Anda di halaman 1dari 10

NAMA : Monica Natalia Hutasoit

NIM : 21232007

Ibu D berusia 50 tahun, BB: 50 kg, TB 160 cm, yang saat pemeriksaan mammogram hasilnya menunjukan
ada massa 2,3 x 4,5 cm di mamae kiri. Ny. D lalu melakukan pemeriksaan lanjutan dengan biopsi, hasilnya
ada infiltrasi ductal carcinoma dengan hasil positif estrogen dan progesterone reseptor. Dari hasil
pemeriksaan tidak menunjukkan adanya metastase jauh. Stadium yang dialami oleh Ny. D adalah IIIB.
Berikutnya Ny. D dilakukan mastektomi dengan diseksi nodus limfa. Setelah operasi selesai dilakukan,
dipasangkan implant untuk akses obat untuk Ny. D, dan diresepkan untuk kemotrapi enam siklus
menggunakan CAF (cyclophosphamide [Cytoxan], fluorouracil [5-FU], and doxorubicin [Adriamycin]).

1. Jelaskan teknik biopsi yang digunakan untuk mendiagnosa kanker yang


dialami Ny. D

Jawab:

Core Needle Biopsy


Alat : menggunakan jarum berbentuk khusus dan lebih besar.

Cara : Jarum dimasukkan hingga menembus kulit sampai ke benjolan.

adalah prosedur pengambilan sampel padat dari jaringan menggunakan hollow core needle yang berukuran
antara 11-16 gauge. Operator bisa mengarahkan jarum secara langsung ke area lesi yang bisa dipalpasi
ataupun dengan panduan imaging.

2. Dengan menggunakan system stadium TNM, apakah klasifikasi dari


kankernya?

Jawab:

T4 = Tumor invasi keluar organ


N2 = Nodul regional positif, sudah ada
perlekatan M0 = Tidak ada metastase organ
jauh
Sumber : Sudoyo, Aru W. 2006 . Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam . Edisi IV – Jilid II

1
3. Apakah signifikansi dari reseptor hormon yang diperiksa pada Ny. D?

Jawab:

Therapy anti-estrogen dan progesteron untuk memblok kemampuan hormon estrogen dan progesteron yang
ada dalam menstimulus perkembangan cancer mammae. Hormon estrogen dan progesteron merupakan
hormon yang berfungsi membentuk dan mematangkan organ kelamin perempuan, salah satunya payudara
selama waktu pubertas serta memicu pertumbuhan dan pematangan sel di organ perempuan yang disebut sel
duct, yang akan membelah secara normal. Dimana saat terjadi pematangan sel duct merupakan saat yang
paling rentan terkena mutasi. Jika ada satu sel yang mengalami mutasi akibat factor keturunan, radiasi,
radikal bebas, dll. Maka sel tersebut dapat membelah secara berlebihan yang akan berkembang menjadi
kanker. Sehingga tujuan signifikan diperiksanya hormon ini untuk mencegah estrogen dan progesteron
dalam mempengaruhi sel kanker yang berada dalam tubuh.

4.Intervensi bedah adalah pengobatan utama untuk kanker payudara. Apakah prosedur bedah yang
dilakukan pada Ny. D?

Jawab:

Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa juga luka bernanah di
payudara dapat didiagnosis sebagai infalammatory breast cancer. Sudah menyebar ke titik-titik pada
pembuluh getah bening di ketiak dan lengan atas, tetapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh.
Maka dilakukan Total Mastektomy. Total mastectomy merupakan operasi pengangkatan seluruh payudara
saja bukan kelenjar ketiak/ axila.

5.Ny. D bertanya mengapa dia harus dilakukan kemoterapi dengan berbagai obat jika dokter
bedah sudah mengambil semua kankernya? Apa respon yang bisa anda berikan?
Karena kalau hanya operasi saja, risiko kekambuhan memang kecil, tapi tetap ada. Jadi beberapa dokter
melakukan kemoterapi dengan tujuan sel kankernya yang masih tersisa bisa dimatikan

4. Bandingkan aksi obat dari of cyclophosphamide (Cytoxan), fluorouracil (5-FU), and doxorubicin
(Adriamycin) atau disebut juga CAF?

Jawab:

Cyclophosphamide bekerja dengan cara merusak DNA sel kanker, sehingga menghentikan pertumbuhan sel
kanker. Obat ini juga bekerja dengan menekan sistem imun atau sistem kekebalan tubuh, sehingga bisa
2
digunakan sebagai obat imunosupresan dalam pengobatan sindrom nefrotik.

Fluorouracil (fluorourasil) atau 5-fluorourasil merupakan agen kemoterapi yang termasuk dalam golongan
antimetabolit atau antineoplastik. Fluorourasil adalah regimen standar yang digunakan dalam terapi tumor
padat multipel, seperti kanker payudara dan keganasan pada saluran pencernaan (kanker nasofaring, lambung,
usus besar, rektum, dan pankreas). Baik sebagai adjuvan dalam terapi kuratif, dan sebagai strategi terapi
paliatif untuk penanganan metastasis. [1-3]

Fluorouracil bekerja antagonis dengan timin terhadap aktivitas enzim timidilat sintetase, sehingga
menghambat pembentukan DNA dari sel-sel kanker, dan diharapkan dapat membunuh sel-sel tersebut. [1,2]

Efek samping fluorouracil yang telah diketahui adalah supresi sumsum tulang belakang, mukositis, stomatitis,
diare, mual, muntah, penyakit tangan kaki dan mulut, gangguan fungsi neurologi (ataxia cerebellar, somnolen,
kejang), serta gangguan fungsi jantung (angina pektoris, iskemia miokard). Fluorouracil dikaitkan dengan
rendahnya peningkatan serum aminotransferase selama terapi dan jarang ditemukan kasus cedera liver akut.
[1,2,5]

Fluorouracil memiliki formula molekular C4H3FN2O2, analog dari nukleosida pirimidin dengan kemampuan
antineoplastik. [4]

Doxorubicin (Adriamycin) disebut juga dengan Anthracycline adalah antibiotik anti-tumor yang mengganggu
enzymes involved dalam replikasi DNA. Obat ini bekerja di semua fase siklus sel. Golongan obat ini juga
digunakan secara luas untuk berbagai kanker. Pertimbangan utama ketika memberikan obat ini adalah bahwa
golongan obat ini secara permanen dapat merusak jantung jika diberikan dalam dosis tinggi.

5. Tuliskan apa saja efek samping dan perhatian khusus yang berhubungan dengan penggunaan CAF.

Jawab:

Leukopenia, Mual, Ekstravasasi, Alergi, Nyeri, Kesemutan, Nafsu makan turun, Rambut rontok,
Depresi sumsum tulang.

Perhatikan Khsusu :

a. Monitor balance cairan dan elektrolit berhubungan dengan efek samping mual dan nafsu makan turun

b. Monitor WBC pada pasien yang berhubungan dari Leukopenia


c. Kaji Nyeri pasien

d. Pengkajian Ekstravasasi (Nyeri, kemerahan, luka, bengkak, perdarahan, dan perubahan kwalitas
tetesan infus)
e. Efeksamping dari pemberian CAF : Kesemutan, rambut rontok, dan alergi

6. Anda sudah menjelaskan pada Ny. D mengenai efek samping dari CAF. Anda mengetahui bahwa

3
dia mengerti mengenai instruksi mengenai cyclophosphamide (Cytoxan) dengan pernyataan:
Jawab:

a. Obat ini harus dimakan dengan makanan


b. Saya akan minum 2000 cc sampai 3000 cc setiap hari
c. Jika makan obat ini saat malam hari akan mengurangi mual
d. Saya akan meningkatkan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalium.
Jawaban b

case study progress


Ny. D sudah menyelesaikan 3 siklus pengobatan dengan CAF. Pengobatan terakhir dengan doxorubicin,
cyclophosphamide, and 5-fluorouracil sekitar 12 hari yang lalu. Dia datang ke UGD dengan riwayat demam
2 hari, menggigil, dan sesak napas. Pada saat datang ke UGD, My. D disorientasi dan agitasi. TTV TD:
86/43, HR: 119, RR: 28, T: 39.8° C, Sao2 85% tanpa oksigen. Hasil foto Thorax menunjukkan adanya
infiltrasi di paru kiri bawah. Hasil lab menunjukkan Hb: 7,0, Ht: 20%, WBC 15000 mm3, BUN 28 mg/dL,
Kreatinin 1.6 mg/dL, dan asam laktat 2.4 mmol/L.

7. Silahkan interpretasi apa artinya dari hasil pemeriksaan darah lengkap? Apa signifikansi dari
nilai laktat? Jawaban :
Silahkan intepretasinapa artinya dari hasil pemeriksaan darah lengkap? Apa signifikasi dari nilai laktat?

Jawab : Dari buku Pedoman Intepretasi Data Klinik, Kemenkes RI 2011


didapatkan hasil intepretasi :

 Hb : 7,0 (menurun, menghidentifikasi adanya anemia)


 Ht : 20% (menurun, mengidentifikasi adanya anemia)
 WBC : 15.000 mm3 (meningkat, mengidentifikasi adanya infeksi)
 BUN : 28 mg/dL ( meningkat, mengidentifikasi adanya kerusakan ginjal)
 Kreatinin : 1,6 mg/dL (mengidentifikasi adanya kerusakan pada ginjal)
 Asam laktat : 2,4 mmol (meningkat, mengidentifikasi adanya hipoksia jaringan)
 GFR : 39 ( menurun, masuk AKI stage 3) menggunakan rumus
(140−𝑢𝑚𝑢𝑟)𝑋𝐾
𝑏𝐵𝐵
GFR :

4
72𝑋𝑠𝑒𝑟𝑢𝑚 𝑘𝑟𝑒𝑎𝑡𝑖𝑛𝑖𝑛

5
Dimana hasil lab menggambarkan bahwa pasien mengalami kerusakan pada
ginjal atau AKI stage 3 dan juga pasien mengalami anemia serta mengalami
hipoksia jaringan.

8. Menurut anda apa yang terjadi pada Ny. D dari hasil TTV dan laboratorium?

Jawab:

Menurut saya pasien mengalami hipoksia, tingkat hipoksia sedang yang terjadi pada pasien
mengalami anemia karena Aki stage 3 yang menyebakan penyebaran oksigen didalam tubuh
terhambat karena kurangnya darah didalam tubuh sehingga pasien mengalami sesak nafas,
tekanan darah menurun, dan suhu meningkat dan HR meningkat. Maka dari itu, hasil lab
menandakan bahwa asam laktat meningkat yang berarti adanya hipoksia jaringan di dalam
tubuh.

9. Apa pengobatan yang anda perkirakan perlu diberikan pada Ny. D.


Jawab:
a. Pemberian Oksigen
b. Pemberian posisi nyaman
c. Pemberian suplemen zat besi dan pemberian hormon eritopoietin untuk menangani anemia pada
pasien

10. Saat ini dokter menyarankan bolus 500 cc NacL 0.9%, diberikan dalam 2 jam. Jika alarm infus pump
berbunyi dan menunjukkan ada oklusi, apakah yang anda akan lakukan?

Jawab:

Oklusi : Alarm yang terjadi karena adanya sumbatan pada selang infus. Lepas selang infus dan
bersihkan sumbatannya sempai cairan infus benar-nemar mengalir lancer.

11. Apakah transfusi perlu diberikan? Jika iya, apa indikasinya? Apa jenis darah yang perlu
diberikan? Berapa banyak darah yang diperlukan?

Jawab:

Ya, Karena HB pasien menurun (7 Mg/dL) yang menyebabkan pasien memerlukan transfusi
darah. Selain itu, Indikasi transfuse lainnya adalah Hipoksia Sedang yang di alami pasien dan
6
anemia yang dialami pasien yang memerlukan transfusi darah. Pasien memerlukan 5 unit PRC
(Packed Red Cell) untuk di-transfusi ke dalam tubuh pasien, mengingat I unit PRC dapat
meningkatkan sekitar 1 Mg/dL HB dan 3% HT. (HB actual pasien : 7 Mg/dL, 5 Unit PRC dapat
meningkatkan 5 Mg/dL, Jika sudah diberikan secara menyeluruh : HB pasien diperkirakan akan
meningkat menjadi 12 Mg/dL dan 35% HT)

12. Apa yang harus diperhatikan atau dilakukan perawat jika Ny. D dilakukan transfusi?
Jawab:
Yang harus di perhatikan atau dilakukan ialah:
+ Persetujuan dari pasien/keluarga
+ Pengisian formulir permintaan darah harus jelas dan lengkap
+ Cek golongan Darah
+ Penyediaan contoh darah
+ Penyimpanan darah
+ Pelaksanaan darah
+ Pelaksanaan transfusi darah
1) Cek dan ricek label darah pasien dengan petugas transporter darah, register, nama, umur,
ruang/RS, tanggal kadaluarsa
2) Cek kantong darah: golongan darah sesuai, cross matsch sesuai, macam (WB, PRC, FFFP, dll)
kondisi (periksa keadaan darah apa sesuai warna dll).
3) Persiapan set transfusi
4) Tidak perlu dihangatkan
5) Cek kembali identitas pasien dan label
6) Cek dan catat TTV (Tekanan darah, nadi, suhu, respirasi, warna kulit, dan kesadaran)
7) Kecepatan: 15 pertama (10-15 tts/menit) dan maintenance (1 cc/kg/jam kurang dari 5 jam bila
ada hipovolemi dan jika ada hipovolemi (atasi dulu dengan kristaloid/koloid pelan dulu pada
menit pertama, diguyur cepat menyesuaikan respon hemodinamik)
8) Tindak lanjut
9) Infusi NaCl 0.9% gunakan jarum ukuran besar (18-20 G). Pakai macrofilter 170 mikron untuk
menyaring gumpalan/mikroagregates yang terbentuk selama penyimpanan
10) Kantong darah dari lemari es jangan diguncang

11) Jika lapisan plasma diatas berwarna coklat hitam (tanda hemolisis) darah jangan diberikan

7
12) Sebelum memulai transfusi, ukur dulu tekanan darah, nadi, nafas dan suhu badan

13) Darah diteteskan pelan, 100ml pertama jangan lebih cepat dari 10 menit
14) 15 menit pertama harus ditunggui disamping pasien, awasi keluhan (awasi keluhan, tekanan
darah, nadi, nafas, suhu adakah rasa gatal, sesak nafas, demam, mual, nyeri pinggang) jika
banyak yang dikerjakan oleh perawat minta kerja sama dengan pasien dan keluarga
melaporkan jika pasien mengalami kondisi tersebut

15) Jika jantung baik dan tidak ada hipovolemia, batas aman transfusi darah adalah 1 ml/kg/jam (1 unit
dalam 3 jam) atau 1000 ml per 24 jam.

16) Satu unit jangan lebih lama dari 5 jam agar tidak tumbuh kuman selama darah berada dalam satu
ruangan

17) Tidak perlu obat antihistamin, antipiretika atau diuritika sebelum transfusi kecuali ada indikasi khusus,
hal ini karena obat premedikasi mungkin menutupi tanda-tanda awal reaksi transfusi yang lebih
berbahaya.

18) Evaluasi dan pengukuran diulang tiap jam sampai 2 jam setelah transfusi berakhir

19) Setiap selesai transfusi satu unit, infus set dibilas dengan NaCl sebelum transfusi berikut

20) Pada transfusi masif pakai micfilter 20 micron untuk menyaring mikro-emboli untuk prevensi “Adul
Respiratory Disstress Syndrome”

21) Jangan transfusi pada malam hari jika tidak sangat mendesak.

+ Dokumentasi

1) dalam setiap pemberian transfusi darah, kita harus selalu mendokumentasikan tindakan yang kita
lakukan baik tidak ada reaksi maupun terjadi reaksi

Case Study Progress

Ny. D lalu dipasangkan intubasi endotrakea, dan dirawat 3 hari di ICU untuk stabilisasi kondisi, support
respirasi dan diberikan antibiotic. Akhirnya Ny. D pulang kembali ke rumah.

13. Apa indikasi Ny. D perlu dipasang intubasi, dirawat di ICU dan diberikan antibiotik?

Jawab:
Indikasi dipasang intubasi pada pasien karena mengalami hipoksia sedang, untuk membuka saluran
8
pernapasan agar dokter dapat menyalurkan oksigen/ibat obatan kedalam tubuh pasien, dan mencegah
terjadinya aspirasi

Pasien juga perlu diperlukan antibiotik untuk mencegah infeksi yang bisa disebabkan oleh
penggunaan ventilator/intubasi yang dapat menyebabkan VAP

14. Apa masalah keperawatan yang dialami oleh Ny. D? tuliskan minimal 5 masalah keperawatan.
Jawab
1) gangguan citra tubuh
2) resiko infeksi
3) kerusakan integritas jaringan
4) ketidakstabila nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
5) nyeri

15. Temukan di internet atau sumber lain keputusan menteri kesehatan atau undang-undang yang
mengatur kebijakan untuk pasien ca mamae dan kemoterapi, serta BPJS menanggung apa saja untuk
pengobatan Ny. D?
Jawab:

UU no 35 tahun 2015 pasal 6 ayat 1,2b,5,6 yang membahas tentang penanggulangan kanker payudara dalam
bentuk pelayanan kesehatan, bersifat kuratif, rehabilitatif, dan paliatif. Dengan tidak mengabaikan tindakan
promotif dan prefentif. Penanggulangan dimaksud seperti : diagnosis, terapi prognosis, dan pelayanan
paliatif yang harus dilaksanakan oleh dokter spesialis tang berwenang di fasilitas kesehatan rujukan tingkat
lanjutan , pelayanan paliatif harus dilaksanakan secara terpadu untuk memastikan pen8ngkatan kualitas
hidup pasien. biaya yang ditanggung bpjs adalah mulai dari pemeriksaan, skreening, dan bahkan operasi
ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan. Namun ada beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan patologi
atas tumor yang diangkat, dibayar sendiri. BPJS juga menanggung obat kanker jenis Trastuzumab,
merupakan obat penting bagi penderita kanker payudara kategori Human Edpidermal Growth Factor
Receptor-2 (HER2). (Sumber : bpjsketenagakerjaan.go.id)

9
16. Apa yang perlu dipersiapkan perawat untuk rencana pemulangan/discharge planning?
Jawab:
a. memberikan edukasi kepada pasien untuk kebersihan luka dan perawatan penggantian balutan
b. mengedukasi pasien untuk pola makan dan diet HPHT untuk mempercepat penyembuhan luka operasi

17. Keluarga bertanya apakah sebaiknya Ny. D dibawa pulang atau dirawat di rumah sakit saja? Apa
respon yang akan anda berikan? Hubungkan dengan pendekatan person centred care.
Jawab:

Dilihat dari kondisi Ny.D, sebaiknya Ny.D tetap dirawat di Rumah sakit agar mendapat perawatan yang
baik dari tim medis, jika kondisi Ny.D susah membaik dan tidak membutuhkan perawataan lanjut boleh
dirawat di rumah.

1
0

Anda mungkin juga menyukai