Anda di halaman 1dari 22

Psikoterapi Suportif

Disampaikan oleh :
Ns. Sri Supami, SKep, S.Pd, MKes
Pengertian
- Psikoterapi adalah sejenis pengobatan yang
digunakan oleh seseorang yang terlatih secara
khusus (terapis) terhadap kesulitan penderita
yang bersifat emosional dengan jalan meletakkan
hubungan yang bersifat profesional (Kaplan, 2010).

- Psikoterapi Suportif adalah suatu bentuk terapi


alternatif untuk menolong pasien beradaptasi
dengan baik terhadap suatu masalah yang
dihadapi dan untuk mendapatkan suatu
kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.
( Kaplan, 2010).
Psikoterapi Suportif
Tujuan :
- Menguatkan daya tahan mental yang
telah dimilikinya.
- Mengembangkan mekanisme daya
tahan mental yang baru dan yang lebih
baik untuk mempertahankan fungsi
pengontrolan diri.
- Meningkatkan kemampuan adaptasi
terhadap lingkungan.
Indikasi :
Psikoterapis ditujukan bagi penanganan
semua jenis gangguan jiwa :
* Gangguan psikotik
* Gangguan somatis
* Gangguan penyesuaian
seperti depresi, panik, gelisah, dan gangguan
jiwa lain seperti kondisi psikososial spiritual
Psikoterapi Suportif
Jenis dan tehnik :
1. Ventilasi
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang memberi
kesempatan seluas-luasnya kepada pasien
untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai
hasilnya ia akan merasa lega serta
keluhannya akan berkurang.
* Tehnik Terapis : Menjadi pendengar yang baik
dan penuh pengertian.
* Topik pembicaraan : Permasalahan yang
menjadi stress yang utama.
2. Persuasi
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang
dilakukan dengan menerangkan secara masuk
akal tentang gejala-gejala penyakitnya yang
timbul akibat cara berfikir, perasaan dan
sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya.
* Tehnik Terapis :
- Terapis berusaha membangun, mengubah,
dan menguatkan impuls tertentu serta
membebaskannya dari impuls yang
mengganggu secara masuk akal dan sesuai
dengan hati nurani.
- Berusaha meyakinkan pasien
dengan alasan yang masuk akal
bahwa gejalanya akan hilang.

Topik pembicaraan :Ide dan kebiasaan


pasien yang mengarah pada
terjadinya gejala.
3. Reassurance
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang
berusaha meyakinkan kembali
kemampuan pasien bahwa ia sanggup
mengatasi masalah yang dihadapinya.
* Tehnis Terapis :
Meyakinkan secara tegas dengan
menunjukkan hasil-hasil yang telah
dicapai pasien
* Topik Pembicaraan :
Pengalaman pasien yang berhasil nyata
4. Sugestif
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang
berusaha menanamkan kepercayaan pada
pasien bahwa gejala-gejala gangguannya akan
hilang.
* Tehnis Terapis :
Meyakinkan dengan tegas bahwa gejala
pasien pasti hilang
* Topik Pembicaraan :
Gejala-gejala bukan karena kerusakan
organik/fisik dan timbulnya gejala-gejala
tsb adalah tidak logis
5. Bimbingan
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang
memberi nasehat dengan penuh wibawa
dan pengertian.
* Tehnik Terapis :
Menyampaikan nasehat dengan penuh
wibawa dan pengertian
* Topik Pembicaraan :
Cara hubungan antar manusia, cara
berkomunikasi, dan cara bekerja serta
belajar yang baik
6. Penyuluhan
Penyuluhan atau konseling adalah psikoterapi
suportif yang membantu pasien mengerti
dirinya sendiri secara lebih baik agar ia dapat
mengatasi permasalahannya dan dapat
menyesuaikan diri.
* Tehnik Terapi :
Menyampaikan secara halus dan penuh
kearifan
* Topik Pembicaraan :
Masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan,
dan pribadi
Pendidikan kesehatan pada pasien dengan masalah
psikososial spiritual :
a. Pokok bahasan/sub pokok bahasan
Mengatasi stress dengan pendekatan spiritual
b. Sasaran
Pasien rawat inap
c. Tujuan
- Memberi kenyamanan
- Memberi kekuatan mental
- Meningkatkan kemampuan beradaptasi
d. Topik
Macam-macam doa untuk mengatasi stress
e. Proses
Ceramah dan tanya jawab
Terapi Modifikasi Perilaku

Terapi perilaku didasarkan pada keyakinan bahwa perilaku


dipelajari, dengan demikian perilaku yang tidak diinginkan
atau maladaptif dapat diubah menjadi perilaku yang
diinginkan atau adaptif. Proses mengubah perilaku dengan
terapi ini adalah dengan menggunakan teknik yang disebut
“conditioning” yaitu suatu proses dimana klien belajar
mengubah perilakunya.

Ada tiga cara melakukan conditioning :


1. Reciprocal inhibition :
Ini adalah cara mengurangi ansietas yang dirasakan
dengan cara mengendalikan situasi yang dapat meredakan
ansietas yang dirasakan.
2. Positive Conditioning
yaitu upaya mengganti perilaku yang tidak
diinginkan dengan perilaku yang diinginkan. Cara
yang ditempuh adalah dengan memberikan
reward pada setiap perilaku yang diinginkan dan
tidak memberikan reward atau menghukum pada
perilaku yang tidak diinginkan. Dengan kata lain
ada penguatan perilaku (reinforcement) yang
terdiri dari 2 macam : reiforcement positive yaitu
penguatan untuk mempertahankan suatu
perilaku dan reinforcement negative yaitu upaya
untuk menghambat suatu perilaku.
3. Eksperimental extinetion

yaitu upaya menurunkan suatu perilaku dengan cara


tidak memberikan reward berulang-ulang.
untuk menerapkan terapi perilaku arahan umum dapat
diterapkan sbb :
a. Pendekatan terapist kepada klien bersifat objektif,
tidak menghakimi.
b. Klien diyakinkan bahwa reaksi menyakitkan akan
pulih.
c. Informasi yang tidak akurat dikoreksi segera.
d. Klien dikuatkan untuk dapat mengendalikan
perilakunya.
Kriteria evaluasi terapi perilaku meliputi :

a. Menurunnya perilaku maladaptif


b. Meningkatnya produktifitas kerja
c. Membaiknya hubungan inter personal
d. Meningkatnya kemampuan penyelesaian
masalah yang disebabkan oleh stressor
lingkungan dan situasi.
TERAPI KOGNITIF

1. Pengertian :
a. Terapi kognitif adalah suatu system
pasikoterapi yang didasarkan pada teori
gangguan emosi (Beck, 1967, dalam Kaplan
2000).
b. Terapi kognitif adalah serangkaian percobaan
dan penyelidikan klinis (Wilson, 2000)
c. Terapi kognitif adalah tekhnik-tekhnik terapi
yang dirumuskan dengan baik (Beck et al.,1979,
dalam Videbeck, 2008)
2. Tujuan :
a. Meredakan simtoma-simtoma penyakit dan
membantu pasien agar dapan mempelajari
cara-cara yang lebih efektif untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan yang menyebabkan
penderitaan mereka.
b. untuk merubah kesalahan (error) atau
penyimpangan (bias) dalam pikiran pasien
c. Untuk memperbaiki masalah-masalah yang
bersifat psikologis skaligus situasional yang
mungkin ikut menambah penderitaan pasien.
d. Untuk menilai situasi dan stress, anggapan
tentang diri sendiri, lingkungan dan masa
depan. Serta keyakinan dan sikap,yang
semuanya diperekirakan memperberat
gangguan emosi pasien.pendekatan dalam
penyembuhan ini didasarkan atas latar
belakang histories, teoritis dan eksperimen.
3. Ciri utama terapi kognitif :

1. Batas waktu 15-22 kali pertemuan selama 3-4


bulan
2. Struktur tiap pertemuan berlangsung 1jam
3. Agenda tiap pertemuan disusun dengan
menggunakan agenda untuk mengoptimalkan
penggunaan waktu yang ada
4. Berorientasi pada terapis dan pasien memusatkan
pada perumusan dan masalah pemecahan masalah
5. Keterbukaan proses terapis tidak diliputi hal-hal
yang mistik tetapi bersifat Jelas dan terbuka.
Terapis dan pasien sama-sama mengerti apa yang
berlangsung dalam terapi.
4. Terapi Kognitif Sering dilakukan Pada
Pasien :
a. Depresi
b. Kecemasan sampai dengan panik
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai