Oleh:
Nama NIM
PRODI AKUNTANSI
TAHUN 2021
1.1 Pihak – pihak yang Memanfaatkan Penentuan Risiko, Konsep Audit
Berbasis Risiko
Filosofi COSO
Penentuan Risiko (Risk Management ) merupakan hal penting bagi
manajemen dan audito internal. Hukum federal mesyaratkan penentuan risiko
tahunan untuk bank - bank tertentu, dan prnsip - prinsip manajemen yang baik
mendorong penerapanya di industri dan sktor - sektor lain. Studi yang
dilakukan oleh COSO, Kontrol Internal - Kerangka Kerja, Terintegrasi,
mengawali pembahasan tentang penentuan risiko dengan denganringkasan
berikut ini:
“Setiap entitas menghadapi berbagai risiko baik dari luar maupun dari dalam
yang harus ditentukan.Persyaratan awal untuk penentuan risikoadalah adanya
penetapan tujuan,yang dihibungkan pada tingkat – tingkat yang berbeda dan
konsisiten didalam organisasi.”
Penentuan Risiko
Sedangkan penilaian resiko menurut Muhammad Badrus adalah
sebuah aktifitasyang dilakukan untuk mendeteksi atau mengevaluasi
kemungkinan adanyakesalahan atau penurunan kualitas akibat beroperasinya
suatu kegiatan. Pendapatlainnya, penilaian risiko adalah mengkuantitatifkan
atau menggolongkantingkatan risiko agar mudah dikelola dan dilakukan
penanganan yang tepatsesuai prinsip Cost and Benefit. Penentuan resiko (risk
assessment) merupakanhal penting bagi manajemen dan auditor. Bagi
manajemen penentuan resikomerupakan tanggungjawab yang tidak
terpisahkan dan dilakukan secara terusmenerus. Karena manajemen tidak
dapat menetapkan tujuan dan dengan mudahmengasumsikan bahwa tujuan
tersebut telah tercapai. Banyak hambatan yangtimbul dalam pencapaian tujuan
tersebut dan hambatan tersebut bisa berasal dariluar entitas maupun dari
dalam entitas. Sejumlah resiko tidaklah dalam bentukyang statis tetapi juga
dinamis sesuai dengan perubahan yang terjadi sehinggaselalu ada resiko-
resiko baru yang muncul setiap waktu. Oleh karena itu penentuan resiko harus
berjalan berkelanjutan dalam proses manajemen yangdilakukan secara
terorganisir dan berurutan.
Sedangkan bagi auditor, dalam kegiatan audit harus memasukan hasil
penentuanresiko ke dalam program audit untuk memastikan bahwa kontrol-
kontrol yangdibutuhkan memang diterapkan untuk mengurangi risiko. Resiko
dalam auditatau resiko audit memperlihatkan resiko yang dihadapi auditor
yang menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut telah benar sehingga dan
pendapat auditortelah diterbitkan, tetapi pada kenyataannya laporan tersebut
ternyata tidak benardan materialitasnya tinggi. hal tersebut menyebabkan
pendapat auditor tersebut menjadi tidak bermutu bagi para penggunanya. Hal
ini bisa terjadi karenaauditor hanya mampu mengumpulkan bukti berdasarkan
tes transaksi dankesalahan yang telah diatur sedemikian rupa menyebabkan
menjadi sangat sulitdideteksi meskipun auditor telah bekerja sesuai dengan
standar audit yang berlaku.
1. Penugasan staf
2. Pengawasan yang dibutuhkan
3. Keseluruhan startegi audit
4. Tingkat skeptisme professional
Jadi risiko audit pada tingkat saldo atau kelompok memiliki tiga komponen
yiaturisiko bawaan, risiko kontrol, dan risiko deteksi:
a. Risiko Bawaan
Risiko bawaan (inheren risk) adalah kerentanan suatu asersi atas terjadinya
salahsaji yang material, dengan mengasumsikan bahwa tidak ada kebijakan
atau prosedur struktur konrol internal terkait yang diterapkan. Risiko
bawaan adalahrisiko yang berisifat intrinstik terhadap usaha entitas. Risiko
dari salah sajiseperti ini lebih besar untuk beberapa asersi dan saldo atau
kelompok transaksidibandingkan dengan yang lain.Sebagai Contoh:
Asersi penilaian dan sehubungan dengan piutang usaha lebih
cenderungdilanggar daripada asersi kelengkapan pada saat
auditormempertimbangkan kelangsungan hidup entitas.
Perhitungan biaya pension lebih cenderung salah saji bandingkan
perhitungan biaya depresiasi mengunakan metode garis
lurus(perhitungan rumit dibandingkan dengan perhitungan sederhana )
b. Risiko Kontrol
Risiko kontrol (control risk) adalah risiko bahwa salah saji material yang
bisaterjadi pada suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat
waktuoleh struktur, kebijakan, atau prosedur kontrol internal suatu entitas.
Beberaparisiko kontrol akan tetap ada karena adanya keterbatasan yang
melekat padastruktur kontrol internal.
c. Risiko Deteksi
Risiko deteksi (detection risk) adalah risiko bahwa auditor tidak
dapatmendeteksi salah saji material yang tedapat pada suatu asersi. Risiko
deteksidapat terjadi karena seorang auditor memutuskan tidak memeriksa
100 persen saldo atau transaksi atau ketidakpastian lainnya. Termasuk
dalam ketidakpastian lainnya ini adalah pemilihan prosedur audit yang
tidak layak, salah penerapan prosedur audit, atau salah interpretasi hasil-
hasil prosedur audit. Ketidakpastianlainnya harus dikurangi sampai ke
tingkat yang bisa diterima melalui perencanaan dan perngawasan audit
yang sesuai.
Risiko EDI
https://www.academia.edu/35251749/
MODUL_STRATEGI_PENENTUAN_RISIKO_docx