Anda di halaman 1dari 7

PERAWATAN LUKA

PENDAHULUAN
Kulit merupakan bagian tubuh paling luar yang berguna melindungi diri dari trauma luar
serta masuknya benda asing. Apabila kulit terkena trauma, maka dapat menyebabkan luka, yaitu
suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh, yang dapat menyebabkan terganggunya
fungsi tubuh sehingga dapat mengganggu aktifitas sehari-hari.

KLASIFIKASI LUKA BEDAH


1. Luka bersih
Luka operasi yang tidak terinfeksi, dimana tidak ditemukan adanya inflamasi dan tidak ada
infeksi saluran pernafasan, pencernaan, dan urogenital. Kondisi luka tertutup dan tidak ada
drainase.
2. Luka bersih terkontaminasi
Luka operasi dimana berhubungan dengan saluran pernafasan, pencernaan, genital atau
bagian yang mengenai saluran kemih
3. Luka terkontaminasi
Dalam luka pembedahan ditemukan peradangan non purulen
4. Luka kotor atau terinfeksi
Luka yang terdapat pus, pervorasi visera, luka yang mengalami traumatic dan sudah lama
atau terinfeksi dari sumber lain

PROSES PENYEMBUHAN LUKA


Proses dasar biokimia dan selular yang sama terjadi dalam penyembuhan semua cedera jaringan
lunak, baik luka ulseratif kronik, luka taumatis atau luka akibat tindakan bedah. Proses fisiologis
penyembuhan luka dapat dibagi dalam 4 fase :
1. Inflamasi
2. Fase distruktif
3. Fase fase proliferasi
4. Fase maturasi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
Faktor yang dapat mempengaruhi penyembuhan luka dibagi menjadi dua factor, yaitu sistemik
dan factor lokal : Faktor sistemik : usia, nutrisi, insufisiensi vascular, obat-obatan. Factor local :
suplai darah, infeksi, nekrosis, adanya benda asing pada luka

PERAWATAN LUKA
Merupakan penanganan luka yang terdiri atas membersihkan luka, menutup, dan membalut luka
sehingga dapat membantu proses penyembuhan luka.
Perawatan luka terdiri atas :
 Mengganti balutan kering
 Mengganti balutan basah dengan balutan kering
 Irigasi luka
 Perawatan dekubitus
Tujuan perawatan luka :
 Menjaga luka dari trauma
 Imobilisasi luka
 Mencegah perdarahan
 Mencegah kontaminasi oleh kuman
 Mengabsorbsi drainase
 Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologi
Indikasi perawatan luka :
 Balutan kotor dan basah akibat factor eksternal
 Ada rembesan eksudat
 Mengkaji keadaan luka
 Dengan frekuensi tertentu untuk mempercepat debridement jaringan nekrotik
PROSEDUR PERAWATAN LUKA

Pengertian                    : Membersihkan luka, mengobati luka, dan menutup kembali luka


dengan tehnik steril
Tujuan                         : Untuk membersihkan luka
                                          Mencegah masuknya kuman dan kotoran kedalam luka
                                          Memberikan pengobatan pada luka
                                          Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien
                                          Mengevaluasi tingkat kesembuhan luka
Indikasi                        : Luka baru maupun luka lama, luka post operasi, luka bersih, luka kotor

PROSEDUR
A.     MENGGANTI BALUTAN KERING
1.      Tahap pre interaksi
 Membaca catatan perawat untuk rencana perawatan luka
 Mencuci tangan
 Menyiapkan alat :
o Seperangkat set perawatan luka steril
o Sarung tangan steril
o Pinset 3 ( 2 anatomis, 1 sirurgis )
o Gunting ( menyesuaikan kondisi luka )
o Balutan kassa dan kassa steril
o Kom untuk larutan antiseptic/larutan pembersih
o Salp antiseptic  ( bila diperlukan )
o Larutan pembersih yang diresepkan ( garam fisiologis
o Gunting perban / plester
o Sarung tangan sekali pakai
o Plester, pengikat, atau balutan sesuai kebutuhan
o Bengkok
o Perlak pengalas
o Kantong untuk sampah
o Korentang steril
o Alcohol 70%
o Troli / meja dorong

2.      Tahap orientasi


 Memberikan salam, memanggil klien dengan namanya
 Menjelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien / keluarga

3.      Tahap kerja


 Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya  sebelum kegiatan dimulai
 Susun semua peralatan yang diperlukan di troly dekat  pasien ( jangan membuka
peralatan steril dulu )
 Letakkan bengkok di dekat pasien
 Jaga privacy pasien, dengan menutup tirai yang ada di sekkitar pasien,  serta pintu dan
jendela
 Mengatur posisi klien, instruksikan pada klien untuk tidak menyentuh area luka atau
peralatan steril
 Mencuci tangan
 Pasang perlak pengalas
 Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester, ikatan atau balutan
dengan pinset
 Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan perlahan, sejajar
pada kulit dan mengarah pada balutan. Jika masih terdapat plester pada kulit, bersihkan
dengan kapas alcohol
 Dengan sarung tangan atau pinset, angkat balutan, pertahankan permukaan kotor  jauh
dari penglihatan klien
 Jika balutan lengket  pada luka, lepaskan dengan memberikan larutan steril / NaCl
 Observasi karakter dan jumlah drainase pada balutan
 Buang balutan kotor pada bengkok
 Lepas sarung tangan dan buang pada bengkok
 Buka bak instrument  steril
 Siapkan larutan yang akan digunakan
 Kenakan sarung tangan steril
 Inspeksi luka
 Bersihkan luka dengan larutan antiseptic yang diresepkan atau larutan garam fisiologis
 Pegang kassa yang dibasahi larutan tersebut dengan pinset steril
 Gunakan satu kassa untuk satu kali usapan
 Bersihkan dari area kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi
 Gerakan dengan tekanan progresif menjauh dari insisi atau tepi luka
 Gunakan kassa baru untuk mengeringkan luka atau insisi. Usap dengan cara seperti di
atas
 Berikan salp antiseptic bila dipesankan / diresepkan, gunakan tehnik seperti langkah
pembersihan
 Pasang kassa steril kering pada insisi atau luka
 Gunakan plester di atas balutan,fiksasi dengan ikatan atau balutan
 Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempatnya
 Bantu klien pada posisi yang nyaman

4.      Tahap terminasi


 Mengevaluasi perasaan klien
 Menyimpulkan hasil kegiatan
 Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
 Mengakhiri kegiatan
 Mencuci dan membereskan alat
 Mencuci tangan

5.      Dokumentasi
 Mencatat tanggal dan jam perawatan luka
 Mencatat Kondisi luka

B.     MENGGANTI BALUTAN BASAH DENGAN BALUTAN KERING


1.      Tahap Pre InteraksI

LEMBAR OBSERVASI
Nama mahasiswa        : ………………………….
NIM                            : ………………………….
Judul kompetensi        : ………………………….
Sub kompetensi           : ………………………….
NO ASPEKYANG DINILAI PENCAPAIAN PENILAIAN
YA TIDAK K BK
1. Alat dipersiapkan *
2. Alat didekatkan pada pasien
3. Cuci tangan dilakukan *
4. Salam terapeutik disampaikan
5. Tindakan dan tujuan yang akan dilakukan
dijelaskan pada pasien
6. Rasa nyeri yang mungkin timbul
dijelaskan pada pasien
7. Cara untuk menurunkan rasa nyeri saat
penggantian balutan dijelaskan
8. Privacy pasien dijaga
9. Balutan dibuka dengan kapas alkohol
dengan benar
10. Balutan kotor dimasukan ke dalam
bengkok
11. Sarung tangan steril dipakai dengan benar
*
12. Daerah sekitar luka dibersihkan
menggunakan kapas alkohol dengan benar
13. Luka dibersihkan dengan tetap
mempertahankan tehnik steril *
14. Luka diberi obatdengan benar
15. Luka ditutup dengan kassa steril secara
benar *
16. Kassa difiksasi menggunakan plester /
balutan dengan benar
17. Pasien diatur pada posisi yang nyaman
18. Evaluasi terhadap respon pasien dilakukan
dengan benar
19. Alat-alat dibereskan dengan rapi
20. Cuci tangan dilakukan dengan benar
21. Terminasi dilakukan dengan baik
22. Dokumentasi dilakukan dengan benar

Keterangan :
( * ) merupakan critical point yang harus dilakukan

Nilai :  Jumlah Kompeten  X  100%  =  ………… %


                         22

Rekomendasi :
1.      Kompeten                   : ……………%
2.      Belum Kompeten        : ……………%

Anda mungkin juga menyukai