Anda di halaman 1dari 21

NAMA: VEBY PEYUSTIA

NPM: A1E019035
SUNGAI
A. PENGERTIAN SUNGAI
Menurut national geografic, sungai adalah aliran besar air alami yang mengalir.
Ada juga yang mengartikan sungai adalah air tawar dari salah-satu sumber alamiah yang
mengalir dari tempat yang jauh lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan akan
bermuara ke laut, danau, atau sungi yang lebih besar.

B. PROSES PEMBENTUKAN SUNGAI


Sungai terbentuk dari air yang berada di permukaan daratan, baik air hujan , mata
air, maupun cairan gletser akan mengalir melalui saluran menuju tempat yang lebih
rendah.

C. PENYEBAB AIR SUNGAI TIDAK LURUS


1) Hewan yang tinggal di sekitar sungai
2) Pasir yang dibawa oleh aliran sungai yang deras
3) Aliran air yang deras dari luar mendorong erupsi sungai membawanya ke kanal yang
lain dan menghempaskan kesisi sungai lain

D. BENTUK PENGALIRAN SUNGAI


Adanya perbedaan pola pengaliran sungai di satu wilayah dengan wilayah lainnya
sangat ditentukan oleh perbedaan kemiringan topografi, struktur dan litologi batuan
dasarnya. Pola pengaliran yang umum dikenal adalah sebagai berikut :
 Pola Aliran Dendritik
Pola aliran dendritik adalah pola aliran yang cabang-cabang sungainya
menyerupai struktur pohon.
 Pola Aliran Radial
Pola aliran radial adalah pola aliran sungai yang arah alirannya
menyebar secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu, seperti puncak
gunung api atau bukit intrusi.
 Pola Aliran Rectangular
Pola rectangular umumnya berkembang pada batuan yang resistensi
terhadap erosinya mendekati seragam, namun dikontrol oleh kekar yang
mempunyai dua arah dengan sudut saling tegak lurus.
 Pola Aliran Trellis
Geometri dari pola aliran trellis adalah pola aliran yang menyerupai
bentuk pagar yang umum dijumpai di perkebunan anggur. Pola aliran trellis
dicirikan oleh sungai yang mengalir lurus di sepanjang lembah dengan
cabang-cabangnya berasal dari lereng yang curam dari kedua sisinya.
 Pola Aliran Sentripetal
Pola aliran sentripetal merupakan ola aliran yang berlawanan dengan
pola radial, di mana aliran sungainya mengalir ke satu tempat yang berupa
cekungan (depresi).
 Pola Aliran Annular
Pola aliran annular adalah pola aliran sungai yang arah alirannya
menyebar secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu dan ke arah hilir
aliran kembali bersatu. Pola aliran annular biasanya dijumpai pada morfologi
kubah atau intrusi loccolith.
 Pola Aliran Paralel (Pola Aliran Sejajar)
Sistem pengaliran paralel adalah suatu sistem aliran yang terbentuk
oleh lereng yang curam/terjal. Dikarenakan morfologi lereng yang terjal maka
bentuk aliran-aliran sungainya akan berbentuk lurus-lurus mengikuti arah
lereng dengan cabang-cabang sungainya yang sangat sedikit.

E. KLASIFIKASI SUNGAI
1) Berdasarkan sumber airnya
 Sungai hujan, yaitu jenis sungai yang airnya yang berasal dari air hujan.
 Sungai gletser, yaitu salah satu jenis sungai yang airnya berasal dari suatu
pencairan es.
 Sungai campuran, yaitu salah satu jenis sungai yang airnya berasal dari suatu
pencairan es (gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air.
2) Berdasarkan debit airnya (volume airnya)
 Sungai permanen, yaitu salah satu jenis sungai yang debit airnya sepanjang tahun
relatif tetap.
 Sungai periodik, yaitu salah satu jenis sungai yang pada waktu musim hujan
airnya lebih banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya sangat sedikit.
 Sungai episodik, yaitu salah satu jenis sungai yang pada musim kemarau airnya
akan kering dan pada musim hujan airnya banyak.
 Sungai ephemeral, yaitu jenis sungai yang ada airnya hanya pada saat musim
hujan turun.
3) Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya)
 Sungai konsekuen, yaitu salah satu jenis sungai yang airnya mengalir untuk
mengikuti daerah lereng awal.
 Sungai subsekuen/strike valley yaitu jenis sungai yang aliran airnya mengikuti
sebuah strike batuan.
 Sungai obsekuen, yaitu salah satu jenis sungai yang aliran airnya berlawanan arah
dengan sungai konsekuen.
 Sungai resekuen, yaitu salah satu jenis sungai yang airnya mengalir mengikuti
arah kemiringan pada lapisan batuan dan bermuara disungai subsekuen.
 Sungai insekuen, yaitu salah satu jenis sungai yang mengalir tanpa bisa kontrol
oleh litologi ataupun struktur geologi.
4) Berdasarkan struktur geologinya
 Sungai anteseden, yaitu salah satu jenis sungai yang tetap mempertahankan
sebuah arah aliran airnya meskipun ada srtuktur geologi (batuan) yang melintang.
 Sungai superposed, yaitu salah satu jenis sungai yang melintang, struktur dan
dalam prosesnya dibimbing oleh suatu lapisan batuan yang menutupinya.
5) Berdasarkan pola alirannya
 Radial atau menjari, jenis yang satu ini dibedakan menjadi dua yakni :
Radial sentrifugal, yaitu pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya.
Radial sentripetal yaitu suatu pola aliran yang mengumpul untuk menuju ke
pusat.
Dendritik, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran yang tidak teratur.
Trellis, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran yang menyirip seperti
daun.
Rektangular, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran yang membentuk
sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90º sungainya membentuk sudut lancip.
Anular, yaitu salah satu jenis sungai yang pola aliran sungai yang membentuk
lingkaran.

F. ARAH ALIRAN SUNGAI


Berdasarkan arah aliran, sungai dibagi menjadi sebagai berikut antara lain :
 Sungai konsekuen
Merupakan sungai yang arah alirannya sesuai kemiringan batuan.
 Sungai subsekuen
Merupakan sungai yang arah alirannya tegak lurus sungai konsekuen.
 Sungai obsekuen
Merupakan anak sungai subsekuen yang arah alirannya berlawanan kemiringan
batuan.
 Sungai resekuen
Merupakan anak sungai subsekuen yang arah alirannya searah kemiringan batuan.
 Sungai insekuen
Merupakan sungai yang arah alirannya teratur dan tidak terikat lapisan batuan
yang dilaluinya.

Wilayah hulu sungai


Ciri-ciri:
1. Kemiringan sungainya sangat besar
2. Aliran sungai deras dan banyak ditemukan jeram
3. Erosi sungai sangat aktif dan ke arah vertikal
4. Lembah sungai berbentuk v
Wilayah tengah sungai
Ciri-ciri:
1. Kemiringan sungainya sudah berkurang
2. Aliran sungai sudah tidak terlalu deras dan tidak banyak ditemukan jeram
3. Erosi sudah berkurang dan sudah ditemukan sedimentasi dan ke arah vertikal dan
horizontal
4. Lembah sungai berbentuk u
Wilayah hilir sungai
Ciri-ciri:
1. Kemiringan sungainya sudah landai
2. Aliran sungai sangat landai
3. Erosi tidak ada, yang ada sedimentasi dan ke arah horizontal
4. Lembah sungai berbentuk u

G. FUNGSI DAN MANFAAT SUNGAI

1. Sumber energi pembangkit listrik


2. Sarana transportasi
3. Sarana rekreasi atau hobi
4. Tempat budidaya hewan air tawar
5. Sumber air minum makhluk hidup
6. Sebagai bahan baku industri
7. Sumber air pertanian, peternakan, dan perikanan
DANAU
A. PENGERTIAN DANAU

Dikutip dari Dinamika Hidrosfer (2018), danau adalah tubuh perairan yang dikelilingi
daratan dan terletak di daerah cekungan. Danau memiliki kedalaman yang dangkal.
Airnya berasal dari berbagai sumber seperti mata air, air tanah, air sungai, dan air hujan.
Kebanyakan danau adalah air tawar dan banyak berada di belahan bumi utara pada
ketinggian lebih atas.

B. FUNGSI DAN MANFAAT DANAU


1. Sumber pengairan untuk areal pertanian di sekitar danau, bahkan jauh dari danau
2. Tempat membudidayakan ikan, udang, dan kepiting
3. Sebagai pencegahan dan pengendalian banjir
4. Sumber energi pembangkit tenaga listrik
5. Sumber air minum bagi makhluk hidup
6. Sarana transportasi, penghubung antarwilayah
7. Sarana rekreasi bagi masyarakat sekitar maupun wisatawan dari daerah
8. Sarana penyalur hobi seperti dayung dan memancing
9. Tempat riset dan penelitian

C. PENYEBAB TERBENTUKNYA DANAU


1. Letusan gunung berapi
2. Adanya gempa bumi
3. Aktivitas penambangan
4. Aktivitas manusia

D. MACAM-MACAM DANAU
1. Berdasarkan proses terbentuknya
 Danau Tektonik, danau yang terbentuk akibat penurunan muka bumi karena
pergeseran atau patahan. Ex: danau Ranau
 Danau Vulkanik, danau yang terbentuk akibat aktivitas gunung berapi.ex: Danau
kelimutu
 Danau Tektovulkanik ,danau yang terbentuk akibat pencampuran aktivitas
vulkanik dan tektonik, ex: Danau Toba
 Danau bendungan alami, danau yang terbentuk akibat lembah sungai yang
terbendung oleh aliran lava saat erupsi.contoh danau tapal kuda
 Danau Karst, danau yang terbentuk akibat pelarutan tanah kapur, ex: danau karst
gunung kidul
 Danau glasial, danau yang terbentuk akibat mencairnya es /mengeringnya daerah
es yang kemudian terisi air.ex: Great lake
 Danau buatan manusia, danau yang sengaja di buat untuk memenuhi kebutuhan
umat manusia, ex: waduk gajak mungkur
2. Berdasarkan jenis airnya
 Danau air tawar yaitu danau yang berair tawar, danau jenis ini memiliki ciri yaitu
memiliki pelepasan berupa sungai, contoh danau toba
 Danau air asin yaitu danau yang berair asin dimana danau jenis ini tidak memliki
pelepasan, karena merupakan akhir dari sungai dan pelepasan hanya merupakan
penguapan saja. Contoh : Danau sentani (Papua).
 Danau air asam yaitu danau yang airnya berasal dari belerang. dan memiliki ciri :
biasanya merupakan kawah gunung berapi yang berisi air hujan dan airnya
berwarna hijau kekuning-kuningan. Contoh Danau Tangkuban perahu.
3. Berdasarkan kapasitas airnya
 Danau permanen : yaitu dana yang kapasitas airnya tidak dipengaruhi oleh musim
 Danau temporer  yaitu dana yang kapasitas airnya bersifat fluktuaktif (meluap
ketika musim hujan dan surut ketika musim kemarau).
4. Berdasarkan produksi materi organic
 Danau oligotropik
Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan
makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya,
airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak
terdapat oksigen sepanjang tahun.
 Danau eutropik
Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan
makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciricirinya adalah airnya keruh,
terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.

E. PEMBAGIAN DAERAH DALAM EKOSISTEM DANAU


 Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal.
Air yang hangat berdekatan dengan tepi.Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang
berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas organisme
sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat, berbagai siput dan
remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan
ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau.
 Daerah Limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih  dapat ditembus
sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai  fitoplankton, termasuk ganggang dan
sianobakteri. Ganggang  berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi
selama musim panas dan musim semi. Zooplankton yang sebagian besar termasuk
Rotifera dan udang-udangan kecil memangsa fitoplankton.
 Daerah Profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.  Mikroba dan
organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi
detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.
 Daerah Bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bento dan sisa-sisa
organisme mati.
LAUT
A. PENGERTIAN LAUT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), laut adalah kumpulan air asin
dalam jumlah banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan menjadi benua
dan pulau. Dilansir dari Mengenal Hidrosfer (2016), laut adalah sekumpulan air yang
sangat luas di permukaan bumi, memisahkan atau menghubungkan benua atau pulau
dengan benua atau pulau lainnya.

B. BAGAIMANA LAUT TERBENTUK


Menurut para ahli yaitu: Sekitar empat miliar tahun silam permukaan bumi terlalu
panas. Air tidak dapat bertahan dalam wujud cair. Air yang dikeluarkan dalam wujud uap
dari kawah gunung api, bersama dengan gas-gas vulkanik lain, membumbung dan
terlepas begitu saja ke antariksa. Sekitar 385 miliar tahun silam, suhu bumi telah cukup
dingin dan mampu membentuk atmosfer yang terdiri dari gas-gas vulkanik, di antaranya
uap air. Selanjutnya air mulai mengembun dan terbentuklah genangan lautan di
cekungan-cekungan permukaan bumi. Sejak lautan terbentuk, hujan mulai turun. Hujan
mencuci garam dari batuan dan membawanya ke laut. Inilah sebabnya air laut terasa asin
Dikaji dari teori lempeng tektonik, akibat dari adanya tektonik lempeng pada laut
terutama samudera dan terbentuk :
1) Palung Samudera
Palung samudera panjang mengikuti batas pada lantai samudera yang
berkembang di mana subduksi masuk ke dalam mantel. Sebuah palung dapat
terbentuk dimanapun subduksi terjadi. Palung adalah bagian paling dalam pada
cekungan samudera.
2) Migrasi Benua dan Samudera
Perpindahan benua terjadi pada permukaan bumi karena benua merupakan
bagian dari lempeng litosfer yang bergerak. Saat benua berpindah, cekungan
samudera terbuka dan menutup selama waktu geologi.

C. KANDUNGAN AIR LAUT


D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KADAR GARAM
Faktor yang mempengaruhi kadar garam air laut yaitu:
 Penguapan
 Pemasukan air tawar
 Pencampuran air Air sungai
 Laut yang terisolasi atau tidak terhubung dengan laut lepas akan memiliki
salinitas tinggi.
 Arus laut
 Kelembaban udara
 Kandungan mineral
 Konsentrasi mineral

E. ZONA LAUT
1) ZONA PESISIR
 Laut zona litoral (lithoral) Zona litoral juga disebut dengan zona pesisir
atau zona pasang surut. Laut zona litoral berada di antara garis air laut
pasang dan haris air laut surut. zona ini tergenang air laut. Sedangkan pada
saat air laut surut, zona ini menjadi daratan.
 Laut zona neritik (neritic) Laut zona neritik adalah laut dangkal dengan
kedalaman antara 150 hingga 200 meter. Pada zona ini, sinar matahari
masih dapat menembus dasar laut sehingga proses fotosintesis berjalan
baik. Zona laut dangkal kaya akan beragam jenis ikan dan vegetasi laut.
Selain itu, terdapat organisme plankton yang tumbuh subur karena oksigen
masih melimpah.
 Laut zona batial (bathyal) Zona batial juga sering disebut dengan laut
dalam. Zona ini memiliki kedalaman 200 - 2.500 meter dengan lereng
curam. Wilayah ini tidak dapat ditembus sinar matahari sehingga
kehidupan organisme laut tidak sebanyak laut zona neritik. Tumbuhan
berkurang cukup banyak, tetapi beberapa binatang masih dapat hidup di
laut ini.
 Laut zona abisal (abyssal) Zona abisal juga disebut sebagai laut dalam.
Laut zona abisal memiliki kedalaman lebih dari 2.500 meter.
Temperaturnya sangat dingin. Kondisinya yang gelap membuat tidak ada
tumbuhan yang mampu bertahan hidup.

2) ZONA LAUT INDONESIA


 Laut teritorial (territorial sea) Perairan sepanjang 12 mil laut diukur dari
garis pangkal kepulauan di mana Indonesia memiliki kedaulatan penuh
atas wilayah laut, dasar laut, subsoil, dan udara berikut sumber daya alam
yang terkandung di dalamnya.
 Zona ekonomi eksklusif (exclusive economic zone) Menurut UU Nomor 5
Tahun 1983 Pasal 2 Tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, ZEE
adalah jalur di luar dan berbatasan dengan laut wilayah Indonesia. Ini
ditetapkan berdasarkan undang-undang yang berlaku tentang perairan
Indoensia.
 Landas kontinen (continental shelf) Wilayah dasar laut termasuk subsoil
yang merupakan keberlanjutan alamiah dari daratan pulau Indonesia. Bila
kelanjutan alamiah bersifat landai, maka batas terluar landas kontinen
ditandai dengan continental slope atau continental rise. Namun, jika
kelanjutan alamiah bersifat curam tidak jauh dari letak garis pangkal
kepulauan, maka batas terluar landas kontinen berimpit dengan batas luar
ZEE

F. JENIS LAUT
1) Berdasarkan sebab terjadinya
 Laut Ingresi: Adalah laut yang terjadi karena penurunan dasar laut dengan
kedalaman 200 meter lebih.
 Laut Transgresi: Adalah laut yang terjadi karena terjadi peninggian
permukaan air laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter.
 Laut Regresi: Adalah laut yang ada karena proses sedimentasi lumpur
daratan yang masuk ke laut akibat erosi daratan.
2) Berdasarkan Letak lautnya
 Laut Tepi: Adalah laut yang ada di tepi benua.
 Laut Pedalaman: Adalah laut yang dikelilingi oleh daratan benua yang
hampir seluruhnya terkepung benua.
 Laut Tengah: Adalah laut yang ada di tengah-tengah antara benua.
3) Berdasarkan Kedalamannya
 Laut Zona Litoral: Adalah laut yang berada di batas antara garis pasang
surut air laut yang bisa kering dan bisa tergenang air laut.
 Laut Zona Neritik: Adalah laut yang mempunyai kedalaman kurang dari
200 meter.
 Laut Zona Batial: Adalah laut yang memiliki kedalaman laut antara 200
hingga 1800 meter.
 Laut Zona Abisal: Adalah laut yang memiliki kedalaman yang lebih dari
1800 meter

G. MANFAAT LAUT
 Laut menyerap karbon dioksida
 Sumber kehidupan nelayan
 Jalur transportasi
 Untuk tempat rekreasi
 Menjadi sumber bahan makanan sehat
 Laut sebagai pengendali iklim dunia
 Objek penelitian
 Sumber pembangkit listrik

H. Arus Laut
 Berdasarkan letaknya ada arus tengah dan arus dasar
 Berdasarkan suhunya ada arus dingin dan arus panas
 Berdasarkan sebab terjadinya ada arus laut karena angin, karena perbedaan garam
menimbulkan arus lokal, dan arus pasang purnama dan pasang perbani.
GUNUNG
A. PENGERTIAN GUNUNG
Gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang menjulang yang letaknya jauh
lebih tinggi daripada tanah-tanah di daerah sekitarnya Gunung merupakan bentuk
permukaan bumi yang menjulang sangat tinggi ke atas dan memiliki lereng, puncak dan
kaki gunung. Gunung ada dua ada gunung berapi dan gunung mati. Proses terbentuknya
gunung bisa dikaji dari teori lempeng tektonik. Pergerakan lempeng –lempeng ini
mengakibatkan terbentuknya gunung berapi dan pembentukan gunung

B. GUNUNG API
Erupsi gunung api terjadi saat magma yang panas naik ke permukaan bumi.
Erupsi gunung api biasanya terjadi pada batas lempeng divergen dan konvergen. Terdapat
tiga faktor yang dapat melelehkan batuan menjadi magma dan menyebabkan erupsi
gunung api. Yang paling nyata adalah kenaikan temperatur. Batuan panas juga akan
meleleh menjadi magma jika ada penurunan tekanan atau jika air masuk ke dalamnya.
Pada batas divergen, astenosfer yang panas naik mengisi celah antara dua
lempeng yang memisah. Penurunan tekanan menyebabkan astenosfer naik. Hasilnya,
bagian-bagian astenosfer meleleh membentuk magma basaltik yang sangat banyak, lalu
keluar ke permukaan bumi. Mid Ocean ridge adalah rangkaian gunung api dan aliran lava
dasar laut yang terbentuk pada batas lempeng divergen. Gunung api biasanya juga
terbentuk pada pemekaran benua.

C. PEMBENTUKAN GUNUNG
Banyak dari rangkaian gunung terbentuk pada zona subduksi. Volume magma
yang besar naik ke kerak menyebabkan terbentuknya pegunungan. Erupsi gunung api
membentuk rangkaian gunung api. Rangkaian gunung api juga terbentuk pada zona
pemekaran.
D. MACAM-MACAM TIPE GUNUNG API
1) Berdasarkan tipe letusannya
 Gunung Api Strato atau Kerucut. Kebanyakan gunung berapi didunia
merupakan gunung api kerucut. Kerucut ini terbentuk karena materi
letusan gunung berapi merupakan campuran antara hasil erupsi efusi dan
erupsi eksplosif. Sebagian gunung berapi di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa
Tenggara dan Maluku termasuk gunung berapi kerucut
 Gunung Api Maar. Gunung api maar terbentuk karena adanya letusan
eksplosif dari dapur magma yang relatif kecil atau dangkal. Contoh
gunung api ini antara lain Gunung Bromo dan Gunung Tangkuban Perahu
di Indonesia.
 Gunung Api Perisai. Gunung ini terbentuk karena magma yang keluar dari
dapur magma bersifat cair. Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk
perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika
Serikat
2) Tipe gunung api lainnya
 Tromboli Tipe ini diakibatkan adanya tekanan erupsi yang tidak terlalu
kuat akan tetapi berlangsung lama, hal ini disebabkan oleh magma yang
cair, tekanan gasnya sedang dan letak dapur magmanya dangkal. Contoh
letusan gunung stromboli adalah Gunung Raung di Jawa Timur.
 Hawaii Tipe ini dicirikan oleh daya erupsinya yang lemah, antara lain
karena lavanya cair, tekanan gasnya rendah serta dapur magmanya
dangkal. Bentuk gunung apinya perisai. Contohnya letusan gunung
Kilauea,
 Tipe Merapi Tipe ini dicirikan sifat lavanya yang cair kental dan tekanan
gas agak rendah. Lava tersebut dikeluarkan dari pipa kepundan sangat
lambat sehingga membeku dan menjadi sumbat lava. Contohnya Gunung
Merapi di Jawa Tengah.
 Tipe Pelee Tipe ini mempunyai ciri erupsinya sangat eksplosif karena
magmanya sangat kental, tekanan gas tinggi, dan dapur magma yang
dalam. Contoh dari tipe ini adalah Gunung Pelee di Amerika Tengah.
 St Vincent Tipe ini mempunyai ciri letusannya tidak terlalu kuat.
Magmanya sangat kental, dapur magmanya dangkal sehingga tekanan
gasnya sedang. Contoh gunung tipe ini adalah St Vincent di kepulauan
Antiles dan Gunung Kelud di Indonesia.

E. FUNGSI GUNUNG
Gunung sangat berperan penting dalam perubahan iklim yang terjadi di daerah
sekitar nya. Sebab, ia dapat menyeimbangkan intensitas angin dan mencegah bahaya bagi
tanaman dan pepohonan. Gunung juga melindungi makhluk hidup, khususnya tanaman
dari terpaan angin. Gunung mengandung bahan tambang dan pasak bagi bumi tetap
kukuk dan tidak terguncang PLTA

F. MANFAAT GUNUNG
 Menyuburkan tanah
 object wisata
 Untuk usaha perkebunan

KALENDER
A. Pengertian Kalender
Istilah kalender berasal dari bahasa inggris modern calendar. Dalam dictionary of
the english language, sebagaimana dikutip oleh nashiruddin dalam disertasinya, istilah
calendar berasal dari bahasa inggris pertengahan, yang asalnya dari bahasa prancis
calendier, yang berasal dari bahasa latin kalendarium yang berarti “catatan pembukuan
utang” atau “buku catatan bunga pinjaman”. Kata kalendarium dalam bahasa latin sendiri
berasal dari kata kalendae yang berarti hari pertama dari setiap bulan. Adapun makna
kalender menurut susiknan azhari adalah sistem pengorganisasian satuan-satuan waktu
untuk tujuan penandaan serta penghitungan waktu dalam jangka panjang.
Kalender adalah sebuah sistem untuk menamai sebuah periode waktu (misalnya:
hari). Nama-nama ini dikenal sebagai tanggal kalender. Tanggal ini bisa didasarkan dari
gerakan-gerakan benda angkasa seperti matahari dan bulan.

B. Fungsi kalender
Bukan hanya sebatas penghias ruang, kalender mempunya fungsi yang sangat penting
dan pasti dibutuhkan oleh setiap orang. Berikut ini fungsi sebuah penanggalan di tempat
anda, yaitu :
1. Mempermudah mengingat waktu
Tujuan utama diciptakan penanggalan adalah untuk mempermudah manusia
mengetahui hari, bulan dan tahun. Mereka bisa dengan mudah menandai waktu
dan hari-hari penting dalam kehidupannya.
2. Media promosi
Selain berfungsi bagi diri probadi, penanggalan juga bisa berfungsi dan
memberikan manfaat bagi sebuah bidang usaha. Penanggalan sering dimanfaatkan
untuk dijadikan media promosi. Media promosi ini banyak dipakai untuk
meningkatkan brand perusahaan.

C. Macam macam bentuk kalender


Ada banyak macam dan jenis kalender yang dipergunakan sehari-hari. Setiap
penanggalan memiliki ciri dan ukuran tersendiri. Begitu pula dengan pengaplikasiannya.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk penanggalan yang umum dipakai, yaitu :
1. Kalender meja
Penanggalan meja atau duduk lebih banyak dipergunakan di perkantoran
atau instansi resmi. Penanggalan ini diletakkan di meja. Umumnya, model
penanggalan seperti ini berbentuk segitiga yang bisa berdiri sendiri tanpa
penyangga.
2. Penanggalan poster
Penanggalan poster pada dasarnya adalah sama dengan model dinding.
Caranya menggunakannya juga diletakkan di dinding dengan cara digantung atau
ditempelkan. Hanya saja, model poster hanya terbuat dari selembar kertas saja.
Penanggalan dalam kalender poster dibuat seminim mungkin, namun tetap dalam
batas bisa dilihat.
3. Penanggalan dinding
Jenis yang pertama adalah penanggalan dinding. Seperti namanya, jenis
dinding ini dicetak untuk digantung atau diletakkan di dinding. Penanggalan ini
paling banyak dipergunakan di rumah-rumah. Penanggalan dinding juga banyak
dimanfaatkan sebagai media promosi tepat sasaran.
D. Macam – macam kalender
Berikut merupakan macam-macam kalender yang digunakan secara umum, antara lain:
1. Kalender lunar
Kalender lunar merupakan kalender yang disesuaikan dengan pergerakan
bulan (fase bulan); contohnya ialah hijriah.
2. Kalender solar
Kalender solar merupakan kalender yang di dasarkan dari musim dan
pergerakan matahari. Contohnya ialah kalender persia, dan kalender romawi.
3. Kalender lunisolar
Kalender lunisolar  merupakan kalender yang disesuaikan dengan
pergerakan bulan dan matahari, seperti kalender bali, kalender yahudi, dan
kalender tionghoa sebagai contohnya.
4. Kalender persetujuan
Kalender persetujuan merupakan kalender yang tidak disesuaikan dengan
bulan dan matahari, contohnya adalah hari dan minggu julian yang digunakan
oleh pakar bintang.
5. Kalender yang disesuaikan dengan pergerakan venus
Kalender yang disesuaikan dengan pergerakan venus ini dipakai oleh
kalender mesir kuno. Kalender ini juga tampaknya sering dipakai di peradaban
dekat khatulistiwa.

E. Perbedaan kalender hijriah dan masehi 


Bulan mengelilingi bumi (revolusi bulan) dimanfaatkan oleh manusia untuk
menandai waktu dari hari ke hari. Sistem penanggalan yang digunakan ada dua jenis,
yaitu kalender masehi atau tahun syamsiah dan kalender hijriah atau tahun komariah.
Berikut diuraikan apa saja perbedaan antara kalender hijriah dan kalender masehi. 
1. Sejarah penanggalan
Kalender hijriah dikenal sebagai sistem penanggalan umat islam. Sistem
penanggalan ini dimulai tahun 1 dari hijrahnya nabi muhammad saw dari mekkah
ke madinah. Sedangkan penanggalan kalender masehi tahun 1 merujuk pada
dilahirkannya nabi isa as.
2. Perhitungan tanggal
Kalender hijiriah perhitungan tanggalnya berdasarkan pada bulan terhadap
bumi, makanya sering disebut sebagai kalender lunar. Sedangkan, kalender
masehi perhitungan tanggalnya berdasarkan pada pergerakan matahari terhadap
bumi.  
3. Jumlah hari
Jumlah hari kalender hijriah dalam satu bulan tidak melebihi 30 hari, yaitu
antara 29 – 30 hari. Berbeda dengan jumlah hari pada penanggalan masehi yang
bisa mencapai 31 hari dalam satu bulan. Dalam 1tahun ditotalkan jumlah hari
untuk kalender hijriah 354/355 hari dan untuk kalender masehi 365 hari.  
4. Penentuan awal hari
Terkait dengan penentuan awal hari, kalender hijriah dan masehi memiliki
penentuan yang berbeda. Kalender hijriah perhitungan awal hari berdasarkan
tebitnya matahari sampai terbenamnya matahari. Sedangkan kalender masehi
perhitungan awal hari berdasarkan waktu dari pukul 00.00 waktu setempat.
5. Fungsi kalender
Pada umumnya kalender hijriah sering berperan apabila berkaitan dengan
hari besar keagamaan islam maupun berkaitan dengan penentuan ibadah.
Diantaranya, penentuan tahun baru hijriah, penentuan awal puasa, maupun
penentuan hari raya. 
6. Bentuk angka tanggal
Kalender hijriah dalam penulisan angkanya pun cenderung menggunakan angka
arab atau ejaan arab. Perlu pembelajaran khusus untuk membaca kalender hijriah.
Berbeda dengan kalender masehi menggunakan angka alfabet yang hampir semua
bisa baca.

F. Kalender Hijriah
Kalender hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi bulan terhadap bumi. Sekali
berevolusi terhadap bumi, bulan membutuhkan waktu selama 29 hari 12 jam 44 menit 3
detik. Kala revolusi bulan terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh umat islam untuk
menentukan tahun hijriah atau komariah. Tahun hijriah terdiri atas 12 bulan. Jadi, dalam
satu tahun hijriah sama dengan 29 ½ × 12 = 354 hari. Untuk mempermudah dalam
perhitungan hari, orang mengubah jumlah hari dalam satu bulan menjadi 29 atau 30 hari.
Jumlah hari pada setiap bulan di kalender hijriah berselang-seling 30 dan 29 hari.
Dengan demikian, satu bulan dibulatkan menjadi 29,5 hari. Akibat pembulatan
ini, maka pada tahun hijriah pun ada tahun kabisat yang jumlah harinya 355 hari. Dalam
30 tahun, terdapat 11 tahun kabisat. Satu tahun hijriah lamanya 354 hari. Sedangkan satu
tahun masehi lamanya 365 hari. Oleh karena itu, tahun hijriah lebih cepat 11 hari
daripada tahun masehi. Hal ini menyebabkan hari-hari besar bagi umat islam selalu
berubah-ubah lebih cepat 11 hari dari pada tahun sebelumnya pada kalender masehi.

G. Kalender masehi atau syamsiah


Kalender masehi ditentukan berdasarkan kala revolusi bumi terhadap matahari.
Kala revolusi bumi ini digunakan sebagai patokan penanggalan tahun syamsiah atau
masehi. Lama revolusi bumi adalah 365,25 hari. Hal ini pernah diungkapkan oleh julius
caesar (kaisar romawi) bahwa jumlah hari dalam satu tahun merupakan bilangan bulat.
Jumlahnya hari dalam setiap bulannya berbeda-beda, ada yang 28 hari, 30 hari,
dan 31 hari. Satu tahun ditetapkan 365 hari, sedangkan kala revolusi bumi 365 ¼ hari.
Kelebihan hari dalam satu tahun yaitu ¼ hari dikumpulkan menjadi satu hari selama
empat tahun. Oleh karena itu setelah empat tahun ada pertambahan satu hari sehingga
jumlah harinya menjadi 366 hari. Hal ini hanya terjadi empat tahun sekali yang disebut
tahun kabisat. Penambahan hari pada tahun kabisat hanya terjadi di bulan februari. Oleh
karena itu bulan februari pada tahun kabisat menjadi 29 hari.
Tahun kabisat yang sudah terlewati misalnya tahun 1994, 2000, 2004, dan
seterusnya. Setelah empat tahun kekurangannya menjadi satu hari. Oleh karena itu, setiap
empat tahun:a. Jumlah hari pada bulan februari bertambah satu menjadi 29 hari;b. Jumlah
hari dalam satu tahun menjadi 366 hari.tahun dengan ciri-ciri di atas disebut tahun
kabisat. Tahun kabisat menurut definisi ini ada sejak diluncurkannya kalender
gregorian (1582).
Terdapat algoritme mudah untuk menentukan apakah suatu tahun termasuk tahun kabisat
atau bukan sebagai berikut:
 Jika angka tahun itu habis dibagi 400, maka tahun itu sudah pasti tahun kabisat.
 Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400 tetapi habis dibagi 100, maka tahun itu
sudah pasti bukan merupakan tahun kabisat.
 Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100 akan tetapi
habis dibagi 4, maka tahun itu merupakan tahun kabisat.
 Jika angka tahun tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100, dan tidak habis
dibagi 4, maka tahun tersebut bukan merupakan tahun kabisat..

ALAT-ALAT IPBA
A. Pengertian IPBA
IPBA (Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa) merupakan ilmu yang membahas
semesta tentang keberadaan bumi sebagai salah satu bagian dari tata surya dan juga
membahas tentang ruang angkasa beserta benda-benda angkasa lainnya. IPBA juga dapat
diartikan ilmu yang mempelajari planet bumi & sistem matahari (Solar).
Pengamatan benda-benda luar angkasa tidak dapat dilakukan dengan mata
telanjang. Hal ini disebabkan karena keterbatasan mata sebagai indera untuk
mengidentifikasi benda-benda yang sangat jauh. Meskipun pada kenyataannya mata
dapat melihat bintang tanpa alat bantu akan tetapi hal tersebut hanya terbatas melihat
karena bintang dapat mengeluarkan cahaya sendiri dan yang dapat dilihat oleh mata
hanya semburan cahayanya saja (Dyayadi, 2008). Hal yang serupa juga terjadi pada
pengamatan gejala di muka bumi. Meskipun manusia hidup di bumi akan tetapi gejala
alam yang ada di permukaan bumi tidak dapat langsung diidentifikasi oleh Indera
manusia. Sebagai contoh panas, dingin, kecepatan angin, kelembapan dan lain
sebagainya. Maka dari itu dibutuhkan suatu instrumen yang mampu mengidentifikasi
semua gejala tersebut baik yang ada di muka bumi ataupun di luar angkasa (Hastuti,
2007)

B. Alat atau instrumen yang dibutuhkan untuk memudahkan pengamatan


1. Sekstan
Sekstan merupakan alat navigasi di kapal yang fungsinya untuk mengukur
ketinggian benda-benda langit di atas cakrawala agar dapat menentukan posisi
kapal atau menentukan sudut antara kapal dengan benda-benda lain di luar kapal
baik benda-benda di darat maupun dengan benda-benda angkasa (Riyanto, 1997).
2. Theodolit
Theodolit merupakan peralatan yang berfungsi untuk menentukan
ketinggian permukaan dengan metode sudut vertikal dan horizontal. mengacu
pada posisi dalam bentuk derajat-menit-detik maka theodolit dikategorikan
sebagai instrumen yang cukup akurat karena dapat mengidentifikasi sampai ke
dalam satuan detik. Hal ini dapat mengurangi kesalahan pembacaan dan
ketidakpresisian hasil pengukuran dan ketidakakuratan data. Penggunaan teodolit
sangat bermanfaat terutama untuk memetakan kondisi jalan dan wilayah secara
topografi dan membantu proses konstruksi bangunan untuk melihat kemiringan
bangunan (Sudarsono, 2006).
3. Barometer
Barometer merupakan instrumen untuk mengukur tekanan udara (atmosfer)
yang memungkinkan untuk memprediksi cuaca di suatu daerah. Tekanan udara
yang terukur pada barometer terdeteksi pada zat uncompressible yang
ditempatkan pada salah satu ujung. Zat tersebut akan naik turun seiring dengan
tekanan udara yang ada di sekitarnya.
4. Seismograf
Seismograf merupakan peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi dan
mengidentifikasi kekuatan gempa bumi baik gempa tektonik maupun gempa
vulkanik. Selain mendeteksi dan mencatat gempa bumi seismograf juga dapat
menentukan besar atau kekuatan gempa bumi (Giancoli, 2001). Bentuk umum
dari seismograf analog terdiri dari sensor getaran dan sebuah ticker time yang
dipasang secara vertikal ataupun horizontal. Kelebihan dari seismograf adalah
saat menentukan titik episentrum dari gempa dalam waktu yang sangat singkat.
Penentuan titik episentrum gempa sendiri setidaknya membutuhkan tiga
seismograf yang mencatat kekuatan gempa. Sehingga dengan data dari tiga
seismograf dapat dilakukan aproksimasi mengenai titik episentrum gempa bumi
(Abdullah, 2017)
5. Anemometer
Pada prinsipnya anemometer merupakan sensor yang digerakkan oleh angin
sehingga pergerakan tersebut dijadikan referensi untuk menentukan kecepatan
gerak angin tersebut. Anemometer secara sederhana berupa sensor rotasi yang
akan memutar sumbu ketika terdapat dorongan dan tumbukan dengan angin (The
Editors of Encyclopaedia Britannica, 2013).
6. Hygrometer
Hygrometer merupakan instrumen pengukur kelembapan secara relatif
berdasarkan lokasi pengukurannya. Pada prinsipnya hygrometer harus selalu
didampingkan dengan termometer karena faktor yang paling berpengaruh pada
kelembapan adalah temperatur (The Editors of Encyclopaedia Britannica, 2013).
7. Penakar curah hujan
Alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan disebut penakar hujan.
Yang di ukur dengan penakar hujan adalah tinggi atau ketebalan air dalam suatu
daerah dalam satuan mm Alat pengukur curah hujan dibedakan menjadi 2 bagian
berdasarkan mekanisme kerjanya yaitu
 Alat penakar hujan manual
Alat pengukur hujan manual yang paling banyak dipakai adalah tipe
observatorium (obs) yang disebut ombrometer. Pengukur hujan adalah
instrumen yang digunakan untuk mendapatkan dan mengukur jumlah
curah hujan pada satuan waktu tertentu. Curah hujan dari pengukuran alat
dihitung dari volume air hujan dibagi dengan luas mulut penakar. alat
penakar hujan otomatis
 Alat ukur hujan otomatis 
Alat penakar hujan yang mekanisme pencatatan hujannya
bersifat otomatis (perekam), dengan menggunakan alat ini dapat mengukur
curah hujan tinggi maupun rendah dimana manfaat curah hujan tinggi bagi
kehidupan manusia) selang periode waktu tertentu juga dapat dicatat
lamanya waktu hujan.
8. Teropong Bintang.
Teropong bintang adalah alat untuk melihat benda-benda jauh khususnya
untuk mengamati benda-benda luar angkasa. Teropong bintang memiliki dua buah
lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler
(dekat dengan mata). Cara kerja teropong bintang yaitu cahaya dari benda-benda
luar angkasa datang berupa sinar sejajar. Kemudian lensa objektif membentuk
sebuah bayangan yang bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik pada bidang fokus
lensa objektif. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif ini kemudian menjadi
benda bagi lensa okuler

Anda mungkin juga menyukai