Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan
berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan
dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan
trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang
melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Makna dan kegunaan rasio keuangan dalam
praktek bisnis pada kenyataannya bersifat subjektif tergantung kepada untuk apa suatu
analisis dilakukan dan dalam konteks apa analisis tersebut diaplikasikan.
Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang
penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick tertentu. Ukuran yang sering
digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat
yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara dua macam data keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena dapat
dibuat menurut kebutuhan penganalisis.
Rasio keuangan dapat digunakan untuk menjawab setidaknya 4 pertanyaan:bagaimana
tingkat likuiditas perusahaan, apakah manajemen efektif dalammenghasilkan laba operasi
atas aktiva yang dimiliki perusahaan, bagaimanaperusahaan didanai, apakah pemegang
saham biasa mendapat tingkat pengembalianyang cukup. Perhitungan rasio financial
sebaiknya didasarkan pada data laporankeuangan yang telah diaudit (diperiksa). Laporan
keuangan yang belum diaudit masihdiragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang
dihitung juga kurang akurat.Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau
akuntansi yang digunakan haruslah sama.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian rasio keuangan?
2) Apa saja manfaat, keunggulan, serta keterbatasan analisis rasio keuangan?
3) Bagaimana mengidentifikasi jenis-jenis rasio keuangan?
4) Apa itu pentingnya rasio keuangan pembanding?
1.3 Tujuan Penulisan
1) Untuk memahami pengertian rasio keuangan
2) Untuk memahami manfaat, keunggulan, serta keterbatasan analisis rasio keuangan
3) Untuk memahami jenis-jenis rasio keuangan
4) Untuk memahami pentingnya rasio keuangan pembanding
ANALISIS RASIO

A. Pengertian Rasio Keuangan


Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan
yang berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan antara satu pos laporan
keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Rasio
keuangan menunjukkan hubungan yang sistematis dalam bentuk perbandingan antara
perkiraan-perkiraan (pos) laporan keuangan.

B. Analisis Rasio Keuangan


Analisis rasio merupakan analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai
perkiraan yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan, Analisis rasio
keuangan ini dapat mengungkapkan hubungan yang penting antar perkiraan laporan
keuangan dan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan.
Meskipun perhitungan rasio hanyalah merupakan operasi aritmatika sederhana, namun
hasilnya memerlukan interpretasi yang tidak mudah. Agar hasil perhitungan rasio menjadi
bermakna, sebuah rasio sebaiknya mengacu pada hubungan ekonomis yang penting. Rasio
harus diinterpretasikan dengan hati-hati karena faktor-faktor yang mempengaruhi pembilang
dapat berkolerasi dengan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebut.
Kegunaan analisis rasio keuangan bagi kelompok utama pemakai laporan keuangan, yaitu
manajer perusahaan, analis kredit dan analis saham adalah sebagai berikut:
1. Manajer perusahaan, menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan,
dan meningkatkan kinerja operasi serta keuangan perusahaan.
2. Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang
menganalisis rasio-rasio untuk mengidentifikasi kemampuan debitor dalam membayar
utang-utangnya.
3. Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko dan prospek pertumbuhan perusahaan.

Analisis rasio keuangan memiliki beberapa keunggulan sebagai alat analis, yaitu:
 Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan.
 Rasio merupakan pengganti yang cukup sederhana dari informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan yang pada dasarnya sangat rinci dan rumit
 Rasio dapat mengidentifikasi posisi perusahaan dalam industri
 Rasio sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan
 Dengan rasio, lebih mudah untuk membandingkan suatu perusahaan terhadap perusahaan
lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik (time series)
 Dengan rasio, lebih mudah untuk melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di
masa yang akan datang.

Sebagai alat analisis keuangan, analisis rasio juga memiliki keterbatasan atau kelemahan.
Berikut adalah beberapa keterbatasan atau kelemahan dari analisis rasio keuangan:

 Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis,


khususnya apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha
 Perbedaan dalam metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan rasio yang berbeda
pula, misalnya perbedaan dalam metode penyusutan aset tetap atau metode penilaian
persediaan
 Rasio keuangan disusun dari data akuntansi, dimana data tersebut dipengaruhi oleh dasar
pencatatan (antara cash basis dan accrual basis), prosedur pelaporan atau perlakuan
akuntansi, serta cara penafasiran dan pertimbangan (judgments) yang mungkin saja
berbeda
 Penggunaan tahun fiskal yang berbeda juga dapat menghasilkan perbedaan analisis.

C. Jenis-Jenis Rasio Keuangan


1) Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo. Rasio likuiditas
diperlukan untuk kepentingan analisis kredit atau analisis risiko keuangan.
Rasio likuiditas terdiri atas:
 Rasio Lancar (Current Ratio)
 Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio)
 Rasio Kas (Cash Ratio)
2) Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio solvabilitas juga diperlukan untuk kepentingan
analisis kredit atau analisis risiko keuangan.
Rasio solvabilitas terdiri atas:
 Rasio Utang (Debt Ratio)
 Rasio Utang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)
 Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas (Long Term Debt to Equity Ratio)
 Rasio Kelipatan Bunga yang Dihasilkan (Times Interest Earned Ratio)
 Rasio Laba Operasional terhadap Kewajiban (Operating Income to Liabilities)
3) Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi atas
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan atau untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Rasio ini juga dikenal sebagai
rasio pemanfaatan aset.
Rasio akitivitas terdiri atas:
 Perputaran Piutang Usaha (Accounts Receivable Turn Over)
 Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)
 Peputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
 Perputaran Aset Tetap (Fixed Assets Turn Over)
 Perputaran Total Aset (Total Assets Turn Over)
4) Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba. Rasio ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
 Rasio Tingkat Pengembalian atas Investasi, yaitu rasio yang digunakan untuk menilai
kompensasi finansial atas penggunaan aset atau ekuitas terhadap laba bersih.
 Rasio Kinerja Operasi, yaitu rasio yang digunakan untuk mengevaluasi marjin laba
dari aktivitas operasi (penjualan)
5) Rasio Penilaian atau Rasio Ukuran Pasar
Rasio penilaian atau rasio ukuran pasar merupakan rasio yang digunakan untuk
mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (nilai saham). Rasio ini terdiri atas:
 Laba Per Lembar Saham Biasa (Earnings Per Share), yaitu rasio untuk mengukur
keberhasilan manajemen perusahaan dalam memberikan keuntungan bagi pemegang
saham biasa.
 Rasio Harga terhadap Laba (Price Earnings Ratio), yaitu rasio yang menunjukkan
hasil perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan laba per lembar
saham.
 Imbal Hasil Dividen (Dividend Yield), yaitu rasio yang menunjukkan hasil
perbandingan antara dividen tunai per lembar saham dengan harga pasar per lembar
saham.
 Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio), yaitu rasio yang menunjukkan
hasil perbandingan antara dividen tunai per lembar saham dengan laba per lembar
saham.
 Rasio Harga terhadap Nilai Buku (Price to Book Value Ratio), yaitu rasio yang
menunjukkan hasil perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan nilai
buku per lembar saham.

D. Rasio Keuangan Pembanding


Analisis laporan keuangan menjadi tidak bermakna apabila tidak ada rasio keuangan
pembandingnya. Rasio keuangan pembanding dibutuhkan untuk mengevaluasi tingkat
pencapaian manajemen terhadap target yang telah ditetapkan.
Banyaknya rasio keuangan pembading yang dibutuhkan tergantung pada tujuan analisis
laporan keuangan yang dilakukan. Berikut adalah jenis-jenis rasio keuangan pembanding
yang dibutuhkan dalam melakukan analisis laporan keuangan:
 Rasio keuangan dari beberapa periode, misalnya rasio keuangan keuangan untuk tahun
2014 dibandingkan dengan rasio keuangan tahun sebelumnya. Rasio ini didasarkan pada
catatan kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan di tahun-tahun yang telah lampau.
 Rasio keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai pedoman pencapaian tujuan,
sasaran dan strategi perusahaan (goal ratio). Rasio ini merupakan rasio keuangan target
yang ditetapkan manajemen.
 Rasio keuangan standar industri yang digunakan dalam industri yang sama, misalnya
tingkat kecukupan modal yang diisyaratkan dalam industri perbankan.
 Rasio keuangan perusahaan pesaing yang dapat diperoleh dari publikasi laporan
keuangan pesaing.

Apabila rasio keuangan standar industri tidak tersedia dalam bentuk yang sudah dipublikasi,
analis dapat menghitungnya sendiri dengan cara sebagai berikut:

 Mengumpulkan data laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan (dalam industri) yang


diperbadingkan.
 Menghitung angka-angka rasio yang dipilih dari tiap-tiap perusahaan yang berada dalam
industri yang sama
 Menyusun rasio-rasio tersebut dari yang tertinggi sampai yang terendah.
 Menghapus rasio yang ekstrim, yaitu rasio yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
 Menghitung rata-ratanya atau menentukan mediannya.

Anda mungkin juga menyukai