Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEORI PERUBAHAN SOSIAL


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Sosiologi
Dosen Pengampu : Husni Thamrin, Dr., M.SI.

Oleh kelompok 16:


TEGUH AGUSTIAN WINANDI (12130111023)

M. STAWALUDDIN (12130113045)

IMAM AZ-ZIKRI (12130111371)

KELAS B
JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr . Wb.

Puji syukur krhadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta
hidayahnya kepada kita, sehingga kami bisa menyelesaikan pembuatan makalah yang
berjudul”Teori Perubahan Sosial”tepat pada waktunya.

Pembuatan makalah ini merupakan tugas kelompok, yang mana pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi dan bertujuan untuk menambah wawasan
pengetahuan mengenai pengertian Teori Perubahan Sosial.

Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Husni Thamrin, Dr,. M.SI. selaku dosen
pembimbing yang telah mengarahkan kepada kami untuk membuat makalah ini, yang bertujuan
untuk menambah daya kreativitas mahasiswa serta untuk mengajarkan kepada mahasiwa untuk
lebih berfikir dan belajar dengan sungguh-sungguh.

Selanjutnya, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, karena didalam penulisan


makalah ini masih banyak terdapat kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
keritik dan saran dari pembaca maupun pendengar. Atas keritikan dan sarannya kami ucapkan
terima kasih.

Pekanbaru, 3 Oktober 2021

Penulis

....................

Kelompok 16

i
DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.....................................................................................................1

B.Rumusan Masalah................................................................................................1

C.Tujuan Masalaah..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Perubahan Sosial..................................................................................2


B. Menurut Para Ahli Tentang Perubahan Sosial...................................................3
C. Tipe Tipe Dari Perubahan Sosial.......................................................................4

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan..........................................................................................................7

B.Kritik/Saran..........................................................................................................7

DAFTAR PUSAKA........................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakangan

Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan
manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu (manusia)
kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-
kesamaan kepentingan bersama. Namun bukan berarti semua himpunan manusia dapat dikatakan
kelompok sosial. Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat persyaratan-persyaratan tertentu.
Dalam kelompok social yang telah tersusun susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah
perubahan dalam susunan tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan
merupakan hal yang mutlak terjadi dimanapun tempatnya.
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi atau
komunitas, ia dapat menyangkut “struktur sosial” atau “pola nilai dan norma” serta “pran”.
Dengan demikina, istilah yang lebih lengkap mestinya adalah “perubahan sosial-kebudayaan”
karena memang antara manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan
kebudayaan itu sendiri.

B.Rumusan Masalah
A. Apa Pengertian dari Definisi Perubahan Sosial?

B. Pengertian Perubahan Sosial menurut para ahli?

C. Tipe tipe Perubahan Sosial?

C.Tujuan penelitian
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi

2. Untuk mengetahui apa pengertian Teori Perubahan Sosial

3. Untuk mengetahui apa saja Pembagian Tipe tipe perubahan Sosial

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Perubahan Sosial

Perubahan sosial adalah proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem
sosial. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat masuknya ide-ide pembaruan yang diadopsi oleh
para anggota sistem sosial yang bersangkutan. Proses perubahan sosial biasa tediri dari tiga
tahap:
A. Invensi, yakni proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan
B. Difusi, yakni proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial.
C. Konsekuensi, yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat
pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan
ide baru itu mempunyai akibat.
Perubahan sosial dalam masyarakat bukan merupakan sebuah hasil atau produk tetapi
merupakan sebuah proses. Perubahan sosial merupakan sebuah keputusan bersama yang diambil
oleh anggota masyarakat. Konsep dinamika kelompok menjadi sebuah bahasan yang menarik
untuk memahami perubahan sosial. Kurt Lewin dikenal sebagai bapak manajemen perubahan,
karena ia dianggap sebagai orang pertama dalam ilmu sosial yang secara khusus melakukan studi
tentang perubahan secara ilmiah.
Cara yang paling sederhana untuk mengerti perubahan sosial (masyarakat) dan kebudayaan
itu, adalah dengan membuat rekapitulasi dari semua perubahan yang terjadi di dalam masyarakat
itu sendiri, bahkan jika ingin mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi mengenai perubahan
mayarakat dan kebudayaan itu, maka suatu hal yang paling baik dilakukan adalah mencoba
mengungkap semua kejadian yang sedang berlangsung di tengah-tengah masyarakat itu sendiri.
Kenyataan mengenai perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat dianalisa dari berbagai
segi diantaranya: ke “arah” mana perubahan dalam masyarakat itu “bergerak” (direction of
change)”, yang jelas adalah bahwa perubahan itu bergerak meninggalkan faktor yang diubah.
Akan tetapi setelah meninggalkan faktor itu mungkin perubahan itu bergerak kepada sesuatu
bentuk yang baru sama sekali, akan tetapi boleh pula bergerak kepada suatu bentuk yang sudah
ada di dalam waktu yang lampau.

2
B. Menurut Para Ahli Tentang Perubahan Sosial
1.  Max Weber dalam Berger (2004).
bahwa, tindakan sosial atau aksi sosial (social action) tidak bisa dipisahkan dari
proses berpikir rasional dan tujuan yang akan dicapai oleh pelaku.
Tindakan sosial dapat dipisahkan menjadi empat macam tindakan menurut motifnya: 
 tindakan untuk mencapai satu tujuan tertentu
 tindakan berdasar atas adanya satu nilai tertentu
 tindakan emosional
 tindakan yang didasarkan pada adat kebiasaan (tradisi).

2. Netting, Ketther dan McMurtry (2004)


berpendapat bahwa, aksi sosial merupakan bagian dari pekerjaan sosial yang
memiliki komitmen untuk menjadi agen atau sumber bagi mereka yang berjuang
menghadapi beragam masalah untuk memerlukan berbagai kebutuhan hidup.
3. Lippit (1958) 
mencoba mengembangkan teori yang disampaikan oleh Lewin dan menjabarkannya
dalam tahap-tahap yang harus dilalui dalam perubahan berencana. Terdapat lima
tahap perubahan yang disampaikan olehnya.
 tiga tahap merupakan ide dasar dari Lewin. Walaupun menyampaikan lima
tahapan Tahap-tahap perubahan adalah sebagai berikut:
(1) tahap inisiasi keinginan untuk berubah.
(2) penyusunan perubahan pola relasi yang ada.
(3) melaksanakan perubahan.
(4) perumusan dan stabilisasi perubahan.
(5) pencapaian kondisi akhir yang dicita-citakan.
Konsep pokok yang disampaikan oleh Lippit diturunkan dari Lewin tentang
perubahan sosial dalam mekanisme interaksional.

4. Atkinson (1987) dan Brooten (1978)


menyatakan definisi perubahan merupakan kegiatan atau proses yang membuat
sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya dan merupakan proses
yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi. Ada empat tingkat
perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap, perilaku, individual, dan
perilaku kelompok. Setelah suatu masalah dianalisa, tentang kekuatannya, maka

3
pemahaman tentang tingkat-tingkat perubahan dan siklus perubahan akan dapat
berguna.

Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola perubahan, yaitu:

 Unfreezing, merupakan suatu proses penyadaran tentang perlunya, atau adanya


kebutuhan untuk berubah,
 Changing, merupakan langkah tindakan, baik memperkuat driving forces maupun
memperlemah resistences, dan
 Refreesing, membawa kembali kelompok kepada keseimbangan yang baru (a new
dynamic equilibrium).

Pada dasarnya perilaku manusia lebih banyak dapat dipahami dengan melihat struktur
tempat perilaku tersebut terjadi dari pada melihat kepribadian individu yang
melakukannya. Sifat struktural seperti sentralisasi, formalisasi dan stratifikasi jauh lebih
erat hubungannya dengan perubahan dibandingkan kombinasi kepribadian tertentu di
dalam organisasi.

C. Tipe tipe Perubahan Sosial


Dalam pandangan awam setiap perubahan yang terjadi pada masyarakat disebut
dengan perubahan sosial. Apakah perubahan itu mengenai pakaian, alat transportasi,
pertambahan penduduk, ataupun tingkah laku anak muda. Pada beberapa pemikir terdapat
tiga tipe perubahan yaitu: perubahan sosial, agama dan budaya.

1.      Perubahan sosial.
perubahan sosial terbatas pada aspek-aspek hubuingan sosial dan
keseimbangannya. Meskipun begitu perlu disadari bahwa sesuatu perubahan di
masyarakat selamanya memiliki mata rantai diantaranya elemen yang satu dan eleman
yang lain dipengaruhi oleh elemen yang lainnya. Perubahan sosial dapat dilihat dari tiga
teori, yaitu teori kemunculan diktator dan demokrasi, teori perilaku kolektif, teori
inkonsistensi status dan analisis organisasi sebagai subsistem social.
a. Teori Barrington Moore.
Teori yang disampaikan oleh Barrington Moore berusaha menjelaskan pentingnya
faktor struktural dibalik sejarah perubahan yang terjadi pada negara-negara maju.
Negara-negara maju yang dianalisis oleh Moore adalah  negara yang telah berhasil
melakukan transformasi dari negara berbasis pertanian menuju negara industri modern.
Secara garis besar proses transformasi pada negara-negara maju ini melalui tiga pola,
yaitu demokrasi, fasisme dan komunisme.
4
b.  Teori Perilaku Kolektif
Teori perilaku kolektif mencoba menjelaskan tentang kemunculan aksi sosial.
Aksi sosial merupakan sebuah gejala aksi bersama yang ditujukan untuk merubah norma
dan nilai dalam jangka waktu yang panjang.
c. Teori Inkonsistensi Status
Stratifikasi sosial pada masyarakat pra-industrial belum terlalu terlihat dengan
jelas dibandingkan pada masyarakat modern. Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya
derajat perbedaan yang timbul oleh adanya pembagian kerja dan kompleksitas organisasi.
Status sosial masih terbatas pada bentuk ascribed status, yaitu suatu bentuk status yang
diperoleh sejak dia lahir.
2. Perubahan sosial agama
a.   Agama adalah bagian dari kebudayaan manusia.
Demi pemahaman baiknya masalah mengenai hal ini lebih baik kita ingat
kembali: pengertian agama dan pengertian kebudayaan. Tanpa mengulang kembali
definisi agama seluruhnya, cukuplah kiranya bahwa agama dipandang oleh sosiologi
sebagai suatu jenis system sosial tertentu, yang dibuat oleh penganunya. Sedangkan
pengertian kebudayaan menurut pandangan sosiologi ialah keseluruhan pola kelakuan
ahir dan batin yang memungkinkan hubungan sosial antara angota-angota suatu
masyarakat. Pola kelakuan lahiriyah ialah cara bertindak yang ditiru oleh banyak orang
berulang-ulang. Pola kelakuan batin ialah cara berfikir, berkemauan dan merasa yang
diikuti orang banyak berulang kali.
b.Agama sebagai institusi sosial.

Persoalan apakah agama itu seyogyanya tidak berbentuk institusi atau sebaliknya
yaitu harus berbentuk institusi bukanlah masalah utama dari sosiologi. Masalah itu
mungkin primer untuk teologi atau falsafat. Namun karena sosiologi agama menghadapi
kenyataan kongkrit agama sebagai intitusi sosial, maka ia wajib memberikan penerangan
yag msauk akal dengan caranya sendiri mengapa hal yang demikian itu terjadi.

c. Perubahan kebudayaan

Kecenderungan terjadinya perubahan-perubahan sosial budaya merupakan gejala


yang wajar yang timbul dari pergaulan hidup manusia di dalam masyarakat. Perubahan-
perubahan sosial akan terus berlangsung sepanjang masih terjadi interaksi antarmanusia
dan antarmasyarakat.
5
Perubahan sosial budaya terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur
yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti perubahan dalam unsurunsur
geografis, biologis, ekonomis, dan kebudayaan. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan
untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang dinamis. Teori klasik dalam
sosiologi dimaknai sebagai teori yang mengawali munculnya berbagai studi
kemasyarakatan (sosiologi).

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang mencakup hampir semua aspek
kehidupan sosial dan budaya dari suatu masyarakat atau komunitas.  Acap kali tidak mudah
untuk menentukan letak garis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan. 
Akan tetapi, perubahan sosial dan budaya mempunyai satu aspek yang sama yaitu kedua-duanya
memiliki keterikataan dengan suatu penerimaan dari cara baru atau suatu perbaikan dari cara
masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. 

Proses Perubahan Sosial Budaya, diawali dengan penyesuaian masyarakat terhadap


perubahan yang terjadi, kemudian dilanjutkan dengan saluran-saluran perubahan sosial budaya
(avenue or channel of change), dimana lembaga kemasyarakatan memiliki peran yang amat
penting.  Proses selanjutnya yaitu Disorganisasi (disintegrasi) dan reorganisasi (reintegrasi).
Teori mengenai perubahan sosial budaya antara lain yaitu: Teori evolusi, teori konflik,
teori fungsional, teori siklus, teori linier (teori perkembangan) teori ekuilibrium, teori materialis
(materialist theory) dan teori modernisasi.
Mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perubahan sosial budaya, di dalamnya terdapat
bentuk, faktor pendorong, faktor penghambat dan faktor penyebab timbulnya perubahan sosial
budaya di dalam masyarakat.

B. Kritik/Saran

Bagi pendengar maupun pembaca, pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan tentang pengertian kaidah al-ushuliyah dan macam-macam al-qawaid alushuliyah.
Namun, pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan, baik didalam penulisan
maupun pemjelasannya. Makalah ini juga tidak lengkap, oleh karena itu, bagi pendengar maupun
pembacanya diharapkan untuk mencari buku-buku lain untuk dapat dipelajari. Karena makalah
yang kami buat ini tidak lengkap penjelasannya. Jadi, belum layak umtuk dijadikan buku
panduan. Kami juga mengharpkan keritikan dari dosen pengampu atau teman-teman lain
mengenai makalah yang kami buat. Atas keritikannya, kami ucapkan terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hendopuspito, 1983, Sosiologi Agama, Jakarta: Kanisius

Hadiwardoyo Purwa, 1990, Moral dan Masalahnya, Kanisius, Yogyakarta

Hendra Purwanto, 2003, Teori-teori kebudayan, Paradigma: Yogyakarta

Koencaraningrat, 2004, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta: Djambatan

Kama Abdul Hakam, 2002, Pendidikan Nilai,Value Press: Bandung

Muji Sutisno, dkk, 2005, Teori-Teori Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisius

Noor Arifin, 1997, Ilmu Sosial Dasar, Bandung, CV Pustaka Sertia.

Anda mungkin juga menyukai