Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 4 (UU ITE)

Anggota Kelompok
1. Umar Nurohim 4611420051

2. Yazid Rizky Batubara 411420072

3. Hendra Haksana Putra 4611420081

4. Raka Pramudya Fidiandoko 4611420090

Judul : Pelanggaran UU ITE dalam Pinjaman Online


Ilegal

Rangkuman Progres harian


1. Perkembangan studi kasus

- UU ITE

Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik merupakan Undang-undang


yang mengatur tentang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik. Informasi
Elektronik diartikan sebagai satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi
tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data
interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail/e-mail), telegram, teleks,
telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi
yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memahaminya. Sedangkan Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang
dilakukan dengan menggunakan Komputer, jaringan Komputer, dan/atau media
elektronik lainnya.

- Studi Kasus
Salah satu kasus yang terjadi adalah kasus dimana oknum pinjol ilegal yang
melakukan ancaman dan intimidasi menggunakan gambar atau video yang
mengandung unsur pornografi, serta ancaman bahwa data miliknya akan
disebarkan.

Selain itu ada juga kasus dimana seorang nasabah yang tidak mengajukan
pinjaman tiba-tiba mendapati rekeningnya bertambah disusul dengan email penagihan.
Kemudian setelah nasabah tersebut terpaksa membayar, ia mengalami hal yang
sama. Hingga akhirnya nasabah tersebut melaporkan kepada pihak yang berwajib.
2. Perkembangan kegiatan

- Mengumpulkan bahan/studi kasus


- Menentukan subjek wawancara
- Menganalisis bahan/studi kasus

3. Wawancara dan Hasil


1. Raka Pramudya Fidiandoko
 Narasumber 1
Wawancara dengan narasumber pertama, saya menggunakan media
social whatApp untuk melakukan kegiatan wawancara. Untuk narasumber
sendiri berasalah dari luar orang yang berkecimpung di dunia IT.
Setelah melakukan wawancara dan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada narasumber bisa saya simpulkan bahwa keberadaan pinjol illegal
merupakan suatu pelanggaran UU ITE, karena oknum pinjol akan meneror
korban dengan cara mengirim foto-foto yang tidak pantas yang dimana hal
tersebut bisa membuat pencemaran nama baik, ditambah lagi ada beberapa
korban yang tidak merasa mengajukan pinjaman tetapi tiba-tiba di tagih oleh
pinjol illegal. Menurut si narasumber itu juga termasuk pelanggaran UU ITE
karena setiap masyarakat mempunyai privasi dan ha katas data pribadi yang
tidak boleh disebarluaskan apalagi disalahgunakan.
 Narasumber 2
Wawancara dengan narasumber pertama, saya menggunakan media
social whatApp untuk melakukan kegiatan wawancara. Untuk narasumber
sendiri berasalah dari luar orang yang berkecimpung di dunia IT.
Menurut si narasumber dengan adanya UU ITE membuat dirinya aman
asalkan dalam menggunakan social media juga harus tau aturan dan
batasannya.
Setelah melakukan wawancara dan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada narasumber bisa saya simpulkan bahwa keberadaan pinjol illegal
merupakan suatu pelanggaran UU ITE karena menurut narasumber ada pihak
yang dirugikan yaitu si korban yang tidak tahu apa-apa data privasinya bisa
tersebar yang kemudian sampai tagih pinjol illegal dan lebih dirugikannya lagi
yaitu oknum pinjol meneror si korban dengan foto-foto yang tidak pantas
dengan begitu narasumber meminta oknum pinjo harus dihukum sesuai
pelanggraannya menurut di dalam UU ITE.
2. Umar Nurohim
 Narasumber 1
Wawancara dengan narasumber pertama, saya menggunakan media
social whatApp untuk melakukan kegiatan wawancara. Untuk narasumber
sendiri berasalah dari orang yang berkecimpung di dunia IT. Secara spesifik
dia adalah teknisi jaringan lokal.
Menurutnya, UU ITE merupakan Undang-undang yang mengatur
tentang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik. Yang digunakan untuk
menjerat penyebar hoax, pengunggah konten negatif dan hal-hal merugikan
lainnya.
Dia juga menuturkan bahwa dengan UU ITE masyarakat indonesia lebih
berhati-hati dalam menggunakan internet. Disisi lain dengan adanya UU ITE
membuat turunnya angka berita hoax di sosial media. Kini berita hoax menjadi
senjata yang di gunakan oknum yang tidak bertanggung jawab guna memecah
belah masyarakat atau guna untuk mencari popularitas semata. Berkat adanya
UU ITE ini hoak berkurang.
Kemudian sehubung dengan kasus pinjaman online dia menuturkan
bahwa hal tersebut melanggar UU ITE, karena pada saat penagihan mereka
mengancam para peminjam oleh karena itu mereka melanggar pasal 29 UU
ITE yang bunyinya “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan
Informasi Elektronik dan/ atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman
kekerasan atau menakut-nakuti secara pribadi.” 
3. Yazid Rizky Batubara
 Narasumber 1
Wawancara dengan narasumber pertama, saya menggunakan media
social whatApp untuk melakukan kegiatan wawancara. Untuk narasumber
sendiri berasalah dari orang yang berkecimpung di dunia IT.
Setelah melakukan wawancara dan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada narasumber. Menurutnya, UU ITE merupakan Perundang-undangan
untuk mengatur dan atau membatasi pengguna dalam melakukan akses
terhadap je jaringan didunia maya. Lalu narasumber menganggap perlu
dibuatnya uu tentang pinjaman online, khususnya berkaitan tentang informasi
pribadi atau informasi keluarga jangan sampai tersebar Karna kita lihat
sekarang pinjol itu terkesan ke terror apabila pinjaman terlambat dibayar, dan
juga perlunya dibuat uu terhadap instansi peminjam agar diberikan
perlindungan terhadap user yg akan melakukan penipu.
Sumber

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/20/09061011/alasan-polisi-jerat-6-pegawai-
pinjol-ilegal-di-cengkareng-pakai-uu-ite?page=all#page2

https://www.bbc.com/indonesia/majalah-57046585

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211023202200-12-711429/polisi-sita-rp20-m-
terkait-kasus-pinjol-ilegal-di-wonogiri

https://www.dslalawfirm.com/uu-ite/

Anda mungkin juga menyukai