PROPOSAL
Oleh :
Rinny Septiani
20210310160004
PENDAHULUAN
memanfaatkan sumber daya yang telah ada secara optimal. Kondisi tersebut
sumber daya manusia didalam organisasi agar mampu berfikir dan bertindak
mencapai tujuan.
bidang agensi media sosial yang bertujuan untuk memasarkan prodak dengan
dll. Perusahaan yang bekerja sama dengan PT. Wynmed Farma Indonesia
media sosial.
bergerak dibidang yang sama, maka PT. Wynmed Farma Indonesia harus
apabila kinerja karyawan tinggi dan baik dalam bekerja. Kinerja yang tinggi
Selain itu suasana tempat kerja yang baik, pemberian motivasi kerja,
penciptaan kinerja yang baik dan pemberian kompensasi yang sesuai kepada
bekerja dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi atas setiap
tercapai atau tidaknya sasaran dan target yang telah ditetapkan oleh
sangat didukung oleh kinerja dari sumber daya manusia yang ada.
baik maka diharapkan kinerja perusahaan atau kinerja organisasi pun akan
baik pula.
karyawan PT. Wynmed Farma Indonesia dapat dilihat dari data nilai tahun
Tabel 1.2
Kategori Nilai
Sangat Baik 91-100
Baik 81-90
Cukup 71-80
Kurang Baik 61-70
Buruk 0-60
Sumber : PT. Wynmed Farma Indonesia
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa kondisi kinerja karyawan pada
dengan yang diharapkan karena belum memenuhi target dan harapan yang
dan pemberian kompensasi yang sesuai untuk setiap para karyawan. Kedua
hal ini berperan dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dari organisasi
Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pihak
karena apa yang menjadi motif dan motivasinya dalam bekerja tidak
dalam bekerja dapat tetap terjaga. Pemberian motivasi ini banyak macamnya
dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar apapun yang menjadi kebutuhan
dengan baik dan merasa senang dengan semua tugas yang dibembannya.
seperti work shop, seminar dan training dengan harapan karyawan yang telah
maksimal. Namun perusahaan ini belum sadar akan pentingnya pelatihan dan
kemapuan yang ada pada dirinya. Selain itu karyawan juga merasa jenuh atau
menerus sampai diadakanya promosi kenaikan jabatan, maka dengan cara ini
dalam bekerja
Karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi maka mereka akan
diterima oleh karyawan sebagai suatu balas jasa atas berbagai kontribusi
sesuatu yang diterima oleh pegawai,baik itu berupa gaji, upah, insentif,
maupun insentif yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Hal ini
seorang karyawan merupakan elemen pertama tercipta nya kinerja yang baik
terhadap kinerja, jika tidak tentu akan menurunkan kinerja karyawan. Oleh
yang herhak di terima karyawan atas pekerjaan yang telah dijalankanya atas
karena kompensasi dapat berupa gaji, bonus dan fasilitas seperti ruagan
yang cukup besar terhapat kinerja karyawan pada suatu perusahaan dan
karyawan.
kerja. Disiplin kerja adalah sikap sadar atau kesediaan karyawan untuk
kepada setiap karyawan. Oleh karena itu, disiplin kerja yang tinggi akan
ada disekitar karyawan pada saat bekerja, yang dapat mempengaruhi dirinya
bekerja dan kinerja karyawan akan meningkat sehingga tujuan yang telah
nyaman.
Indonesia”
B. PerumusanMasalahPenelitian
Indonesia ?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang ingin dicapai dalam penelitian ini dibagi beberapa
a. Bagi Instansi
b. Bagi Akademisi
A. TINJAUAN LITERATUR
1. Kinerja Karyawan
yang terbaik yang bisa ditunjukkan oleh karyawan tersebut, selain itu
berbagai faktor penting bagi peningkatan hasil kerja yang menjadi tujuan
karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
karyawan adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas
merupakan segala hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan dan kinerja
bahwa kinerja merupakan suatu kegiatan yang dapat dilihat dan diamati
oleh organisasi dalam suatu periode waktu tertentu dengan tujuan untuk
karyawan.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2013, hal. 67) faktor-faktor
1) Faktor kemampuan
keahliannya.
2) Faktor motivasi
yang siap, mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target
kerja yang yang telah ditentukan dan harus akan dicapai, mampu
3) Faktor psikologis
motivasi.
Berdasarkan pendapat diatas menyatakan bahwa, faktor-faktor
lingkungan kerja yang optimal, dan faktor yang terakhir yaitu faktor
kemampuan serta motivasi yang tinggi maka hal tersebut akan mampu
1) Personal factors
2) Leadership factors
3) Team factors
4) System factors
tujuan perusaaan.
karyawan.
mengacu pada suatu sistem formal dan terstuktur yang digunakan untuk
akan datang.
manusianya.
Selain itu menurut Kaswan (2012, hal. 213) penilaian kerja adalah
karir.
pengembangan karyawan.
5) Penilaian bersifat memotivasi.
manusia.
5) Memotivasi karyawan
karyawan maupun bagi pihak perusahaan itu sendiri, hal ini dapat
para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat dan tujuan dari
yang baik.
e. Dimensi dan Indikator Kinerja Karyawan
saja yang perlu dicapai dan apa yang menjadi tujuan dalam
Menurut Gary Dessler (2010, hal. 329) terdapat enam indikator dari
1) Kualitas kerja
2) Produktivitas
5) Kebebasan
mereka akan siap dalam melakukan tugas apapun yang diberikan oleh
1) Efektifitas
yang direncanakan.
2) Tanggung jawab
seorang karyawan.
Segala pekerjaan yang dibebankan oleh organisasi kepada
3) Disiplin
Disiplin yaitu taat pada hukum dan aturan yang belaku. Disiplin
bekerja.
4) Inisiatif
1) Kuantitas
2) Kualitas
4) Kerjasama
team work.
Mengacu pada pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator
2. Motivasi Kerja
secara optimal. Oleh karena itu, organisasi harus menyadari adanya teknik-
organisasi, yang tentu saja sangat didukung oleh prestasi kerja yang baik
motivasi dalam hal ini merupakan salah satu teknik ataupun cara yang
digunakan pimpinan agar karyawannya dapat menyelesaikan pekerjaan
apa dan bagaimana yang harus dipenuhi sehingga dapat menjadi daya
ditetapkan.
Sunyoto (2012, hal. 11) motivasi merupakan suatu usaha sadar untuk
tujuan organisasi.
Salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori
dan Sagala (2011, hal. 840) bahwa ada suatu hierarki kebutuhan
Needs)
Needs)
terpenuhi.
DavidMcClelland
Achievement)
Participation)
seperti :
organisasi tercapai.
melakukan sesuatu.
jawab.
lebih besar.
b) Relatedness (Kekerabatan)
c) Growth (Pertumbuhan)
pribadi.
dari segi positif dan negatif (X dan Y), dan Clyton P. Alderfer
Growth).
1) Motivasi positif
itu diarahkan pada usaha untuk mempengaruhi orang lain agar dia
2) Motivasi negatif
dari rasa takut, misalnya jika seseorang tidak bekerja akan muncul
kesenangan pekerja muncul pada waktu dia bekerja dan dia sendiri
adanya pengaruh yang ada diluar pekerjaan dan dari luar diri
imbalan.
motivasi yaitu motivasi positif, motivasi negatif, motivasi dari luar, dan
bekerja.
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2008, hal. 149-150) ada dua jenis
1) Motivasi positif
2) Motivasi negatif
tidak diberi gaji atau imbalan, motivasi negatif ini akan meningkatkan
motivasi ini timbul dari dalam diri individu tanpa ada paksaan atau
dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri seperti rasa
karena adanya perangsang dari luar atau motivasi yang dimulai dan
dengan dirinya.
terdapat jenis motivasi dari dalam diri seseorang atau intrinsik dan
adalah motivasi yang timbul dari dalam diri tanpa ada paksaan atau
yang dimulai atas dasar dorongan dari luar yang tidak berkaitan dengan
diri sendiri.
1) Kompensasi
sekali kurang tepat bahwa semua orang akan berbuat apa saja untuk
dekade terbukti bahwa hampir semua orang akan berbuat apa saja
orang.
yang harus mereka kerjakan dan apa yang tidak harus dikerjakan.
diakui sebagai masalah yang berat. Hal ini bisa menjadi negatif,
manusia yang kedua, dan ini merupakan salah satu sebab mengapa
untuk bekerja.
kemampuannya.
b) Kebutuhan rasa aman (Psikologis)
c) Kebutuhan Sosial
2) Faktor kompensasi
3) Faktor komunikasi
berjalan lancar pula serta tidak terjadi adanya mis komunikasi yang
4) Faktor kepemimpinan
5) Faktor pelatihan
6) Faktor prestasi
prestasi ini karyawan akan merasa bahwa hasil kerja mereka diakui
karyawan.
terdiri dari kebutuhan dasar, kebutuhan rasa aman dan kebutuhan sosial,
a) Kerja keras
b) Tanggung jawab
c) Pencapaian tujuan
b) Umpan balik
c) Unggul
3) Pengembangan diri
a) Peningkatan keterampilan
perusahaan.
2) Semangat kerja
seseorang untuk bekerja lebih giat dan lebih baik serta konsekuen
instansi.
3) Inisiatif
energi tanpa ada dorongan dari orang lain atau atas kehendak
sendiri.
tepat waktu.
sebagainya.
kerja.
prestasi kerja.
Menurut Danang Sunyoto (2012, hal. 18) ada beberapa tujuan yang
karyawan.
pekerjaanya.
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2012, hal. 146) tujuan yang dapat
(2012, hal. 28) pada hakikatnya tujuan pemberian motivasi kerja pada
3. Kompensasi
imbalan atau balas jasa perusahaan pada karyawan, logika, rasional, dan
serta efisiensi dan efektivitas pruduksi. Oleh karna itu, bila kompensasi
diberikan secara benar, tepat dan sesuai para karyawan akan lebih
ditentukan organisasi.
a. Pengertian Kompensas
beban kerja yang dipikul tenaga kerja. Berikut ini akan dikemukakan
perusahaan.
hal. 5), adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan kepada para tenaga kerja karna tenaga kerja tesebut telah
sesuai dan tepat diberikan kepada karyawan atau sesuai dengan yang
berbeda satu sama lainnya. Oleh karena itu dalam menetapkan suatu
jika pencari kerja lebih sedikit dari pada lowongan pekerjaan maka
Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka
(Disquieted unemployment).
Jika jenis dan sifat pekerjaan termasuk sulit / sukar dan mempunyai
atau karyawan harus sebanding dengan kinerja yang telah dicapai oleh
kompensasi yaitu:
1) Produktifitas kerja
keuntungan ini dapat berupa materi. Oleh sebab itu organisasi harus
kompensasi.
karyawanya
5) Organisasi karyawan
perusahaan tersebut.
1) Faktor pemerintah
kompensasi karyawan.
6) Kemampuan membayar
1) Ikatan kerjasama
2) Kepuasan kerja
3) Pengadaan efektif
4) Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
5) Stabilitas karyawan
8) Pengaruh pemerintah
sebagai berikut:
makin besar
kompenasi meliputi:
2) Kepuasan kerja
3) Pengukuran efektif
4) Motivasi
7) Pengaruh pemerintah
tepat juga dapat membuat karyawan selalu memberikan hasil kerja yang
non fisik dan harus dihitung yang umumnya merupakan objek yang
bekerja.
keseluruhan.
berprestasi.
yaitu:
kebutuhanya.
kumpula orang dan karir ialah sesuatu yang pokok dalam jalinan
akibat.
lainya.
Dari pernyataan diatas pemberiaan kompensasi juga termasuk
dilingkungan kerja yang kondusif, fasilitas kerja yang baik dan lain
sebagainya.
1) Kompensasi finansial.
pencapaian.
bekerja.
langsung)
bekerja.
lingkungan pekerjaan)
yang fleksibel.
melakukan tugas.
kompensas diantaranya :
tujuan perusahaan.
c) Insentif adalah kompensasi yang diberikanperusahaan kepada
pensiun.
4) Metode pembayaran
didasarkan pada waktu (per jam, per minggu, per bulan). Kedua
5) Kontrol pembayaran
tunjangan.
yang diterima oleh seorang dari pekerjaan itu sendiri atau berupa:
a) Peluang promosi
b) Pengakuan
c) Rasa aman
e) Kenyaman
4. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
1. Kerangka Berpikir
yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang
berpikir.
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
Motivasi
Kerja (X1)
H1
Kinerja
H3 Karyawan (Y)
H2
Kompensasi
(X2)
Keterangan :
(Y).
2. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
numerik.
B. OPERASIONALISASI VARIABEL
alat bantu dapat dilakukan dengan tepat. Dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1
Variabel Penelitian dan Data Operasional
N Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
o Penelitian Operasional
1 Kinerja Menurut Anwar 1. Hasil kerja 1. Ketelitian Likert
karyawan Prabu secara dalam
(Y) Mangkunegara kualitas pekerjaan
(2009, hal. 67) 2. Keterampilan
Kinerja dalam bekerja
merupakan hasil 3. Ketepatan
kerja secara dalam
kualitas maupun menyelesaikan
kuantitas yang tugas
dicapai oleh 2. Hasil kerja 1. Kemampuan
seseorang dalam secara menyelesaikan
melaksanakan kuantitas pekerjaan
tugasnya sesuai sesuai target
dengan tanggung 2. Kemampuan
jawab yang mengerjakan
diberikan tugas sesuai
kepadanya. standar
perusahaan
3. Keberhasilan
hasil kerja
3. Pelaksanaa 1. Memiliki
n tugas dan inisiatif dalam
penyelesaia bekerja
n pekerjaan 2. Disiplin sesuai
peraturan
perusahaan
3. Ketepatan
waktu
pekerjaan
4. Kemampuan
bekerjasama
4. Tanggung 1. Hasil kerja
jawab 2. Kesadaran
karyawan akan kewajiban
secara sebagai
individual karyawan
3. Pengambilan
keputusan
1. Sumber Data
sumber tersebut.
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
a. Data Primer
objek yang diteliti baik dari pribadi (responden) maupun dari suatu
b. Data Sekunder
data primer dan data sekunder, data primer diperoleh melalui kuesioner
a. Tempat Penelitian
Jakarta
b. Waktu Penelitian
selama 6 bulan yaitu sejak bulan Febuari 2019 sampai dengan Agustus
oleh peneliti untuk dipelajari. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki populasi, atau bagian kecil dari anggota populasi
1. Populasi
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas
Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki sifat yang
sama walaupun presentase kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain
Achmadi (2013, hal. 107) sampel atau contoh adalah sebagian obyek atau
N
n=
1 + N (e)2
N : Jumlah Populasi
70
n:
1 + 70 (10%)2
70
n:
1 + 70 (0.0100)
n : 69.51 dibulatkan 69
Random Sampling)
Sampling)
1) Purposive Sampling
2) Snowball Sampling
3) Accidental Sampling
4) Quota Sampling
kecil.
populasi yang tidak sama serta adanya pengelompokan pada sub bagian.
Dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik
ketiganya.
data yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
data sekunder dan landasan teori sebagai bahan untuk studi perbandingan.
a. Pengamatan (Observation)
b. Wawancara (Interview)
merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih
1. Skala Likert
pernyataan.
Instrument atau alat ukur dalam penelitian ini berupa angket yang
diberikan pada jawaban setiap responden dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Kriteria Skala Likert
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Juliansyah Noor (2011, hal. 128)
2. Uji Kualitas Data
Release 22.
a. Uji Validitas
Menurut Imam Ghozali (2011, hal. 52) uji validitas data adalah
suatu uji yang digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu alat atau
yang menunjukkan sejauh mana satu alat ukur dapat dipercaya atau
dikatakan reliable apabila nilai alpha lebih besar dari nilai r kritis
kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima atau diatas 0,8 adalah
baik.
3. Uji Asumsi Klasik
asumsi klasik atau tidak. Model regresi linear berganda dinyatakan baik
jika data terbebas dari asumsi-asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang
a. Uji Normalitas
diagonal. Jika dalam distribusi data residual normal, maka garis yang
diagonalnya.
b. Uji Multikolinieritas
independen sama dengan nol. Salah satu cara untuk mendeteksi ada
VIF kurang dari 10 dan nilai toleransi lebih dari 0,1 maka regresi bebas
dari multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Imam Ghozali (2013, hal. 139) tujuan dari pengujian ini
homoskedastisitas.
heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas, serat titik-
titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan : Y : Kinerja
a : Konstanta
X1 : Motivasi kerja
X2 : Kompensasi
dalam uji regresi linier berganda harus dilakukan uji asumsi klasik
Kd = r2 x 100%
% : Persentase
dilihat pada tabel output Model Summary dari hasil analisis regresi
linear berganda.
6. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah rancangan yang digunakan sebagai dugaan atas
jawaban sementara mengenai suatu masalah yang masih perlu diuji secara
empiris untuk mengetahui apakah pernyataan itu dapat diterima atau tidak.
a. Uji t (Parsial)
terhadap variabel kinerja karyawan (Y) secara parsial atau terpisah. Uji
(X).
b. Uji F (Simultan)
a) Jika probabilitas (sig F) > α (0,05) atau F hitung < F tabel, maka