UNIVERSITAS ANDALAS
Oleh :
ADITYA MARCEL
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2022
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Oleh :
ADITYA MARCEL
No. BP : 1711213013
Usulan penelitian skripsi ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meningkatkan pelayanan kesehatan pada suatu rumah sakit, selain sarana dan prasarana
Organisasi merupakan suatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat luas,
suatu tujuan yang ingin dicapai. Organisasi yang baik adalah organisasi yang berusaha
faktor kunci untuk meningkatkan kinerja karyawan. Peningkatan kinerja karyawan akan
membawa kemajuan bagi perusahaan atau organisasi untuk dapat bertahan dalam suatu
persaingan lingkungan bisnis yang tidak stabil. Dalam pencapaian tujuan perusahaan
banyak unsur-unsur yang menjadi hal penting dalam pemenuhannya, diantaranya adalah
unsur kepemimpinan atau pemimpin. Sumber Daya yang telah tersedia jika tidak
dikelola dengan baik maka tidak akan memperoleh tujuan yang telah direncanakan,
4
partisipasi sukarela dari para bawahan dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan
digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku
orang lain. Pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah
laku (kata-kata dan tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh
orang lain (Hersey & Blanchard, 2004:29) . Seorang pemimpin harus menerapkan gaya
pencapaian tujuan, kepuasan kerja, dan pelaksanaan kerja yang efektif. Hal ini
merupakan pencerminan dari kinerja karyawan. Sehingga dapat disimpulkan jika gaya
Dalam Teori Jalur Tujuan (Path Goal Theory) yang dikembangkan oleh House
mendorong kinerja yang lebih tinggi dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan yang
mempengaruhi bawahannya agar percaya bahwa hasil yang berharga bisa dicapai
dengan usaha yang serius. Gaya kepemimpinan menurut teori jalur tujuan ini terlihat
suportif dan terbuka dikarenakan pemimpin menkonsultasikan setiap masalah yang ada
dengan karyawan untuk mendapatkan ide pemecahannya. Teori jalur tujuan dirasa lebih
cocok untuk digunakan pada penelitian ini karena teori jalur tujuan jelas
Jalur Tujuan (Path Goal Theory) dari kepemimpinan telah dikembangkan untuk
kinerja bawahannya. Teori ini pertama kali diungkapkan oleh Evans (1970) & House
(1971). Dalam pengembangannya yang modern Evans dan House secara terpisah telah
menulis karangan dalam subjek yang sama. Secara pokok teori path goal berusaha untuk
bimbingan pada bawahan, maka akan tumbuh hubungan yang kaku dan akan terjadi
Menurut Mangkunegara (2009:67), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
jika kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator
suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Kinerja karyawan sangat
penting bagi perkembangan perusahaan karena berhasil atau tidaknya suatu perusahaan
dipengaruhi oleh individu didalamnya. Kinerja karyawan yang tinggi akan membuat
bekerja dengan rasa senang dan yang lebih penting kepuaasaan kerja yang tinggi akan
menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan
peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan
standar pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan pada Puskesmas yang dikenal murah
pelayanan kesehatan pada dokter praktek swasta atau petugas kesehatan praktek
lainnya.
7
pendahuluan, bahwa kondisi ini didasari oleh persepsi awal yang negatif dari
yang terkesan seadanya, artinya Puskesmas tidak cukup memadai dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat, baik dilihat dari sarana dan prasarananya maupun dari
tenaga medis atau anggaran yang digunakan untuk menunjang kegiatannya sehari-hari,
serta pegawai puskesmas yang terkesan kurang semangat dalam bekerja dilihat dari
seringnya pegawai datang terlambat dan tidak hadir saat jam kerja. Salah satu
Puskesmas yang ada di Kota Padang adalah Puskesmas Lubuk Buaya yang berlokasi di
Koto Tangah, Kota Padang untuk mengetahui jenis gaya kepemimpian yang dilakukan
pada setiap bidang yang ada pada Puskesmas Lubuk Buaya tersebut, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi, sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai secara optimal. Untuk selanjutnya penelitian ini tertuang dalam sebuah judul
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah
2. Apakah motivasi kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja pegawai pada
kinerja Pegawai pada Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota
Padang?
C. Tujuan Penelitian
kinerja pegawai pada Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota
Padang?
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi kerja secara parsial terhadap
kinerja pegawai pada Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota
Padang?
terhadap kinerja Pegawai pada Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah
Kota Padang?
9
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Dengan penelitian ini penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta
kinerja pegawai.
b. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan sumber informasi yang bermanfaat
kerja terhadap kinerja pegawai, supaya puskesmas lebih mudah dalam menentukan
c. Bagi Pembaca
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi bacaan
E. Sistematika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TELAAH PUSTAKA
BAB II
METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang lokasi dan waktu penelitian, jenis dan
analisis data.
BAB IV
aktivitas organisasi.
BAB V
Dalam bab ini akan dibahas analisis data tentang kepemimpinan, dan
BAB VI
11
PENUTUP
Dalam bab ini akan dijelaskan hasil analisis kesimpulan yang ditarik
BAB II
A. Penelitian Sebelumnya
berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Tree
Hotel Semarang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Pengaruh
Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Tree Hotel Semarang.
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis sejauh mana pengaruh gaya
ke[>emimpinan, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Tree Hotel Makassar,
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data
adalah metode survey dengan 37 responden. Teknik analisis data adalah regresi linear
(SEM) dengan menggunakan alat analisis Partial Least Square (PLS) dengan aplikasi
12
smartPLS 2.03. Dalam penelitian dan analisis yang dilakukan oleh penulis, diperoieh
model persamaan struktural variabel gaya kepemimpinan 2,421 dan untuk variabel
motivasi kerja 0,115 artinya gaya kepemimpinan berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan dan motivasi kerja berpengaruh secara positif
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Bryan Johanes Tampi (2014) yang
berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan
(studi pada karyawan PT. BNl, Tbk Manado). Rumusan masalah bagaimana pengaruh
gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Tujuannya adalah untuk
karyawan secara simultan serta variabel yang paling dominan diantara keduanya. Data
yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu
orang. Teknik analisis data adalah statistik kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini
dan regresi ganda menggunakan program SPSS 18.0. Hasil penelitian dan analisis
diperoieh model persamaan struktural variabel gaya kepemimpinan 0.270 dan untuk
variabel motivasi kerja 0,542 artinya penelitian adalah bahwa gaya kepemimpinan dan
motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan secara parsial maupun simultan
terhadap kinerja karyawan PT. BNI, Tbk Manado. Variabel motivasi memiliki pengaruh
Selanjutnya penelitian oleh Ida Rosyidah (2019) yang berjudul Pengaruh Gaya
latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
Puskesmas Desa Sungai Lebung Kecamatan Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Ilir ?”
B. Landasan Teori
1. Gaya Kepemimpinan
Malayu S.P Hasibuan (2014:170) Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin
mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja sama secara
Edy Sutrisno (2014:213) gaya kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang
lain, untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil dan tujuan yang diharapkan. Rusdy A
Rifai (2009:174) gaya kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang untuk
untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil dan tujuan yang diharapkan.
melaksanakan wewenangnya. Gaya ini mungkin otokratis atau demokratis, keras atau
lunak, formal atau tidak formal. Gaya yang digunakan oleh manajer akan dipengaruhi
14
oleh kultur dan nilai-nilai perusahaan. Gaya ini tidak tergantung kepada tingkat perilaku
individu tetapi juga akan dipengaruhi oleh situasi kepemimpinan dimana orang-orang
a. Kepemimpinan Direktif, kepemimpinan ini membuat bawahan agar tahu apa yang
mereka.
Gaya kepemimpinan menurut Robbin ini merupakan gaya kepemimpinan yang sesuai
dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Dan menurut Gibson (1997;33) ada empat
Meminta pendapat bawahan dan mempertimbangkan saran dan ide mereka sebelum
d. Pemimpin Berorientasi
bawahan memberikan prestasinya pada tingkat paling tinggi dan secara terus menerus
1) Kepemimpinan Otoriter
bawahan
2) Kepemimpinan Demokrasi
3) Kepemimpinan Delegatif
Secara umum, terdapat 7 macam gaya kepemimpinan menurut beberapa para ahli
seperti Kurt Lewin, Max Weber, Hersey & Blanchard serta banyak yang lain telah
otokratis.
d) Lebih banyak mengambil peran untuk mengawasi kinerja anggota dari pada terlibat
langsung.
18
b) Memiliki visi yang kuat dan mampu mengajak anggota untuk mencapainya.
2. Kinerja Karyawan
a. Pengertian Kinerja
memberikan kontribusi pada ekonomi. Rusdi A Rifa'i (2009:10), kinerja adalah suatu
proses untuk menciptakan suatu pemahaman bersama antara pekerja dengan dengan
atasannya tentang apa yang akan dicapai dan bagaimana cara mencapainya.
Menurut Anwar Prabu (2013:67) kinerja karyawan adalah prestasi kerja atau hasil kerja
baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM per satuan periode waktu dalam
Veithzal Rivai (2011:548), kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya
dalam perusahaan.
Rusdi A Rivai (2009:10), tolak ukur dari kineija dapat diukur sebagai berikut:
1) Kuantitas, seberapa banyak target kerja yang logis yang ingin dicapai dibandingkan
2) Kualitas, seberapa baik mutu hasil kerja yang ingin dicapai dibandingkan dengan
realisasi.
3) Biaya, berapa alokasi biaya yang diperlukan hingga target sasaran dapat dicapai
4) Waktu yang diperlukan, untuk mencapai sasaran kerja yang ingin dicapai
5) Keselamatan kerja
1) Sasaran Kerja
Kesempatan tentang kondisi apa yang diinginkan dan dicapai oleh pekerja sesuai
2) Kompetisi
Memiliki proses yang tidak berhenti, antara lain proses perencanaan, proses
digunakan untuk :
1) Mengetahui pengembangan
3) Keperluan perusahaan
4) Dokumetasi
1) Dukungan Organisasi
Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan organisasi yang wujudnya dapat
a) Struktur Organisasi
organisasi atau perusahaan menjadi tugas pokok beberapa unit organisasi secara
seimbang, serta memeberikan kejelasan bagi setiap unit tentang tugas pokok dan sasaran
Kinerja perusahaan juga sangat dipengaruhi oleh penggunaan teknologi dan penyediaan
teknologi yang paling mutakhir bukan hanya untuk mempercepat proses produksi dan
21
Kondisi lingkungan kerja menyangkut jaminan keselamatan dan kesehatan pekerja dan
setiap orang dilingkungan kerja, keselamatan asset dan alat-alat produksi, dan
2) Fungsi Manajemen
a) Perencanaan
b) Pengorganisasian
d) Pengawasan
3) Dukungan Pekerja
pekerja untuk menaikan kinerjanya secara optimal. Dengan demikian, kinerja setiap
3. Motivasi Kerja
a. Pengertian Motivasi
Wibowo (2014:323), motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk
melakukan aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai
serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan. Edy Sutrisno (2014:111),
motivasi memiliki komponen, yakni komponen dalam dan luar. Komponen dalam iaiah
perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, ketegangan psikologis.
Komponen luar iaiah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah tingkah
lakunya Veitzhal Rivai dan Ella (2011:837) motivasi adalah serangkaian sikap dan
nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal spesifik sesuai dengan
23
kearah yang anda inginkan, apa yang anda inginkan agar mereka kerjakan dan apa yang
bahwa motivasi sebagai suatu daya pendorong (driving force) yang menyebabkan orang
berbuat suatu atau yang diperbuat karena takut akan sesuatu. Misalnya seorang ingin
naik pangkat atau gaji, maka perbuatannya akan menunjang pencapaian keinginan
motivasi merupakan proses pemberian dorongan kepada anak buah supaya anak buah
dapat bekerja sejalan dengan batasan yang diberikan guna mencapai tujuan organisasi
Malayu S.P. Hasibuan (2014:150) mengatakan bahwa terdapat 2 (duo) jenis motivasi
yaitu:
1) Motivasi Positif
memberikan hadiah (uang, fasilitas, barang dan lain - lain) kepada mereka yang
berprestasi diatas prestasi standar, dengan motivasi positif ini semangat pekerja akan
meningkat.
24
2) Motivasi Negatif
Dalam motivasi ini pimpinan memberikan motivasi dalam bentuk hukuman bagi pekerja
yang bekerja dibawah standar yang telah ditentukan. Dengan motivasi dalam bentuk
hukuman semangan pekerja dalam waktu pendek akan meningkat karena adanya rasa
takut akan terkena hukuman, akan tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat
kurang baik
Tujuan Motivasi
Malayu S.P Hasibuan (2014:146) tujuan motivasi antara lain sebagai berikut:
Untuk memeperoleh status sosial yang tinggi dapat membuat seseorang bekerja keras,
status sosial yang tinggi dapat diukur dengan pembelian barang mewah yang mahal.
Sehingga mau tidak mau seseorang harus bekerja untuk mendapatkan uang tersebut.
25
Keinginan ini untuk memperoleh itu dapat meliputi adanya penghargaan, pimpinan
yang adil terhadap karyawan, ada hubungan kerja yang harmonis dan kompak dalam
Lingkungan kerja adalah dukungan sarana dan prasarana kerja yang ada disekitar
Kondisi lingkungan kerja ini meliputi tempat kerja, fasilitas dan alat-alat prasarana yang
termasuk juga meliputi hubungan yang baik antara karyawan-karyawan yang berada
Kompensasi yang memadai merupakan alat motivasi yang paling ampuh bagi
Fungsi supervisi adalah memberikan arahan, membimbing kerja karyawan kearah yang
Setiap orang akan bekeija mati-matian mengorbankan yang ada pada diri mereka untuk
perusahaan, jika yang bersangkutan ada jaminan karir. Hal ini akan terwujud apabila
diri, jaminan kesehatan bagi karyawan, dan jaminan hari tua bagi karyawan yang sudah
pensiun.
26
Status atau jabatan tertentu merupakan dambaan karyawan dalam bekeija, mereka
bukan hanya mengharapkan kompensasi saja namun mereka Juga menginginkan suatu
Asas motivasi
1) Asas Mengikutserlakan
2) Asas Komunikasi
3) Asasa Pengakuan
Model-model Motivasi
1) Model Tradisional
Model motivasi ini mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan agar gairah
kerjanya meningkat perlu diterapkan sistem insentif, yaitu memberikan (uang atau
Model ini mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan agar gairah kerjanya
meningkat ialah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka
Model ini mengemukakan bahwa karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya
uang^arang atau keinginan akan kepuasan, tetapi kebutuhan akan pencapaian dan
27
pekerjaan yang berarti. Menurut model ini karyawan cenderung memperoleh kepuasan
dari prestasi yang baik. Karyawan bukanlah berprestasi baik karena meras puas,
melainkan karena termotivasi oleh rasa tanggungjawab yang lebih luas untuk membuat
Metode Motivasi
1) Motivasi Langsung
Motivasi langsung adalah motivasi yang diberikan kepada setiap individu karyawan
untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Jadi sifatnya khusus, seperti insentif,
Motivasi tak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-
fasilitas pendukung gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para karyawan betah
dan merasa bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya : kursi yang empuk, mesln-
mesin yang baik, ruangan kerja yang terang dan nyaman, suasana pekeijaan yang serasi,
serta penempatan yang tepat. Motivasi tak langsung besar pengaruhnya untuk
h. Alat-alat Motivasi
Malayu S.P Hasibuan (2014:149) alat-alat motivasi (daya perangsang) yang diberikan
dapat berupa material incentive dan nonmaterial incentive. Material Incentive adalah
motivasi yang bersifat materiil sebagai imbalan yang diberikan kepada karyawan,
miasalnya : uang dan barang. Nonmaterial Incentive adalah motivas yang tidak
C.Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka konseptual yang telah dipaparkan, maka dapat
1. Hipotesis 1
Diduga ada pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan dan motivasi secara simultan
terhadap kinerja pegawai di Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota
Padang.
2. Hipotesis 2
Diduga ada pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan dan motivasi secara parsial te
rhadap kinerja pegawai di Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Pada
ng.
3. Hipotesis 3
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono { 2009: 53-55 ) jenis penelitian dilihat dari tingkat eksplanasi, yaitu:
1) Penelitian Deskriptif
29
Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya
2) Penelitian Komparatif
3) Penelitian Asosiatif
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua
Jenis Penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif
yaitu untuk mengetahui nilai pengaruh variabel gaya kepemimpinan (Xj) dan motivasi
B. Lokasi Penelitian
Tempat penelitian dilakukan pada Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah
C. Operasionalisasi Variabel
Tabel III.1
Operasional Variabel
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang
yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti, karenanya
karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan
Populasi dalam penelitian ini adalah sebahagian besar pegawai Puskesmas Lubuk Buaya
Sampel merupakan subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi
(Ferdinand, 2006). Sugiyono (2008: 118), Sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan
Jika Populasi tersebut besar, sehingga para peneliti tentunya tidak memungkinkan untuk
mempelajari keseluruhan yang terdapat pada populasi tersebut oleh karena beberapa
kendala yang akan di hadapkan nantinya seperti : keterbatasan dana, tenaga dan waktu.
Maka dalam hal ini perlunya menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dan
selanjutnya, apa yang dipelajari dari sampel tersebut maka akan mendapatkan
kesimpulan yang nantinya diberlakukan untuk Populasi. Oleh karena itu sampel yang
Arikunto (2006: 131), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang akan
diteliti. Jika penelitian yang dilakukan sebagian dari populasi maka bisa dikatakan
1. Angket Kuesioner
Menurut Ghozali (2011:47) skala yang sering dipakai dalam penyusunan kuesioner
adalah skala likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan
5 = Sangat setuju
4 = Setuju
3 = Netral
2 = Tidak Setuju
Dalam penelitian ini yang menjadi responden dalam pengisian angket adalah sebahagian
2. Observasi
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Metode
pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan angket/kuesioner.
Menurut Anwar Sanusi (2014), data penelitian pada dasamya dapat dikelompokan
menjadi :
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer didapatkan dari
1. Analisis Data
Menurut Sugiyono ( 2012: 13-14 ) analisis data dalam penelitian dapat dikelompokkan
menjadi 2, yaitu:
33
a) Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif yaitu suatu metode analisis dengan menggunakan data yang
b) Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif yaitu suatu metode analisis dengan menggunakan data berbentuk
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif
yaitu suatu metode analisis dengan menggunakan data berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan
atau pertanyaan. Jawaban pada skala likert dapat berupa katakata antara lain:
Sangat Setuju = 5 = SS
Setuju = 4 = S
Netral =3 = N
Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan
motivasi karyawan terhadap kinerja adalah dengan analisis regresi linier berganda untuk
selanjutnya uji hipotesis (uji t dan uji F) untuk mengetahui signifikasi dari variabel
bebas terhadap variabel terikat serta membuat kesimpulan dan yang terakhir adalah
variabel bebas terhadap variabel terikat. Menurut Sugiyono (2009: 277), analisis regresi
linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen
(Xi, X2) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk mengetahui
variabel berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan. Jadi analisis regresi linier berganda
akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2 (dua). Persamaan regresi
Y = a + b|X) + biXi + e
Keterangan :
Y : Kinerja Karyawan
X i : Gaya Kepemimpinan
X2 : Motivasi Kerja
e : £'rTOr/Residual
3. Uji Hipotesis
1) Merumuskan Hipotesis
Hoi Tidak ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja
secara simultan terhadap kinerja karyawan di Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto
Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja secara
Tingkat signifikan sebesar 5 %, taraf nyata dari t tabel ditentukan dari derajat bebas (db)
= n-k-l, taraf nyata (a) berarti nilai f label, taraf nyata dari f tabel ditentukan dengan
3) Kesimpulan
a) Ho ditolak dan Ha diterima apabila F hitung > F table atau sig a <0,05.
b) Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung < F tabel atau sig a > 0,05.
1) Merumuskan Hipotesis
Ho Tidak ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja
secara parsial terhadap kinerja karyawan di Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto
Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja secara
parsial terhadap kinerja karyawan diPuskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah
Kota Padang.
Tingkat signifikan sebesar 5%, taraf nyata dari t tabel ditentukan dari derajat bebas (db)
= n-2, taraf nyata (a) berarti nilai t tabel, taraf nyata dari f tabel ditentukan dengan
3) Kesimpulan
a) Ho ditolak Ha diterima apabila t hitung > t tabel atau sig a < 0,05
b) Ho diterima H ditolak apabila t hitung < t tabel atau sig a > 0,05.
Koefisien Determinasi
Digunakan untuk mengetahui uraian yang diterangkan oleh persamaan regresi yaitu
mengetahui uraian yang dapat diterapkan oleh persamaan regresi yaitu mengetahui
seberapa besar variable terikat yang diterapkan oleh variable bebas. Untuk melihat
besamya variable yang dijelaskan oleh variabel bebas adalah dengan melihat R square,
Keterangan:
R: Koefisien Determinan
: Koefisien Korelasi
37
Uji Hipotesis 1
Diduga ada pengaruh Gaya kepemimpinan dan Motivasi secara simultan terhadap
Kinerja pegawai, menggunakan Uji F (Over all test atau secara serentak). Pengujian
secara serentak adalah untuk mengetahui apakah secara serentak koefisien regresi
Keterangan:
R2 = Koefisien
Apabila nilai signifikansi F lebih kecil dari 5% atau F hitung > Ftabel, maka dinyatakan
variabel terikat. Dan seabliknya bila signifikansi F lebih besar dari 5% F hitung > Ftabel
berarti secara bersamasama variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
Uji Hipotesis 2
Diduga ada pengaruh Gaya kepemimpinan dan Motivasi secara parsial terhadap Kinerja
terhadap variabel terikat, digunakan Uji t. sujana (1992) merumuskan sebagai berikut :
dimana :
bi = Koefisien regresi
Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikasi t lebih kecil dari 5%
atau thitung > ttabel maka dinyatakan signifikan, yang berarti secara parsial variabel
bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Dan sebaliknya bila signifikasi t lebih
38
besar dari 5%, atau thitung > ttabel maka secara parsial variabel bebas tidak
Uji Hipotesis 3
dihipotesiskan atau menghasilkan nilai yang terbesar, maka hipotesis diterima dan jika
Gujarati (1997).
DAFTAR PUSTAKA
Puskesmas Desa Sungai Lebung Kecamatan Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Hilir
Yogyakarta.: BPFE.
Aksara.
Keban, T. Y. (2004). Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik, Konsep, Teori dan
PT Remaja Rosdakarya.
Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Dari Teori ke
Gramedia.
Santoso, S. (2012). Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Persada
Rajawali Pers.
Algifari, 2001, Analisis Regresi, Penerbit BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Ambar T, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Konsep Teori dan Pengembangan
dalam Konteks Organisasi Publik, Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Anwar P, 2004, Manajemen Sumber Daya Perusahaan, Cetakan Kelima, Penerbit PT.
Cipta Bandung.
Daya Manusia, Cetakan Kedua, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Kelompok
Gramedia Jakarta.
Gibson, 1997, Kepemimpinan Teori dan Model, Penerbit PT. Bina Rupa, Jakarta
Gujarati, Damodar, 1999, Ekonometrika Dasar, Alih Bahasa: Sumamo Zain Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Hersey & Blanchard, 1986, Human Behavior at Work: Organizational Behavior Fifth
Nimran U. 1997, Perilaku Organisasi, Cetakan Kedua, Penerbit CV. Citra Media,
Surabaya.
41
Robbins S, 1995, Teori Struktur, Kelurahan in dan Aplikasi, Alih Bahasa Jusuf Udaya,
Jakarta.
Rao,TV ( 1996 ),Penilaian Prestasi Kerja, Teori dan Praktik, Jakarta ,PT. Pustaka
Binaman Pressindo
Alfabeta
Salusu ( 1998 ),Pengambilan Keputusan Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non
Santoso dan Tjiptono, (2001), SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional, PT.
Sedarmayanti, 2001, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Cetakan kedua,
Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh, Penerbit Alfabeta CV,
Bandung.
Yogyakarta.
42
Toha M. 2004, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi Kelima Belas,
Gibson, James L., John M . Ivancevich, James H. Donnelly, Jr., dan Robert Konopaske.
Citrabooks.
Parmenter, David. Key Performance Indicators. Ney Jersey: John Wiley & Sons, Inc.,
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Tree Hotel
Sutrisno, Edy. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta; Penerbit Prenada
Media Group.
Persada.