STATISTIK EKONOMI
OLEH
NUR HAMINATI
2120512004
MAGISTER EKONOMI
2021
Berikut adalah data produksi industry kecil menengah di Kota A tahun 2010-2020
Tabel 1. Data Harga Faktor – Faktor Produksi dan Nilai Produksi Industri Kecil dan
Menengah di Kota A
Tabel 2. Data Olahan Penggunaan Faktor Produksi Pada Industri Kecil Menengah di Kota
A
Perhitungan Logaritma Natural
No Tahun Y X1 X2 X3
1. 2010 16.78915 16.01909 6.542472 16.26012
2. 2011 16.53136 15.46378 6.070738 15.80557
3. 2012 18.13892 15.92784 6.269096 17.01723
4. 2013 18.64861 16.66916 6.979145 18.2808
5. 2014 17.91586 15.9881 6.809039 17.63449
6. 2015 18.11942 17.15117 7.06732 17.28346
7. 2016 18.84887 18.05348 7.513709 18.59779
8. 2017 19.21901 17.55074 7.301822 19.04105
9. 2018 18.42637 16.9726 6.909753 18.15452
10. 2019 18.17477 16.1278 6.633318 17.84463
11. 2020 18.76873 17.37588 7.570443 18.46481
Gambar 1. Output Eviews 10
Hasil uji multikonlinearitas industri kecil meengah di Kota A adalah sebagai berikut.
Berdasarkan data pada gambar 2 dapat diketahui bahwa nilai VIF masing – masing variabel
X1, X2, dn X3 secara berurut antara lain adalah 7.669525, 9.378853, dan 3.480012. Dimana, nilai
VIF ketiga variabel adalah kecil dari 10, hal ini menunjukkan bahwa model terbebas dari
multikolinearitas.
2) Hasil Uji Autokorelasi
adanya masalah autokorelasi. Jika Obs*R-Squared < dari α (0,05) maka terdapat gejala
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokerelasi karena
Melalui data pada gambar 4 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada
Untuk uji normalitas digunakan histogram normality test. Hasil uji normalitas menggunakan
Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal, karena
probabilitas dari uji normalitas lebih besar dari α (0.05) yakni 0.431514.
Setelah dilakukan uji asumsi klasik, maka langkah selanjutnya ialah melakukan uji
statistik, uji ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel dependen (bebas)
terhadap variabel independennya (terikat, baik secara parsial (uji t), uji simultan (uji F), dan juga
Berdasarkan pada output analisis regresi pada gambar 1. dapat dilihat bahwa investasi
mempunyai nilai signifikansi 0.2662 yang lebih besar dari α (0.05). Hal ini berarti Ho diterima
sedangkan Ha ditolak, yaitu bahwa secara parsial, investasi tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai produksi pada industri kecil menengah di Kota A. Kemudian, tenaga kerja
mempunyai nilai signifikansi 0.2675 > α (0.05), berarti bahwa secara parsial tenaga kerja tidak
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai produksi, sedangkan bahan baku bernilai
signifikansi sebesar 0.0006 < α(0.05) berarti bahwa secara parsial bahan baku berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai produksi pada industri kecil dan menengah di Kota A.
Berdasarkan pada gambar 1 diketahui bahwa nilai F - hitung sebesar 38.81440 dengan
probabilitas (F-statistic) sebesar 0.000099. Dengan demikian probabilitas F-statistic (0.000099) <
α (0.05). Sehingga, disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa, investasi,
tenaga kerja, dan bahan baku secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap nilai produksi
pada industri kecil dan menengah di Kota A pada tahun 2010 – 2020.
terikatnya. Semakin tinggi koefisen determinasi maka semakin tinggi kemampuan variabel bebas
dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya. Berdasarkan gambar 1 diketahui
bahwa Adjusted R-Squared sebesar 0,918991. Artinya bahwa sumbangan pengaruh variabel
independen (investasi, tenaga kerja, dan bahan baku) terhadap variabel dependen (produksi) adalah
sebesar 91,90% dan sisanya sebesar 8.1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan
5. Persamaan
Artinya :
a = 2,36106, artinya jika variable X1, X2, dan X3 nilainya tidak berubah atau sama
X1 = 0,30499, artinya jika nilai investasi naik sebesar 1% sedangkan nilai tenaga kerja
dan bahan baku tetap, maka nilai produksi naik sebesar 0,30499
X2 = -0,52751, artinya jika jumlah tenaga kerja naik sebesar 1% sedangkan nilai
investasi dan bahan baku tetap, maka nilai produksi akan berkurang sebesar 0,52751
X3 = 0,82839 , artinya jika jumlah bahan baku naik sebesar 1% sedangkan nilai investasi
dan tenaga kerja tetap, maka nilai produksi bertambah sebesar 0,82839