Oleh:
Adiliya
(20121045)
1
1.1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia Globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi buat kita semua.
Dunia globalisasi telah masuk kesemua Negara tak heran globalisasi membawa
hal yang baik dan buruknya. Globalisasi juga telah berkembang merambat
kedunia perekonomian biasanya berupa penanaman modal pada suatu sector
industry.
Setiap individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan
investasi setiap orang dapat mempertahankan dan memperluas basis kekayaannya
yang dapat digunakan sebagai jaminan sosial di masa depannya. Seseorang sering
tidak menyadari dirinya telah melakukan investasi, misalnya dengan menabung
dan sebagainya. Agar tak terjebak melakukan investasi ke dalam portofolio
‘sampah’, atau bahkan ditipu oleh pihak yang tak bertanggung jawab dengan
iming-iming menarik, Anda harus mengedepankan rasionalitas dan memahami
betul resiko-resiko yang dihadapi dalam berinvestasi.
Investasi merupakan salah satu cara perusahaan dalam mengoptimalkan
penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat
dalam kas perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat dimaksudkan sebagai
akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan
datang.
Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa
keuntungan yakni terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat
dan memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan. Investasi merupakan unsur
yang sangat penting dalam perusahaan. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh
perusahaan akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari
penggunaan kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara untuk
menempatkan kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya investasi
merupakan sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu
keuntungan perdagangan. Apapun motivasi perusahaan dalam melakukan
2
investasi, investasi tetap merupakan sarana dalam menentukan posisi keuangan
perusahaan.
2.1 PEMBAHASAN
INVESTASI
2.1.1 INVESTASI
Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi diartikan
sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang
diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.
3
Januari 2016, dan yield sebesar 10 persen; bunga dibayarkan setiap 1 Juli dan 1
Januari. Robinson mencatat investasi sebagai berikut.
Catatan:
Penerimaan kas : $100.000 x 0,08% x 6/12
Pendapatn bunga : $92.278 x 0,10%x 6/12
Amortisasi diskonto obligasi : $4.614 - $4.000
Jumlah tercatat obligasi : $92.278 + $614
4
31 Des 11 Piutang Bunga 4.000
Investasi Utang 645
Pendapatan Bunga 4.645
Harga penjualan obligasi (diluar bunga yang masih harus dibayar) $99.750
Dikurangi : Nilai buku obligasi pada 1 November 2013
Biaya diamortisasi, 1 Juli 2013 $95.671
5
Ditambah : Amortisasi diskonto untuk periode 1 Juli –1 November 2013 $522
$96.193
Keuntungan atas penjualan obligasi $3.557
6
jatuh tempo tanggal 1 Januari 2016, dan yield sebesar 10 persen; bunga
dibayarkan setiap 1 Juli dan 1 Januari.
Jurnal pada tahun 2011 sama dengan biaya perolehan diamortisasi.
Jurnal ini sebagai berikut:
7
Akun penyesuaian nilai wajar efek tidak di tutup pada setiap periode dan dan
hanya disesuaikan pada setiap periode agar mendapat penilaian yang tepat. Saldo
penyesuaian nilai wajar efek tidak disajikan pada lapporan posisi keuangan, tetapi
hanya digunakan untuk menyajikan kembali akun investasi utang pada nilai wajar.
INVESTASI UTANG
31 DESEMBER 2012
Investasi Biaya Perolehan Nilai Wajar Keuntungan
Diamortisasi (Kerugian) yang
belum direalisasi
Obligasi 10% Evermaster Corporation $94.925 $94.000 $(925)
Dikurangi: Saldo penyesuaian nilai wajar efek
sebelumnya (Dr) 1.463
penyesuaian nilai wajar efek (Cr) $(2.388)
Nilai wajar dari investasi saat ini kuran dari biaya perolehan diamortisasi
sebesar $925. Namun, robinson telah mencatat keuntungan yang belum direalisasi
pada tahun 2011. Oleh karena itu, robinso mencatat kerugian sebesar $2.388
($925 + $1.463), yang menyaling hapus (offset) keuntungan yang di catat pada
tahun 2011, mengakibatkan kredit pada akun penyesuaian nilai wajar efek sebesar
$925. Robinson membuat jurnal berikut.
8
Keuntungan/kerugian akibat pemilikan yg blm direalisasi l/r 2.388
Penyesuaian nilai wajar efek 2.388
Saldo kredit pada akun penyesuaian nilai wajar efek sebesar $925 ($2.388 -
$1.463) mengurangi jumlah biaya perolehan diamortisasi ke nilai wajar. Robinson
melaporkan investasi nya dalam obligasi evermaster pada laporan keuangan
tanggal 31 Desember 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2013, laba rugi yang terkait dengan obligasi
Evermaster adalah
9
Keuntungan
Tahun Bunga Keuntungan (Kerugian) Total
atas Penjualan yang Belum
Direalisasi
2011 $9.259 $0 $0 $9.259
2012 9.388 0 0 9.388
2013 7.395 3.557 0 11.492
Total $26.582 $3.557 $0 $30.139
Nilai Wajar
Keuntungan
Tahun Bunga Keuntungan (Kerugian) Total
atas Penjualan yang Belum
Direalisasi
2011 $9.259 $0 $0 $9.259
2012 9.388 0 0 9.388
2013 7.395 3.557 0 11.492
Total $26.582 $3.557 $0 $30.139
10
Contoh: investasi utang pada nilai wajar (portofolio)
Asumsikan bahwa webb corporation memiliki 2 investasi utang yang
dihitung pada nilai wajar. Mengidentifikasi biaya perolehan diamortisasi, nilai
wajar, dan jumlah keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi.
11
akun penyesuaian nilai wajar efek untuk mencatat penurunan nilai dan untuk
mencatat kerugian sebagai berikut.
31 Des 11
Keuntungan atau kerugian akibat pemilikan yg blm direalisasi- l/r 9.537
Penyesuaian nilai wajar efek 9.537
12
Biaya perolehan diamortisasi (Obligasi Watson) $94.214
Dikurangi: Harga Jual Obligasi $90.000
Kerugian atas Penjualan Obligasi $4.214
31 Des 11
Penyesuaian nilai wajar efek 4.537
Keuntungan/kerugian akibat pemilikan Yg blm direalisasi-l/r 4.537
13
Penyajian laporan keuangan
14
dilaporkan dalam laba rugi titik alasan yang paling umum adalah untuk mengatasi
pengukuran atau pengakuan yang “tidak terkait” misalnya, asumsikan bahwa
Pirelli (ITA) investasi utang dimana pihaknya berencana untuk mengelolanya
atas dasar dimiliki untuk ditagih (dan dihitung sebesar biaya perolehan
diamortisasi). Pirelli juga mengelola dan mengevaluasi investasi ini dalam
hubungannya dengan Liabilitas terkait yang diukur pada nilai wajar. Pirelli
memiliki ketidak terkaitan pada aset keuangan terkait karena meskipun nilai wajar
investasi dapat berubah, Tidak ada keuntungan dan kerugian yang diakui,
Sedangkan keuntungan dan kerugian atas liabilitas Dicatat dalam laba rugi.
Untuk mengatasi pengaitan ini, perusahaan memiliki opsi untuk
melaporkan sebagian besar aset keuangan pada nilai wajar. opsi ini diterapkan
atas dasar instrumen-instrumen yang umumnya hanya tersedia Pada saat
perusahaan pertama kali melakukan pembelian aset keuangan atau terjadinya
liabilitas keuangan. jika perusahaan memilih untuk menggunakan opsi nilai wajar,
instrumen ini diukur pada nilai wajar untuk investasi utang, Pirelli mencatat
keuntungan dan kerugian dalam laba rugi, yang akan menyalin hapus keuntungan
dan kerugian yang dicatat pada liabilitas, sehingga memberikan informasi yang
lebih relevan tentang aset keuangan yang terkait.
Untuk Mengilustrasikan, asumsikan bahwa Hardi Company membeli
obligasi yang diterbitkan oleh bank sentral Jerman. Hardi berencana untuk
memiliki investasi utang sampai jatuh tempo dalam jangka waktu 5 tahun. pada
tanggal 31 desember 2011,Biaya perolehan diamortisasi investasi ini adalah
$100.000; Nilai wajar pada tanggal 31 desember 2011, Adalah $113.000. Jika
Hardi memilih opsi nilai wajar untuk memperhitungkan investasi ini, jurnal yang
harus dibuat pada tanggal 31 desember 2011 adalah sebagai berikut.
Investasi utang-obligasi Jerman 13.000
Keuntungan/kerugian akibat pemilikan yg blm direalisasi-l/r 13.000
Dalam situasi ini, Hardi menggunakan akun untuk berjudul investasi utang
obligasi Jerman untuk mencatat perubahan nilai wajar pada tanggal 31 Desember.
Perusahaan tidak menggunakan akun penyesuaian nilai wajar efek karena
akuntansi untuk opsi nilai wajar atas dasar investasi-investasi bukan atas dasar
portofolio. Oleh karena Hardi memilih opsi nilai wajar, keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasi dicatat sebagai bagian dari laba neto, meskipun mengelola
investasinya atas dasar dimiliki untuk ditagih. Hardi harus terus menggunakan
metode nilai wajar untuk investasi ini sampai tidak memiliki kepemilikan efek.
2.1.3 INVESTASI EKUITAS
15
Tingkat dimana salah satu perusahaan (investor) memperoleh hak dalam
saham perusahaan lain (investee) umumnya menentukan perlakuan akuntansi
untuk investasi setelah akuisisi. Klasifikasi investasi tersebut tergantung pada
presentase hak suara investee yang dipegang oleh investor.
Apabila perusahaan berinvestasi pada saham perusahaan lain, maka
perlakuan akuntansinya akan berdasarkan persentase kepemilikan
1) Kepemilikan kurang dari 20 persen (metode nilai wajar) – Investor memiliki hak
pasif.
2) Kepemilikan antara 20 persen dan 50 persen (metode ekuitas) – Investor memiliki
pengaruh signifikan.
3) Kepemilikan lebih dari 50 persen (laporan konsolidasian) – Investor memiliki
kepentingan pengendali.
Jika investor memiliki hak kurang dari 20% maka dianggap bahwa investor
tersebut memiliki sedikit atau tidak ada pengaruh di atas investee. ada dua
klasifikasi untuk kepemilikan kurang dari 20%. Berdasarkan IFRS, anggapan
bahwa investasi ekuitas yang dimiliki untuk diperdagangkan. Artinya, perusahaan
memiliki efek tersebut untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan harga.
Seperti halnya investasi obligasi Yang dimiliki untuk diperdagangkan, akuntansi
umum dan aturan pelaporan untuk investasi ini adalah untuk menilai efek pada
nilai wajar dan mencatat keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas
laba neto.
Namun, beberapa investasi ekuitas dimiliki untuk tujuan selain
diperdagangkan misalnya, perusahaan Mungkin perlu untuk memiliki investasi
ekuitas untuk menjual produknya di daerah tertentu. Dalam situasi ini pencatatan
keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dalam laba rugi, seperti yang
diperlukan untuk investasi perdagangan, tidak menunjukkan kinerja perusahaan
sehubungan dengan investasi ini. Akibatnya, IFRS memungkinkan perusahaan
untuk mengklasifikasikan beberapa investasi ekuitas sebagai tidak
diperdagangkan. Investasi ekuitas tidak diperdagangkan dicatat sebesar nilai wajar
pada laporan posisi keuangan, dengan keuntungan dan kerugian yang belum
direalisasi dan akan dilaporkan dalam penghasilan komprehensif lain.
16
Contoh investasi ekuitas (laba rugi)
Biaya Perolehan
Burberry 259.700
Nestle 317.500
St. Regis Pulp Co, 141.350
Total biaya perolehan 718.550
17
pendapatan dividen 4.200
18
laba rugi dan mengkredit akun penyesuaian nilai wajar efek untuk mencatat
penurunan nilai wajar dan mencatat kerugian sebagai berikut.
31 Des 11
Keuntungan/kerugian akibat pemilikan yg blm direalisasi l/r 35.550
Penyesuaian nilai wajar efek 35.550
19
Total Portopolio $713.850 $683.000 66.100
Saldo Penyesuaian nilai wajar efek sebelumnya Cr (35.550)
Penyesuaian nilai wajar efek Dr $101.650
20
memiliki pengaruh relative sedikit terhadap investee. Oleh karena itu, investor
memperoleh laba saat investee mengumumkan dividen tunai.
Pada tanggal 31 desember 2011, investasi republik pada hawthorne memiliki
nilai tercatat dan nilai wajar.
Investasi Nilai Nilai Keuntungan
Tercatat Wajar (Kerugian) yang
belum
direalisasi
Hawthorne Company $20.750 $24.000 $3.250
Saldo Penyesuaian nilai wajar efek sebelumnya 0
Penyesuaian nilai wajar efek Dr $3.250
21
Republik melaporkan investasi ekuitas pada laporan keuangan tanggal 31
desember 2011.
22
Oleh karena Republik tidak lagi memegang investasi ekuitas, maka dibuat
jurnal untuk mengeliminasi akun penyesuaian nilai wajar efek sebagai berikut.
keuntungan /kerugian akibat pemilikan yang belum direalisasi 3.250
Penyesuaian nilai wajar efek 3.250
Singkatnya, akuntansi untuk investasi ekuitas yang tidak diperdagangkan
menyimpang dari ketentuan umum investasi ekuitas. IASB mencatat bahwa nilai
wajar memberikan informasi yang paling berguna tentang investasi bagi investasi
ekuitas, mencatat keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dalam
penghasilan komprehensif lain yang lebih representative untuk investasi ekuitas
yang tidak diperdagangkan.
Metode ekuitas
23
Dalam metode ekuitas, investor dan investee mengakui hubungan ekonomi
yang substantif. perusahaan ini mencatat investasi pada dia ya perolehan saham,
tapi kemudian menyesuaikan jumlah setiap periode perubahan dalam Aset non
investee.
Jika saham investor dari kerugian investasi melebihi jumlah tercatat dari
investasi, Haruskah investor mengakui kerugian tambahan? biasanya, investor
harus menghentikan penerapan Metode ekuitas dan tidak mengakui kerugian
tambahan.
Jika potensi kerugian investor tidak terbatas sampai jumlah investasi aslinya
nya (dengan jaminan obligasi investee Atau komitmen lainnya untuk memberikan
dukungan keuangan) atau jika imbal hasil mendekati sampai operasi yang
menguntungkan investasi yang tampaknya meyakinkan, investor harus mengakui
kerugian tambahan.
Konsolidasi
Jika salah satu perusahaan mengakuisisi hak kepemilikan lebih dari 50%
pada perusahaan lain, maka jika takkan memiliki kepentingan pengendali. dalam
hubungan tersebut, perusahaan investor disebut sebagai entitas induk dan
perusahaan investee sebagai entitas anak. perusahaan menyajikan investasi
dalam saham biasa entitas anak sebagai investasi jangka panjang pada laporan
keuangan tersendiri dari entitas induk. jika entitas induk Memperlakukan entitas
anak sebagai investasi, maka entitas induk umumnya membuat Laporan keuangan
konsolidasian. laporan keuangan konsolidasian memperlakukan entitas induk
dan entitas anak sebagai satu entitas Economic. Entitas induk umumnya
Menghitung investasi pada entitas anak dengan menggunakan metode ekuitas.
24
2.1.3 ISU PELAPORAN LAINNYA
1. Penurunan nilai
2. pengalihan antar kategori
3. kontroversi nilai wajar
Penurunan nilai
25
Pada 3 Desember 2010, mayhew Company memiliki investasi utang pada
Bellovary Inc, yang dibeli pada nilai pari sebesar $200.000. investasi tersebut
memiliki jangka waktu 4 tahun, dengan pembayaran bunga tahunan sebesar 10%
yang akan dibayarkan pada setiap akhir tahun (Suku bunga efektif historis adalah
10%). investasi utang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk ditagih. sayangnya,
Bellovary mengalami kesulitan keuangan yang signifikan dan menunjukkan
bahwa Bellovary tidak akan mampu untuk melakukan seluruh pembayaran
sesuai dengan persyaratan kontraktual. Mayhew Menggunakan metode nilai
sekarang untuk mengukur rugi penurunan nilai yang dipersyaratkan. daftar arus
kas yang disiapkan untuk analisis ini.
Seperti ditunjukkan, arus kas yang diharapkan sebesar $264.000 lebih kecil
dari arus kas kontraktual sebesar $28.000. jumlah penurunan nilai akan dicatat
sama dengan selisih antara nilai investasi yang dicatat sebesar $200.000 dan nilai
sekarang arus kas yang diharapkan.
atat $200.000
Dikurangi: Nilai sekarang dari $200.000, jatuh tempo 4 thn
Pada 10% (Tabel 6-2);FV/PVF.10%);($200.000x0.68301) $136.602
Nilai Sekarang dari $16.000 bunga yg akan diterima setiap thn
Selama 4 thn pd 10% (tabel 6-4);R(PVF-OA.10%)
($16.000x3.16986) $5.718 $187.312
26
Rugi Penurunan Nilai $12.688
27
klasifikasi secara prospektif, pada awal periode akuntansi setelah adanya
perubahan model bisnis.
Asumsikan bahwa GBR memiliki portofolio investasi utang yang
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan; Yaitu investasi utang yang tidak
memiliki untuk ditagih, tetapi dikelola untuk mendapatkan keuntungan dari
perubahan suku bunga. hal ini mengakibatkan GBR mencatat investasi tersebut
sebesar nilai wajar. pada tanggal 31 Desember 2010, GBR memiliki saldo yang
terkait dengan efek tersebut sebagai berikut.
Oleh itu, pada tanggal 1 Januari 2011 investasi utang dinyatakan sebesar
nilai wajarnya. Namun demikian, dalam periode berikutnya GBR akan mencatat
investasi sebesar biaya perolehan diamortisasi.
28
Kontroversi nilai wajar
perusahaan menilai investasi utang pada nilai wajar atau biaya perolehan
diamortisasi. tergantung pada model bisnis untuk mengelola investasi tersebut.
Keuntungan perdagangan
29
banyak pihak berpandangan bahwa jika perusahaan melaporkan investasi
pada nilai wajar, perusahaan juga Harus melaporkan liabilitas pada nilai wajar.
IASB (dan FASB) Percaya bahwa informasi nilai wajar untuk aset keuangan
dan liabilitas keuangan memberikan informasi yang lebih berguna dan relevan
dibandingkan dengan sistem berbasis biaya.
30