Dosen Pengampu :
Sitti Rahmah,S.Pd.,M.Si
Mata kuliah :
Strategi Belajar Mengajar Seni Tari
Disusun Oleh :
Sabrina Raihani
2203341007
KELAS A
PENDIDIKAN SENI TARI
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Penulis membahas
topik yang berjudul “Model dan Metode Pembelajaran”. Adapun maksud penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah strategi belajar
mengajar.
Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sitti Rahmah, S.Pd,
M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah startetgi belajar mengajar yang telah
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan
kritik dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan pihak-pihak lainnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4
3.1. Kesimpulan..............................................................................................13
3.2. Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sistem pembelajaran yang berkualitas di Perguruan Tinggi dapat
membantu mahasiswa mengembangkan diri secara optimal serta mampu
mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Meskipun proses pembelajaran tidak dapat
sepenuhnya berpusat pada siswa seperti pada sistem pendidikan terbuka atau
belajar jarak jauh akan tetapi perlu diingat bahwa pada hakekatnya proses
pembelajaran berpusat kepada mahasiswa.
Dengan demikian proses belajar mengajar perlu berorientasi pada
kebutuhan dan kemampuan mahasiswanya. Kegiatan-kegiatan yang dirancang
harus dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berguna
bagi mahasiswa. Berdasarkan penjelasan tersebut, pada setiap tahap dosen perlu
mengadakan keputusan-keputusan misalnya tentang model pembelajaran dan
metode yang paling sesuai dengan karakteristik kurikulum serta karakteristik
mahasiswa untuk membantu mahasiswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2
3. Menganalisis penerapan model dan metode pembelajaran di berbagai
Perguruan Tinggi.
3
BAB II
PEMBAHASA
N
4
adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan sebagai pedoman untuk
5
mencapai tujuan pembelajaran di dalamnya terdapat strategi, teknik, metode,
bahan, media dan alat penilaian pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran
adalah cara atau tahapan yang digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan
pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai
dengan materi dan mekanisme metode pembelajaran.
2.1.1. Perkembangan Model dan Metode Pembelajaran Menurut
Kurikulum yang Digunakan di Indonesia
1. Kurikulum 1968
Proses pembelajaran lebih berorientasi pada penguasaan materi
pembelajaran sehingga peran siswa dalam proses pembelajaran sangatlah
pasif dan berpusat pada guru.
2. Kurikulum 1975
Kurikulum ini berorientasi pada guru sehingga guru yang mendominasi
proses pembelajaran, metode-metode ceramah dan metode dikte menonjol
digunakan oleh para guru.
3. Kurikulum 1984
Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik dengan cara belajar
siswa aktif (CBSA). Model pembelajaran antara guru dan siswa harus sama
sama aktif.
4. Kurikulum 1995
Guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa
aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. Dalam
mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah
kepada jawaban konvergen, divergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari satu
jawaban), dan penyelidikan.
5. Kurikulum 2004 (KBK)
Dalam pengelolaan proses belajar mengajar, sekolah diberi peluang untuk
memilih strategi, metode dan teknik-teknik pembelajaran yang paling efektif
sesuai kondisi sumberdaya pendidikan yang ada.
6. Kurikulum 2006 (KTSP)
Proses pembelajaran menggunakan metode ceramah, tanya jawab,
pemberian tugas, demonstrasi.
6
7. Kurikulum 2013
Tiga model yang menjadi andalan pada kurikulum 2013 (K13) adalah,
model pembelajaran berbasis projek (project based learning), model
pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), model
pembelajaran penemuan (discovery learning).
8. Kurikulum KKNI
Pembelajaran pada kurikulum kkni berpusat pada mahasiswa (SCL)
sehingga diharapkan lulusan memiliki kemampuan sesuai Capaian
Pembelajaran Lulusan (CPL) dimana dosen sebagai fasilitator dan
motivator.
7
atau prosedur. Model pembelajaran adalah pola interaksi antara mahasiswa,
dosen, dan materi pembelajaran yang mencakup strategi, pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran (Arends, R.I., 2007).
Lebih lanjut, menurut Suherman, dkk. (2003), metode adalah cara
menyajikan materi yang bersifat umum, misalnya seorang dosen menyampaikan
materi dengan menggunakan ceramah dan diselingi dengan tanya jawab. Metode
ini memuat prosedur pembelajaran yang dipilih untuk membantu para mahasiswa
untuk mencapai tujuan atau untuk membantu mereka menginternalisasikan isi
atau pesan. Seorang dosen aktif mampu menggunakan metode ceramah dengan
baik dan benar karena ia menguasai tekniknya. Teknik pembelajaran adalah cara
unik dan jitu yang dipakai oleh seseorang dalam menerapkan sebuah metode.
Misalnya, dengan menggunakan metode tanya jawab, seorang dosen menerapkan
teknik-teknik bertanya tertentu, bergantung dari tujuan bertanya dan jawaban yang
diinginkan. Pertanyaan memiliki beragam bentuk, misalnya, pertanyaan
diagnostik, pertanyaan menggali (probing) dan lain-lain.
Model pembelajaran mempunyai sejumlah ciri khas yang tidak dipunyai
oleh strategi atau metode tertentu, yaitu: rasional teoretik yang logis dan kuat
yang disusun oleh pengembangnya, sintaks yang berupa tingkah laku atau pola
atau langkah pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan sukses, sistem sosial yang berupa kaidah atau tata aturan
yang dirancang dan disepakati untuk dijalankan dalam proses pembelajaran,
prinsip reaksi yang menata bagaimana interaksi antar semua pihak yang terlibat
dalam proses pembelajaran seharusnya berlangsung, sistem pendukung berupa
perangkat pembelajaran dan perlengkapan lainnya baik untuk dosen maupun
untuk mahasiswa dan untuk proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan
dampak instruksional berupa tujuan pembelajaran yang akan dicapai baik secara
langsung maupun berupa dampak pengiring (nurturant effects).
8
sosial khususnya tentang permodelan (modeling). Hal ini didasarkan pada
kenyataan bahwa perubahan perilaku dalam belajar sebagian besar diperoleh dari
permodelan, yaitu perilaku dan pengalaman (keberhasilan dan kegagalan) orang
lain. Oleh karena itu, pembelajaran langsung merupakan model pengajaran yang
bersifat teacher centered. Lingkungan belajar dalam model pembelajaran ini perlu
diatur dengan baik sehingga penerapan metode ceramah, ekspositori, demonstrasi,
dan tanya jawab dapat terlaksana dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang
sudah direncanakan dapat tercapai.
9
1) Mengajar : mempresentasikan pelajaran.
2) Belajar dalam tim : mahasiswa bekerja dalam tim mereka dengan dipandu
LK mahasiswa untuk menuntaskan materi.
3) Tes : mahasiswa mengerjakan kuis atau tugas individual lain.
4) Penghargaan Tim: skor tim dihitung berdasarkan skor peningkatan anggota
tim, dan sertifikat, laporan berkala kelas atau papan pengumuman
digunakan untuk memberi penghargaan kepada tim yang berhasil mencetak
skor tertinggi.
2. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Pembelajaran tipe ini pada dasarnya sintaks pembelajarannya sesuai dengan
tipe STAD. Tipe jigsaw ini dikembangkan oleh Elliot aronson dan diadaptasi oleh
Slavin. Pada tipe ini materi pembelajaran diberikan kepada mahasiswa dalam
bentuk teks. Setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari bagian-bagian
tertentu dari teks tersebut. Anggota dari kelompok lain yang mendapat tugas yang
sama berkumpul dan mendiskusikan topik tersebut. Kelompok ini disebut
kelompok ahli. Selanjutnya anggota tim ahli ini kembali ke kelompok asal dan
mengajarkan apa yang telah dipelajarinya dan didiskusikan dalam kelompok
ahlinya untuk diajarkan kepada teman di kelompok asal.
3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok
Investigasi Kelompok (IK) merupakan model pembelajaran kooperatif yang
lebih kompleks dari tipe sebelumnya. Model ini pertama kali dikembangkan oleh
Thelan dan diperluas oleh Sharan. Dalam penerapannya, mahasiswa memilih
topik untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang
dipilih itu.
4. Pembelajaran Kooperatif tipe Pendekatan Struktural
Pembelajaran ini dikembangkan oleh Spencer Kagen, dkk. Pendekatan ini
memberikan penekanan pada struktur tertentu yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi mahasiswa. Terdapat dua macam struktur PS yaitu:
1. Struktur Think-Pair-Share (TPS)
Struktur TPS memiliki langkah-langkah yang secara eksplisit memberi
mahasiswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab dan saling
mambantu satu sama lain. Adapun langkah-langkahnya adalah:
10
Langkah 1 : Thinking (berpikir) : Dosen memberikan pertanyaan atau
isu yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari dan meminta
mahasiswa untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara
mandiri untuk beberapa saat.
Langkah 2 : Pairing (berpasangan) : Dosen memminta mahasiswa
untuk berpasangan dengan mahasiswa lain untuk mendiskusikan apa
yang telah dipikirkannya pada tahap berpikir. Interaksi pada tahap ini
diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan pertanyaan atau
berbagi ide jika suatu persoalan telah diidentifikasi. Biasanya Dosen
memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan.
Langkah 3 : Sharing (berbagi) : Dosen meminta kepada pasangan
untuk berbagi cara klasikal tentang apa yang telah mereka diskusikan.
Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan,
sampai sekitar seperempat pasangan mendapat kesempatan untuk
melaporkan
2. Struktur Numbered-Head-Together (NHT)
Struktur NHT biasanya juga disebut berpikir secara berkelompok
adalah suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagen.
NHT digunakan untuk melibatkan lebih banyak mahasiswa dalam
menelaah materi yang tercakup dalam suatu pembelajaran dan
mengecek pemahaman mereka terhadap inti pelajaran tersebut. Sebagai
gantinya mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas. Langkah-
langkahnya adalah :
Langkah 1 : Penomoran: Dosen membagi mahasiswa ke dalam
kelompok beranggota 3-5 orang dan setiap anggota diberi nomor 1
sampai 5.
Langkah 2 : Mengajukan pertanyaan: Dosen mengajukan sebuah
pertanyaan kepada mahasiswa. Pertanyaan ini bisa dalam bentuk
kalimat tanya atau arahan.
Langkah 3 : Berpikir bersama : Mahasiswa menyatukan pendapatnya
terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan anggota dalam
timnya mengetahui jawaban tersebut.
11
Langkah 4 : Menjawab : Dosen memanggil mahasiswa dengan nomor
tertentu, kemudian dia menjawab pertanyaan Dosen untuk seluruh
kelas.
12
2.3.1.1. Penerapan Model dan Metode Pembelajaran seni tari
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Usaha meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan
kegiatan belajar mengajar yang baik. Dengan paradigma baru dan perubahan
global dunia akhir-akhir ini maka pelaksanaan pembelajaran di Perguruan Tinggi
harus dilakukan dengan pendekatan baru yaitu pembelajaran yang berpusat pada
mahasiswa. Berdasarkan hal tersebut berbagai metode pembelajaran yang
berpusat pada mahasiswa merupakan metode yang menjadi pilihan dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.
Pada mata kuliah filsafat ilmu di program studi Pendidikan Ekonomi di
Universitas Sebelas Maret telah menerapkan model dan metode pembelajaran
yang berpusat pada mahasiswa. Adapun metode pembelajaran yang digunakan
antara lain: ceramah, tanya jawab, presentasi, penugasan, diskusi, dan debat
online.
3.2. Saran
Model dan metode pembelajaran serta capaian pembelajaran mata kuliah
strategi belajar mengajar pada program studi Pendidikan seni tari telah disusun
oleh dosen pengampu sesuai pendekatan baru yaitu menggunakan metode
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa. Oleh karena itu, diharapkan adanya
kerjasama yang baik antara dosen dan mahasiswa agar proses pembelajaran
berjalan dengan baik serta dapat melampaui tujuan atau capaian pembelajaran
yang telah ditetapkan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Rosita, L., & Nuranisa, N. 2019. Efektifitas Model Pembelajaran Inquiry Based
Learning dalam Proses Pembelajaran Pada Mahasiswa. Jurnal Dosen
Universitas PGRI Palembang.
Smith, P. L., & Ragan, T. L. 2007. Instructional Design. Third Edition. John
Wiley & Sons, Inc.
15
Suyanta. 2014. Paradigma dalam Pembelajaran di Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
16