Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 6

EKONOMI PEMBANGUNAN

OLEH

NUR HAMINATI
2120512004

MAGISTER EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

2021
Pertanyaan 1:

Coba Sdr jelaskan mengapa "Domestic Problems", bagi negara atau daerah yang masih tertinggal

lebih banyak dari yang sudah maju?

Jawaban :

Yang menyebabkan domestic problems bagi negara tertinggal lebih banyak dibandingkan negara

maju, antara lain disebabkan oleh :

1. Capital formation : rendahnya pembentukan modal disebabkan tidak terlalu tingginya

pertumbuhan pendapatan nasional yang dapat di akumulasikan sebagai pembentukan

modal. Rendahnya pertumbuhan pendapatan nasional ini biasanya dikarenakan belum

mampunya negara berkembang untuk mengoptimalkan nilai tambah dari output yang

dihasilkan. Selain itu rendahnya pendapatan per kapita yang kecil sebagai source of

capital formation disebabkan oleh rendahnya tingkat kehidupan dan keterbatasan

kesempatan kerja yang tersedia, terutama bagi mereka yang hanya berpendidikan

rendah atau bahkan tidak berpendidikan sama sekali. Oleh karena itulah, di negara

berkembang sering kali terdengar istilah lingkaran setan yang sulit diputus. Maksud

istilah ini adalah dengan mata rantai pendapatan yang rendah, maka akan berdampak

pada tabungan dan investasi yang rendah pula. Apabila tabungan dan investasi

rendah, maka akan mengakibatkan akumulasi modal yang lambat sehingga berujung

pada produktivitas yang rendah. Produktivitas yang rendah juga mengakibatkan

rendahnya pendapatan rata-rata.

2. Disguised unemployment atau masalah pengangguran : baik yang terbuka maupun

yang terselubung. Umumnya di negara berkembang sangat tingginya angka


pengangguran terselubung yang menyebabkan tingkat produktivitas semakin rendah.

Pengangguran tersembunyi juga sebagai akibat dari tidak efektifnya spesifikasi kerja.

Misal tidak efektifnya digitalisasi; memakan waktu untuk birokrasi: semakin

menambah tingkat pengangguran tersembunyi. Tidak optimalnya penggunaan jam

atau waktu kerja. Berarti banyaknya tenaga kerja yang tidak produktif. Ini biasanya

disebabkan oleh belum tertanamnya culture produktif di negara – negara berkembang.

3. Marketable surplus ( baik consumer, producer, dll ) yang jarang terjadi, justru

sebaliknya yang sering terjadi adalah dissurplus, disproduction, disequality (discapital

formation maker terlalu tinggi); sebagai akibat dari perilaku konsumtif.

4. Monetary policy : seringnya kebijakan moneter yang tidak tepat waktu, masih

bergantung dengan asing misalnya negara berkembang tidak mampu melepaskan diri

dari ketergantungan terhadap mata uang asing

5. Fiscal policy : masih kebanyakan penduduk negara berkembang yang belum sadar

pajak.

6. Prinsip deficit yang di anut sangat berpengaruh bagi pengembangan negara

7. Kebijakan harga : pemerintah meremahkan kebijakan harga sehingga tercipta

kartelisasi di level perdagangan yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi sebab

harga-harga relative mahal

8. Pembentukan modal manusia ; sebagai akibat pengaruh sejarah penjajahan yang

menghambat pembangunan human capital

9. Pertumbuhan penduduk yang tinggi di negara berkembang


10. Peran BUMN maupun BUMD yang tidak maksimal untuk menopang perekonomian

rakyat, namun pada praktiknya malah justru eksploitasi sumberdaya alam secara

berlebihan

11. Peranan negara dalam pembangunan ekonomi yang kurang tegas : lebih memberikan

perhatian pada politik pemerintahan

Di antara permasalahan tersebut semuanya memberikan sebuah effect seperti siklus yang sulit

untuk di putus.

Pertanyaan 2 :

Menurut Sdr, mengapa mesti sebuah Kota diperankan sebagai  "engine of growth" bagi wilayah

sekitarnya?

Jawaban :

Engine of growth adalah sebuah wilayah yang menjadi income seeker atau penarik uang

untuk masuk : penarik investasi . Semakin besar tingkat investasi di kota engine of growth

semakin baik untuk pembangunan wilayah sekitarnya. Dalam pembangunan suatu kota skala

global, kota harus berperan sebagai mesin pertumbuhan (engine of growth). Kota yang

memiliki aspek pembangunan yang harmonis, yakni kota-kota besar dan metropolitan yang

berperan sebagai engine of growth mendapatkan tantangan tersendiri, yaitu dengan

memperhatikan prinsip keberlanjutan, kota metropolitan akan melengkapi sarana dan

prasarananya dari berbagai sektor dan tentunya akan semakin banyak investasi yang harus

ditanamkan di kota-kota tersebut. Semakin banyak investasi, tentu akan semakin banyak
pula peluang lapangan kerja. Sehingga hukum Efek Pengganda (multiplier effect) akan

berlaku pula, artinya roda ekonomi akan berputar seiring dengan semakin banyaknya perputaran

uang yang terjadi.

Kemudian persaingan ekonomi global akan menuntut kota-kota berlomba-lomba menjadi

kota yang tidak hanya memiliki sarana dan prasarana yang memadai tetapi juga atraktif bagi

investasi, menarik untuk dikunjungi, aman dan nyaman untuk dihuni, memiliki kemudahan

maupun memiliki lingkungan yang kondusif bagi meningkatnya produktifitas dan kreatifitas.

Sehingga dengan karakteristik seperti ini akan mudah bagi kota untuk mendorong pertumbuhan

ekonomi wilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan yang dapat saling diisi antara kota dan desa

untuk sama-sama bertumbuh adalah seperti pada gam bar berikut :


Jika sebuah kota dapat diperankan sebagai “Engine of Growth”, maka kota besar yang

notabenenya memiliki sumber-sumber yang lengkap untuk pembangunan ekonomi, seperti

misalnya tingkat investasi yang tinggi yang mendorong tersedianya lapangan kerja yang luas

yang tidak mampu di penuhi sehingga kemudian kekurangan tersebut dapat ditarik dari potensi

tenaga kerja yang ada di desa dan kemudian pada alurnya kota memberi perangkat untuk

kemajuan desa. Selain itu seperti yang dijelaskan pada gambar di atas ada beberapa faktor lain

yang dapat dialirkan dari kota ke desa agar desa dan kota sama sama bertumbuh yakni; less

information market and technology di desa bisa dipenuhi oleh kota, kemudian desa kekurangan

nilai tambah atau less value added maka kota dapat mengedukasi desa dengan memberikan ilmu

sehingga desa dapat meningkatkan nilai tambahnya dan desa diberikan ilmu derivasi produk

untuk mengatasi less derivated of product.

Kebanyakan penduduk desa berpikiran kurang proactive dan hal ini bisa didapatkan

dengan mencontoh kebiasaan baik dari penduduk kota. Dalam mengatasi lahan less utilized

lahan di desa di gunakan untuk investasi sebagaimana kota kekurangan lahan untuk berinvestasi,

selanjutnya dengan tersedianya banyak spesifikasi kerja desa akan bisa mengurangi waktu less

utilized, meningkatkan produktifitas, kemudian untuk mengurangi unemployment dari tingginya

tingkat urbanisasi di kota; dengan memberikan kelebihan komponen pembangunan di kota ke

desa akan meningkatkan kualitas tenaga kerja di desa sehingga mereka dapat lebih produktif dan

berkuranglah angka pengangguran terselubung. Jadi itulah mengapa sebuah kota besar perlu

dijadikan sebagai engine of the growth.


Pertanyaan 3:

Menurut Sdr, apakah  "Domestic Measures For Economic Progress" bagi negara maju berbeda

dengan negara yang sedang membangun atau yang tertinggal?.  Apa pun jawaban Sdr, harus

didikung dengan alasan yang logis dan ilmiah?

Jawaban :

Domestic measures for economic progress bagi negara maju akan berbeda dengan negara yang

sedang membangun atau tertinggal. Hal ini disebabkan beberapa alasan sebagai berikut ;

a. Di negara yang sedang membangun, permasalahan utama dalam pembangunan

ekonominya adalah pembentukan modal yang rendah yang pada gilirannya menyebabkan

lingkaran setan bagi masalah lainnya seperti misalnya rendahnya investasi yang dapat

digunakan untuk. Sementara di negara maju, mereka sudah mencapai capital formation

yang baik. Adapun rendahnya capital formation di negara yang berkembang disebabkan

oleh berbagai faktor seperti gambar berikut;


b. Di negara yang sedang membangun biasanya ditandai dengan masih banyaknya daerah -

daerah terbelakang yang belum tergolong pada kota besar , tidak seperti negara maju

yang pada umumnya hampir tidak ditemukan desa sebagai daerah terbelakang.

Banyaknya desa sebagai daerah terbelakang akan semakin menghambat pembangunan

ekonomi negara berkembang, sehingga perlu ukuran khusus untuk menentuk

pembangunan ekonomi di negara yang sedang membangun. Salah satunya, dengan

mendorong berkembangnya kota-kota besar yang berperan sebagai engine of growth,

sehingga pada gilirannya akan terjadi pertumbuhan yang merata.

Anda mungkin juga menyukai