Anda di halaman 1dari 14

Tujuan negara secara difinitif tercantum dalam

alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yaitu


1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejaheraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksnakan ketertiban dunia,
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Tujuan negara tersebut harus diraih oleh negara
sebagai organisasi tertinggi bangsa Indonesia
yang penyelenggaraanya didasarkan pada
Pancasila.
Hukum sebagai sarana untuk mencapai tujuan negara
tersebut harus berpijak pada 5 dasar Pancasila dan menurut
Bernadt L Tanya harus berfungsi dan berpijak pada empat
prinsif cita hukum (rechts-idee) sebagai kerangka keyakinan
(belief framework) yaitu :
1. Melindungi unsur bangsa (nation) demi keutuhan
(integrasi).
2. Mewujudkan keadilan sosial dalam bidang ekonomi dan
kemasyarakatan.
3. Mewujudkan kedaulatan rakyat (demokrasi) dan negara
hukum (nomokrasi).
4. Menciptakan toleransi atas dasar kemanusiaan dan
berkeadaban dalam hidup beragama.
Mochtar Kusumaatmadja menyebutkan bahwa cita hukum
(rechts-idee) Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan 17
Agustus 1945 adalah ; suatu republik kerakyatan (demokratis)
yang didirikan oleh pejuang-pejuang bangsa dengan semboyan
“dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat” dan dirumuskan secara
singkat bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum.
Prinsip utama dari negara hukum adalah kekuasaan itu tidak
tanpa batas, dengan bahasa lain kekuasaan itu tunduk pada
hukum atau secara populer dikatakan bahwa negara hukum
adalah negara berdasarkan hukum dan kekuasaan harus tunduk
pada hukum. Prinsip penting lainnya dalam negara hukum adalah
semua orang sama tapa membedakan ras, agama, kedudukan
sosial dan kekayaan.
Dari empat prinsip yang dikemukakan Bernard L Tanya tersebut,
Moh.Mahfud MD mengemukakan bahwa masalah mendasar yang
harus diperhatikan Politik Hukum Indonesia adalah :

1. Hukum harus memelihara integrasi bangsa baik secara


ideologis maupun secara teritorial.

2. Hukum harus membuka jalan dan menjamin terciptanya


keadilan sosial dan ekonomis bagi seluruh rakyat indonesia.

3. Hukum harus menjamin tampilnya tata politik dan


kenegaraan yang demokratis dan nomokratis. Demokratis
artinya mencerminkan kepentingan rakyat yang diseleksi dan
ditetapkan bersama melalui cara-cara yang jujur, adil dan
bebas tanpa tekanan.
Nomokratis artinya pelaksanaan dari semua aspek
kehidupan bernegara, termasuk keputusan-keputusan
yang diambil secara demokratis haruslah berpedoman pada
aturan-aturan hukum yang menjamin pengambilan
keputusan dan pelaksanaannya secara jujur dan adil.

4. Hukum harus mampu membangun terciptanya toleransi


hidup beragama diantara para warganya dan menjamin
agar tak seorangpun melanggar atau dilanggar haknya
dalam memeluk dan melaksanakan ajaran agama yang
diyakini dan dianut. Dengan kata lain tidak ada produk
hukum yang memberi ruang pada intoleransi dalam
kehidupan beragama.
Mochtar Kusumaatmadja ; dalam paparan cita hukum (rechts-
idee) diatas menyebut 2 prinsip utama yaitu Negara Hukum dan
Hak Asasi Manusia.

Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 1 ayat (3)


Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen Ketiga, Indonesia
adalah negara hukum.

Hal ini berarti bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia


adalah negara yang berdasar atas hukum (rechtstaat) dan
bukan negara yang berdasarkan atas kekuasaan belaka
(machtstaat) dan pemerintahan berdasarkan sistem konstitusi
(hukum dasar), bukan absolutisme (kekuasaan yang tidak
terbatas).
Istilah negara hukum dalam bahasa Belanda disebut
rechtstaat, sedangkan dalam terminologi Inggris disebut rule of
law.
Roscoe Pound memberikan identifikasi bahwa rechtsstaat
memiliki karakter administratif sedangkan the rule of law
berkarakter yudisial.
Negara hukum Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 mengambil konsep prismatik atau integratif dari
dua konsep tersebut sehingga prinsip kepastian hukum dalam
rechtsstaat dipadukan dengan prinsip keadilan dalam the rule
of law. Semboyannya : Kepastian hukum harus ditegakkan
untuk memastikan bahwa keadilan dalam masyarakat juga
tegak.
 Negara hukum merupakan negara yang berdasarkan
hukum yang memberikan jaminan keadilan bagi seluruh
warga negaranya. Keadilan merupakan syarat mutlak bagi
terciptanya kebahagiaan hidup warga negaranya, untuk itu
perlu diajarkan nilai-nilai kesusilaan agar menjadi warga
negaranya dapat menjadi warga negara yang baik. Peraturan
hukum akan ada apabila peraturan hukum itu
mencerminkan keadilan bagi pergaulan hidup antar warga
negaranya. Tugas negara dalam paham modern sekarang ini
adalah negara kesejahteraan (welfare state).
 Negara kesejahteraan adalah negara yang menyelenggarakan
kepentingan umum untuk memberikan kemakmuran dan
kesejahteraan yang sebesar-besarnya berdasarkan keadilan
dalam suatu negara hukum. Sehingga Negara modern saat ini
tidak lagi berorientasi sebagai negara penjaga malam (politzei
state) tetapi berorientasi pada negara kesejahteraan (welfare
state)

 Negara hukum Kesejahteraan merupakan negara yang


berdasarkan hukum yang memberikan jaminan kesejahteraan
dan keadilan bagi seluruh warga negaranya. Peraturan hukum
akan ada, apabila peraturan hukum itu mencerminkan keadilan
bagi pergaulan hidup antar warga negaranya.
Indonesia adalah Negara kesejahteraan yang berdasarkan
Pancasila yang memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu :
(i) adanya pengakuan terhadap jaminan Hak Asasi Manusia
dan warga negara,
(ii) adanya pembagian kekuasaan,
(iii) bahwa dalam melaksanakan tugas dan kewajiban,
pemerintah harus selalu berdasarkan atas hukum yang
berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis,
(iv) adanya kekuasaan kehakiman yang dalam menjalankan
kekuasaannya merdeka, artinya terlepas dari pengaruh
kekuasaan pemerintah, sedangkah khusus untuk
Mahkamah Agung harus juga merdeka dari pengaruh-
pengaruh lainnya.
Philipus M. Hadjon : Negara hukum Pancasila
memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
i. keserasian hubungan antara pemerintah
dengan rakyat berdasarkan asas kerukunan.
ii. hubungan fungsional yang proporsional antara
kekuasaan-kekuasaan negara.
iii. prinisp penyelesaian sengketa secara
musyawarah dan peradilan merupakan sarana
terakhir.
iv. keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Hukum Nasional memandang keadilan bersumber dari dasar
negara, yaitu Pancasila dan Pancasila sebagai dasar negara
atau falsafah negara (filosofische grondslaag) hingga saat ini
tetap dipertahankan dan dianggap penting bagi negara
Indonesia.

 Bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai


Pancasila (subscriber of values Pancasila), yaitu bangsa
Indonesia yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang
berpersatuan, yang berkerakyatan dan yang berkeadilan
sosial.
Pandangan keadilan dalam Hukum Nasional bangsa Indonesia
tertuju pada dasar negara, yaitu Pancasila yang sila kelima
Pancasila berbunyi, “keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Keadilan sosial berkaitan dengan kepentingan
masyarakat, oleh karena itu individu yang berkeadilan sosial
harus menyisihkan kebebasan individunya untuk kepentingan
individu lainnya.
Hukum nasional mengatur keadilan bagi semua pihak, oleh
karena itu, keadilan dalam perspektif Hukun Nasional adalah
keadilan yang menyelaraskan keadilan yang bersifat umum
dari sebagian keadilan individu

Anda mungkin juga menyukai