Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN POST OERASI SILIKON PENIS

DI RUANG AKASIA RUMAH SAKIT PELAMONIA

KESEHATAN DAERAH MILITER VII

MAKASSAR 2011

Oleh

Muhammad Suratin

C121 09 618

CI Institusi CI Ruangan

(………………………..) (……………………………)

Profesi Keperawatan Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin Makassar 2011


BAB I

KONSEP MEDIS

A. Pengertian

Silkon penis adalah memperbesar ukuran penis demi kepuasan pasangan. Hal ini

dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan pemahaman seksual yang baik

bersama pasangan. Upaya pembesaran penis dengan cara menyuntikan silikon yang

dilakukan oleh tenaga non medis sehingga yang terjadi adalah kerusakan jaringan penis.

Silikon adalah polimer non organik yang bervariasi, dari cairan, karet, hingga sejenis

plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silicon; tak bau, tak berwarna, kedap air serta tak

rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi serta tidak menghantarkan

listrik. Didunia kedokteran silicon dikategorikan sebagai bahan terbaik untuk melakukan

perbaikan bagian tubuh, karena penolakan jaringan tubuh terhadap silicon tergolong rendah. Ada

tiga jenis silicon yang secara medis aman; silicon padat, silicon gel, silicon cair.
B. Etiologi

Ketakutan laki-laki karena ukuran penisnya terlalu kecil dan tidak akan

memuaskan pasangannya. Kebanyakan laki-laki yang berpikir penis mereka terlalu kecil

sesungguhnya memiliki penis berukuran normal. Alasan lain yang sering muncul hanya

untuk meningkatkan kepercayaan dirinya. Banyak upaya keliru yang dilakukan laki-laki

untuk pembesaran penis. Korban praktik-praktik yang tidak ilmiah tidak muncul

kepermukaan karena mereka tidak berani mengungkap kasusnya secara terbuka.

Akhirnya, masyarakat menjadi tidak mengetahui akibat buruk dari praktik-praktik

pembesaran penis yang tidak ilmiah seperti ini. Yang mengkhawatirkan, banjirnya

informasi yang menawarkan berbagai jenis praktek memperbesar penis yang tidak bisa

dipertanggungjawabkan. Ia menyatakan, alat-alat bantu yang ditujukan secara komersial

untuk pembesaran penis dapat berbahaya bagi kesehatan seksual laki-laki yang bisa

mengakibatkan kerusakan permanen pada penis.

Penyakit ini terjadi akibat injeksi silikon ke kulit penis dengan tujuan memperbesar penis.

Biasanya hal ini dilakukan oleh dokter bedah plastik, namun tidak jarang ada jasa suntik

silikon ilegal yang dilakukan oleh tenaga yang bukan dokter sehingga terjadi kerusakan

pada alat kelamin.

C. Patifisiologi

Penis disamping berfungsi sebagai alat reproduksi, juga berperan penting dalam

menjalankan fungsi rekreasi dalam hubungan seksual. Secara histologi penis tersusun

dominan oleh jaringan ikat dan hanya sedikit otot bergaris, maka sejak puberitas hingga

usia 16-17 tahun, ukuran penis sudah tidak bias lagi mengalami perubahan. Sedangka
sebelum usia tersebut, ukuran penis masih bisa berkembang karena pengaruh hormon,

terutama testoteron.

Dampak dari penggunaan suntik silicon atau memasukkan benda asing ke tubuh, baik

dalam bentuk cairan maupun dengan cara-cara tradisional lainnya, ternyata cukup

berbahaya. Penggunaan dari benda-benda asing tersebut sangat berbahaya, bahkan lebih

parah lagi dengan sendirinya penis akan membusuk dan putus.

Setelah silicon disuntik ke dalam penis, maka tubuh akan bereaksi dan terjadi

peradangan. Peradangan tersebutt akan berlanjut ke mobolisasi sel-sel radang yang

berusaha menghancurkan bagian dalam penis. Akibatnya timbul bengkak, nyeri, agak

kemerahan, dan itu prosesnya berlangsung terus. Pada kedaan tertentu radang akan

hilang, namun pembengkakkan akan permanen dan berlanjut menjadi pembentukkan

jaringan ikat semacam bekas luka ke bagian dalam penis. Jaringan ikat tersebut akan

berlanjut dalam waktu yang lama dan menjadi luka, bahkan jika infeksi, maka proses

penyembuhannya akan lama dan susah, bahkan rawan untuk bakteri lain ikut menyerang.

Jika tidak di tolong secepat mungkin oleh dokter spesialis, maka resikonya penis dengan

sendirinya membusuk dan putus dengan sendirinya.

D. Manifestasi Klinik

Setelah disuntikan silikon cair, zat tersebut akan menggenang pada area penis

yang disuntik sehingga ukurannya bertambah dari kondisi normal. Jika tubuh tidak dapat

menyerap kembali zat yang disuntikan maka zat tersebut akan menjadi benda alien

didalam tubuh dan Penyuntikan silikon cair tidak mengakibatkan kematian, tetapi dapat

mengakibatkan kerusakan jaringan yang bersifat permanen. Yaitu mengakibatkan efek


buruk seperti pembengkakan sehingga bentuk penis tidak beraturan, kemerahan, terasa

panas, gatal, nyeri dan kadang sampai terjadi luka lecet.

E. Komplikasi

- Infeksi

- Obstuksi Uretra

- Ruptur pada uretra

- HIV/ AIDS

- Pertumbuhan menjadi sel liar

- Gangren penis

F. Pemeriksaan Penujang

- Darah lengkap

- Rontegen

- Biopsi perkembangan jaringan

G. Penatalaksanaan

Pengobatan penghilang nyeri, radang, dan penurun bengkak hanya bersifat

sementara. Secara logika kedokteran silicon cair yang terlanjur disuntikan ke dalam

jaringan penis tak mungkin dikeluarkan dengan cara dipijit-pijit. Satu-satunya cara yaitu

dengan pembedahan untuk mengambil silikon yang memenuhi alat kelamin tersebut.
BAB II

KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pengkajian fisik yaitu mengenai keadaan umumnya biasanya pasien baik,

kesadaran kompos mentis, keluhan utamanya adalah nyeri ringan sampai sedang, terasa

panas pada penisnya, disertai tanda radang, penis bengkak kadang menjalar sampai

diskrotum, Kulit penis tampak layu seperti terbakar, kekuatan ereksi menurun, BAK tidak

lampias.

Pengkajian psikologis; Pasien merasa tidak percaya diri, minder, cemas akan kehilangan

anggota tubuhnya.

Pengkajian status social;kualitas hubungan menurun

B. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan pereganggan kulit penis, cedera jaringan saraf, luka

operasi

2. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan edema jaringan penis

3. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi

4. Ansiets berhubungan dengan kehilangan fungsi alat vital

5. Perubahan eliminasi uri berhubungan dengan obsruksi uretra

C. Rencana/ Intervensi Keperawatan

Dx 1. - kaji intensitas nyeri

- Latihan manajemen nyeri dengan teknik relaksasi nafas nafas dalam

- Kolaborasi untuk pemberian analgetik


Dx 2. – kaji tanda-tanda vital

- Inspeksi balutan seberapa besar luas perdarahan

- Berikan tekanan langsung pada sisi perdarahan

- Kolaborasi untuk pemberian cairan parenteral

- Kolaborasi untuk pemberian antikoagulasi

- Kolaborasi laboratorium; Hb/Ht

Dx 3. – pertahankan teknik antiseptik bila mengganti balutan/ merawat luka

- Awasi tanda vital

- Kolaborasi untuk pemberian antibiotic

- Lakukan kultur luka

Dx 4. – berikan penjelasan dengan sering dan informasi tentang penyakitnya

- Libatkan pasien/ keluarga terdekat dalam pengambilan keputusan

- Awasi perubahan mental

- Dukung pasien untuk tetap percaya diri

Dx 5. – kaji asupan dan haluran urin

- Kaji pola miksi klen

- Kaji apakah terjadi retensi urin


Daftar Pustaka

Doenges.M.E, 1999 Rencana asuhan keperawatan (pedoman untuk perencanaandan


pendokumentasian perawatan pasien) EGC Jakarta
http://www.indonesiaindonesia.com/f/6074-bahayanya-suntik-silikon-cair-kolagen/
Tangal 28 maret 2011
http://malutpost.com/berita/ Tanggal 27 Marth, 2011, 17:31
http://www.cybertokoh.com/ Tanggal 27 Marth, 2011, 09:14
http//www.cendrawasihpos.com/detail.php? ses=&ld=1455/ Tanggal 27 marth 2011
PATOFIOSIOLOG PENYIMPANGAN KDM

Alasan pasien memiliki ukuran penis yang kecil

Tanpa pertimbangan etis

Suntikan silicon

Terjadi penumpukkan cairan

Peregangan/penekanankulit penis Pembengkakkan pada penis

Nyeri Kerusakan penis secara permanen Gangguan perfusi jaringan

ansietas Tindakan pembedahan

Luka post operasi perubahan eliminasi urin

Resiko infeksi

Anda mungkin juga menyukai