Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

RINGKASAN PANCASILA DLAM ARUS SEJARAH BANGSA

Disusun Oleh :

IRFANI RUMAKAT

NIM : P07120119068

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

AMBON

2020
PANCASILA DLAM ARUS SEJARAH BANGSA

A. FASE PEMBUAHAN (1924)

 Perhimpunan Indonesia yang ada di Belanda memberikan suatu pemikiran yaitu ; indisce
partij dengan tema persatuan nasional, platform komunis dengan tema non-koperasi, dan
sarekat islam dengan tema mandirinya. Ketiga pemikiran ini kemudian memunculkan
suatu nilai yang sama/universal yakni tentang solidaritas atau persatuan Indonesia pada
dasarnya.
 Naar de Republiek Indonesia (TulisanTan Malaka) yang pada dasrnya memunculkan 2
ide pokok yakni; pokok komunisme dan pan-islamisme tentang kedaulatan rakyat
(demokrasi)
 Sintesis dari Tjokroaminoto yaitu dengan menggabungkan tiga pokok; islam, sosialisme
dan demokrasi.
 Djama’ah Al-Chairiah (Partai Muslimin Indonesia) dari kalangan Indonesia di Kairo
yang dipimpin oleh Ilyas Syakub dan Mochtar Ulfi yang menggabungkan tentang islam
dan kebangsaan.
 Esai Soekarno (Indonesia Moeda) yang berorientasi nasionalisme, islamisme, dan
marxisme.

B. FASE PERUMUSAN

 Perumusan dasar Indonesia merdeka mulai dibicarakan pada siding BPUPKI pertama
(29 Mei-1Juni).
 BPUPKI mempresentasikan keragaman social-politik Indonesia.
 Prinsip-prinsip yang diajukan belum sistematis dan holistic sebagai suatu dasar Negara
yang koheren
 Dasar Negara menurut M. Yamin dan Soepomo bukanlah dalam pengertian “ dasar
falsafah” (Philosophice Gronalag)(A. B. Kususma,2004).
 Dasar Negara menurut Ir. Soekarno semua harus berjiwa gotong royong yakni;
kebangsan Indoensia, internasionalisme (perikemanusiaan), mufakat (demokrasi),
kesejahteraan social, ketuhanan yang berkebudayaan, yang pada dasarnya ada 3 nilai inti
yaitu; Socio nasionalisme, sosio demikratis dan sosio ketuhanan.
 Prinsip-prinsip Pancasila mengalami proses reposisi dan penyempurnaan.
 Diakhir masa persidangan, Ketua BPUPKI membentu Panitia Kecil yang bertugas untk
mengumpulkan usul-usul para anggota yang akan dibahas pada masa siding berikutnya
(10-17 Juli 1945)
 Di akhir pertemuan, Soekarno melakukan pelbagi inisiatif informal dengan mengikuti
persidangan Chou Sangi In ke VIII (18-21 Juni) di Jakarta untuk mengadakan pertemuan
terkait tugas Panitia Kecil.
 Panitia kecil mengumpulkan dan memeriksa usul-usul dari 40 lin menyangkut beberapa
masalah.
 Di akhir pertemuan, Soekarno melakukan inisisatif informal dengan membentuk Panitia
Sembilan yang bertugas untuk menyusun rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia yang didalamnya termuat Dasar Negara.
 Panitia Sembilan beranggotakan dua golongan yang seimbang antara wakil kebangsaan
(5 orang) dan wakil Islam (4 orang).
 Panitia Sembilan berhasil merumuskan dan meneytujui rancangan UUD pada 23 Juni
1945. Soekarno dinamakan “Mukkadimah”, oleh M. Yamin dinamakan “Piagam Jakarta”
dan oleh Sukiman Wirjosandjojo disebut “Gentlemen Agreement”.
 Rancangan UUD terdapat pancasila didalamnya yakni pada alinea ke-4 yang.

C. FASE PENGESAHAN

 Pada tanggal 12 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Dr. Radjiman menuju
Saigon.
 Tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah pada sekutu tanpa syarat.
 Tanggal 14 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Dr. Radjiman kembali ke
Indonesia dan kedatangan merreka disambut oleh para pemuda yang mendesak agar
Indonesia diproklamasikan secepetnya yang kemudian ,menghasilkan peristiwa
Rengasdengklok atau diculiknya Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke Kerawang dengan
tujuan agar segera memproklamasikan Kemerdekaaan Indonesia.

D. EKSISTENSI PANCASILA PASCA KEMERDEKAAN

 Tanggal 27 Desember 1949, Belanda ingin kembali menjajah Indonesia bahkan


melakukan agresi militer kurang lebih selam 4 tahun.
 Tanggal 17 Agustus 1950, kembali ke Negara Kesatuan yang sebelumnya berbentuk
Republik Indonesia Serikat tetapi UUD 1945 tidak digunakan justru digunakan UUD
sementara 1950.
 Tahun1956, Badan Konsetuanta mulai bersidang tentang perubahan UUD pengganti
UUDS 1950.
 Tanggal 5 Juli 1959, Ir. Soekarno mengeluarkan dekrit Presiden. Dekrit Presiden terjadi
beberapa penyelewengan terhadap UUD 1945. Imbasnya terjadilah peristiwa G30S PKI.
 Tanggal 11 Maret 1966 ada Supersemar yang kemudian dikuatkan dengan TAP NO.
IX/MPRS/1966 pada 21 Juni 1966.
 Pada tahun 1968, dikeluarkanlah Inpres No. 12/1968 tentang penulisan dan pembacaan
Pancasila yang sesuai dengan yang tercantum dalam Pembukaan Dasar 1945.
 Pada tahun1979, Presiden Soeharto mangajukan usul kepada MPR tentang adanya P4
(Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pacasila)
E. ALASAN DIPERLUKANNYA PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA
INDONESIA

 Pancasila sebagai identitatas bangsa Indonesia


 Pancasila sebagai kepribadian bangsa ndonesia
 Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
 Pancasila sebagai jiwa bangsa
 Pancasila sebagai perjanjian luhur.

F. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, POLITIS TENTANG PANCASILA DALAM


KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

 Historis
Nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang
berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu.
 Sosiologis
Nilai-nilai Pancasila (ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan) secara
sosiologis telah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dahulu hingga sekarang.
 Politis
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila bersumber dan digali dari local
wisdom, budaya, dan pengalaman bangsa Indonesia, termasuk pengalaman dalam
berhubungan dengan bangsa-bangsa lain.

G. DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA


INDONESIA

 Masa Pemerintahan Ir. Soekarno


Pada 1960-an NASAKOM lebih popular daripada Pancasila.
 Masa Pemerintahan Soeharto
Pancasila dijadikan pembenar kekuasaan melalui penataran P-4 sehingga pasca turunnya
Soeharto ada kalangan yang mengidentifikasi Pancasila dengan P-4.
 Masa Pemerintahan era reformasi
Ada kecenderungan para penguasa tidak respek terhadap Pancasila, seolah-olah
Pancasila ditinggalkan.

H. URGENSI PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA

 Survei KOMPAS yang dirilis pada 1 Juni 2008 menunjukkan bahwa pengetahuan
masyarakat tentang Pancasila merosot secara tajam.
 Survei yang digelar oleh LSI Denny JA (2018) menunjukkan presentase public Pro P

Anda mungkin juga menyukai