Anda di halaman 1dari 4

BIOGRAFI IR.

SOEKARNO

120 tahun lalu, 6 Juni 1901, sosok besar dalam sejarah Indonesia dilahirkan. Dia adalah
bapak Proklamator Indonesia yang juga Presiden RI pertama, Ir. Soekarno atau akrab disapa
Bung Karno. Bung Karno dilahirkan di Surabaya pada 6 Juni 1901. Sempat ada beberapa versi
terkait tempat kelahiran Bung Karno. Selain Surabaya, ada juga versi yang menyebutkan bahwa
Bung Karno dilahirkan di Blitar, Jawa Timur.

Soekarno merupakan anak kedua dari Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu
Nyoman Rai. Beliau memiliki satu orang kakak perempuan yang bernama Raden Soekarmini.

Semula, Soekarno diberi nama Koesno Sosrodihardjo oleh orang tuanya. Namun karena
semasa kecil Soekarno sering sakit-sakitan, namanya diubah menjadi Soekarno ketika dirinya
berusia lima tahun. Nama tersebut diambil dari nama pewayangan, Karna.

Pada tahun 1908, Soekarno masuk ke Sekolah Dasar di HIS, kemudian melanjutkan ke
Europesche Legore School (ELS) di Mojokerto pada tahun 1913. Ayahnya mendidik Soekarno
dengan disiplin tinggi, sehingga Soekarno dituntut untuk terus belajar membaca dan menulis.
Usaha tersebut membuat Soekarno termasuk murid yangunggul. Lulus dari ELS, Soekarno
melanjutkan pendidikannya di Hogere Burger School (HBS) di Surabaya pada 1916.

Tahun 1921, Soekarno menyelesaikan sekolahnya di HBS. Ia kemudian melanjutkan


sekolahnya di Technische hoge School (THS) atau kini lebih dikenal sebagai Institut Teknologi
Bandung (ITB). Soekarno berhasil memperoleh gelar insinyur di tahun 1926.

Rasa Nasionalisme Soekarno mulai tumbuh pesat ketika bersekolah di Surabaya dan
tinggal di rumah Tjokroaminoto. Di sana Soekarno mulai berkenalan dengan paham dan konsep
pemikiran seperti pemikiran barat dan pemikiran Islam. Tahun 1926 Soekarno mendirikan
Algeemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini yang kemudian menjadi cikal bakal Partai
Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan Soekarno pada 4 Juli 1927, dengan rumusan ajaran
Marhaenisme.

Pada tahun 1937 Soekarno dipindahkan ke Bengkulu. Di Bengkulu Soekarno berhasil


kabur dan menuju Padang. Kemudian menyeberangi Selat Sunda dan kembali ke Jakarta pada
Juli 1942. Perjuangan panjang Soekarno bersama tokoh-tokoh pendiri bangsa lainnya tidak sia-
sia untuk membuat Indonesia merdeka dari penjajahan. Bersama dengan Mohammad Hatta,
Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Lalu dalam sidang PPKI 18 Agustus 1945, Soekarno-Hatta dilantik sebagai Presiden
Republik Indonesia dan Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Akhir hayat Soekarno
Kesehatan Soekarno mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Setelah bertahan selama lima
tahun dengan penyakitnya, Soekarno meninggal dunia di RSPAD Jakarta pada tanggal 21 Juni
1970. Soekarno disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar dekat makam
ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai. Presiden Soeharto memberikan gelar Pahlawan Proklamator
kepada Soekarno pada peringatan Hari Pahlawan tahun 1986 berdasarkan Keppres 81/1986. Baru
di Tahun 2012 berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 83/TK/Tahun 2012 Soekarno
dianugerahkan gelar pahlawan nasional. Di saat bersamaan, gelar yang sama juga dianugerahkan
kepada Bung Hatta.
BIOGRAFI IR. SOEKARNO

Ir. Soekarno adalah presiden pertama Republik Indonesia, sekaligus tokoh proklamator
negara ini. Soekarno akrab dipanggil dengan julukan Bung Karno. Bung Karno juga dikenal
sebagai Putra Sang Fajar karena lahir saat fajar menyingsing. 

Bung Karno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970.
Dikutip dari laman RRI, Soekarno awalnya diberi nama Koesno Sosrodihardjo. Karena sering
sakit, namanya diganti menjadi Soekarno. 

Soekarno merupakan putra dari Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.
Ibunda Bung Karno merupakan bangsawan Bali. Kedua orang tua Soekarno bertemu saat sang
ayah menjadi guru di Bali. 

Lulus tahun 1920, Soekarno melanjutkan pendidikan di THS (Technische Hoogeschool)


di Bandung. THS ini merupakan cikal bakal Institut Teknologi Bandung. Soekarno lulus pada 25
Mei 1926 dan mendapat gelar "Ir". 

Setelah lulus, Soekarno mendirikan Biro Insinyur bersama dengan Ir. Anwari tahun 1926.
Selama di Bandung, Bung Karno aktif dalam banyak organisasi. Beliau juga mendirikan Partai
Nasional Indonesia pada 4 Juli 1927.

PNI adalah partai yang bertujuan untuk memerdekakan bangsa Indonesia. Karena tujuan
inilah Soekarno di penjara pada 29 Desember 1929 di penjara Sukamiskin. Bung Karno
kemudian berulang kali dipenjara karena beliau tetap teguh memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. 

Perjuangan Soekarno cukup panjang sebelum akhirnya mampu menyatakan kemerdekaan


Indonesia. Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945, bersama Mohammad Hatta dan beberapa tokoh
lainnya, beliau menyatakan kemerdekaan bangsa. 

Kiprah Bung Karno tidak berhenti di lingkup negara Indonesia saja. Bung Karno tercatat
berusaha menghimpun bangsa-bangsa untuk membuat Gerakan Non Blok. Gerakan ini
beranggotakan bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Gerakan ini merupakan hasil
dari Konferensi Asia Afrika pada 1955 di Bandung.
Bersumber dari laman Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia, Bung Karno
memiliki 3 orang istri selama hidupnya. Dari ketiga istrinya, Soekarno dikarunia 8 orang anak.
Fatmawati, istri pertama Bung Karno, melahirkan Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati,
dan Guruh. Taufan dan Bayu adalah putra Soekarno dari Hartini. Ratna Sari Dewi, istri Soekarno
berdarah Jepang, memiliki anak bernama Kartika.

Bung Karno menyerahkan jabatannya sebagai presiden Indonesia setelah terjadi gejolak politik.
Gejolak ini disebabkan oleh pemberontakan G-30-S/PKI yang menewaskan banyak perwira
TNI. 

Soekarno wafat di RSPAD tanggal 21 Juni 1970 karena sakit yang terus memburuk. Beliau
dimakamkan di Blitar, dekat dengan makam sang ibunda, Ida Ayu Nyoman Rai. 

Anda mungkin juga menyukai