Makalah Filsafat Ilmu
Makalah Filsafat Ilmu
Oleh kelompok 1:
TEGUH AGUSTIAN WINANDI (12130111023)
KELAS B
JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr . Wb.
Puji syukur krhadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta
hidayahnya kepada kita, sehingga kami bisa menyelesaikan pembuatan makalah yang
berjudul”Pengertian Filsafat Secara Umum”tepat pada waktunya.
Pembuatan makalah ini merupakan tugas kelompok, yang mana pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dan bertujuan untuk menambah
wawasan pengetahuan mengenai pengertian Filsafat Secara Umum.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H . Kasmuri Selamat, MA. selaku dosen
pembimbing yang telah mengarahkan kepada kami untuk membuat makalah ini, yang bertujuan
untuk menambah daya kreativitas mahasiswa serta untuk mengajarkan kepada mahasiwa untuk
lebih berfikir dan belajar dengan sungguh-sungguh.
Penulis
....................
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.....................................................................................................1
B.Rumusan Masalah................................................................................................1
C.Tujuan Masalaah..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan..........................................................................................................6
B.Kritik/Saran..........................................................................................................6
DAFTAR PUSAKA........................................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakangan
Secara historis filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu makin
terspesifikasi dan mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa
dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya. Filsafat memberi
penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah tersebut. Sementara ilmu terus
mengembangakan dirinya dalam batas-batas wilayahnya, dengan tetap dikritisi secara radikal.
Proses atau interaksi tersebut pada dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu, oleh karena
itu filsafat ilmu dapat dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat
dengan ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak
memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal.
Pada dasarnya filsafat ilmu merupakan kajian filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya pengkajian dan pendalaman
mengenai ilmu (Ilmu Pengetahuan/Sains), baik itu ciri substansinya, pemerolehannya, ataupun
manfaat ilmu bagi kehidupan manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok
filsafat yang tercakup dalam bidang ontologi, epistemologi, dan axiologi dengan berbagai
pengembangan dan pendalaman yang dilakukan oleh para akhli.
B.Rumusan Masalah
A. Untuk mengetahui Pengertian Filsaafat Secara Umum?
C.Tujuan penelitian
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat ilmu
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FILSAFAT SECARA UMUM
Perkataan Inggris philosophy yang berarti filsafat berasal dari kata Yunani “philosophia”
yang lazim diterjemahkan sebagai cinta kearifan. Akar katanya ialah philos (philia, cinta) dan
sophia (kearifan). Menurut pengertiannya yang semula dari zaman Yunani Kuno itu filsafat
berarti cinta kearifan. Namun, cakupan pengertian sophia yang semula itu ternyata luas sekali.
Dahulu sophia tidak hanya berarti kearifan saja, melainkan meliputi pula kebenaran pertama,
pengetahuan luas, kebajikan intelektual, pertimbangan sehat sampai kepandaian pengrajin dan
bahkan kecerdikkan dalam memutuskan soal-soal praktis.
Banyak pengertian-pengertian atau definisi-definisi tentang filsafat yang telah
dikemukakan oleh para filsuf. Menurut Merriam-Webster (dalam Soeparmo, 1984), secara
harafiah filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Maksud sebenarnya adalah pengetahuan tentang
kenyataan-kenyataan yang paling umum dan kaidah-kaidah realitas serta hakekat manusia dalam
segala aspek perilakunya seperti: logika, etika, estetika dan teori pengetahuan.
Secara terminologi, menurut Surajiyo filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki
segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan menggunakan akal sampai pada hakikatnya.
Filsafat bukan mempersoalkan gejala-gejala atau fenomena, tetapi yang dicari adalah hakikat
dari sesuatu fenomena. Hakikat adalah suatu prinsip yang menyatakan “sesuatu” adalah
“sesuatu” itu adanya. Filsafat mengkaji sesuatu yang ada dan yang mungkin ada secara
mendalam dan menyeluruh. Jadi filsafat merupakan induk segala ilmu.
Oleh karena itu, diperlukan perenungan kembali secara mendasar tentang hakekat dari ilmu
pengetahuan itu bahkan hingga implikasinya ke bidang-bidang kajian lain seperti ilmu-ilmu
kealaman. Dengan demikian setiap perenungan yang mendasar, mau tidak mau mengantarkan
kita untuk masuk ke dalam kawasan filsafat. Menurut Koento Wibisono (1984), filsafat dari
sesuatu segi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang berusaha untuk memahami hakekat dari
sesuatu “ada” yang dijadikan objek sasarannya, sehingga filsafat ilmu pengetahuan yang
merupakan salah satu cabang filsafat dengan sendirinya merupakan ilmu yang berusaha untuk
memahami apakah hakekat ilmu pengetahuan itu sendiri.
1. Menurut Surajiyo secara etimologi kata filsafat, yangg dalam bhs Arab dikenal
dengan istilah falsafah dan dalam Bahasa Inggris di kenal dengan istilah philoshophy
adalah dari Bahasa Yunani philoshophiaterdiri atas kata philein yang berarti cinta (love)
dan shopiayang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi istilah filsafat
berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Dengan
demikian, seorang filsuf adalah pecinta atau pencari kebijaksanaan.
2. Susanto menyatakan bahwa menurut Istilah, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
berupaya mengkaji tentang masalah-masalah yang muncul dan berkenaan dengan segala
sesuatu, baik yang sifatnya materi maupun immateri secara sungguh-sungguh guna
2
menemukan hakikat sesuatu yang sebenarnya, mencari prinsip-prinsip kebenaran, serta
berpikir secara rasional-logis, mendalam dan bebas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk
membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan manusia.
3. Menurut Burhanudin Salam Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara
obyektif dalam menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia fuktual dan
berprinsip untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense. Sehingga
definisi ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar-benar disusun
dengan sistematis dan metodologis untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan
dapat diuji atau diverifikasi kebenarannya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan filsafat adalah mencari hakikat
kebenaran sesuatu, baik dalam logika (kebenaran berpikir), etika (berperilaku), maupun
Metafisika (hakikat keaslian).Manfaat mempelajari filsafat ada bermacam-macam. Namun
sekurang-kurangnya ada empat macam faedah, yaitu :
C. OBJEK FILSAFAT
1. Objek material
Objek material adalah yaitu hal atau bahan yang diselidiki (hal yang dijadikan sasaran
penyelidikan). Atau segala sesuatu yang ada. Objek yang dikaji adalah sesuatu yang dapat
dirasionalkan yang bersifat empiris dan ilmiah.
Sesuatu yang dianggap ada bukan hanya yang hanya dirasakan indera saja tapi ada beberapa hal
yang tidak bisa dirasakan langsung oleh indera misalkan sejarah.
3
Sesuatu yang "ada" kemudian disebutkan sebagai berikut:
A. Thinkable, hal rasional yang berdasarkan pada inderawi dalam artian selama panca
indera bisa mengenali atau merasakan hal tersebut maka itulah hakikat ada dalam objek material.
B. Unthinkable, sesuatu yang tidak terfikirkan oleh kita namun bisa jadi sedang atau
telah difikirkan oleh orang lain. Hal tersebut juga merupakan hakikat ada yang bisa menjadi
objek kajian dalam filsafat bagian dari objek material karena hal yang difikirkan oleh orang lain
bisa diteliti oleh kita.
C. Unthoughtable, sesuatu yang tidak pernah terfikirkan namun diyakini ada. Satu-
satunya hal tersebut adalah adanya Tuhan. Tuhan diyakini ada namu pemikiran kita tidak akan
sampai pada esensi pertanyaan-pertanyaan tentang adanya Tuhan. Pada akhirnya apapun tentang
Tuhan tidak bisa terpikirkan oleh akal.
Dengan tiga hal tersebut orang Islam menyatakan bahwa semua hal bisa dikaji dengan filsafat.
2. Objek formal
Objek formal adalah metode untuk memahami objek material tersebut. Hal yang dijadikan dalam
objek formal merupakan objek material yang dikaji secara khusus.
Contoh: Penelitian tentang pohon kelapa khususnya fungsi air kelapa. Pohon kelapa merupakan
objek material, sedangkan air kelapa merupakan objek formalnya.
a. Spesifikasi, yaitu hal yang menjadi fokus kajian bukan sesuatu yang umum melainkan sesuatu
yang khusus.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada makalah ini sebagai berikut:
1. Kata filsafat, yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah falsafah dan dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah philosophy adalah berasal dari bahasa Yunani philosophia.
Kata philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan sophia yang berarti
kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi istilah filsafat berarti cinta kebijaksanaan
(love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Filsafat merupakan usaha untuk
memperoleh pandangan yang menyeluruh, filsafat yang mencoba menggabungkan kaasimpulan
dari berbagai ilmu dan pengalaman manusia menjadi suatu pandangan dunia yang konsisten.
2. Manfaat adanya Filsafat adalah untuk membantu seseorang untuk terlatih berpikir serius dan
mampu menjadi warga negara yang baik.
3. Ruang lingkup filsafat yaitu filsafat mempunyai objek yaitu segala sesuatu yang ada dan
mungkin ada dan boleh juga diaplikasikan, yaitu tuhan, alam semesta, dan sebagainya. Objek
adalah sesuatu yang merupakan bahan dari suatu penelitian atau pembentukan pengetahuan.
Setiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek, yang dibedakan menjadi dua, yaitu objek
material dan objek formal.
B. Saran
Saran pada makalah ini adalah penulis mengharapkan masukan dari Dosen dan teman-
teman mahasiswa serta para pembaca agar makalah ini dapat berguna untuk kedepannya karena
penulis sadar makalah sangat jauh dari sebuah kata kesempurnaan.
6
DAFTAR PUSTAKA