Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RIYAN AZIS FIRMANSYAH

NIM : A1A019202

KELAS : IESP “E”

UJIAN TENGAH SEMESTER EKONOMI PUBLIK

1. 1. Fungsi alokasi
Fungsi pemerintah dalam bidang alokasi adalah untuk mengusahakan agar alokasi
sumber-sumber ekonomi dilaksanakan secara tepat guna. Kegiatan dalam
mengalokasikan faktor-faktor produksi maupun barang atau jasa untuk memuaskan
atau memenuhi kebutuhan masyarakat. Sumber-sumber ekonomi yang dimaksud yaitu
manusia (men), uang (money), material ( materials), metode ( methods ). Sumber-
sumber ekonomi ini diharapkan dapat menjadi alat untuk memajukan suatu Negara
khususnya bidang perekonomiannya.
2. Fungsi distribusi
Pendistribusian merupakan kegiatan yang memperlancar dan mempermudah
penyebaran ataupun pemerataan. Distribusi yang dimaksud disini merupakan
pendistribusian pendapatan, dan pendapatan dapat diperoleh ketika bekerja dan untuk
memperoleh pekerjaan diperlukan pendidikan ataupun bakat yang dimilki seseorang.
Sebenarnya cukup jeelas peran pemerintah dengan mengadakan 12 tahun belajar agar
kelak setiap masyarakat dapat mngemban pendidikan dengan progrmannya dan akan
mendapat ketrampilan dan pengetahuan untuk memperoleh pekerjaaan. Setelah
mendapat pekerjaan maka setiap masyarakat mendapat penghasilan yang akan
menambah pendapatan Negara dan mengurangi resiko pengangguran.
3. Fungsi stabilisasi
Selain peranan alokasi dan distribusi maka pemerintah juga berperan sebagai stabilisasi
perekonomian. Stabilisasi berasal dari kata stabil yang artinya pemerintah berperan
untuk menjaga kestabilan perekonomian yang ada. Peranan pemerintah juga berperan
untuk menstabilkan sumber-sumber ekonomi yang ada karena distribusi pendapatan
dan stabilisai perekonomian dapat menimbulkan pertentangan kebijaksanaan
pemerintah. Contohnya, inflasi yang terjadi karena besarnya permintaan agregatif (
deman pull inflation ) mengahruskan pemerintah untuk mengenakan pajak yang tinggi
terhadap golongan miskin daripada golongan kaya, oleh karena golongan miskin
mempunyai proporsi pengeluaran yang besar dari pada orang kaya.
2. Barang swasta yaitu barang yang dapat disediakan melalui sistem pasar dapat
menyebakan alokasi sumber-sumber ekonomi secara efisien.

Efisiensi konsumen merupakan alokasi barang konsumsi di antara konsumen.

 Kondisi Pareto Optimum Bagi Konsumen

Untuk mengetahui kondisi pareto optimum maka kita harus mengetahui konsep tingkat
pertukaran marginal (TPM, marginal rate subtitusion). TPM adalah angka yang menunjukkan
kesediaan seseorang konsumen untuk menukarkan satu unit terakhir dari suatu barang untuk
mendapatkan beberapa unit barang lainnya. Pareto optimum akan tercapai apabila setiap
orang mencapai titik keseimbangan, yaitu dimana bagi setiap orang TPM mereka sama dengan
harga relatif .

 Kondisi Pareto Otimum bagi Produsen


Bahwa perubahan alokasi penggunaan faktor produksi tanah dan tenaga kerja di antara kedua
produsen dapat menyebabkan kenaikan produksi pakaian sedangkan produksi makanan tidak
mengalami perubahan. Sebaliknya perubahan kombinasi penggunaan tanah dan tenaga kerja
dapat pula menyebabkan kenaikan produksi makanan sedangkan produksi pakaian tidak
mengalami perubahan. Perpindahan dari D ke titik F dan G merupakan titik terjauh yang dapat
dicapai oleh masing-masing produsen tanpa merugikan produsen yang lain, oleh karena itu
maka titik F dan G disebut titik pareto efisiensi.

3. Barang publik adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan
mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Barang publik memiliki sifat non-
rival dan non-eksklusif.
Kurva kemungkinan produksi adalah grafik yang menunjukkan kemungkinan produksi
dua komoditas yang dihasilkan dengan menggunakan [faktor produksi] yang sama dan
tetap. Dalam kurva ini, konsep biaya peluang dan diminishing return dapat diterapkan.

Fungsi kesejahteraan masyarakat adalah kurva yang berhubungan dengan keadaan


pasar dan distribusi penghasilan masyarakat. FKM secara keseluruhan mencerminkan
keinginan anggota masyarakat atas barng swasta dan publik yang ditentukan oleh
distribusi pendapatan, distribusi kekayaan, dan kehendak wakil – wakil rakyat.

Contoh : Penyediaan Barang Publik dan Privat dilakukan oleh baik oleh pemerintah
melalui institusi politik, maupun dilakukan oleh swasta melalui pasar. Mekanisme
distribusi tergantung pada aturan dan kesepakatan yang berlaku dimasyarakat. Barang
publik tidak selalu disediakan oleh pemerintah dan sebaliknya barang privat juga tidak
selalu disediakan swasta. Sebagai contoh barang privat yang disediakan pemerintah:
jasa transportasi, listrik, air minum. Sedangkan barang publik yang dikelola swasta
melalui pasar contohnya adalah jasa hiburan, club khusus, televisi dan jasa komunikasi
lain. Namun barang dan sasa dapat juga disediakan oleh swasta melalui pasar dan
pemerintah melalui instansi politik : sekolah swasta dan negeri, taman rekreasi,
lapangan olah raga (tenis, golf, kolam renang).

4. KURVA KKP

Kurva kemungkinan produksi menunjukan berbagai jenis barang swasta dan barang
publik yg dpt dihasilkan dgn faktor-faktor produksi yg tersedia.
Pada titik F, terlalu banyak barang publik yg dihasilkan, sehingga perubahan alokasi
sumber ekonomi untuk menghasilkan barang publik sebanyak P1 P2 unit akan
menambah barang swasta yg dihasilkan sebanyak L1L2. Pada titik E, barang publik yg
dihasilkan terlalu sedikit, atau dengan kata lain sumber ekonomi yg digunakan untuk
menghasilkan barang swasta terlalu banyak. Terjadi penggunaan faktor produksi yg
tidak efisien di sektor swasta.

Kurva FKM

Titik A, masyarakat memiliki barang publik terlalu banyak (0P0) dan barang swasta
terlalu sedikit (0T0). Dengan kepuasan yg sama masyarakat bersedia mengorbankan
barang publik sebesar P0P1 agar dapat memiliki satu unit tambahan barang swasta
(T0T1). Dari titik A ke X. Pada titik B, masyarakat sudah terlalu banyak memiliki barang
swasta (0T2) dan barang publik sangat sedikit (0P2). Karena itu untuk menambah barang
swasta sebesar satu unit (T2T3), masyarakat hanya bersedia mengorbankan barang
publik dalam jumlah kecil yaitu P2P3.
5. Menurut saya DPR-RI harusnya bisa menahan sembari merivisi kembali RUU yang sangat
kontra terhadap rakyat di negeri kita. Apalagi pengesahan RUU yang disahkan dianggap
tidak tepat karena di saat pemerintah sedang sibuk mengatasi penurunan kasus
terdampak virus corona mengapa para wakil rakyat harus mengesahkan RUU tentang
cipta kerja dan bukan menaikkan semangat para rakyatnya untuk menekan dampak
pandemic virus corona. RUU ini juga melemahkan dan cenderung mengabaikan hak-hak
kaum pekerja dan mengabaikan perlindungan terhadap rakyatnya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai