Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ulumul Quran
yang diampu
JAKARTA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke Hadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
PertolonganNya,Serta keRidhoanNya untuk bisa menyelesaikan
Makalah salah satu mata kuliah Ulumul Quran yang berjudul
“Sejarah Turun (Nuzulul Quran) dan Penulisan Al-Quran”. Kami
banyak memperoleh beberapa sumber dan referensi untuk bisa
menyusun makalah ini, karena itu kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Dosen pengampu Mata Kuliah
Ulumul Quran, Ustadz. Asep Lukman Hamzah, M.A atas doa serta
keberkahan ilmunya kepada kami, sehingga kami bisa mempelajari
ilmu Ulumul Quran.
Penulis
BAB I
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ulumul Qur’an
Dahulu mengetahui apa hakikat dari al-Qur’an itu sendiri.
Kata al-Qur'an berasal dari bahasa Arab merupakan akar kata
dari qara’a (membaca). Pendapat lain bahwa lafal al-Quran
yang berasal dari akar kata qara'a juga memiliki arti al-jam'u
(mengumpulkan dan menghimpun). Jadi lafal qur’an dan
qira'ah memiliki arti menghimpun dan mengumpulkan sebagian
huruf-huruf dan kata-kata yang satu dengan yang lainnya.
1. Imam al-Zarqani
Artinya:
Artinya:
Ada dua tokoh yang berjasa dalam hal ini, yaitu ‘Ubaidillah
bin Ziyad (wafat 67 H) dan Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi (wafat 95
H). Upaya penyempurnaannya itu tidak berlangsung sekaligus, tetapi
bertahap dan dilakukan oleh setiap generasi sampai abad III (atau
akhir abad IX M) tercatat tiga naam yang disebut-sebut sebagai
orang yang pertama kali meletakan tanda titik pada mushaf Utsmani,
Abu Al Aswadi Ad-Du’ali, Yahya bin Ya’mar (45-129 H), dan Nashr
bin Ashim Al-Laits (wafat 89 H ), sedangkan orang orang yang
disebut-sebut pertama kali meletakan hamzah, tasydid, ar-raum,
dan al isymam adalah Khalil Ahmad Al Farahidi Al-Azdi yang diberi
kunyah Abu Abdurrahman (wafat 175 H).
Khalifah Al Walid (86-96 H) memerintahan Khalid bin Abi Al
Hyyaj yang tekenal keindahan tulisannya utnuk menulis mushaf Al-
Quran. Untuk pertama kalinya Al Quran dicetak di Bunduqiyah pada
tahun 1530 M, tetapi ketika dikeluarkan, penguasa gereja
mengeluarkan perintah pemusnahan kitab suci agama Islam ini.
Cetakan selanjutnya dilakukan oleh seorang jerman bernama
Hinkelman pada tahun 1694 M di Hamburg (Jerman), kemudian
disusul oleh maracci pada tahun 1698 M di padoue.
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam
pembahasan masih terdapat kekurangan baik dari substansi materi
maupun contoh dari setiap materi yang dibahas. Penulis berharap dapat
menyempurnakan makalah ini dengan bimbingan dosen yang terdapat
dalam makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini juga masih terdapat kekurangan lain,
oleh karena itu saran dan kritik penulis sangat butuhkan dalam
memperbaiki makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat
khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.
DAFTAR PUSTAKA