Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Abu Bakar As Siddiq 

1. Riwayat Singkat Abu Bakar As Siddiq  (632-634 M/11-13 H)


Abu Bakar merupakan sahabat terdekat Nabi saw, beliau yang menemani Nabi berhijrah
dari Makkah ke Madinah, selain itu beliau juga merupakan mertua dari Nabi saw, karena Nabi
menikah dengan putri beliau yaitu Siti ‘Aisyah. Abu Bakar mendapatkan gelar ash Shiddiq,
artinya orang yang membenarkan dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW.1[2]
Nama Abu Bakar yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah (hamba ka’bah), yang kemudian
diganti oleh Rasulullah saw menjadi Abdullah (hamba Allah). Abu Bakar as Siddiq atau
Abdullah bin Abi Quhafah (Usman) bin Amir bin Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin
Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr al Quraisy at Tamimi. Nasabnya bertemu
dengan Nabi saw dikakeknya yang keenam yaitu Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Dan ibunya,
Ummul Khair sebenarnya bernama Salma binti Sakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim.
Abu Bakar Ash Siddiq tumbuh besar di Mekah dan tidak pernah keluar dari Mekah kecuali
untuk tujuan dagang dan bisnis. Beliau memiliki harta kekayaan yang sangat banyak dan
kepribadian yang sangat menarik, memiliki kebaikan yang sangat banyak, dan sering melakukan
perbuatan-perbuatan yang terpuji.
Setelah meninggalnya nabi Muhammad SAW Abu bakar terpilih menjadi pemimpin untuk
menggantikan nabi Muhammad Abu bakar melanjutkan tugas-tugaas sebagai pemimpin agama
dan kepala kepemerintahan. Kebijaksanaan Abu Bakar tersebut ternyata diterima masyarakat

1[2] Ibid, hlm.155.


yang segera secara beramai-ramai membaiat Umar. Umar menyebut dirinya Khalifah Rasulillah
(pengganti dari Rasulullah). Ia juga memperkenalkan istilah Amir al-Mu’minin (Komandan
orang-orang yang beriman) Abu bakar menjadi khalifah hanya 2 tahun.
Pada tahun 634M ia meninggal dunia. Masa sesingkat itu habis untuk menyelesaikan
persoalan dalam negeri terutama tantangan yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa arab yang
tidak mau tunduk lagi kepada kepemerintahan madinah. Mereka menganggap perjanjian yang
dibuat dengan nabi Muhammad dengan sendirinya batal setelah nabi wafat. Karena itu, mereka
menantang Abu bakar.

Kepemimpinan Abu Bakar As Shidiq


Pemerintahan Abu Bakar adalah pemerintahan pertama yang mengobarkan peperangan dan
memepersenjatai bala tentara untuk membela hak-hak kaum kafir yang lemah. Dalam hal ini
Abu Bakar sangat di kenal dengan sebuah ungkapannya sekaligus yang menjadi komitmennya :
“Demi Allah jika mereka tidak mau membayar zakat dari harta yang mampu mereka bayar ,
padahal (dahulu) mereka membayarkannya kepada Rasulullah SAW. Maka niscaya aku akan
memerangi mereka.” Abu Bakar yang memulai penakhlukan dan perluasan Islam pada masanya,
Islam mampu menakhlukan Persia dan Romawi, bahkan beliau meninggal pada saat perang
yarmuk melawan imperium Romawi. Dalam setiap peperangan yang diperintahkan beliau adalah
selalu menanamkan nilai-nilai etika yang berdasar al Qur’an dan as sunnah. Beliau mewasiatkan
pada kaum Muslimin : “Janganlah sekali-kali membunuh pendeta biarlah mereka
melaksanakan peribadatan sesuai keyakinan mereka
Kekuasaan yang dijalankan pada masa khalifah Abu bakar, sebagaimana pada masa
rasulullah, bersifat sentral. Kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif terpusat ditangan
khalifah.2[4] Selain menjalankan roda pemerintahan, khalifah juga menjalankan hukum. Abu
bakar selalu mengajak sahabat-sahabatnya untuk bermusyawarah seperti nabi Muhammad dulu.
Setelah menyelesaikan perang dalam negeri, barulah Abu bakar mengirim kekuatan ke
luar arabiah.khalid bin walid dikirim ke irak dan dapat menguasai Al-Hirah ditahun 634M ke
Syiriah dikirim ekspedisi dibawah pimpinan 4 jendral yaitu Abu Ubaida, Amr ibn’Ash, yazid
ibn Abi Sufian dan Syurahbil. Sebelumnya pasukan di pimpin oleh Usamah yang masih
berusia18 tahun. Untuk memperkuat tentara ini, Khalid ibn Walid diperintahkan meninggalkan
Irak untuk pergi ke Syiria.
Abu bakar meninggal dunia, sementara barisan pasukan depan sedang mengancam
palestina, irak dan kerajaan Hirah. Ia digantikan oleh tangan kanannya yaitu Umar bin Khatab.
Dimasa pemerintahan khalifah pertama yaitu Abu Bakar Asidik masih terdapat
pertentangan dan perselisihan antara Negara islam dan sisa-sisa tabilah arab yang masih
berpegang teguh pada warisan jahiliyah. Namun demikian, kegiatan (proses) pengaturan
menejemen pemerintahan khalifah Abu Bakar telah dimulai.

2[4] Ibid, hlm 36.


Dalam menejemen pemerintahan yang terpusat, kekuasaan khalifah dibatasi pada
penegakan keadilan diantara manusia, penciptaan stabilitas keamanan, system pertahanan, dan
pemilihan pegawaidan pendelegasian tugas diantara sahabat dan kegiatan musyawarah dengan
mereka. Khalifah Abu Bakar senantiasa melakukan infestigasi dan pengawasan terhadap kinerja
pegawainya. Abu Bakar ash Sidiq juga berperan dalam pelestarian teks-teks tertulis al Quran.
Dikatakan bahwa setelah kemenangan yang sangat sulit saat melawan Musailamah dalam perang
Ridda, banyak penghafal al Qur’an yang ikut tewas dalam pertempuran. Abu Bakar ash
Sidiq lantas meminta Umar bin Khattab untuk mengumpulkan koleksi dari al Qur’an. Setelah
lengkap koleksi ini, yang dikumpulkan dari para penghafal al Quran dan tulisan-tulisan yang
terdapat pada media tulis seperti tulang, kulit dan lain sebagainya, oleh sebuah tim yang diketuai
oleh sahabat Zaid bin Tsabit, kemudian disimpan oleh Hafsah, anak dari Umar bin Khattab dan
juga istri dari Nabi Muhammad saw. Kemudian pada masa pemerintahan Ustman bin
Affan koleksi ini menjadi dasar penulisan teks al Qur’an hingga yang dikenal hingga saat ini.

3. Kemajuan yang telah dicapai


Pada masa pemerintahan Abu Bakar selama kurang lebih dua tahun di dalam pengembangan
Islam, antara lain :
a.       Perbaikan sosial (masyarakat)
b.      Perluasan dan pengembangan wilayah Islam
c.       Mengumpulkan ayat-ayat al Qur’an
d.      Sebagai kepala negara dan pemimpin umat Islam
e.       Meningkatkan kesejahteraan umat perbaikan sosial yang dilakukan Abu Bakar, ialah usaha
untuk menciptakan stabilitas wilayah Islam dengan berhasilnya mengamankan Tanah Arab dari
para penyelewengan (orang  murtad, nabi palsu dan orang yang enggan membayar zakat). 
Adapun usaha yang ditempuh untuk perluasan dan pengembangan wilayah Islam Abu Bakar
melakukan perluasan wilayah luar jazirah Arab. Daerah yang dituju adalah Iraq dan Syria yamg
berbatasan langsung dengan wilayah kekuasan Islam.

4.      Prestasi atau keberhasilan  yang telah dilakukan Khalifah Abu Bakar ash Shidiq, sebagai
berikut :

a. Perbaikan Sosial Masyarakat

1)      Memerangi kaum murtad


Setelah Rasulullah wafat, sekelompok orang Madinah menyatakan keluar dari Islam dan
melakukan pemberontakan. Kelompok inilah yang disebut Kaum Riddah.
2)      Mengatasi orang yang tidak mau membayar zakat
Ada beberapa orang yang berpendapat bahwa membayar zakat hanya kepada Nabi Muhammad,
oleh karena itu setelah Nabi Muhammad wafat mereka enggan membayar zakat.
3)      Memberantas Nabi-nabi palsu
Orang-orang yang mengaku sebagai nabi sebenarnya sudah ada semenjak Nabi Muhammad
masih hidup. Namun setelah Nabi saw wafat mereka semakin berani, diantara orang-orang yang
mengaku sebagai Nabi adalah :
a)      Aswad al Ansi, orang yang pertama kali mengaku sebagai nabi
b)      Musailamah al Kazzab, pada waktu terjadi Perang Yamamah yang menyebabkan banyak
penghafal al Qur’an wafat
c)      Saj’ah, wanita Kristen yang mengaku sebagai nabi
d)     Thulaihah bin Khuwailid, dalam pertempuran ia kalah dan akhirnya masuk Islam

b.      Pengumpulan Ayat-ayat al Qur’an


Dalam perang Yamamah, banyak sekali para sahabat penghafal al Qur’an yang wafat, oleh
karena itu Sahabat Umar mengusulkan agar dilakukan pembukuan al Qur’an karena khawatir al
Qur’an akan musnah. Oleh karena itu Khalifah Abu Bakar memberikan tugas kepada Zaid bin
Tsabit untuk menuliskannya kedalam satu mushaf dan disimpan di kediaman Abu Bakar.

c.       Perluasan wilayah Islam


1)      Perluasan ke wilayah Irak dan Persia, dipimpin oleh Khalid bin Walid
2)   Perluasan ke wilayah Syiria, dipimpin oleh Usamah bin Zaid
3)   Perluasan ke wilayah Palestina, dipimpin oleh Amr bin Ash
4)   Perluasan ke wilayah Roma, dipimpin oleh Ubaidah bin Jarrah
5)   Perluasan ke wilayah Damaskus, dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah
6)   Perluasan ke wilayah Yordania, dipimpin oleh Surahbin bin Hasanah
Ibrah dari kisah khalifah Abu Bakar ash Shidiq, sebagai berikut :
1.    Menciptakan stabilitas sosial dengan cara mengatasi orang-orang murtad dan para pemberontak.
2.    Menerima masukan dari orang lain demi kebaikan, hal ini ditunjukkan dalam usaha pembukuan
al Qur’an
3.    Menyebarkan Islam dengan cara damai, karena selain dengan cara perang, penyebaran agama
Islam dapat dilakukan dengan dakwah dan suri teladan yang baik.
B.     Umar bin Khattab

1. Riwayat Singkat Umar Bin Khattab


Umar bin Khatab (583-644) memiliki nama lengkap Umar bin Khathab bin Nufail bin Abd
Al-Uzza bin Ribaah bin Abdillah bin Qart bin razail bin ‘Adi bin Ka’ab bin Lu’ay, adalah
khalifah kedua yang menggantikan Abu Bakar Ash-Shiddiq.Umar bin khattab lahir di Mekkah
pada tahun 583 M, dua belas tahun lebih muda dari Rasulullah Umar juga termasuk kelurga dari
keturunan Bani Suku Ady (Bani Ady). Suku yang sangat terpandang dan berkedudukan tinggi
dikalangan orang-orang Qurais sebelum Islam. Umar memiliki postur tubuh yang tegap dan
kuat, wataknya keras, pemberani dan tidak mengenal gentar, pandai berkelahi, siapapun musuh
yang berhadapan dengannya akan bertekuk lutut. Ia memiliki kecerdasan yang luar biasa,
mampu memperkirakan hal-hal yang akan terjadi dimasa yang akan datang, tutur bahasanya
halus dan bicaranya fasih.
Umar bin Khatthab adalah salah satu sahabat terbesar sepanjang sejarah sesudah Nabi
Muhammad SAW. Peranan umar dalam sejarah Islam masa permulaan merupakan yang paling
menonjol kerena perluasan wilayahnya, disamping kebijakan-kebijakan politiknya yang lain.
Adanya penaklukan besar-besaran pada masa pemerintahan Umar merupakan fakta yang diakui
kebenarannya oleh para sejarahwan. Bahkan, ada yang mengatakan, bahwa jika tidak karena
penaklukan-penaklukan yang dilakukan pada masa Umar, Isalm belum tentu bisa berkembang
seperti zaman sekarang.
            Khalifah Umar bin Khatab dikenal sebagai pemimpin yang sangat disayangi rakyatnya
karena perhatian dan tanggungjawabnya yang luar biasa pada rakyatnya. Salah satu
kebiasaannya adalah melakukan pengawasan langsung dan sendirian berkeliling kota mengawasi
kehidupan rakyatnya. Dalam banyak hal Umar bin Khatthab dikenal sebagai tokoh yang sangat
bijaksana dan kreatif, bahkan genius. Beberapa keunggulan yang dimiliki Umar, membuat
kedudukannya semakin dihormati dikalangan masyarakat Arab, sehingga kaum Qurais memberi
gelar ”Singa padang pasir”, dan karena kecerdasan dan kecepatan dalam berfikirnya, ia dijuluki
”Abu Faiz”.

Anda mungkin juga menyukai