awal, Situasi sosial, Dokumen.
usaha dalam hal ini memiliki izin usaha [3].
Terkait tentang perdagangannya, usaha B. Teknik Pengumpulan Data
depot ini menyalurkan produk-produk air minum
yang siap dijual ke warung-warung dan toko milik Pengumpulan data melalui observasi,
perorangan dengan tujuan untuk menambah hasil wawancara dan dokumen terkait dengan
jual dan agar tidak kehilangan pelanggan. Dan permasalahan.
terkait perdagangannya ini, didapati toko,warung-
warung, seperti warung-warung kecil dan toko C. Teknik Analisis Data
milik perorangan yang menjual produk air minum
isi ulang secara langsung kepada konsumen di Sedangkan analisis data dalam penelitian
lokasi toko,warung, dengan cara menukar wadah ini menggunakan analisis data kualitatif dengan
yang dibawa konsumen dengan wadah milik prosedur: reduksi data, penyajian data, menarik
penjual atau pemilik toko,warung yang sudah diisi kesimpulan atau verifikasi [6].
terlebih dahulu atau siap dijual. Dan juga memiliki
stock produk air minum dalam wadah yang siap III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dijual. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Minahasa tahun 2016 terdapat 175 1. Mekanisme Persyaratan Teknis Depot Air
usaha depot air minum isi ulang hanya 10 depot Minum
yang memiliki sertifikat laik higiene Sanitasi dan Yang menjadi persyaratan usaha depot air
hanya 6 depot yang memiliki izin usaha (formulir minum (Pasal 2) : setiap depot wajib
register hygiene sanitasi depot air minum memiliki Tanda Daftar Industri (TDI) dan
Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) Adapun biaya yang harus dibayar dalam
dengan nilai investasi perusahaan pengurusan keempat izin tersebut telah
seluruhnya sampai dengan Rp. ditegaskan tidak memungut biaya hanya
200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak saja mengenai perjalanan petugas harus
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, ditanggung oleh pemohon karena petugas
memiliki Surat Jaminan Pasok Air Baku belun difasilitasi kendaraan oleh pemda dan
dari PDAM atau perusahaan yang memiliki juga untuk pemeriksaan air ada biayanya
izin pengambilan air dari instansi yang tetepi sudah sesuai dengan para meter yang
berwenang, memiliki laporan hasil uji air telah ditetapkan oleh pihak Laboratorium
minum yang dihasilkan dari laboratorium dimana pembayarannya tidak secara
pemeriksaan kualitas kualitas air yang di langsung kepada pegawai tetapi melalui
tunjuk oleh Pemerintah Kabupaten/Kota Bank yang telah ditetapkan. Untuk
atau yang terakreditasi. laboratorium pemeriksaan di Kabupaten
Dan terkait dengan persyaratan teknis Minahasa belum ada hanya ada di Manado.
depot air minum di Kabupaten Minahasa Jadi untuk pemeriksaan kualitas air minum
ditemui sudah berdasarkan ketetapan dilakukan di laboratorium kesehatan yang
Pemerintah, melalui Dinas Penanaman ada di Manado. Dan dari hasil penelitian
Modal dan PTSP dimana yang menjadi kekurangan dari persyaratan teknis depot air
persyaratanya yaitu yang pertama Tanda minum di Minahasa tidak disosialisasikan
Daftar Industri, yang kedua Surat Izin lagi kepada masyarakat terakhir
Usaha Perdagangan, yang ketiga Tanda disosialisasikan pada tahun 2014 dan
Daftar Perusahaan dan Rekomendasi jumlah depot di Kabupaten Minahsa yang
Kesehatan dari Dinas Kesehatan. Dengan memiliki persyaratan usaha yang terdaftar
tahapan pelaku usaha harus memperoleh di DPMPTSP hanya tiga (3) depot seangkan
rekomendasi kesehatan terlebih dahulu di Kecamatan Tondano selatan tidak ada
melalui pemeriksaan kualitas air oleh satupun depot air minum yang memenuhi
laboratorium yang terakreditasi melalui izin usaha.
Dinas Kesehatan. Setelah melakukan Adapun yang menjadi kendala dalam
pemeriksaan kualitas air dan setelah hasil pelaksanaan paersyaratan-persyaratan
pemeriksaan air keluar dan dinyatakan tersebut diatas belum tersedianya sarana
memenuhi syarat maka terbitlah dan prasarana yang menunjang pelaksanaan
rekomendasi kesehatan oleh Dinas persyaratan dalam hal ini laboratorium dan
Kesehatan, dan setelah itu Dinas Kesehatan kendaraan dinas untuk petugas.
merekomendasikan untuk diterbitkan izin
oleh Dinas Penanaman Modal da n PTSP 2. Pengawasan terhadap usaha depot air
untuk penerbitan izin TDI,SIUP dan TDP. minum dan perdagangannya kepada
Adapun syarat-syarat yang harus dilengkapi konsumen
oleh pemohon antara lain : KTP pemohon, Pengawasan (pasal 8) : 1) Pengawasan
surat keterangan usaha dari hukum tua, pas terhadap depot air minum meliputi
foto pemohon 4 lembar karena untuk (TDI, penggunaan air baku, proses produksi,
SIUP) Meterai 6000 dua lembar, surat mesin dan peralatan, serta perdagangan
keterangan lunas fiskal (pajak daerah itu dilakukan secara berkala atau sewaktu
setiap tahun sesuai dengan besaran yang waktu diperlukan. 2) Pengawasan terhadap
ditentukan), BPJS ketenaga kerjaan pemilik, mutu produk depot air minum dilaksanakan
surat oleh laboratorium pemeriksaan kualitas air
pernyataan pengelolaan lingkungan yang yang ditunjuk pemerintah kabupaten/kota
diterbitkan oleh Lingkungan Hidup. Setelah atau yang terakreditasi.
semua syarat-syarat itu terpenuhi, Dan dari hasil penelitian untuk
diajukanlah di DPM-PTSP kemudian Dinas pengawasan depot air minum di Kecamatan
Penanaman Modal dan PTSP perlu Tondano Selatan Kabupaten Minahasa lebih
melakukan tinjauan lokasi usaha untuk melekat langsung pada Dinas Kesehatan
memastikan apakah memang ada lokasi dalam hal ini melalui pihak Puskesmas.
usahanya, setelah melakukan peninjauan Pengawasan yang dilakukan dalam bentuk
lokasi pemprosesan izin, pemprosesan izin Inspeksi Kesehatan Lingkungan dimana ada
menunggu minimal 3 hari dan maksimal 7 pemeriksaan teknis, pemeriksaan
hari. orangnya/penjamah, pemeriksaan alat,
pemeriksaan air, serta kebersihan tempat selama ini hanya berupa teguran dari pihak
usaha. Adapun pengawasan tersebut puskesmas ketika melakukan pengawasan,
dilakukan dua kali dalam setehun. Dan teguran ini berupa perubahan, perbaikan
dalam melakukan pengawasan tersebut ada kearah lebih baik lagi. Belum adanya
kendala-kendala yang dihadapi antara lain pemberian sanksi yang tegas
tidak tersediannya Laboratorium mengakibatkan masyarakat dalam hal ini
pemriksaan air, dan sikap dari pelaku usaha pelaku usaha depot air minum cenderung
depot yang tidak senang ketika ada petugas menjalankan usaha walau tidak memiliki
yang hendak melakukan pemeriksaan. izin usaha.
Terkait untuk pengawasan khususnya untuk Kesimpulan dari fokus penelitian ini
izin usaha dpeot air minum dan menunjukan bahwa implementasi persyaratan
perdagangannya belum pernah dilakukan teknis depot air minum di Kabupaten Minahsa
pengawasan dikarenakan saat ini dilihat dari persyaratan teknis depot air
pengawasan masih lebih terfokus pada minum, pengawasan terhadap usaha depot air
pengawasan untuk gas LPG, BBM dan minum dan perdagangnnya kepada konsumen
barang subsidi dan tempat-tempat usaha dan pemberian sanksi yakni kebijakan ini
misalnya rumah makan yang sudah kelas belum terimplementasi dengan baik, Karena
menengah tapi masih menggunakan LPG. yang telah terjadi dilapangan peneliti
Dan untuk pengawasannya sendiri nanti menemukan banyak faktor yang menyebabkan
dilakukan ketika ada laporan dari kebijakan ini tidak berjalan sesuai dengan
masyarakat ketika terjadi hal-hal yang yang diharapkan yaitu: melihat data yang
merugikan terjadi. Adapun instansi yang diperoleh bahwa masih banyak usaha depot air
berwenang untuk pengawasannya pada minum yang tidak memiliki izin dan tidak
tahun ini telah dibentuk tim pengawasan memperpanjang lagi pemeriksaan kualitas air,
untuk tempat-tempat usaha, dan untuk pengawasan yang belum dilakukan secara
pengawasan depot air minum terdiri dari maksimal dan belum adanya pemberian
OPD terkait dalam hal ini Dinas-Dinas sanksi, persyaratan-persyaratan usaha yang
terkait, antara lain Dinas Kesahatan, Dinas tidak disosialisasikan lagi, dan tidak
PMPTSP dan SATPOL PP dan Bagian tersedianya sarana dan prasarana penunjang
Perekonomian yang menjalankan fungsi kegiatan. Apabila hal-hal tersebut dilakukan
koordinasi. Akibat dari pengawasan yang dengan baik maka akan menghasilkan
belum dilaksanakan dengan maksimal ini implemtasi kebijakan yang sesuai dengan yang
berdampak pada kebannyakan usaha depot diharapkan
air minum yang tidak mengantongi izin Sesuai data hasil penelitian yang
namun bebas beroperasi diperoleh peneliti menyangkut hambatan-
3. Pemberian Sanksi hambatan dalam implementasi kebijakan
Dalam rangka pengawasan sebagaimana persyaratan teknis depot air minum di
dimaksud dalam pasal sembilan (9) ayat 1, Kabupaten Minahasa yang berperan penting
Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota dapat dalam pencapaian implementasi kebijakan
mengambil tindakan administratif terhadap yaitu: komunikasi, sumber daya, menurut
pelanggaran dalam ketentuan ini. Tindakan George Edward III. Komunikasi, yaitu
administratif sebagaimana dimaksud dapat menunjuk bahwa setiap kebijakan akan dapat
berupa: 1. Teguran lisan 2. Teguran tertulis dilaksanakan dengan baik jika terjadi
4. Penghentian Usaha komunikasi efektif antara pelaksana program
Dari hasil penelitian terkait sanksi yang (kebijakan) dengan para kelompok sasaran
diberikan kepada pelaku usaha depot air (target group). Tujuan dan sasaran dari
minum di Kabupaten Minahasa, sanksi yang program/kebijakan dapat disosialisasikan
diberikan bukan saja hanya sanksi secara baik sehingga dapat menghindari
administrasi pencabutan izin tetapi ada adanya distorsi atas kebijakan dan program.
sanksi pidana ketika sudah merugikan Ini menjadi penting karena semakin tinggi
masyarakat. Tapi selama ini belum ada pengetahuan kelompok sasaran atas program
pemberlakuan untuk sanksi-sanksi ini maka akan mengurangi tingkat penolakan dan
dikarenakan belum ada hal-hal yang kekeliruan dalam mengaplikasikan program
dirugikan dari usaha depot air minum dan dan kebijakan dalam ranah yang
belum dilakukan pengawasan yang sesungguhnya [7].
maksimal. Sanksi yang pernah diberikan
Dilihat dari temuan dapat ditarik kesimpulan yang diuraikan oleh peneliti terkait
kesimpulan bahwa sosialisasi memang pernah dengan implementasi kebijakan persyaratan teknis
dilakukan pemerintah dalam hal ini Dinas depot air minum di Kabupaten Minahasa sebagai
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu berikut:
Satiu Pintu terkait persyaratan teknis depot air 1. Persyaratan teknis depot air minum pada
minum namun hanya samapai pada tahun dasarnya sudah ada syarat-syarat yang harus
2014 tidak ada tindak lanjut sampai sekarang dan wajib dipenuhi oleh setiap pelaku usaha
ini sehingga berdasarkan data banyak usaha depot air minum, akan tetapi hal-hal ini tidak
depot yang tidak memiliki izin diakibatakan disosialisasikan lagi.
hal ini. Sumber daya memiliki peran penting 2. Pengawasan terhadap usaha depot air minum
dalam implementasi kebijakan. Edward III dan perdagangannya kepada konsumen telah
mengemukakan bahwa bagaimanapun jelas dilakukan pengawasan oleh Dinas Kesehatan
dan konsisitenya ketentuan-ketentuan dan dalam hal ini Puskesmas Koya untuk
aturan-aturan serta bagaimanapun akuratnya Kecamatan Tondano Selatan dan Barat.
penyampaian ketentuan-ketentuan serta Tetapi untuk pengawasan terkait izin usaha
aturan-aturan tersebut, jika para pelaksana belum dilakukan pengawasan.
kebijakan yang bertnggungjawab yang 3. Pemberian sanksi terhadap usaha depot air
melaksanakan kabijakan kurang mempunyai minum, ada pemberian sanksi untuk pelaku
sumber-sumber daya untuk melaksanakan usaha depot air minum antara lain pencabutan
kebijakan secara efektif maka implementasi izin dan sanksi pidana ketika usaha tersebut
kebijakan itu tidak akan efektif. Sumber daya telah merugikan masyarakat akan tetapi
disini berkaitan dengan segala sumber daya belum ada pemberian sanksi yang diberikan
yang dapat digunakan untuk mendukung kepada pengusaha depot air minum yang
keberhasilan implementasi kebijakan. Sumber tidak memiliki izin, selama ini hanya
daya ini mencangkup sumber daya manusia, peberian teguran dari pihak Puskesmas ketika
anggaran, fasilitas, informasi dan kewenangan. melakukan pengawasan.
Bukan merupakan suatu masalah jika jelas dan 4. Hambatan-hambatan dalam implementasi
konsistenya suatu program dan juga akuratnya kebijakan ini yaitu belum tersedianya
komunikasi yang dikirim, yang menjadi laboratorium pemeriksaan air di Kabupaten
masalah apabila sumber daya tidak tersedia Minahasa sehingga pemeriksaan kulitas air
dalam pelaksaanaan kebijakan. dilakukan di laboratorium kesehetan yang ada
Dilihat dari temuan hasil penelitian, di Manado dan kendaraan dinas untuk
peneliti menarik kesimpulan bahwa kurangnya petugas dalam melaksanakan perjalanan tugas
sumber daya yang digunakan untuk serta dana untuk penyelenggaraan sosialisasi.
mendukung keberhasilan implementasi dalam
hal ini laboratorium pemeriksaan air dan DAFTAR PUSTAKA
kendaraan dinas untuk petugas serta dana
dalam melakukan sosialisasi adalah salah satu [1] Keputusan Menteri Perindustrian dan
penghabat implementasi kebijakan persyaratan Perdagangan Republik Indonesia Nomor
teknis depot air minum. Dapat ditarik 651/MPP/kep/10/2004 Tentang
kesimpulan mengenai hambatan-hambatan Persyaratan Teknis Depot Air Minum dan
dari implementasi kebijakan persyartan teknis Perdagangannya. .
depot air minum menunjuk konsep teori [2] Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Edward III yaitu dengan indikator komunikasi, Indonesia Nomor
sumber daya, jika kedua indikator kebijakan 492/MENKES/PERS/IV/2010. .
diatas dipahami dnegan baik oleh implementor [3] A. R. Dilapanga and J. Mantiri,
kebijakan, maka implementasi kebijakan “PROGRAM KEMITRAAN
persyaratan teknis depot air minum dan MASYARAKAT (PKM) PENATAAN
perdagangannya dapat berjalan dengan baik RUANG KAWASAN RESAPAN AIR DI
dan sesuai dengan tujuan yang menjadi KELURAHAN TOUNSARU
harapan. KECAMATAN TONDANO SELATAN
KABUPATEN MINAHASA,” ABDIMAS
IV. KESIMPULAN J. Pengabdi. Kpd. Masy., 2020.
[4] P. Sugiyono, “Metodologi Penelitian
Dilihat dari hasil penelitian dan Kuantitatif Kualitatif dan R&D,” Alpabeta,
pembahasan hasil penelitian, maka pada Bandung, 2011.
[5] J. Mantiri, “The Impact of Public Kualitatif., Terjemahan. Jakarta: Penerbit
Participation Towards Waste Management Universitas Indonesia., 1984.
In Tataaran Patar Village of South [7] G. C. Edward III, “Public Policy
Tondano District,” J. Ilm. Adm. Publik, Implementing,” Literary and Linguistic
2018. Computing. 1984.
[6] M. Miles, M. B. & Huberman, Miles, M.B
& Huberman A.M. 1984, Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai