Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMAKOLOGI

Dosen Fasilitator : Mula Tarigan, S.Kp, M.Kes

NAMA : Rini Suryani


NIM : 211101072
KELAS :A
KELOMPOK : 3 Praktikum
SEMESTER : 2( Genap )
MATKUL : Praktikum Farmakologi
FAKULTAS : Keperawatan
CONTOH OBAT

Antasida Doen

PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA PASIEN


1. BENAR OBAT

pemberian obat adalah memeriksa dan memverifikasi apakah itu nama dan bentuk obat
benar. Mewaspadai nama obat yang mirip dan terdengar mirip. Salah membaca nama obat yang
terlihat serupa adalah kesalahan umum.

Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan nama dagang yang
kita asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa nama generiknya, bila perlu hubungi
apoteker untuk menanyakan nama generiknya atau kandungan obat.
Untuk menghindari kesalahan, sebelum memberi obat kepada pasien, label obat harus dibaca tiga
kali :
(1) pada saat melihat botol atau kemasan obat,
(2) sebelum menuang/ mengisap obat dan
(3) setelah menuang/mengisap obat.

Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian
farmasi. Perawat harus ingat bahwa obat-obat tertentu mempunyai nama yang bunyinya hampir
sama dan ejaannya mirip, misalnya digoksin dan digitoksin, quinidin dan quinine, demerol dan
dikumarol, dst. Implikasi keperawatannya adalah pertama, periksa apakah perintah pengobatan
lengkap dan sah. Jika perintah tidak lengkap atau tidak sah, beritahu perawat atau dokter yang
bertangung jawab. Kedua, ketahui alasan mengapa pasien mendapat terapi tersebut dan terakhir
lihat label minimal 3 kali.

2. LOKASI/ TEMPAT PEMBERIAN OBAT PARENTERAL


Parenteral kata ini berasal dari bahasa Yunani, para berarti disamping, enteron berarti
usus, jadi parenteral berarti diluar usus atau tidak melalui saluran cerna. Obat dapat diberikan
melalui intracutan, subcutan, intramusculer dan intravena.

3. HAL YANG PERLU DI DOKUMENTASIKAN


Sebagai suatu informasi yang tertulis, dokumentasi keperawatan merupakan media
komunikasi yang efektif antar profesi dalam suatu tim pelayanan kesehatan pasien.
Disamping itu dokumentasi keperawatan bertujuan untuk perencanaan perawatan pasien
sebagai indikator kualitas pelayanan kesehatan, sumber data untuk penelitian bagi
pengembangan ilmu keperawatan, sebagai bahan bukti pertanggung jawaban dan
pertanggunggugatan pelaksanaan asuhan. Dokumentasi merupakan suatu metode untuk
mengkomunikasikan suatu informasi yang berhubungan dengan manajemen pemeliharaan
kesehatan, termasuk pemberian obat-obatan. Dokumentasi merupakan tulisan dan
pencatatan suatu kegiatan/aktivitas tertentu secara sah/legal.

Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan penulisan dan pencatatan yang


dilakukan oleh perawat tentang informasi kesehatan klien termasuk data pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan. Dalam hal terapi,setelah obat itu
diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila
pasien menolak meminum obatnya atau obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat alasannya
dan dilaporkan.

4.YANG PERLU DILAKUKAN JIKA PASIEN/ KELUARGA PASIEN MENOLAK


DIBERIKAN OBAT

a. Tanyakan baik-baik alasan menolak pengobatan kepada pasien


b. Jangan memaksa pasien
c. Ajak berkonsultasi ke dokter
d. Menentukan evaluasi bersama keluarga pasien
e. Memberikan edukasi mengenai obat yang ingin diberikan
f. Selalu memberikan perhatian & dukungan kepada pasien

5. IMPLIKASI
a. Nilai kemampuan klien untuk menelan obat sebelum memberikan obat-obat per oral.
b. Pergunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat. Teknik steril dibutuhkan dalam rute
parenteral.
c. Berikan obat-obat pada tempat yang sesuai.
d. Tetaplah bersama klien sampai obat oral telah ditelan.

Anda mungkin juga menyukai